Anda di halaman 1dari 16

Survei Pengaruh Jam Tidur Terhadap Keefektifan Perkuliahan Offline Mahasiswa

PKU

Disusun Oleh :
ST 23 - Kelompok 3
1. Nesya Aurin Ramadhini F2401221089
2. Rara Sabrina Putri F2401221093
3. Safira Aulia Rochim F2401221118
4. Yoga Widhi Perwira F3401221004
5. Firli Nuraeni F3401221009
6. Ghefira Nur Awalia F3401221039
7. Grace Paula Veronica F3401221041
8. Muhammad Fauzan F3401221046
9. Alanis Isabel Mikhanov R F3401221064
10. Disya Octania Putri X1004221059
11. Salsabila Safa X1004221037

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M. Si

Mata Kuliah Statistika dan Analisis Data


Penddikan Kompetensi Umum
IPB University
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini kiranya tak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak yang terus
mendorong untuk menyelesaikannya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas proyek
akhir untuk mata kuliah Statistika dan Analisis Data, dengan judul: Survei Pengaruh Jam
Tidur Terhadap Keefektifan Perkuliahan Offline Mahasiswa PKU.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.
Si selaku dosen pengampu dan juga penanggung jawab mata kuliah yang telah membimbing
dan memberikan arahan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terutama memberikan informasi mengenai data pengaruh jam tidur terhadap keefektifan
pembelajaran.

Bogor, 1 Oktober 2022

Kelompok
3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................
2.1. Konsep Mahasiswa...........................................................................................................
2.1.1. Pengertian Mahasiswa...............................................................................................
2.1.2. Ciri-Ciri Mahasiswa...................................................................................................
2.2. Konsep Keefektifan Belajar..............................................................................................
2.2.1. Definisi Efektifitas Belajar........................................................................................
2.2.2. Ciri-ciri Efektifitas Belajar........................................................................................
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Belajar..............................................
2.2.4. Pengukuran Efektivitas Belajar.................................................................................
2.3. Konsep Waktu Tidur.........................................................................................................
2.3.1. Definisi Tidur.............................................................................................................
2.3.2. Durasi Tidur...............................................................................................................
2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Durasi Tidur......................................................
2.3.4. Kebutuhan Waktu Tidur Berdasarkan Jenis Kelamin...............................................
2.3.5. Menciptakan Tidur Berkualitas.................................................................................
2.3.6. Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya..................................................................
BAB III METODOLOGI............................................................................................................
2.1. Waktu dan Tempat..........................................................................................................
2.2. Populasi/Sampel/Sampling.............................................................................................
2.3. Variabel Penelitian..........................................................................................................
2.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.....................................................................
2.5. Metode Analisis..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 2020, COVID-19 membawa dampak yang sangat besar di seluruh
dunia. Sejak adanya kasus WNI Perkantoran, pariwisata, dan pendidikan tidak luput
dari perubahan yang memerlukan penyesuaian dalam berbagai bidang. Salah satu
perubahan yang paling menonjol yaitu cara berinteraksi satu sama lain. Para karyawan
yang bekerja di kantor diharuskan untuk bekerja dari rumah, pusat perbelanjaan
ditutup, dan sekolah-sekolah menggunakan sistem pembelajaran daring. Pembelajaran
daring yang cukup panjang ini mengubah jadwal serta kebiasaan banyak murid, tak
terkecuali mahasiswa baru IPB. Mahasiswa cenderung lebih santai selama
pembelajaran daring, sehingga banyak menghabiskan waktu pada malam hari.
Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan secara online (daring) kini beralih ke
pembelajaran secara offline (luring). Mahasiswa yang baru memasuki dunia
perkuliahan mau tak mau harus beradaptasi selama perkuliahan diakan secara luring
yang masih terasa asing baginya. Dengan pembelajaran PPKU yang berlangsung
secara luring, mahasiswa baru IPB diharuskan untuk mengubah jadwal tidur hasil
adaptasi mereka saat pembelajaran daring pada jenjang pendidikan sebelumnya. Tak
sedikit mahasiswa baru banyak yang cemas akan menejemenkan waktu tidur dan
waktu belajar mereka selama pembelajaran dilakukan secara luring. Oleh karena itu,
diusulkan ide untuk membuat survey ini yang berjudul "Pengaruh Jam Tidur
Terhadap Keefektifan Perkuliahan Offline Mahasiswa PKU" untuk mengetahui lebih
detail kebiasaan mahasiswa baru PPKU ini.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pengaruh jam tidur mahasiswa PKU IPB angkatan 59 terhadap


