Anda di halaman 1dari 2

Andi Darniati

1. Sejarah terbentuknya UU perkawinan

Perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk mewujudkan Undang-undang Perkawinan sudah

dimulai sejak lama. Sejak zaman colonial Belanda kaum perempuan sudah memimpikan sebuah

hukum perkawinan yang isinya menentang poligami. Poligami memang telah menjadi momok

yang menakutkan bagi perempuan sejak dulu. Selain poligami, perceraian sewenang-wenang

juga menjadi hal yang menakutkan dimana seorang isteri akan begitu saja dinyatakan diceraikan,

apabila sang suami mengeluarkan talak. Kedua hal inilah yang membuat para perempuan

Indonesia, khususnya mereka yang berasal dari golongan terpelajar bergerak untuk melakukan

pencerdasan akan keadaan kaumnya. sehingga dibentuklah UU Perkawinan untuk member

batasan dalam melakukan tindalkan khususnya dalam kasus perkawinan.

2. Tantangan pemberlakuan UU Perkawinan

a. Tantangan dari pemahaman masyarakat minim mengenai UU Perkawinan. Tantangan dalam hal ini

biasanya terjadi di pelosok desa yang masyarakatnya memiliki pengetahuan yang minim mengenai UU

yang diberlakukan oleh pemerintah

a. Tantangan Struktral

Penerapan UU Perkawinan di Indonesia juga mendapatkan tantangan dari segi kultur masyarakat

Indonesia sendiri. Fakta sejarah menunjukkan bahwa kultur masyarakat Indonesia yang berbeda disekan

oleh adanya beberapa sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Karena itu, secara kultural UU

Perkawinan di Indonesia menemui beberapa kendala dan tantangan yaitu;

1) Sistem hukum nasional bersumber pada tiga sistem hukum yang terdiri dari hukum adat,

hukum Islam dan hukum warisan barat. Pemberlakuan ketiga sistem hukum ini disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu;


a. Adanya pluralitas penduduk yang memberlakukan suatu sistem hukum yang lahir dari

kebiasaan dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang diyakini dan dipatuhi. Sistem hukum ini

kemudian disebut oleh pihak penjajah sebagai hukum adat yang berlaku secara formal dan

ilmiah.

b. Faktor agama, ketika agama Islam masuk ke Indonesia dan terjadi tranpormasi keyakinan dan

keperca-yaan dari paham animisme dan dinamisme masyarakat ke agama Islam sehingga

mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, maka sejak itu hukum Islam diyakini

dan dianut serta dipatuhi oleh masyarakat Islam sehingga hukum Islam menjadi sebuah sistem

hukum yang hidup dalam masyarakat Indonesia.

c. Faktor penjajah, Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda selama kurang lebih 350 tahun,

maka sistem hukum yang diterapkan adalah sistem hukum kolonial Belanda dan sistem hukum

inilah yang dikenal dengan sistem hukum Barat.

Anda mungkin juga menyukai