Anda di halaman 1dari 12

 Dari Sisi Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian UNICEF, pemberlakuan Pembatasan Sosisal Berskala Besar


(PSBB) berdampak besar pada penghasilan pekerja sektor informal. Padahal, pekerja ini
juga memiliki keluarga. Turunnya penghasilan keluarga memberi pengaruh langsung
pada kesejahteraan anak. Ada tiga krisis yang terjadi pada kondisi tersebut;
1. Krisis kemiskinan anak
2. Krisis gizi
3. Krisis pendidikan
Kehilangan penghasilan orang tua atau kehilangan pendapatan rumah tangga yang
terjadi secara tiba-tiba menimbulkan ketidakstabilan situasi ekonomi keluarga dan dapat
berujung pada kemiskinan. Suasana pandemi Covid-19 ini telah mengembalikan
kesadaran akan pentingnya pendidikan keluarga yang selama ini jarang dilakukan atau
bahkan diabaikan oleh sebagian keluarga.
Pada masa pandemi Covid-19 ini ekonomi keluarga terganggu, sementara pendidikan
anak tetap terus berlangsung. Anak tetap harus belajar dari rumah yang membutuhkan
HP Android, laptop, pulsa, paket internet dan sebagainya. Kalau ekonomi keluarga sudah
terganggu, sulit untuk memenuhi itu semua. Apalagi saat ini, Indonesia telah memasuki
resesi ekonomi semua serba sulit dan keuangan keluarga makin menipis sehingga
langkah yang harus dilakukan adalah memanajemen keuangan keluarga dengan sebaik
mungkin. Dengan kondisi ekonomi yang seperti itu, keluarga harus berfikir keras dan
berusaha semakin gigih agar pendidikan anak tidak begitu terganggu. Dampak pandemi
Covid-19 yang begitu luas, maka pemerintah dan semua pihak terus bersinergi untuk
menekan lajunya dampak tersebut. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan
dalam rangka pemulihan ekonomi serta menekan lajunya penyebaran Covid-19 dan kita
semua hendaklah mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Hal yang terpenting saat ini dalam kondisi Covid-19 pendidikan harus tetap berlangsung
seefektif mungkin karena pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses
pembangunan nasional yang bermula dari pendidikan keluarga. Selain itu, pendidikan
juga merupakan penentu ekonomi dari suatu keluarga dan negara. Sumber daya
manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional,
terutama untuk perkembangan ekonomi.

 Dari sisi Politik


Secara tegas pendidikan di indonesia telah di atur oleh undang undang dasar 1945,
yanga mana pada pasal 29 dan termasuk mandemen nya. Pendidikan yang menjadi
tanggung jawab serta kewajibana negara yang mana di dukung oleh setiap warga
negaranya.
 Pendidikan dan politik yaitu saling berhubungan dan sangat erat kaitan nya denga
kondisi seprti itu maka kita tau bahawa politik disuatu negara terkhusus di indonesia
snagat menentukan arah dari pendidikan di negara tersebut, masyarakat memahami 2
hal mengenai keterkaitan politik dan pendidikan, yanag pertama yaitu ada dari
kelompok masyarakat yang mengatakanpolitik dan pendidikan tidak berhubungan yanag
mana mesyarakaat tersebut managatakan politik ya adalah politik dan pendidikan
adalaha pendidikan, namaun ada juga masyarakat yang berpendapat lain yanag mana ia
berpendapat bahwa politik dan pendidikan sangatlah erat hubungan nya dan saling
berkaitan satu sama lain.

Dalam melaksanakan sebuah sisitem pendididkan nasonal ada satu peraturan yang
tercantum dalam pasal 31 ayat 3 undang-undang dasar 1945. Untuk menjamin mutu
pendidikan jadi pemerintah membuat atau menyusun sgtandar pendidikan nasional

