Disusun oleh :
Nama NIS
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Guru Pembimbing
2
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ini Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Tugas Akhir Semester 2
Pada Pelajaran Sosiologi
Tahun Ajaran 2014/2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 6 BEKASI
Dra.HJ.Sumartini, M.M
NIP.19660011311990022001
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang sekaligus sebagai tugas
untuk memenuhi nilai sosiologi yang berjudul PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA
YANG MENGIKUTI BIMBEL DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBEL DI KELAS
XII IPS 3 .
Adapun makalah ini telah kita usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak ,maka dari itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik .
Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui manfaat Bimbingan belajar untuk
hasil belajar yang maksimal dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk
ikut Bimbingan belajar,sehingga pembaca dapat mengetahui perbedaan antara siswa yang
mengikuti bimbel dengan yang tidak mengikuti bimbel.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya dan bagi para
pelajar di lingkungan SMAN 6 Kota Bekasi,menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari
sempurna.untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan tentunya saran, kritik
yang membangun dibutuhkan demi kesempurnaan karya ilmiah yang akan datang.
Bekasi,18Februari 2015
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LatarBelakang 4
B. RumusanMasalah 4
C. TujuanPenelitian 4
A. PemilihanSubjekPenelitian 8
B. DesaindanPendekatanPenelitian 8
C. Pengumpulan Data 8
5
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era Globalisasi ini pendidikan memegang peranan penting dalam
membentuk suatu karakter bangsa .Semakin berkembangnya zaman semua orang di tuntut
untuk bersaing menjadi pribadi yang berprestasi .hal inilah yang menjadikan media
pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter berprestasi ini.
Daya saing untuk menjadi yang terbaik kini sudah semakin ketat ditambah lagi dengan
berkembang pesatnya IPTEK yang menjadi sarana pelajar untuk mempermudah dalam
proses belajar sehingga metode belajar siswa pun akan berubah,maka dari itu di perlukan
media pembelajaran yang tepat untuk menunjang prestasi belajar siswa.
Bimbingan belajar merupakan salah satu media belajar siswa yang sangat membantu
dalam proses dan hasil pembelajaran,dengan adanya Bimbel ini diharapkan siswa
mendapatkan suau metode yang baru dalam pembelajaran yang tentunya berbeda dengan
metode belajar di sekolah,tetapi apakah dengan adanya Bimbel ini dapat membantu siswa
untuk mendapatkan hasil yang maksimal?,maka dari itu kami mengangkat judul
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI BIMBEL DENGAN
YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBEL DI KELAS XII IPS 3.
6
menjadi lebih cepat memahami semua pelajaran dan dapat mengikuti pelajaran di sekolah
dengan baik.
Berbeda dengan siswa yang mengikuti bimbel,siswa yang tidak mengikuti bimbel
lebih tertinggal dan sulit mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga siswa yang tidak
mengikuti bimbel mendapatkan hasil lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang
mengikuti bimbel .
Banyak siswa yang berminat untuk mengikuti bimbel,tetapi kerap kali masalah
ekonomi menjadi salah satu penghambat siswa untuk mengikuti bimbel dikarenakan biaya
untuk bimbingan belajar yang tidak sedikit .maka dari itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk
menangani hal ini salah satunya dengan cara memberikan beasiswa atau pun potongan harga
bagi siswa yang berprestasi ataupun tidak mampu agar semua bisa mengikuti sara
pendidikan bimbingan belajar ini.
B. RumusanMasalah
3. Apa hubungan hasil belajar siswa yang mengikuti bimbel dengan yang tidak
mengikuti bimbel ?
C. TujuanPenelitian
7
Tujuan dari penelitian ini adalah :
3. Untuk mengetahui hubungan hasil belajar siswa yang mengikuti bimbel dengan yang
8
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan
kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu
berjalan lancer dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi
berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau
pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar. Terdapat beberapa pengertian
bimbingan belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
a. Bimbingan belajar merupakan salah atu bentuk layanan bimbingan yang penting
diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menujukkan bahwa kegagalan-kegagalan
yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau
rendahnya intelegensi. seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan karena mereka tidak
mendapat layanan bimbingan yang memadai (Prayitno, 2004 : 279).
b. Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik (Nurihsan, 2003 :
20).
