Disusun oleh:
Kelompok B-2
Halimatussakdiah
2004103010027
LEMBARAN PENGESAHAN
Nama : Halimatussakdiah
NIM : 2004103010027
Judul Praktikum : Ekstraksi Padat Cair
Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat mengikuti ujian final mata
kuliah “Praktikum Operasi Teknik Kimia II” pada Laboratorium Satuan Operasi
dan Proses.
Darussalam,
Dosen Pembimbing, Praktikan,
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Satuan Operasi dan Proses
i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM SATUAN OPERASI DAN PROSES
JL. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam – Banda Aceh 23111Telp 0651-51997 pes 4326
Kelompok : B-2
Nama / NIM : Halimatussakdiah 2004103010027
Wanda Muharrivah 2004103010008
Radika Putri 2004103010037
Nurul Aulia 2004103010038
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM SATUAN OPERASI DAN PROSES
JL. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam – Banda Aceh 23111Telp 0651-51997 pes 4326
LEMBARAN PENUGASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah dan hidayah kepada penyusun sehingga telah dapat
menyelesaikan laporan khusus praktikum “Ekstraksi Padat Cair” pada
Laboratorium Satuan Operasi dan Proses.
Maksud dari penyusunan laporan khusus ”Ekstraksi Padat Cair” ini adalah
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat mengikuti ujian final mata kuliah
”Praktikum Operasi Teknik Kimia II” pada Laboratorium Satuan Operasi dan
Proses.Penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Aprilia , M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Universitas Syiah Kuala.
2. Bapak Dr.Ir. Adi Salamun, M.T selaku Ketua Laboratorium Satuan
Operasi dan Proses
3. Ibu Dr. Hesti Meilina, S.T., M.Si selaku dosen pembimbing praktikum
”Ekstraksi Padat Cair”.
4. Saudari Adiba Imani Salsabila selaku asisten praktikum ”Ekstraksi
Padat Cair”.
5. Saudari Nurul Aulia, Radika Putri, Wanda Muharrivah selaku teman-
teman dari kelompok B-2 dan seluruh teman-teman Teknik Kimia
Angkatan 2020 yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangannya, karena itu kritik dan saran dari teman-teman dan dosen
pembimbing sangat diharapkan. Semoga laporan ini ada manfaatnya bagi kita
semua. Aamiin.
Darussalam,
Penyusun
4
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN........………………………………….…………i
IZIN MELAKUKAN PRAKTIKUM......................................................................ii
LEMBARAN PENUGASAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
DAFTAR ISI…………………………………………………..
DAFTAR TABEL…………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..
BAB I.......................................................................................................................7
1.1 Latar Belakang...............................................................................................7
1.2 Tujuan Percobaan...........................................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
2.1 Ekstraksi.........................................................................................................8
2.2 Prinsip Dasar……………………………………………………………..
2.3 Jenis- Jenis Ekstraksi…………………………………………………..
2.3.1 Ektsraksi Padat - Cair………………………………………
2.3.2 Ekstraksi Cair - Cair…………………………………………
2.4 Metode Ekstraksi Padat- Cair………………………………
2.4.1 Ekstraksi Cara Panas………………………………………
2.4.2 Ekstraksi Cara Dingin……………………………………
2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekstraksi…………………………
2.6 Aplikasi Ekstraksi Dalam Industri………………………………………
2.6.1 Industri Kimia…………………………………………………..
2.6.2 Industri Makanan…………………………………………………..
2.6.3 Industri Pertambangan…………………………………………….
BAB III..................................................................................................................15
3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................15
3.2 Prosedur Kerja..............................................................................................15
5
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan senyawa dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi juga dapat didefinisikan sebagai
suatu proses pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan bahan. Pada ekstraksi,
kandungan kimia yang dapat larut dari suatu bahan yang tidak dapat larut ditarik
atau diambil dari bahan tersebut dengan bantuan dari pelarut cair. Proses ekstraksi
akan berhenti ketika kesetimbangan konsentrasi tercapai (Saputra, 2020).
Ekstraksi adalah proses perpindahan suatu zat atau solut dari larutan asal atau
padatan ke dalam pelarut tertentu. Ekstraksi merupakan proses pemisahan
berdasarkan perbedaan kemampuan melarutnya komponen-komponen yang ada
dalam campuran. Secara garis besar ekstraksi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu ekstraksi padat-cair (leaching) dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair
atau leaching adalah proses pemisahan solut dari padatan yang tidak dapat larut
yang disebut inert (Aji dkk., 2022).
Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan zat yang dapat
melarut (solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut
(inert) dengan menggunakan pelarut cair. Proses yang terjadi didalam leaching ini
biasanya disebut juga dengan difusi. Prinsip proses ekstraksi yaitu: Pelarut
ditransfer dari bulk menuju ke permukaan. Pelarut menembus masuk atau terjadi
difusi massa pelarut pada permukaan padatan inert ke dalam pori padatan.
(intraparticle diffusion). Zat terlarut (solut) yang ada dalam padatan larut kedalam
pelarut lalu karena adanya perbedaan konsentrasi. Campuran solut dalam pelarut
berdifusi keluar dari permukaan padatan inert. Selanjutnya, zat terlarut (solut)
keluar dari pori padatan inert dan bercampur dengan pelarut yang ada pada luar
padatan (Prayudo dkk., 2020).
8
Menurut Fajriati dkk., (2021) Mekanisme dalam proses ekstraksi padat-cair
meliputi dua langkah, antara lain yaitu:
a. Terjadinya kontak antara cairan dan zat padat yang menyebabkan
terjadinya perpindahan komponen zat padat ke dalam cairan.
b. Pemisahan antara cairan dengan sisa zat padat.
9
juga perbedaan kelarutan senyawa dalam campuran. Pada ekstraksi padat cair
terjadi proses adsorpsi dimana pelarut yang berada dipermukaan sampel akan
mengalami proses difusi sehingga analit dapat berinteraksi dengan pelarut.
2.3.2 Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi cair cair merupakan suatu metode pemisahan suatu komponen
senyawa dari campuran senyawa yang berupa larutan dengan menggunakan suatu
pelarut. Proses ekstraksi cair cair dilakukan melalui dua tahapan yaitu
pencampuran kedua komponen dan yang kedua pemisahan fasa cair. Campuran
antara senyawa dan pelarut bersifat heterogen sehingga terbentuk dua fasa yaitu
fasa rafinat dan fasa ekstrak. Ekstraksi cair cair dilakukan ketika pemisahan
dengan menggunakan destilasi tidak dapat dilakukan karena beberapa faktor,
salah satunya seperti kepekaan terhadap panas Prinsip dari ekstraksi cair cair
berdasarkan adanya suhu dan tekanan yang konstan dimana senya akan
terdistribusi dalam proporsi yang sama. Distribusi tersebut disebut sebagai
distribusi Nernst.
10
b. Ekstraksi dengan alat soxhlet
Ekstraksi dengan alat soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang
selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Pada metode ini,
padatan disimpan dalam alat soxhlet dan dipanaskan, sedangkan yang dipanaskan
hanyalah pelarutnya. Pelarut terdinginkan dalam kondensor, kemudian
mengekstraksi padatan.
11
2.5 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ekstraksi
Menurut Chairunnisa dkk., (2019) adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
proses ekstraksi adalah sebagai berikut:
a. Jenis pelarut, dimana jenis pelarut dapat mempengaruhi senyawa yang
tersari, jumlah zat terlarut yang terekstrak dan kecepatan ekstraksi.
b. Suhu, dimana kenaikan suhu akan meningkatkan jumlah zat terlarut ke
dalam pelarut.
c. Rasio pelarut dan bahan baku, dimana jika rasio pelarut-bahan baku besar
maka akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut. Akibatnya
laju ekstraksi akan semakin meningkat.
d. Ukuran partikel, dimana laju ekstraksi juga meningkat apabila ukuran
partikel bahan baku semakin kecil. Dalam arti lain, rendemen ekstrak akan
semakin besar bila ukuran partikel semakin kecil.
e. Pengadukan, fungsi pengadukan adalah untuk mempercepat terjadinya
reaksi antara pelarut dengan zat terlarut.
f. Lama waktu, semakin lama waktu ekstraksi maka akan menghasilkan
ekstrak yang lebih banyak, karena kontak antara zat terlarut dengan pelarut
lebih lama
Menurut Bahri (2019) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
proses ekstraksi padat-cair (leaching), antara lain sebagai berikut:
a. Ukuran partikel
Ukuran partikel yang kecil akan memperbesar luas permukaan kontak
antara
partikel dan liquid, maka akan memperbesar rate transfer material, di samping itu
juga akan memperkecil jarak difusi. Namun demikian partikel yang sangat halus
akan tidak efektif bila sirkulasi proses tidak dijalankan. Di samping itu juga
mempersulit drainase sisa liquid (residu). Jadi harus ada range tertentu untuk
ukuran partikel dimana suatu partikel harus cukup kecil, tetapi juga tidak terlalu
kecil sehingga tidak menggumpal dan menyulitkan drainase.