Yang mana pengaruh politik terhadap sistempendidikan nasional, yang mana terdapat
ketentuan pada undang undang dasar yang mana hal itu di tindaklanjuti dalam bentuk
undang-undang nomor 20 tahun 2003 yang mana tentang sistem pendidikan nasional
yanag mana hal ini hasil dari konsesus politik, di sini ada 5 pengaruh politik dalam dunia
pendidikan di indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Yang mana politik sangat berpengaruh terhadapaktivitas pendidikan dalam
menciptakan nilai serta harapan masyarakat seperti yang di butuhkan oleh suatu
negara yaitu salah satunya negara indonesia.
2. Kemudian politik juga berpengaruh terhadap biaya atau anggran pendidikan
diindonesia.
3. Yang ketiga yaitu  politik juga mempengaruhi sumber daya pendidikan seperti
gaji guru  sarana dan prasarana yang akan menjadi penunjang kegiatan belajar.
4. Yang ke empat ini di jelaskan bahwa politik juga mempengaruhi pada sistem
persekolahan yang mana hal ini berbentuk seperti penerimaan siswa baru, sistem
penghargaan terhadap guru.
5. Kemudian yang terakhir yaitu di sini juga di jelaskan bahwa politik
mempengaruhi pata mutu sumber daya manusia pada suatu instansi
persekolahan yang mana di llihat dari bagaimana lulusan pendidikan berperilkaku
politik, berperilaku budaya serta berperilaku ekonomi dan sosial.
Tidak hanya itu politik juga berpengaruh terhadap kurikulum pendidikan diindonesia
hal itu terjadi karena terjadinya penghapusan beberapa mata pelajaran serta
penggabungan materi pelajaran yang ertujuan untuk efisiensi dan keefektifitas dari
pendidikan itu sendiri. Yanag mana perubahan kurikulum yang diakibatkan dengan
fatktor dari politik juga banayak menimbukan masalah baru, dalam hal ini orang yang
berhak dalam mengambil kebijakan ataupun keputusan padabidang pendidikan yang
kurang peduli dan juga tidak mengambil keputusan untuk membuat dunia
pendidikan bebas dari praktik-praktik bisnis politik. Dari pembahasan di atas dapat
kita simpulkan bahwa politik ini berperan bahkan sangat berpengaruh dalam dunia
pedidikan yag mana politik ini mempengaruhi pendidikan di indonesia .

 Dari sisi Iptek


Aliyah, [22/09/2022 10:32]
[ Photo ]
Foto dari Aliyah

Aliyah, [22/09/2022 10:40]


Berdasarkan hasil penelitian UNICEF, pemberlakuan Pembatasan Sosisal Berskala Besar
(PSBB) berdampak besar pada penghasilan pekerja sektor informal. Padahal, pekerja ini
juga memiliki keluarga. Turunnya penghasilan keluarga memberi pengaruh langsung
pada kesejahteraan anak. Ada tiga krisis yang terjadi pada kondisi tersebut;
Krisis kemiskinan anak
Krisis gizi
Krisis pendidikan

Kehilangan penghasilan orang tua atau kehilangan pendapatan rumah tangga yang
terjadi secara tiba-tiba menimbulkan ketidakstabilan situasi ekonomi keluarga dan dapat
berujung pada kemiskinan. Suasana pandemi Covid-19 ini telah mengembalikan
kesadaran akan pentingnya pendidikan keluarga yang selama ini jarang dilakukan atau
bahkan diabaikan oleh sebagian keluarga.
Pada masa pandemi Covid-19 ini ekonomi keluarga terganggu, sementara pendidikan
anak tetap terus berlangsung. Anak tetap harus belajar dari rumah yang membutuhkan
HP Android, laptop, pulsa, paket internet dan sebagainya. Kalau ekonomi keluarga sudah
terganggu, sulit untuk memenuhi itu semua. Apalagi saat ini, Indonesia telah memasuki
resesi ekonomi semua serba sulit dan keuangan keluarga makin menipis sehingga
langkah yang harus dilakukan adalah memanajemen keuangan keluarga dengan sebaik
mungkin. Dengan kondisi ekonomi yang seperti itu, keluarga harus berfikir keras dan
berusaha semakin gigih agar pendidikan anak tidak begitu terganggu. Dampak pandemi
Covid-19 yang begitu luas, maka pemerintah dan semua pihak terus bersinergi untuk
menekan lajunya dampak tersebut. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan
dalam rangka pemulihan ekonomi serta menekan lajunya penyebaran Covid-19 dan kita
semua hendaklah mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Hal yang terpenting saat ini dalam kondisi Covid-19 pendidikan harus tetap berlangsung
seefektif mungkin karena pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses
pembangunan nasional yang bermula dari pendidikan keluarga. Selain itu, pendidikan
juga merupakan penentu ekonomi dari suatu keluarga dan negara. Sumber daya
manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional,
terutama untuk perkembangan ekonomi.

