ALAT KRISTALISASI
DOSEN PENGAMPU:
Ir. Dwi Hery Astuti, M.T
DISUSUN OLEH:
Atas berkat rahmat Tuhan yang maha Esa dan kami berhasil menyelesaikan
makalah kami tentang alat filtasi untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Industri
Kimia. Kami tidak lupa untuk berterimakasih kepada Bu Ir. Dwi Hery Astuti M.T
atas bimbingannya dan kepada kedua orang tua kami yang selalu menyediakan
fasilitas dan akhirnya makalah ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini berisi tentang pembahasan alat alat filttrasi dalam industry, jenis-
jenis alat filtrrasi dan cara kerja dari alat filtrasi itu sendiri.oleh karena itu, kami
berharap bahwa para pembaca makalah ini bisa memahami alat filtrasi lebih jauh.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan,
baik dari isi materi ,pengeditan,dan kata-kata yang kurang dapat dipahami.oleh
karena itu, kritik dan saran para pembaca maupun dari semua pihak yang
membangun sangat kami terima dengan senang hati, agar kami bisa membuat
makalah yang lebih baik di hari yang akan datang. Sekian
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara kerja alat kristalisasi
2. Untuk mengetahui jenis jenis alat kristalisasi di industry
3. Untuk mengetahui aplikasi alat kristalisasi di dunia industri
I.3 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui cara kerja alat kristalisasi
2. Agar dapat mengetahui jenis jenis alat kristalisasi
3. Agar dapat mengetahu aplikasi dari alat kristalisasi
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kristalisasi
Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu Kristal dari solute dalam
larutan toleransinya. Kristalisasi dapat terjadi pembentukan partikel-partikel padat
dalam uap seperti pada pertumbuhan salju sebagai pembekuan lelehan cair.
Sebagaimana dalam pembentukan Kristal dari larutan cair atau pembentukan kristal
tunggal yang besar. Kristalisasi dapat dilakukan dengan pendinginan, penguapan,
dan penambahan solvent bahan kimia.
Kristalisasi dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari larutan multi
komponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal. Kristalisasi dapat juga
dipakai sebagai salah satu cara pemurnian karena lebih ekonomis. Operasi
kristalisasi terbagi menjadi:
1. Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
2. Pembuatan inti Kristal
3. Pertumbuhan Kristal
Alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator. Alat ini
digunakan dalam proses kristalisasi terutama dalam skala industri, alat-alat yang
digunakan dalam proses kristalisasi sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat-
sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal yang sangat bervariasi. Disamping itu
juga karena kristalisasi dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda-beda (pemisahan
bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk).
2
II.3 Macam Kristalisasim Maca
Kristalisasi ada lima macam, yaitu :
1. Kristalisasi penguapan
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan
terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
2. Kristalisasi pendinginan
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada
saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi
akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga
keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun
bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas
saringan sebagai residu.
3. Pemanasan dan Pendinginan
Metode ini merupakan gabungan dari dua metode diatas. Larutan panas
yang Jenuh dialirkan kedalam sebuah ruangan yang divakumkan. Sebagian
pelarut menguap, panas penguapan diambil dari larutan itu sendiri, sehingga
larutan menjadi dingin dan lewat jenuh. Metode ini disebut kristalisasi
vakum.
4. Penambahan bahan (zat) lain
Untuk pemisahan bahan organik dari larutan seringkali ditambahkan suatu
garam. Garam ini larut lebih baik daripada bahan padat yang dinginkan
sehinga terjadi desakan dan membuat bahan padat menjadi terkristalisasi.
5. Reaksi Kimia
Pembentukan kristal dapat juga terjadi bila suatu larutan telah melampaui
titik jenuhnya. Titik jenuh larutan adalah suatu titik ketika penambahan
partikel terlarut sudah tidak dapat menyebabkan partikel tersebut melarut,
sehingga terbentuk larutan jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang
mengandung jumlah maksimum partikel terlarut pada suatu larutan pada
suhu tertentu. Contohnya adalah NaCl ketika mencapai titik jenuh maka
akan terbentuk kristal. Berkurangnya air karena penguapan, menyebabkan
3
larutan melewati titik jenuh dan mempercepat terbentuknya
kristal.(ekasari,2018)
II.4 Jenis Jenis Kristalisator Dan Cara Kerja
Jenis Kristalisator atau Crystallizer didasarkan pada prosesnya, yaitu:
A.) Jenis Crystallizer dengan Circulating Magma
B.) Forced Circulating Liquid Evaporator Cyrstallizer
Cyrstallizer jenis ini menggabungkan proses antara proses pendinginan dan
penguapan (evaporasi). Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai keadaan
yang supersaturasi (supersaturated) atau keadaan dimana larutan lewat jenuh.