b. Jenis Pelarut
12
Perlu larutan yang cukup baik dimana tidak merupakan perusak konstituen
yang diharapkan atau residu. Di samping itu pelarut tidak boleh mempunyai
viskositas tinggi agar sirkulasi bebas dapat terjadi.
c. Temperatur Operasi
Umumnya kelarutan suatu solute yang akan diekstraksi akan bertambah
dengan meningkatkan temperatur, demikian juga dengan laju difusi. Secara
keseluruhan akan menambah laju ekstraksi.
d. Pengadukan
Laju difusi akan bertambah dengan adanya pengadukan, karena
perpindahan bahan dari suatu permukaan ke permukaan lain akan bertambah
dengan adanya pengadukan.
13
2.6.2 Industri Makanan
Salah satu contoh aplikasi ektraksi padat cair dalam indutri makanan adalah
ekstraksi pelarut dalam pemisahan minyak atsiri jahe merah (Zingiberen officinale
Var.rubrum) menggunakan pelarut N-heksane, metode ekstraksi yang digunakan
yakni maserasi. Senyawa khas jahe lainnya adalah gingerol, shogaol dan zingeron.
Ketiga senyawa ini merupakan pemberi rasa pedas, panas dan pahit. Gingerol
merupakan senyawa utama pada jahe segar, sedangkan shogaol dan zingeron
merupakan turunan gingerol yang dihasilkan dari proses pemanasan atau
penyimpanan jangka panjang. pelarut yang digunakan harus pelarut yang bersifat
inert, bertitik didih yang rendah serta dapat melarutkan dengan cepat dan
sempurna. Untuk mendapatkan minyak atsiri dari jahe terdapat dua tahap yang
dapat dilakukan, yaitu perlakuan pendahuluan dan pemisahan minyak atsiri
jahe(Pamungkas dan Indah, 2022).
14
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
15
2. Diencerkan menjadi H2SO4 0,5 M menggunakan perhitungan dengan
rumus pengenceran sebagai berikut:
M 1 ×V 1=M 2× V 2
Dengan M1 : Konsentrasi HCl pekat dalam botol (M)
V1 : Volume HCl pekat yang dibutuhkan (ml)
M2 : Konsentrasi HCl yang diinginkan (M)
V2 : Volume HCl yang diinginkan (ml)
3. H2SO4 pekat diambil dari botol dengan menggunakan pipet volume sesuai
dengan kebutuhan.
3.2.2 Prosedur Ekstraksi Padat-Cair
1. Ditimbang gelas beaker, cawan petri dalam keadaan kosong.
2. Ditimbang Na2CO3 sebanyak 10,6 gram dan CaO sebanyak 3,92 gram,
dimasukkan ke dalam gelas beaker, kemudian ditambahkan aquadest
sebanyak 150 mL.
3. Diaduk selama interval waktu penugasan (4 dan 5 menit)
4. Dibiarkan selama 5 menit, kemudian ekstrak dipisahkan dari rafinat
melalui penyaringan.
5. Demikian seterusnya, langkah-langkah percobaan ini dilakukan.
3.2.3 Proses Analisa Ekstrak
1. Diukur volume ekstrak dan diambil sebanyak 5 mL, lalu dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer 10 mL.
2. Ditambahkan 2 tetes indikator PP
3. Dititrasi dengan larutan H2SO4 0,5 N sampai terjadi perubahan warna dari
merah muda menjadi jernih, kemudian dicatat volume titran, dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali dan dicatat volume titran rata-ratanya.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
16
Tabel 4.1 Data pengamatan hasil ekstraksi NaOH dari campuran Na 2CO3 dan
CaO dengan perbandingan mol 0,1 : 0,07 dengan volume pelarut 150
mL
Waktu Volume Volume Titrasi (mL)
Volume rata-
Pengadukan Reaktor Ekstrak
I II III rata (mL)
(menit) (mL)
1 102 3,3 3,7 3,6 3,53
2 120 3,6 3,2 3,6 3,46
3 108 3,2 3,4 3,3 3,3
4 134 3,2 3,4 3,4 3,33
4 5 112 3,3 3,7 3,3 3,43
6 123 3,4 3,8 3,5 3,56
7 135 3,5 3,3 3,3 3,36
8 111 3,4 3,2 3,2 3,26
9 143 3,8 3,5 3,8 3,7
1 98 3,5 3,5 3,5 3,5
2 123 3,1 3 3 3,03
3 101 3,6 3,4 3,6 3,53
4 127 3,3 3,3 3,2 3,26
5 5 105 3,4 3,3 3,4 3,36
6 112 3,5 3,6 3,4 3,5
7 115 3,1 3,8 3,5 3,46
8 109 3,7 3,8 3,5 3,66
9 138 3,9 3,8 3,8 3,83
17
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
18
Aji, A., Bahri, S., Tantalia. 2022. Pengaruh Waktu Ekstraksi dan Konsentrasi HCl
Untuk Pembuatan Pektin Dari Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima). Jurnal
Teknologi Kimia Unimal. 6(1): 33-44.
