Anda di halaman 1dari 2

SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM

ASETAMINOFEN

No. Dokumen : 1
No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman :1
SOP
Disusun Oleh
LABORATORIUM
KLINIK

Rinal Fergia Ramadhan


32160150653

1. Pengertian Asetaminofen memiliki efek analgesik non narkotik dan


antipiretik yang serupa dengan aspirin. Tidak seperti salisilat,
asetaminofen tidak menghambat agregasi trombosit, tidak
menyebabkan perdarahan dan gawat lambung, serta respons anti
inflamasinya hanya seminggu.
Takar lajak asetaminofen dapat membahayakan karena zat ini
dapat menyebabkan hepatotoksisitas. Didalam hati, zat ini
dimetabolisasi menjadimetabolit aktif, dan diabsorsi dengan cepat di
saluran gastrointestinal. Waktu puncak berlangsung sekitar ½
sampai 2 jam setelah obat ditelan per oral. Jika didalam tubuh
terjadi akumulasi asetaminofen akibat penggunaan dosis yang
besar atau penggunaan kronis, salah satu metabolitnya cenderung
menyebabkan hepatotoksisitas. Sebenarnya dosis tunggal sebesar
10 g atau 30 tablet dapat menyebabkan kerusakan hati.
2. Tujuan  Untuk mengetahui apakah dosis asetaminofen terapeutik
dalam kisaran terapeutik.
 Untuk memantau bila terjadinya toksisitas asetaminfen.
3. Kebijakan Sebagai prosedur pelaksanaan pemeriksaan laboratorium Klinik
Pelaksanaan pemeriksaan Laboratorium Klinik dilaksanakan sesuai
dengan SOP.
4. Referensi  Buku Pedoman Laboratorium Klinik
5. Prosedur  Tampung 3-5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah
atau tabung kimia lanjutkan dengan proses pemisaan serum
dengan centrifuge.
 Catat dosis dan waktu pemberian obat ada formulir
laboratorium.
 Tidak ada pembatasan makanan atau cairan.
 Lanjutkan dengan proses Uji Laboratorium.
6. Kesumpulan  Penurunan kadar disebabkan oleh makanan tinggi akan
karbohidrat dan sedangkan peningkatan kadar disebabkan
oleh takar lajak asetaminofen, penyakit hati. Pengaruh obat
fenobarbital.

Anda mungkin juga menyukai