9
c. Bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara cara belajar
yang tepat, memilih program studi yang sesuai dan mengatasi kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan tuntutan belajar di suatu instusi pendidikan (Winkel, 1997
: 140).
d. Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bimbingan dari pembimbing kepada
siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan
mengembangkan keterampilan serta kebiasaan belajar agar mencapai hasil belajar
yang optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya (Munandar, 1999).
e. Bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan dari guru pembimbing terhadap
siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar
siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai
hasil belajar yang optimal (Cece Rakhmat, 1997 : 35).
f. Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar, dan memecahkan
masalah masalah belajar (Syamsu Yusuf, 2006 : 37).
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan
belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat
mengatasi masalah masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan
kegiatan belajar mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki masing masing.
Secara umum, bimbingan belajar bertujuan untuk mencapai penyesuaian akademis
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. Secara khusus, tujuan bimbingan
belajar adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat memahami dirinya, misalnya siswa dapat memahami keunggulan
dan kelemahan diri. Hal ini dapat tercipta jika siswa merasa aman dan bebas
untuk mengungkapkan dan mewujudkan dirinya.
b. Siswa memiliki keterampilan belajar, misalnya keterampilan untuk membuat
pertimbangan dan mengambil keputusan.
c. Siswa mampu memecahkan masalah belajar, misalnya bagaimana cara
menyelesaikan persoalan secara kreatif, tiak cukup untuk hanya mengemukakan
10
macam macam gagasan atau menghasilkan sejumlah kemungkinan
penyelesaian masalah
d. Terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi siswa.
e. Siswa memahami lingkungan pendidikan .
Untuk melaksanakan layanan bimbingan belajar tersebut dengan baik maka dapat
dilakukan langkah langkah sebagai berikut:
a. Menentukan murid murid yang mengalami masalah belajar.
b. Mengungkapkan sebab sebab terjadinya masalah belajar
c. Membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya dalam belajar.
d. Melaksanaan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yangtelah
diberikan mencapai hasil yang diharapakan.
e. Melaksanakan usaha usaha tindak lanjut dari layanan layanan sebelumnya.
2. Pengertian Hasil Belajar
Guru bisa mengadakan tes harian setelah mengajarkan satu atau beberapa bab.
Tes ini akan lebih efektif jika dilakukan tanpa pemberitahuan kepada siswa
sebelumnya agar para pendidik bisa mengetahui apakah siswa benar-benar belajar di
rumah. Nilai yang didapatkan mungkin tidak akan sebaik skor yang didapatkan
melalui tes terjadwal namun tetap mampu menjadi salah satu komponen penilaian
yang akuntabel dan valid. Tes yang tidak terjadwal juga akan memacu siswa untuk
belajar setiap hari meskipun tidak ada pengumuman tes dari guru.
11
1. Melakukan pemeringkatan prestasi belajar siswa.
2. Menyeleksi siswa apakah masuk dalam kategori tertentu atau tidak.
3. Mengetahui kompetensi yang berhasil dikuasai siswa.
4. Membantu siswa untuk menentukan program pembelajaran yang sesuai
5. Mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa di kelas.
6. Memprediksi keberhasilan siswa jika mengikuti jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Hasil belajar yang didapatkan akan berbeda-beda sehingga guru harus
memahami kekurangan setiap siswa. Ada yang mudah menyerap materi
pembelajaran namun ada juga yang membutuhkan pengulangan untuk menguatkan
konsep dan pemahaman. Siswa yang kurang mampu mengikuti pembelajaran
sebaiknya mendapatkan bimbingan khusus agar tidak tertinggal dari teman-
temannya. Kepercayaan diri yang rendah juga menjadi masalah tersendiri bagi siswa
dengan nilai yang buruk sehingga tenaga pendidik harus memotivasi mereka untuk
meningkatkan prestasinya. Jadi, peran guru tidak hanya sebagai pendidik dan penilai
tetapi juga motivator khususnya bagi murid yang memiliki pencapaian rendah.