Arifyana, D. 2021. Pengaruh Waktu Ekstraksi Abu Kulit Buah Kakao
(Theobroma Cacao L.) Terhadap Kadar Alkali (Kalium, Natrium Dan
Kalsium) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. Prosiding
Industrial Research Workshop and National Seminar: 6-9.
Bahri, S. 2019. Ekstraksi Kulit Batang Nangka Menggunakan Air Untuk Pewarna
Alami Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 8(2): 73-88.
Basongan M. R., Cahyono, M. R. A., dan Syamsuddin, A. 2021. Analisa
Pengaruh Penerapan Sistem Monitoring Real-Time Pada Oxygen Plant
Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja. JITMI. 4(1): 25-35.
Chairunnisa, S., Wartini, N.M., dan Suhendra, L. 2019. Pengaruh Suhu dan
Waktu Maserasi Terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus
Mauritiana L.) Sebagai Sumber Saponin. Jurnal Rekayasa Manajemen
Agro Industri. 7(4): 551-560.
Fajriati, I., Rizkiyah, M., dan Muzakky. 2021. Studi Ekstraksi Padat-Cair
Menggunakan Pelarut HF dan HNO3 Pada Penentuan Logam Cr dan Cu
Dalam Sampel Sedimen Sungai di Sekitar Calon PLTN Muria. Jurnal Ilmu
Dasar. 12(1): 13-22.
Hasnaeni., Wisdawati.,dan Usman, S. 2022. Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap
Rendemen dan Kadar Fenopilik Ekstrak Tanaman Kayu Beta-Beta
(Lunasia amara Blanco). Jurnal Farmasi Galenika. 5(2): 175-183.
Ibrahim, M. T., Purwadi, I., dan Wahyudi, B. 2022. Peningkatan Kadar
Glukomanan Dari Umbi Iles- Iles (Amorphophallus variabilitis) Pada
Proses Ekstraksi Dengan Pelarut Isopropil Alkohol. Jurnal Of Chemical
and Process Engineering. 3(1): 51-57.
Istiqamah., Putri, A.,Patmawati, T., Rohmawati, L., dan Setyarsih, W. 2019.
Ekstraksi Titanium Dioksida (TiO2) Anatase Menggunakan Metode
Leaching dari Pasir Mineral Tulungagung. Akta Kimindo. 4(2): 145-151.
19
Mirwan, A. 2019. Keberlakuan Model HB-GFT Sistem n-Heksana – MEK – Air
Pada Ekstraksi Cair- Cair Kolom Isian. Jurnal Konversi. 2(1): 32-39.
Pamungkas dan Indah, N.L. 2022. Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap
Karakteristik Oleoresin Jahe Gajah (Zingiber Officinale, Rosc)
Dengan Proses Leaching. Jurnal Teknik Kimia. 1(4): 11-19.
Prayudo, A. N., Novian, O., Setyadi., Antaresti. 2020. Koefisien Transfer Massa
Kurkumin Dari Temulawak. Jurnal Ilmiah Widya Teknik. 14(1): 26-31.
Riana, A., dan Jauhar, K. 2022. Karakteristik Ekstrak Serbuk Gergajian Kayu
Tembesu (Fagreae fragnans), Rengas (Gluta Renghas) dan Medang (Litsea
sp.) Sebagai Larvasida Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal
Tengkawang. 12(1): 86-93.
Sihombing, R. P., Tamba, A. P., Renata, C. A., Ngatin, A. 2022. Ekstraksi Daun
Tembakau Dengan Metode MAE( Microwave Assisted Extraction)
Dengan Variasi Jenis Pelarut dan Waktu Ekstraksi Pada Daya Microwave
150 Watt. Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National
Seminar : 807-812.
20