keefektifan perkuliahan offline?
b. Apa saja strategi yang dilakukan oleh mahasiswa PKU untuk mengatur pola tidur?
c. Apa saja efek samping akibat dari kurangnya jam tidur terhadap keefektifan
perkuliahan offline mahasiswa PKU?

1
1.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui data responden dan menjelaskan pengaruh jam tidur mahasiswa PKU
IPB angkatan 59 terhadap keefektifan perkuliahan offline
b. Mengetahui dan menjelaskan strategi yang dilakukan oleh mahasiswa PKU untuk
mengatur pola tidur
c. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh efek samping kurang jam tidur terhadap
keefektifan perkuliahan offline mahasiswa PKU

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Mahasiswa


2.1.1. Pengertian Mahasiswa
Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai
individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan
dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri
setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip saling melengkapi.

2.1.2. Ciri-Ciri Mahasiswa


Menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010) ciri-ciri mahasiswa adalah:
a. Mahasiswa mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di
perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia
b. Mahasiswa diharapkan dapat bertindak sebagai pemimpin masyarakat atau
dalam dunia kerja.
c. Mahasiswa diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang
berkualitas dan profesional.
d. Mahasiswa diharapkan menjadi penggerak bagi proses dalam kehidupan
masyarakat.

2.2. Konsep Keefektifan Belajar


2.2.1. Definisi Efektifitas Belajar
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) dapat
ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan secara bertahap (Dalyono,
2006). Belajar dikatakan efektif jika belajar yang dilakukan dengan usaha yang
minimal dan memanfaatkan metode-metode belajar tertentu untuk
menghasilkan prestasi belajar yang maksimal.

3
Efektivitas belajar adalah suatu cara yang harus dilakukan untuk
mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan. Cara belajar yang
efektif menurut Tu’u (2004:80) adalah berkonsentrasi sebelum dan pada saat
belajar, segera mempelajari kembali bahan yang diterima, membaca dengan
teliti,dan baik bahan yang sedang di pelajari dan berusaha menguasainya
dengan sebaik-baiknya serta mencoba serta mencoba menyelesaikan dan
mencoba melatih mengerjakan soal-soal (Slameto, 2010).

2.2.2. Ciri-ciri Efektifitas Belajar


Menurut Surya (Agsha: 2015) bahwa keefektifan pembelajaran ditandai
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional
yang telah diterapkan.
b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara
aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional.
c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Belajar


Menurut Winarno Surahmad di dalam buku Abdul Rahmat menyatakan
faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran yaitu:
a. Penggunaan strategi dan metode pembelajaran
b. Merancang materi pembelajaran
c. Penggunaan media pembelajaran
d. Evaluasi pembelajaran
e. Gaya mengajar guru

Menurut Ias Karil Mubro, faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas


pembelajaran diantaranya yaitu :
a. Faktor internal, faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri individu itu sendiri. Terdiri dari faktor biologis dan psikologis.
- Faktor Biologis
Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan
keadaan fisik atau jasmani individu.
- Faktor Psikologis
4
Faktor psikologis meliputi kondisi mental seseorang. Kondisi
mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah
kondisi mental yang mantap, stabili, dan sikap mental yang
positif dalam proses belajar mengajar.
b. Faktor eksternal, faktor ini merupakan faktor yang bersumber dari
luar individu itu sendiri. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan
keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat,
dan faktor waktu.
Abu Ahmadi menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas
pembelajaran diantaranya, yaitu:
a. Faktor raw input (faktor murid itu sendiri), di mana setiap anak
memiliki kondisi yang berbeda-beda:
- Kondisi psikologis
- Kondisi fisiologis
b. Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu
lingkungan alami maupun lingkungan sosial.
c. Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain terdiri dari:
- Kurikulum
- Program atau bahan pengajaran
- Saran dan fasilitas
- Guru (tenaga pengajar)