Aliyah, [22/09/2022 10:46]


LIHAT KE HALAMAN ASLI
(https://www.kompasiana.com/fivie44956/62921a3053e2c36c0c35f742/pengaruh-
pulitik-dalam-bidang-pendidikan-di-indonesia)

Fivie Anjely (https://www.kompasiana.com/fivie44956)


Mahasiswa administrasi pendidikan, FKIP, UNJA
(https://www.kompasiana.com/fivie44956)
lakukan hal baik di setiap kesempatan yang ada
FOLLOW
(https://account.kompasiana.com/login/a29tcGFzaWFuYQ==/aHR0cHM6Ly93d3cua29tc
GFzaWFuYS5jb20vZml2aWU0NDk1Ni82MjkyMWEzMDUzZTJjMzZjMGMzNWY3NDIvcGV
uZ2FydWgtcHVsaXRpay1kYWxhbS1iaWRhbmctcGVuZGlkaWthbi1kaS1pbmRvbmVzaWE=
)
Pengaruh Politik dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

28 Mei 2022 19:48 |


Diperbarui: 28 Mei 2022 20:12

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara tegas pendidikan di indonesia telah di atur oleh undang undang dasar 1945,
yanga mana pada pasal 29 dan termasuk mandemen nya. Pendidikan yang menjadi
tanggung jawab serta kewajibana negara yang mana di dukung oleh setiap warga
negaranya.
Pendidikan dan politik yaitu saling berhubungan dan sangat erat kaitan nya denga
kondisi seprti itu maka kita tau bahawa politik disuatu negara terkhusus di indonesia
snagat menentukan arah dari pendidikan di negara tersebut, masyarakat memahami 2
hal mengenai keterkaitan politik dan pendidikan, yanag pertama yaitu ada dari
kelompok masyarakat yang mengatakanpolitik dan pendidikan tidak berhubungan yanag
mana mesyarakaat tersebut managatakan politik ya adalah politik dan pendidikan
adalaha pendidikan, namaun ada juga masyarakat yang berpendapat lain yanag mana ia
berpendapat bahwa politik dan pendidikan sangatlah erat hubungan nya dan saling
berkaitan satu sama lain.
Dalam melaksanakan sebuah sisitem pendididkan nasonal ada satu peraturan yang
tercantum dalam pasal 31 ayat 3 undang-undang dasar 1945. Untuk menjamin mutu
pendidikan jadi pemerintah membuat atau menyusun sgtandar pendidikan nasional
Yang mana pengaruh politik terhadap sistempendidikan nasional, yang mana terdapat
ketentuan pada undang undang dasar yang mana hal itu di tindaklanjuti dalam bentuk
undang-undang nomor 20 tahun 2003 yang mana tentang sistem pendidikan nasional
yanag mana hal ini hasil dari konsesus politik, di sini ada 5 pengaruh politik dalam dunia
pendidikan di indonesia yaitu sebagai berikut:
Yanag mana politik sangat berpengaruh terhadapaktivitas pendidikan dalam
menciptakan nilai serta harapan masyarakat seperti yang di butuhkan oleh suatu negara
yaitu salah satunya negara indonesia.
Kemudian politik juga berpengaruh terhadap biaya atau anggran pendidikan diindonesia.
Yang ketiga yaitu politik juga mempengaruhi sumber daya pendidikan seperti gaji guru
sarana dan prasarana yang akan menjadi penunjang kegiatan belajar.
Yang ke empat ini di jelaskan bahwa politik juga mempengaruhi pada sistem
persekolahan yang mana hal ini berbentuk seperti penerimaan siswa baru, sistem
penghargaan terhadap guru.
Kemudian yang terakhir yaitu di sini juga di jelaskan bahwa politik mempengaruhi pata
mutu sumber daya manusia pada suatu instansi persekolahan yang mana di llihat dari
bagaimana lulusan pendidikan berperilkaku politik, berperilaku budaya serta berperilaku
ekonomi dan sosial.

