Ditulis untuk Memenuhi Laporan Praktikum Mata Kuliah Analisis Makanan dan Minuman
OLEH :
NIM. P0713422033
KELAS VA
2022
ANALISIS IODIUM DALAM SAMPEL GARAM
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menganalisis
iodium dalam sampel garam.
2. Mahasiswa mampu menentukan adanya iodium dalam sampel garam.
B. Metode
Penentuan kadar iodium berdasarkan jumlah natriuumtiosulfat yang digunakan
sebagai titrasi.
C. Dasar Teori
Iodium adalah elemen nonlogam dan mikronutrien penting yang diperlukan tubuh
dalam jumlah renik. Kekurangan iodium dapat mengakibatkan kerusakan otak,
keterlambatan mental, kretinisme dan gondok endemik. Selain sebagai suplemen
makanan, iodium juga dapat ditambahkan kedalam obat-obatan sebagai multivitamin dan
antiseptik. Sekitar 75 % iodium di dalam tubuh manusia, ditemukan dalam kelenjar tiroid
dan digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin. Hormon ini sangat penting bagi
pertumbuhan, pengaturan fungsi otot saraf, dan untuk menjaga fungsi reproduksi.
Sebagai komoditi pangan potensial, garam beriodium dapat dibuat dengan
memfortifikasi iodium (KIO3) sebagai sumber iodium , dengan persentase konsumsi
iodium adalah 90% berasal dari makanan dan hanya 10% dari air. Rendahnya kadar
iodium dalam garam, disebabkan karena produsen garam menambahkan iodium kurang
dari jumlah yang dipersyaratkan serta kadar iodium yang berkurang selama masa
penyimpanan.
D. Alat dan Bahan
1. Alat :
- Neraca Analitik
- Mikroburet 5 ml
- Erlenmeyer
- Gelas Ukur
- Pipet Volume
2. Bahan :
- Sampel Garam
- Larutan Baku Kalium Iodat
- Larutan Na2S2O3
- NaCl
- Larutan H3PO4 85%
- Aquadest
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Pereaksi
a. Larutan Baku Kalium Iodat
F. Hasil Pengamatan
1. Standarisasi Na2S2O3
Standarisasi Na2S2O3
No. Volume Na2S2O3 (mL)
1 5,6
2 5,6
3 5,7
4 3,4
5 6,4
6 5,4
7 5,5
8 2,0
Rata - Rata 5,7
3. Titrasi Sampel
No. Volume Titrasi Sampel (mL)
Titrasi 1 8,0
Titrasi 2 6,9
Rata - Rata 7,45
Kadar KIO3 =
=
=
= 46,53 mg/kg
G. Pembahasan
lodium merupakan salah satu mineral esensial, sehingga keadaan defisienti akan
mengganggu kesehatan dan pertumbuhan. lodium dibutuhkan oleh tubuh sekitar 100-150
mikrogram tiap orang per hari, tetapi mempunyai peranan sangat penting dalam
memproduksi hormon tiroid. lodium banyak pada ikan laut. kerang, cumi-cumi, serta
garam yang sengaja dicampur dengan zat iodium (Karwiti, 2018).
Pemerintah melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 77/1995 tentang
proses pengepakan dan pelabelan garam beriodium sehingga memenuhi syarat Standar
Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan Peraturan SNI No. 01-3556- 2000 iodium yang
ditambahkan dalam garam dapur adalah sebanyak 30-80 mg KIO3/kg garam (30-80
ppm) (Palupi, 2003). Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk
pemberantasan GAKI, yaitu dengan fortifikasi (penambahan) garam menggunakan
garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI-, NaI-, dan lainnya.