2.2.4. Pengukuran Efektivitas Belajar


Menurut Slavin (2000), keefektifan pembelajaran dapat diukur
menggunakan empat indikator sebagai berikut:
a. Kualitas pembelajaran (quality of insurance), yaitu seberapa besar kadar
informasi yang disajikan sehingga siswa dengan mudah dapat
mempelajarinya atau tingkat kesalahannya semakin kecil. Semakin kecil
tingkat kesalahan yang dilakukan berarti semakin efektif pembelajaran.
Penentuan tingkat keefektifan pembelajaran tergantung dengan pencapaian
penguasaan tujuan pengajaran tertentu, biasanya disebut ketuntasan belajar.
b. Kesesuaian tingkat pembelajaran (appropriate level of instruction), yaitu
sejauh mana guru memastikan tingkat kesiapan siswa dalam menerima
materi baru.
5
c. Insentif, yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk
menyesuaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari materi yang
diberikan. Semakin besar motivasi yang diberikan semakin besar pula
keaktifan siswa dengan demikian pembelajaran akan efektif.
d. Waktu, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran akan efektif apabila siswa dapat
meneyelesaikan pelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Menurut Eggen dan Kauchan (Mattoaliang, 2015), efektifitas
pembelajaran ditandai dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran, khususnya
dalam pengorganisasian dan penemuan informasi. Oleh karena itu, semakin
aktif siswa dalam pembelajaran maka semakin efektif pula pembelajaran yang
dilaksanakan.

2.3. Konsep Waktu Tidur


2.3.1. Definisi Tidur

Tidur merupakan situasi dimana individu relatif tenang disertai


peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar.
Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun),
dan mudah dibangunkan (Purnama, 2009). Pendapat lain juga menyebutkan
bahwa tidur adalah suatu keadaan istirahat dimana terjadi kehilangan
kesadaran yang terjadi dalam suatu waktu tertentu dengan tujuan memulihkan
energi.

2.3.2. Durasi Tidur


Menurut pedoman durasi tidur yang disarankan oleh National Sleep
Foundation, waktu tidur yang ideal adalah 8 hingga 10 jam per malam (NSF,
2018). Bila jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tidur tidak tercukupi, maka
dapat terjadi gangguan tidur (Trihono dkk, 2013).

6
2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Durasi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas
tidur menunjukkan adanya kemampuan seseorang untuk memperoleh durasi
tidur sesuai dengan kebutuhannya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi
tidur menurut Hidayat (2012) :
a. Penyakit
b. Latihan dan Kelelahan
c. Stress Psikologis
d. Obat
e. Nutrisi
f. Lingkungan
g. Motivasi

2.3.4. Kebutuhan Waktu Tidur Berdasarkan Jenis Kelamin


Kebutuhan waktu tidur apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin
menyatakan bahwa biologisnya menunjukkan pria tidur lebih malam dan
menyebabkan kualitas tidur buruk lebih besar daripada wanita pada usia
dewasa muda. Namun secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna
sehingga angka kualitas tidur pria dan wanita pada adalah dianggap sama atau
tidak ada perbedaan (Ignatia, 2019).