 Dari sisi IPTEK


Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan
muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, (Sudibyo, 2011:182) antara lain:
1. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru
jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat
individual karena system pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri.
Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi
dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik
akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial
akan tergerus.
2. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar
memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal
yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-
relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin
melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan
kontak dengan hubungan- hubungan yang ada dalam dunia nyata.
3. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang
tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu
berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang
akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan
dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
4. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara
berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic
serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya
(internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free,
maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter dari
segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah
perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang
sebuah norma agama sebagai landasan hidup.
5. Menimbulkan sikap yang apatis pada masing- masing individu, baik bagi
pelajar/siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya
pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana system
pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka
dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak
maksimal (Asmani, 2011: 149).

Dari sisi budaya


Batasan sederhana dari budaya adalah; hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Dalam pengertian
lain budaya adalah segala perilaku manusia yang senantiasa dilakukan terusmenerus, bisa
berbentuk kebiasaan, pola hidup, aturan/norma-norma. Budaya itu sendiri bisa berdimensi dua,
budaya yang baik dan budaya buruk. Budaya dalam perkembangannya bisa mengalami
perubahan, pergeseran, maupun memunculkan budaya-budaya baru, seiring perkembangan dan
dinamisasi kehidupan manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa budaya di satu sisi bisa tetap
lestari, tak lekang dan tak lapuk oleh perubahan jaman. Namun di sisi lain, budaya dapat
terwarnai oleh perubahan peradaban dan zaman. Sebagai unsur pranata sosial tentunya budaya
juga bersinggungan dengan dimensi politik, hukum, ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya.

Selanjutnya masalah pendidikan yang bersinggungan dalam lingkup kultur/budaya, masalah


budaya sekolah berkenaan dengan lingkungan dan mentalitas/moralitas. Sehingga dalam
makalah ini akan penulis bagi menjadi dua tulisan, dengan menggunakan sistematika penulisan
secara global meliputi; penjelasan istilah, realitas masalah, mengapa masalah itu terjadi, dan apa
akibatnya, dan terakhir solusi dari masalahmasalah tersebut.

Implikasi dalam dunia pendidikan.

Dalam dunia pendidikan yang merupakan salah satu sistem sosial, pada akhirnya juga mengalami
dampak arus globalisasi. Konsekuensi yang harus dibayar oleh lembaga pendidikan adalah
perubahan logika pendidikan. Lembaga pendidikan; sekolah, perguruan tinggi yang semula
merupakan pelayanan publik (publik servant) dengan memposisikan pembelajar (siswa dan
mahasiswa) sebagai warga negara (citizen) yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
namun ketika status BHMN (Badan Hukum Milik Negara) menjadi target, PTN (Perguruan Tinggi
Negeri) sebagai privatisasi pendidikan, tidak lebih sebagai produsen, sedangkan pembelajar
(mahasiswa dan siswa) sebagai konsumennya. Jalinan relasional yang membentuk pun
mengarah pada transaksi harga antara penjual dan pembeli. Sementara produk (output) yang
dihasilkan adalah pesanan dari pemodal untuk memenuhi kebutuhan produsen dan
mengabaikan aspek kesadaran kritis siswa. Secara detail akibat dari privatisasi pendidikan (baca:
penyelenggaraan pendidikan yang semula tanggung jawab utama pemerintah, diserahkan
kepada pihak swasta) yang berujung komersialisasi pendidikan berdampak pada:

Pertama, biaya pendidikan menjadi mahal, sulit dijangkau masyarakat luas.

Kedua, memperlebar gap dalam kualitas pendidikan. Privatisasi dapat meningkatkan kompetisi.

Ketiga, melahirkan diskriminasi sosial.

Keempat, menimbulkan stigmatisasi, ke arah pelabelan sosial

Kelima, menggeser budaya akademik menjadi budaya ekonomis, sehingga pendidikan ahanya
diarahkan untuk mobilitas vertical.