4
Terlihat bahwa umpan dan campuran umpan dengan hasil yang
masih belum padatan, dialirkan dengan paksa atau forced circulation, serta
adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang
sempurna. Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator
untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 – 100F
untuk sekali lewat. Bila kenaikan titid didih yang diharapkan untuk
mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai, maka dapat digunakan
beberapa evaporator untuk menaikan titik didih, dimana kosentrasi zat
terlarut akan meningkat juga. Karena mengalir secara paksa menggunakan
pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi, sehingga akan mengakibatkan
ketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau naik turun.
Umumnya crystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet atau pada
skala industri sekitar 4 feet atau lebih
2. Draft Tube Baffle (DTB) Cyrstallizer
Pada crystallizer jenis ini, terdapat keunggulan dimana pada
badan crytallizer terdapat pola atau sirkulasi untuk mekanisme
kristalisasi. Diantaranya ialah draft tube, draft tube akan memisahkan
antara cairan induk dengan kristal yang akan terbentuk, yang
dilengakapi dengan pengaduk yang bergerak lambat. Pengaduk
tersebut ada dimaksudkan untuk membuat cairan induk dapat
bernukleasi dengan cepat, karena dengan pengadukan reaksi akan
berjalan cepat.
5
Terlihat pada gambar diatas bahwa umpan masuk melalui Heat
Exchangers untuk proses pemanasan, karena terdapat pengaduk yang
diletakkan pada poros badan atau tangki crystallizer maka cairan induk
akan tertarik menuju daerah pengaduk yang menuju kearah atas, lalu
bersikulasi turun kebawah bila hasilnya sudah berupa kristal. Namun bila
tidak akan dikembalikan menuju Heat Exchangers kembali melalui pipa
sirkulasi. Karena masuk ke HE maka akan terjadi kenaikan titik didih
sekitar 1- 20F. Terjadi pemisahan antara cairan induk dan kristal pada draft
tube ialah karena adanya perbedaan massa jenis, dimana massa jenis
kristal akan lebih besar dila dibandingkan dengan cairan induk, oleh
karena itu adanya gaya gravitasi mengakibatkan kristal tersebut akan turun
kebawah dan diambil sebagai produk. Produk kristal memiliki ukuran
sekitar 6 – 20 mesh untuk padatan KCl, (NH4)2SO4, dan (NH4)H2PO4
3. Draft Tube Crystallizer
Jenis Crystallizer ini tidak jauh berbeda dengan DTB
Crystallizer, hanya saja pada jenis ini tidak ada baffle atau penyekat
antara draft tube dengan badan crystallizer. Namun kelemahan dari
Crystallizer jenis ini kenaikan titik didih atau untuk dapat membuat
larutan menjadi lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi
dengan lambat dan panjang, namun akan didapatkan hasil atau magma
yang cukup banyak.
6
pendingin. Crystallizer ini mneggunakan prinsip pendinginan, karena
kristalisasi dapat terjadi melalui pembekuan (solidification).
7
eksternal yang bertujuan untuk membuat keadaan lewat jenuh pada suhu
supersaturasinya.
8
Gambar 5. OSLO Surface Cooled Crystallizer
7. Vacuum Pan Crystallizer
Jenis crystallizer ini banyak digunakan pada industri gula. Proses
kristalisasi gula terjadi didalam suatu pan masak yang prosesnya kerjanya
dilakukan pasa keadaan vakum (hampa udara). Disamping itu proses
kristalisasi dapat dilakukan baik dengan single effect maupun multiple
effect. Kondisi vakum dimaksudkan agar nira yang diperoleh tidak rusak.
Nira yang digunakan ialah nira yang kental yang merupakan bahan baku
proses kristalisasi. Dalam kristalisasi kadar kotoran dan air pada nira
kental akan dihilangkan.