C. Hipotesis
12
BAB III
METODELOGI
Suatu penelitian,perlu menentukan subjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek
penelitian adalah Respon dan sebagai sumber data,sedangkan yang menjadi objek pemilihan
adalah yang menjadi pusat peneliti. Lebih lanjut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Populasi
Populasi menurut Sofian Efendi dalam bukunya Suharsimi Arikunto adalah jumlah
keseluruhan dari unit analisa yang cirri-cirinya akan diduga.Penelitian dikatakan sebagai
penelitian populasi apabila seseorang memiliki semua elemen yang ada,untuk itu dalam
penelitian ini populasinya adalah XII IPS 3 .
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 14 orang dengan mengambil siswa yang mengikuti
bimbel dan juga yang tidak mengikuti bimbel yang dapat mewakili populasi sebagai
subjek penelitian .
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang diperoleh
akan disajikan dalam bentuk penjabaran .
13
C. Pengumpulan Data
Cara memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data beberapa contoh
pengumpulan tersebut adalah melalui wawancara,observasi,kuesioner,dan dokumentasi.
1. Wawancara.
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab yang dilakukan pewawancara dengan
narasumber untuk mendapatkan suatu informasi. Wawancara di lakukan di kelas xii ips
3 dengan jumlah responden 30 orang.
2. Observasi.
Observasi adalah suatu proses penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pancra
indra.Observasi di lakukan di kelas xii ips 3 dengan jumlah responden 30 orang
3. Kuesioner.
Kuesioner adalah suatu kegiatan memberi pertanyaan pada kertas kepada narasumber
untuk mendapatkan suatu data.Kuesioner di berikan pada siswakelas xii ips 3 dengan
jumlah responden 30 orang
4. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan data dengan melihat atau membuka
dokumentasi hasil penelitian sebelumnya. Dokumentasi (terlampir).
14
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
B. HASIL BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBEL DI KELAS XII IPS 3
Persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan nilai yang terbaik membuat siswa
berlomba lomba mencari hasil yang maksimal salah satunya dengan mengikuti bimbel,tetapi
adanya penghambat seperti factor kurangnya motivasi siswa,rasa malas ,sampai faktor
ekonomi yang membuat siswa sulit untuk mengikuti bimbel.dengan fasilitas dan metode
belajar yang sangat berbeda dengan di sekolah membuat biaya bimbel yang relative cukup
15
besar sehingga kerap kali bimbel hanya bisa di rasakan oleh siswa tertentu saja.tentu saja
sebuah metode belajar yang tepat sangat di butuhkan oleh para siswa di tengah tengah
persaingan seperti saat ini sehingga siswa yang tidak menemukan metode yang tepat dalam
pembelajaran akan lebih tertinggal.
Maka dari itu siswa di xii ips 3 yang tidak mengkuti bimbel cenderung memiliki hasil
yang kurang maksimal karena pengetahuan yang diberikan disekolah dinilai belum mampu
atau belum sepenuhnya di dapatkan atau dipahami oleh siswa-siswi disekolah dibandingkan
dengan di tempat bimbel
16
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini ,dapat disimpulkan beberapa hal mengenai perbedaan hasil
belajar siswa yang mengikuti bimbel dengan yang tidak mengikuti bimbel di kelas xii ips 3 maka
:Dengan di berikannya
3. Hasil belajar siswa yang mengikuti bimbel relative tinggi karena didalam
bimbel di ajarkan bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien dan
metode have fun learning yang digunakan membuat siswa lebih cepat
memahami pelajaran
4. Hasil belajar siswa yang tidak mengikuti bimbel relative rendah karena
siswa tidak menemukan metode yang tepat dalam belajar sehingga siswa
17
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis merekomendasikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Agar siswa yang mengikuti bimbel dapat bertukar pikiran dengan siswa yang tidak
mengikuti bimbel .
2. Hendaknya ada pengawasan dari orangtua agar siswa tidak menyalahgunakan fungsi dari
bimbingan belajar .
3. Di harapkan Lembaga-lembaga Bimbingan belajar membuka jalur beasiswa atau
potongan harga bagi siswa yang berprestasi maupun siswa yang kurang mampu.
4. Hendaknya dapat memotivasi siswa agar menumbuhkan rasa semangat dalam belajar .
5. Di harapkan lembaga-lembaga bimbingan belajar melakukan sosialisasi ke sekolah-
sekolah agar siswa mengetahui manfaat dari bimbingan belajar .
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/minat
18
Lampiran
1.
Observasi
Panduan observasi
Dokumentasi
19