Keenam, memperburuk kualitas SDM dan kepemimpinan masa depan.

 Dari sisi Sosial


Aliyah, [22/09/2022 10:32]
[ Photo ]
Foto dari Aliyah
Aliyah, [22/09/2022 10:40]
Berdasarkan hasil penelitian UNICEF, pemberlakuan Pembatasan Sosisal Berskala Besar
(PSBB) berdampak besar pada penghasilan pekerja sektor informal. Padahal, pekerja ini
juga memiliki keluarga. Turunnya penghasilan keluarga memberi pengaruh langsung
pada kesejahteraan anak. Ada tiga krisis yang terjadi pada kondisi tersebut;
Krisis kemiskinan anak
Krisis gizi
Krisis pendidikan

Kehilangan penghasilan orang tua atau kehilangan pendapatan rumah tangga yang
terjadi secara tiba-tiba menimbulkan ketidakstabilan situasi ekonomi keluarga dan dapat
berujung pada kemiskinan. Suasana pandemi Covid-19 ini telah mengembalikan
kesadaran akan pentingnya pendidikan keluarga yang selama ini jarang dilakukan atau
bahkan diabaikan oleh sebagian keluarga.
Pada masa pandemi Covid-19 ini ekonomi keluarga terganggu, sementara pendidikan
anak tetap terus berlangsung. Anak tetap harus belajar dari rumah yang membutuhkan
HP Android, laptop, pulsa, paket internet dan sebagainya. Kalau ekonomi keluarga sudah
terganggu, sulit untuk memenuhi itu semua. Apalagi saat ini, Indonesia telah memasuki
resesi ekonomi semua serba sulit dan keuangan keluarga makin menipis sehingga
langkah yang harus dilakukan adalah memanajemen keuangan keluarga dengan sebaik
mungkin. Dengan kondisi ekonomi yang seperti itu, keluarga harus berfikir keras dan
berusaha semakin gigih agar pendidikan anak tidak begitu terganggu. Dampak pandemi
Covid-19 yang begitu luas, maka pemerintah dan semua pihak terus bersinergi untuk
menekan lajunya dampak tersebut. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan
dalam rangka pemulihan ekonomi serta menekan lajunya penyebaran Covid-19 dan kita
semua hendaklah mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Hal yang terpenting saat ini dalam kondisi Covid-19 pendidikan harus tetap berlangsung
seefektif mungkin karena pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses
pembangunan nasional yang bermula dari pendidikan keluarga. Selain itu, pendidikan
juga merupakan penentu ekonomi dari suatu keluarga dan negara. Sumber daya
manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional,
terutama untuk perkembangan ekonomi.

Aliyah, [22/09/2022 10:46]


LIHAT KE HALAMAN ASLI
(https://www.kompasiana.com/fivie44956/62921a3053e2c36c0c35f742/pengaruh-
pulitik-dalam-bidang-pendidikan-di-indonesia)
Fivie Anjely (https://www.kompasiana.com/fivie44956)
Mahasiswa administrasi pendidikan, FKIP, UNJA
(https://www.kompasiana.com/fivie44956)
lakukan hal baik di setiap kesempatan yang ada
FOLLOW
(https://account.kompasiana.com/login/a29tcGFzaWFuYQ==/aHR0cHM6Ly93d3cua29tc
GFzaWFuYS5jb20vZml2aWU0NDk1Ni82MjkyMWEzMDUzZTJjMzZjMGMzNWY3NDIvcGV
uZ2FydWgtcHVsaXRpay1kYWxhbS1iaWRhbmctcGVuZGlkaWthbi1kaS1pbmRvbmVzaWE=
)
Pengaruh Politik dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