9
Gambar 6. Vacuum Pan Crystallizer
Pada nira kental masih terkandung kotoran sekitar 15-20% zat terlarut, sedangka
kadar airnya sekitar 35-40% (dengan Brix 60-65). Sebelum dilakukan kristalisasi
dalam pan masak, nira pekat terlebih dahulu dialirkan gas SO2 untuk proses
bleaching dan untuk menurunkan viskositas masakan nira. Langkah pertama dari
proses kristalisasi adalah menarik masakan (nira pekat) untuk diuapkan airnya
sehingga mendekati kondisi jenuhnya. Dengan pemekatan secara terus-menerus
koefisien kejenuhannya akan meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akan
terbentuk suatu pola kristal sukrosa. Setelah itu langkah membuat bibit yaitu
dengan memasukkan bibit gula kedalam gula kedalam pan masak kemudian
melakukan proses pembesaran kristal. Pada proses masak ini kondisi kristal harus
dijaga jangan sampai larut kembali ataupun tidak beraturan.
10
A. Jenis Crystallizer Tanpa Circulating Magma
1. Jacketed Pipe Scraped Crystallizer
Crystallizer jenis ini berbentuk balok yang panjang yang didalamnya
terdapat piringan yang berlekuk-lekuk yang dapat berputar karena adanya
poros atau pulley pada ujungnya.
11
2. Scraped Surface Crystallizer
Contoh crystallizer jenis ini ialah tipe Swenson-Walker cystallizer.
Berupa saluran pipa yang dilapisi dengan jacket pendingin. Jenis ini
berupa saluran denagn ukuran 24 inchi untuk lebar, panjang 10 feet, tinggi
26 inchi. Terdiri dari 4 atau lebih gabungan crystallizer. Seperti
jenis crystallizer yang sebelumnya, bahwa kapasitasnya sangat
dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas sekitar 10 -25 Btu/hr ft2 0F
dengan luas penampang yang sediakan 3 ft2/ft panjangnya. Untuk 40 ft
panjangnya dapat menghasilkan 15 ton/hari trisodium pospat dan untuk 50
ft panjangnya dapat menghasilkan 8 ton/hari garam Glaubers.
12
ft2 0F, namun perbedaan temperature yang diperbolehkan untuk
mendapatkan keadaan lewat jenuh ialah sebesar 5 – 100F.
13
memindahkan sejumlah panas yang kita inginkan. Apalagi bila cairannya
cukup kental, agak sulit untuk mencipatkan perbedaan suhu yang sangat
kecil tersebut. Untuk mengatasinya dapat digunakan bahan pendingin
yaitu zat refrigerant.
14
bercampur. Contoh dari jenis crystallizer ini pada proses pembuatan
kristal Calcium Chloride dengan refrigerant freon atau propane dan
pembuatan kristal p-xylene dengan refrigerant propane.
5. Twinned Crystallizer
Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang didalamnya
terdapat dua pengaduk yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap
pengaduk terdapat medium pemanas dimana yang salah satunya berkerja
pada suhu saturasi, sedangkan satunya bekerja pada suhu supersaturasi
atau lewat jenuh. Namun bila suhu operasi pada crystallizer ini sama pada
kedua medium pemanas, umumnya akan didapatkan keseragaan ukuran.
Tetapi waktu yang diperlukan akan lebih lama, walaupun terdapat dua
pengaduk dalam satu tangki tersebut.
15
bagian bawah crystallizer, karena kristal akan jatuh atau mengendap
dibawah adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis.
6. APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer
16
7. Escher-Wyss Crystallizer
17
II.5 Faktor yang Mempengaruhi Kristalisasi
1. Laju pembentukan
Laju pembentukan inti dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk
dalamsatuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, maka banyak sekali
kristal yang terbentuk, tetapi tak satupun akan tumbuh menjadi besar, jadi
yang terbentuk berupa partikel-partikel koloid.
2. Laju pertumbuhan Kristal
Merupakan faktor lain yang mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk
selama pengendapan berlangsung. Jika laju tinggi kristal yang besar akan
terbentuk, laju pertumbuhan kristal juga dipengaruhi derajat lewat
jenuh.(anonim,2018)
18
Semakin dingin larutan waktu induksi (waktu yg diperlukan sampai inti
kristal terbentuk) akan semakin pendek.
6. Suhu
Penurunan suhu akan menginduksi pembentukan kristal secara cepat.
7. Sumber inti Kristal
Inti yang terbentuk pada pembentukan tipe heterogen memiliki
kecendrungan mempercepat kristalisasi
8. Viskositas
Ketika viskositas meningkat akibat menurunnya suhu dan meningkatnya
konsentrasi larutan, proses pembentukan inti kristal akan terbatasi. Hal ini
disebabkan berkurangnya pergerakan molekul pembentuk inti kristal dan
terhambatnya pindah panas sebagai energi pembetukkan inti kristal.
9. Kecepatan Pendinginan
Pendingingan yg cepat akan menghasilkan inti kristal yg lebih banyak
dibandingkan pendinginan lambat.
10. Kecepatan agitasi
Proses agitasi mampu meningkatkan laju pembentukan inti kristal. Agitasi
menyebabkan pindah massa dan pindah panas berjalan lebih
efisien.(anonim,2018)
19
II.8 Kelebihan dan Kekurangan Alat Filtrasi
A. kelebihan
1. Dapat diperoleh kemurnian produk Kristal dari solute yang cukup
tinggi hanya dalam satu stage/langkah operasi. Dengan design dan
operasionalisasi kristalizer yang baik, dapat diperoleh kemurnian
sampai lebih dari 99% dengan mudah.
2. Produk akhir berupa padatan kristalin yang mempunyai bentuk habit,
ukuran yang seragam sehingga meningkatkan daya tarik, kemudahan
handling, packing dan penjualan ataupun proses lanjutannya.
B. Kekurangan
1. Purifikasi multi komponen ( lebih dari satu ) dalam suatu larutan tidak
bias dilakukan dengan satu tahapan operasi.
2. Tidak memungkinkan pemisahan semua solute dari larutannya dalam
satu tahapan operasi kristalisasi, karena terbentur pada sifat kelarutan
solute itu sendiri.(isnaini,2019)
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu Kristal dari solute.operasi
kristalisasi dibagi menjadi tiga yaitu pembuat larutan supersaturasi (lewat jenuh),
Pembuatan inti kristal,Pertumbuhan Kristal. Alat untuk kristalisasi disebut juga
Crystallizer atau Kristallisator. Alat ini digunakan dalam proses kristalisasi
terutama dalam skala industri.alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi
sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat bahan dan kondisi pertumbuhan
kristal yang sangat bervariasi. Disamping itu juga karena kristalisasi dilaksanakan
untuk tujuan yang berbeda-beda (pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian
bentuk). Pemisahan dengan teknik kristalisasi ini, didasari atas pelepasan pelarut
dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga
terbentuk kristal dari zat terlarutnya.Alat Alat Alat filtrasi sering dijumpai di
industry industry garam dapur, industri kaca,gula pasir, bubuk kopi, dan masih
banyak lagi.
III.2 Saran
1. sebaiknya agar lebih memahami mengenai kristalisasin beserta alatnya,maka
diperlukan langkah langkah cara mendesain crystallizer dengan ketentuan
sesuai dengan umpan yang dikristalkan.
2. Diharapkan mahasiswa untuk mencari penerapan mengenai proses kristalisasi
di dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih meningkatkan pemahaman sebagai
seorang ahli teknik kimia di bidang perancangan alat kristalisasi
21
DAFTAR PUSTAKA
.
Anonim. (2018). Kristalisasi.
http://semestapikiranku.blogspot.com/2018/08/kristalisasi-a.html, diakses
pada tanggal 28 september 2021.
Donald. (1980). principles of instrumental analysis second edition. philadelphia:
saunders college.
ekasari. (2018). kristalisasi.
http://semestapikiranku.blogspot.com/2018/08/kristalisasi-a.html, diakses
pada tanggal 27 september 2021.
handojo. (1995). Teknologi Kimia. jakarta: pradnya paramita.
isnaini, n. (2019). kelebihan dan kekurangan filtrasi.
https://www.slideshare.net/nurulisnaini11/kristalisasi-1-operasi-teknik-
kimia, diakses pada tanggal 29 september 2021.
quipper. (2018). kelebihan filtrasi.
https://quipper.co.id/kristalisasi/#Penggunaan_kristalisasi, diakses pada
tanggal 29 september 2021.
radik. (2012). CRYSTALLIZER.
https://radiks.wordpress.com/2012/12/03/crystallizer-part-i/, diakses pada
tanggal 27 september 2021.
22