2.3.5. Menciptakan Tidur Berkualitas


a. Tidur secara higienis
Mahasiswa biasanya setelah seharian belajar di kampus
merasakan rasa letih sehingga ketika sampai di rumah atau kosan akan
langsung tertidur pulas di atas kasur tanpa mandi, tanpa mengganti
baju, tanpa melepas sepatu, dll. Hal inilah yang membuat kasur
menjadi kotor sehingga tidur selanjutnya akan kurang nyaman dan
tidak nyenyak.
b. Olahraga sebagai relaksasi
Melakukan gerak tubuh secara teratur dapat menciptakan tidur
yang berkualitas. Tanpa olahraga biasanya tubuh tidak akan cukup
lelah untuk beristirahat dengan baik di malam hari. Maka dari itu
aktivitas olahraga seperti aktivitas aerobik dengan jalan kaki,
7
bersepeda dan yoga sangat baik untuk meregangkan tubuh dan
membuat rilek serta baik untuk kesehatan jantung dan membentuk otot.
c. Lingkungan yang tenang
Dengan mengoptimalkan lingkungan fisik, maka kualitas tidur
pun akan lebih nyaman. Karena akibat dari lingkungan yang tidak
kondusif seperti suara bising, suasana sibuk dalam kamar tidur, bahkan
jenis kasur yang tidak tepat mengakibatkan buruknya kualitas tidur.

d. Memanjakan diri
Agar tidur lebih berkualitas, maka luangkanlah waktu sebentar
untuk bersantai dan menyingkirkan beban pikiran, emosi,
kekhawatiran dan rasa takut sebelum tidur. Dengan begitu tidur yang
dapat terasa nyaman tanpa ada rasa gelisah atau bahkan mendapatkan
mimpi buruk ketika tidur.

2.3.6. Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa gangguan yang terjadi pada saat tidur. Menurut Tarwoto
dan Wartonah (2011) gangguan yang terjadi saat tidur adalah sebagai berikut:
a. Insomnia
b. Hipersomnia
c. Parasomnia
d. Narcolepsi
e. Apnoe tidur dan mendengkur
f. Mengigau
Gangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan dimana
individu mengalami atau mempunyai risiko perubahan dalam jumlah dan
kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu
gaya hidup yang diinginkan (Carpenito, 2002). Penyebab dari gangguan pola
tidur ini antara lain merupakan transport oksigen, gangguan metabolisme,
kerusakan eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut
operasi, faktor lingkungan yang mengganggu, dan lain-lain.
Dukungan, pemulihan keyakinan, dan pemberian semangat orang tua
adalah penting untuk meredakan gangguan pola tidur. Waktu tidur harus
ditentukan teratur, waktu yang telah ditentukan, dengan variasi dipertahankan

8
minimum. Mandi hangat, makanan kecil kesukaan, dan momen yang penuh
kasih sayang orang tua adalah baik (kondusif) untuk tidur.
Penanganan mimpi buruk terus-menerus meliputi pemahaman tentang
kecemasan yang mendasari dan adanya dorongan yang masuk akal bagi anak.
Terteror malam hari ditangani dengan cara yang sama. Benzodiazepin and
antidepresan trisiklik telah digunakan karena obat tersebut menekan tahap 3
dan 4 dari siklus tidur (Nelson, 2000).
Penanganan gangguan tidur dapat dilakukan dengan beberapa cara
yang bisa dilakukan.
a. Secara medis, parasomnia tidak memiliki standar cara pengobatan
yang baku. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari oleh
penderita, seperti porsi tidur yang kurang.
b. Terapi non medis dan alternatif yang bisa dilakukan adalah terapi yang
dapat dilakukan seperti psikoterapi, relaksasi, hipnotis, dan meditasi.

9
BAB III
METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat


Waktu penyebaran kuesioner dimulai tanggal 14 September 2022 sampai
dengan 18 September 2022 melalui google form yang disebarkan menggunakan
media sosial.

2.2. Populasi/Sampel/Sampling
Populasi dari penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Kompetensi Umum
(PKU) Angkatan 59 yang berasal dari 33 kelas science technology dan 10 kelas
science social. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 105 responden yang
tersebar dari berbagai kelas.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dalam
penelitian (Riyanto, 2011 : 92). Dalam penelitian ini menggunakan pengambilan
sampel yaitu dengan menggunakan teknik proportional random sampling.