28 Mei 2022 19:48 |


Diperbarui: 28 Mei 2022 20:12

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara tegas pendidikan di indonesia telah di atur oleh undang undang dasar 1945,
yanga mana pada pasal 29 dan termasuk mandemen nya. Pendidikan yang menjadi
tanggung jawab serta kewajibana negara yang mana di dukung oleh setiap warga
negaranya.
Pendidikan dan politik yaitu saling berhubungan dan sangat erat kaitan nya denga
kondisi seprti itu maka kita tau bahawa politik disuatu negara terkhusus di indonesia
snagat menentukan arah dari pendidikan di negara tersebut, masyarakat memahami 2
hal mengenai keterkaitan politik dan pendidikan, yanag pertama yaitu ada dari
kelompok masyarakat yang mengatakanpolitik dan pendidikan tidak berhubungan yanag
mana mesyarakaat tersebut managatakan politik ya adalah politik dan pendidikan
adalaha pendidikan, namaun ada juga masyarakat yang berpendapat lain yanag mana ia
berpendapat bahwa politik dan pendidikan sangatlah erat hubungan nya dan saling
berkaitan satu sama lain.
Dalam melaksanakan sebuah sisitem pendididkan nasonal ada satu peraturan yang
tercantum dalam pasal 31 ayat 3 undang-undang dasar 1945. Untuk menjamin mutu
pendidikan jadi pemerintah membuat atau menyusun sgtandar pendidikan nasional
Yang mana pengaruh politik terhadap sistempendidikan nasional, yang mana terdapat
ketentuan pada undang undang dasar yang mana hal itu di tindaklanjuti dalam bentuk
undang-undang nomor 20 tahun 2003 yang mana tentang sistem pendidikan nasional
yanag mana hal ini hasil dari konsesus politik, di sini ada 5 pengaruh politik dalam dunia
pendidikan di indonesia yaitu sebagai berikut:
Yanag mana politik sangat berpengaruh terhadapaktivitas pendidikan dalam
menciptakan nilai serta harapan masyarakat seperti yang di butuhkan oleh suatu negara
yaitu salah satunya negara indonesia.
Kemudian politik juga berpengaruh terhadap biaya atau anggran pendidikan diindonesia.
Yang ketiga yaitu politik juga mempengaruhi sumber daya pendidikan seperti gaji guru
sarana dan prasarana yang akan menjadi penunjang kegiatan belajar.
Yang ke empat ini di jelaskan bahwa politik juga mempengaruhi pada sistem
persekolahan yang mana hal ini berbentuk seperti penerimaan siswa baru, sistem
penghargaan terhadap guru.
Kemudian yang terakhir yaitu di sini juga di jelaskan bahwa politik mempengaruhi pata
mutu sumber daya manusia pada suatu instansi persekolahan yang mana di llihat dari
bagaimana lulusan pendidikan berperilkaku politik, berperilaku budaya serta berperilaku
ekonomi dan sosial.

Aliyah, [22/09/2022 11:02]


PENGARUH NEGATIF TEKNOLOGI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan
muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, (Sudibyo, 2011:182) antara lain:
1. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru
jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat
individual karena system pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri.
Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi
dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik
akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial
akan tergerus.
2. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar
memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal
yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-
relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin
melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan
kontak dengan hubungan- hubungan yang ada dalam dunia nyata.
3. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang
tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu
berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang
akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan
dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
4. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara
berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic
serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya
(internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free,
maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter dari
segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah
perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang
sebuah norma agama sebagai landasan hidup.
5. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi,
misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan
yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan
media internet.
6. Menimbulkan sikap yang apatis pada masing- masing individu, baik bagi
pelajar/siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya
pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana system
pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka
dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak
maksimal (Asmani, 2011: 149).

Aliyah, [22/09/2022 11:13]


Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berpengaruh
pada pendidikan, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi berdampak
positif, tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi
dunia pendidikan, berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial
terhadap pendidikan:
a. Dampak positif.
Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan adalah dapat
meningkatkan taraf pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat
menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut.
b. Dampak negatif
Sedangkan dampak negative dari suatu teknologi yang begitu pesat yang
membuat banyak pengaruh budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan
cara hidup. Siaran televisi dan akses internet yang sudah biasa dilakukan dimana
saja, menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk mengantisipasinya,
jika tidak siap terhadap perubahan tersebut, maka siapapun akan tergusur, namun
jika tidak maka para pegiat pendidikan senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam
mengantisipasi perubahan tersebut, dengan menggunakan fasilitas teknologi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai