PADA ANAK
DI MIN 7 CIAMIS
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Mata Kuliah Psikologi
Belajar
Disusun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL OBSERVASI
Laporan Yang Berjudul : Kesulitan Menghafal Pada Anak di Sekolah MI Rancah
i
Program : Strata Satu ( S1 )
Pelaksanaan : jum’at
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan dengan sepenuh hati, yang
mana karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
ii
hasil observasi yang berjudul “ Kesulitan Menghafal Pada Anak di MIN 7 CIAMIS ”
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan hasil observasi ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Ibu Dr. Hj. N. Hani Herlina S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Psikologi Belajar. Selain itu, bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Kesulitan Menghafal Pada Anak di ” bagi para pembaca dan
khususnya bagi penyusun.
1. Ibu Dr. Hj. N. Hani Herlina S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Psikologi Belajar.
2. Kepala sekolah, guru, staff dan siswa MIN 7 Ciamis.
3. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan
semangat dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun harap semoga laporan ini dapat menjadi manfaat bagi penyusun
khususnya, dan umumnya bagi semua pembaca, serta dapat berguna bagi kemajuan
Institut Agama Islam Darussalam Ciamis. Maka dari itu, kritik dan saran yang,
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………..... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... iii BAB
I PENDAHULUAN ……………….……………………………………… 1
LAMPIRAN 1 …………………………………………………………………... 9
LAMPIRAN 2 ………………………………………...……………………….. 10
iv
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan menghafal sebagai segala usaha yang
dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan menghafal. Masalah
kesulitan menghafal yang terjadi dikalangan siswa DTA I’anatul Mubtadiin sering kali
terjadi dan menghambat kelancaran proses menghafal siswa itu sendiri. Kondisi tertentu
itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan
dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Masalah menghafal ini tidak hanya dialami oleh siswasiswa yang lambat saja dalam
belajarnya, tetapi juga dapat menimpa siswa-siswa yang pandai atau cerdas.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor tertentu. Tentunya hal ini berakibat pada
produktivitas kegiatan belajar mengajar yang ada di DTA I’anatul Mubtadiin.
Menanggapi hal ini, guru tentunya tidak akan membiarkan siswa-siswa nya menghadapi
kesulitan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan menghafal. Oleh karena itu,
guru diharapkan menemukan solusi untuk menjembatani siswa-siswa nya agar dapat
dengan mudah menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam
kegiatan menghafal.
B . Rumusan Masalah
menghafal?
3 . Bagaimana cara yang paling tepat agar anak dapat mudah menghafal?
C . Tujuan Observasi
menghafal.
kesulitan menghafal.
3 . Untuk mengetahui solusi yang paling tepat agar anak dapat mudah menghafal.
D . Manfaat Observasi
1
3 . Bagi penulis lain, diharapkan laporan ini dapat menjadi informasi berharga
bagi para penulis guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat, terutama di
bidang pendidikan.
BAB II
2
PELAKSANAAN OBSERVASI
1 . Lokasi Observasi
2 . Waktu Observasi
B . Subjek Observasi
C . Variabel Observasi
Variabel observasi yang menjadi titik tolak ukur penulis adalah kesulitan
menghafal yang dihadapi oleh anak usia SD / MI.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada guru dan siswa
di MIN 7 CIAMIS.
3
A . Pengertian Menghafal dan Kesulitan Menghafal
Menghafal adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat dan dapat
mengucapkannya di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan).4 menghafal memang
termasuk aktivitas yang cukup sulit, namun sebenarnya hambatan terbesar dalam
menghafal adalah karena sering menganggap menghafal itu sulit dan takut hafalan
tersebut akan lupa. Hal yang mudah sekalipun akan terasa susah bila selalu menganggap
itu sebagai sebuah kesulitan. Padahal hanya dengan kemauan yang kuat dan tekad sekeras
baja saja, hambatan sebesar apapun akan bisa dihadapi dan impian setinggi langit dapat
dicapai. Dalam belajar hal yang paling sulit itu menghafal atau mengingat materi
pembelajaran pada beberapa mata pelajaran, seperti Geografi, Sosiologi,Sejarah,
termasuk juga mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang di dalamnya terdapat
materi tentang ayat-ayat al-Qur`an. ini adalah model-model mata pelajaran yang sangat
rentan dengan hafalan (Tri, 2008: 164).
Tentunya, untuk mencapai kompetensi siswa harus dapat menguasai sejumlah materi
yang dibebankan dalam mata pelajaran ini. Guru harus memiliki metode yang tepat agar
siswa benar-benar dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Pemberian tugas untuk
menghafal ayat adalah salah satu metode yang dilakukan guru untuk mempercepat
penguasaan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya dalam hal membaca dan
menghafal ayat-ayat al- Qur’an. Hal ini juga yang dilakukan oleh sejumlah guru yang
mengampu mata pelajaran tersebut (Poerwanto, 1992: 52).
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya ( Dalyono, 1997: 229). Menurut Hamalik, kesulitan belajar adalah
hal-hal atau gangguan yang mengakibatkan kegagalan atau setidaknya menjadi gangguan
yang dapat menghambat kemajuan belajar (Hamalik, 2012: 112). iswa berkesulitan
belajar yang dapat berada di sekolah juga dikarenakan adanya kebijakan zonasi pada
penerimaan peserta didik baru diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2018 yang menggantikan Permendikbud
Nomor 17 Tahun 2017 tentang PPDB. Di dalam pasal 16 disebutkan bahwa sekolah yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon peserta didik yang
berdomisili pada radius zona terdekat dari Sekolah paling sedikit sebesar 90 persen dari
total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima (Permendikbud No. 14 Tahun 2018).
4
1 . Apa saja hal hal yang menjadi kesulitan belajar / menghafal?
→ Yang menjadi kesulitan banyak anak disekolah ini adalah dalam proses hafalannya dan
juga pelafalan ayat alquran, karena tuntutan paling besar dalam menghafal tidak hanya
cukup hafal, tetapi anak dapat melafalkan atau pengucapan ayat alquran tersebut harus
baik dan benar, karena ketika pelafalannya salah, maknanya juga akan salah. Itu yang jadi
poin penting dan terkadang masih ada siswa yang masih mengalami kesulitan.
2 . Apa saja yang menjadi penyebab anak mengalami kesulitan belajar / menghafal?
→ Yang menjadi faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menghafal
bermacam macam, mulai dari diri siswanya sendiri, lingkungan belajar, sedikitnya waktu
belajar. Untuk faktor siswanya sendiri, terkadang ada siswa yang ketika akan setoran
hafalan, dia belum mempersiapkan hafalannya, sehingga guru membutuhkan waktu yang
lebih untuk satu orang siswa. Kemudian terkadang jika siswa moodnya sedang kurang
baik, maka berpengaruh juga terhadap hafalannya. Untuk faktor lingkungan belajar,
terkadang ada teman sebayanya yang mengajak bercanda, sehingga menyebabkan
konsentrasi anak terhadap hafalannya menjadi terganggu. Untuk waktu belajarnya karena
memang hanya 1 jam saja, sehingga jika dalam kondisi siswanya hadir full, kekurangan
waktu untuk membimbing dalam hafalannya sangat terasa.
5 . Siapa yang berperan penting dalam menyelesaikan kesulitan belajar / menghafal pada
anak?
→ Yang menjadi tanggungjawab untuk menyelesaikan kesulitan dalam hafalan siswa
adalah siswa itu sendiri, guru, orangtua, bahkan lingkungan masyarakatpun berperan
penting.
5
6 . Kapan dan pada usia berapa biasanya kesulitan belajar / menghafal pada anak mulai
terlihat?
→ Yang paling terasa kesulitan itu kelas awal TPA mulai usia 7-8 tahun, karena pada usia
9-12 tahun mereka sudah mulai memiliki tanggung jawab sendiri.
7 . Dimanakah tempat yang dapat menjadi lokasi paling mudah agar anak dapat lebih
mudah memahami pelajaran yang diberikan?
→ Di madrasah / sekolah, karena memang disitulah tempat mereka dibimbing dan dilatih
hafalannya.
8 . Bagaimana cara yang paling tepat agar anak dapat menyerap penjelasan guru secara
cepat?
→ Menggunakan metode dan juga strategi belajar yang bervariasi yang dapat mengajak
anak untuk ikut serta dan menikmati proses pembelajaran.
9 . Bagaimana cara guru agar anak dapat merespon pertanyaan dari guru?
→ Dengan memberikan stimulus terlebih dahulu, supaya siswa lebih tertarik dan juga
berani dalam menyampaikan pendapatnya terkait pertanyaan yang guru berikan, dan guru
juga memberikan timbal balik berupa aplause, pujian, bahkan hadiah jika diperlukan
untuk mengapresiasi keberanian siswa menjawab pertanyaan guru.
6
BAB IV PENUTUP
A . Kesimpulan
1 . Yang menjadi faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
menghafal bermacam macam, mulai dari diri siswanya sendiri, lingkungan
belajar, sedikitnya waktu belajar.
2 . Karena faktor tersebut sangat berkaitan erat, jika anak mengalami
masalah disalah satu faktor, maka akan menyebabkan siswa kesulitan dalam
hafalannya, karena konsentrasi bahkan motivasi belajar sangat dibutuhkan dalam
hafalan tersebut.
B . Saran
1 . Bagi mahasiswa, hendaknya mahasiswa mulai memperkaya diri dengan
ilmu pengetahuan, bukan hanya materi tetapi juga motivasi agar dapat
menyelesaikan masalah kesulitan menghafal ini secara optimal.
2 . Bagi guru, hendaknya guru mengetahui dan mulai menata diri serta
strategi yang dianggap dapat menyelesaikan serta memberi solusi agar siswa
siswanya dapat dengan mudah melalui rintangan rintangan dalam kegiatan
belajar, khususnya menghafal.
3 . Diharapkan mencari referensi lain yang lebih relevan untuk tulisannya
sehingga dapat menambah wawasan serta membuka cakrawala terutama di
bidang pendidikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Lampiran 1 SURAT PERNYATAAN
Mahasiswa
Lampiran 2 DOKUMENTASI
9
10