2.3. Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan
variabel independen.

1. Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain,


artinya apabila variabel independen berubah maka akan mengakibatkan
perubahan variabel lain. Nama lain variabel ini adalah variabel bebas, risiko,
predictor, kausa (Riyanto, 2011). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kebutuhan jam tidur.
2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,
artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada variabel bebas.
Nama lain variabel dependen adalah variabel terikat, efek, hasil, outcame,

10
respon, atau atau event (Riyanto, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah efektivitas perkuliahan offline.

2.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data


Metode yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu. (Notoadmodjo, 2012 :
152). Dalam penelitian ini, metode/instrumen alat pengumpulan data melalui
kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah metode tertutup dimana diberikan
pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya. Responden hanya perlu memilih dan
menjawab secara langsung dengan membubuhkan tanda cek (✓) pada jawaban-
jawaban yang tersedia.

2.5. Metode Analisis


Penelitian tentang jam tidur ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif
dan metode analisis deskriptif. Data yang sudah kami dapat dianalisis kembali
menggunakan metode analisis deskriptif guna mendapatkan deskripsi dan gambaran
terhadap data yang sudah diperoleh. Data dapat dipahami dengan mudah karena
adanya metode analisis deskriptif, diolah dan dikelompokan dalam bentuk diagram
lingkaran (pie chart) dan diagram batang (bar chart).
Menurut Sugiyono (2017:35), analisis statistik deskriptif adalah analisis yang
dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat
perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain.
Langkah-langkah penelitian deskriptif yang kami lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan
5. Menentukan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
6. Menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan metode
pengumpul data, dan menganalisis data

11
7. Mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika
yang relevan
8. Mengolah data yang diperoleh
9. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran (pie chart) dan diagram
batang (bar chart)

DAFTAR PUSTAKA

Andani, Yulia (2017). Hubungan Kebutuhan Istirahat Tidur Dengan Efektifitas Belajar Siswa
Kelas Vii Dan Viii (Studi Di Mts Darul Ulum Ranupakis Klakah Lumajang). Skripsi,
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.

Andriani. “Hubungan Kualitas Tidur terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Akademi


Kebidanan Internasional Pekanbaru.” vol. 4, 2016, h. 384. Diakses pada1 Oktober 2022,
dari https://media.neliti.com/media/publications/286458-hubungan-kualitas-tidur-
terhadap-konsent-d33dfa1f.pdf.

Aminuddin, Muhammad. “Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar


Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda.”
vol. 1(01), 2018, h. 54-55. Diakses pada 1 Oktober 2022, dari http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK/article/view/3618/2345

Baso, Miranda, dkk. “Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Remaja di
SMA Negeri 9 Manado.” vol. 7(05), 2018. Diakses pada 1 Oktober 2022, dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/download/22146/21847

Ignatia Novianti Tantri, L. P. (2019). Hubungan Antara Jenis Kelamin, Konsumsi Kafein,
Tinggal Sendiri, Dan Jam Mulai Tidur Dengan Kualitas Tidur Buruk Mahasiswa Di
Kota Denpasar. Jurnal Medika Udayana. Vol 8(07), h. 1-12. Diakses pada 8 Oktober
2022, dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum.h

Khasan ah, Latifah Uswatun. Analisis Data Kuantitatif, Kenali Analisis Deskriptif.
Dqlab.id

12
Populix. Data Kuantitatif Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya. Info.populix.co. Diakses
pada 01 Oktober 2022. https://info.populix.co/articles/data-kuantitatif-adalah/

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 12

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.” 2017, Diakses pada 8
oktober 2022, dari https://id.scribd.com/document/391327717/Buku-Metode-Penelitian-
Sugiyono

Chafsoh, A. M. (2020) ‘Munculnya Culture Shock Pada Mahasiswa Baru Dalam Perkuliahan
Daring Selama Pandemi Covid-19’, Jurnal Sejarah Artikel, 1(1), h. 1–11.

13

Anda mungkin juga menyukai