KIO3 atau Kalium Iodat adalah serbuk hablur warna putih dan tidak berbau, serta
mempunyai BM 214. Kalium Iodat mudah larut dalam air dan mudah rusak bila terkena
cahaya dan panas. KIO3 stabil dalam keadaan murni tetapi dalam iodisasi garam sudah
tidak murni lagi, karena telah tercampur dengan garam serta zat-zat lain yang terkandung
di dalamnya (Karwiti, 2018).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada Kamis, 10 November 2012 di
Laboratorium Kimia Dasar dan Kimia Terapan Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Denpasar, dilakukannya praktikum analisis iodium dalam sampel
garam. Pada praktikum ini, garam yang digunakan adalah garam yang bermerk Ayam
Jago yang dikatakan mengandung iodium. Praktikum ini diawali dengan pembuatan
Standarisasi Na2S2O3 dengan menimbang 25 gram NaCl dan dimasukkan dalam
erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 120 mL aquadest dan diaduk sampai larut. Lalu
tambahkan 5 mL larutan baku K103 0,005 N dan kocok sampai homogen. Kemudian
tambahkan 2 ml H3PO4 85%, 2 ml indikator amilum 1%, dan 0,1 g kristal KI yang
dimana akan menghasilkan warna biru kehitaman. Lalu dititrasi dengan larutan baku
Na2S2O3 sampai warna biru hilang.
Selanjutnya dilanjutkan dengan analisis iodium dalam sampel garam. Sampel garam
ditimbang sebanyak 25 g dilarutkan dengan 125 ml aquadest. Kemudian tambahkan
dengan 2 ml H3PO4 85%, 2 ml indikator garam- amilum 1%, dan 0,1 g kristal KI,
sehingga larutan akan berubah menjadi warna biru kehitaman. Selanjutnya titrasi dengan
larutan baku Na2S2O3 hingga warna biru hilang dan catat volume titrasinya. Untuk
analisis iodium menggunakan sampel garam ini dilakukan secara duplo dan dibuatkan
blanko dengan mengganti sampel garam dengan 25 gram NaCl dan dilanjutkan sesaui
tahapan prosedur.
Sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan, maka dilanjutkan dengan perhitungan
Kadar KIO3 pada sampel garam. Pada sampel garam cap Ayam Jago setelah dilakukan
perhitungan, kadar KIO3 nya adalah 46,53 mg/kg. Hal ini menyatakan bahwa kadar
KIO3 yang terkandung dalam garam cap Ayam Jago ini memenuhi standar atau sesuai
dengan peraturan SNI karena Kadar KIO3 yang terkandung ada dalam range 30-80
KIO3/kg.
Kadar iodium dalam garam tidak dapat dipengaruhi oleh penambahan konsentrasi
pada garam tersebut. Produk garam yang disimpan akan tetap terjaga kualitasnya, jika
didukung oleh suhu dan kelembapan serta lama penyimpanan, hal tersebut berpengaruh
langsung pada kondisi internal dan eksternal bahan garam. Metode yang dilakukan dalan
analisis iodium dalam garam ini adalah metode iodimetri. Metode ini mampu, selektif,
dan sensitive untuk menganalisis kandungan iodium dalam sampel-sampel garam
(Subhan, 2014).
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sampel garam cap Ayam Jago yang terjual di pasaran masih mengandung iodium,
sehingga masih boleh dan layak dikonsumsi oleh konsumen sesuai dengan standar
SNI.
2. Kadar Iodium atau KIO3 yang terkandung dalam sampel garam cap Ayam Jago
adalah 46,53 mg/kg. Kadar iodium yang sesuai standar SNI berada dalam kisaran 30-
80 mg/kg, sehingga garam cap Ayam Jago dinyatakan memenuhi standar.
I. Daftar Pustaka
Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2010.
Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beriodium di Tingkat Masyarakat.
Departemen Kesehatan. Jakarta.
Karwiti, Witi., dkk. 2018. Gambaran Kadar Iodium (Sebagai KIO3) dalam Garam Dapur
yang Di Jual di Pasar Kota Palembang Tahun 2017. JPP (Jurnal Kesehatan
Poltekkes Palembang), 13 (2).
Palupi, Laksmi. 2003. Stabilkah Kalium Yodat dalam Garam. Warta GAKY, 4.
Subhan. 2014. Analisis Kandungan Iodium dalam Garam Butiran Konsumsi yang
Beredar di Pasar Kota Ambon. Jurnal Fikratuna, 6(2), pp. 290-303.
J. Lampiran Dokumentasi
Pembuatan Standarisasi Na2S2O3
Sampel garam cap Ayam Penimbangan sampel garam Penimbangan sampel garam
Jago pertama kedua
Laporan Praktikum Mata Kuliah Analisis Makanan dan Minuman dengan Judul “Analisis
Iodium dalam Sampel Garam” yang disusun oleh :
NIM : P07134220033
Kelas : VA
Dosen Pembimbing