Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-8895252
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER
NOMOR : …/KAPUS/I/2015
Lampiran : 1 (satu) berkas

Tentang

KEBIJAKAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN


KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan pasien di


Puskesmas, pimpinan Puskesmas dan petugas harus mengetahui
dan mengerti hak dan kewajiban pasien, agar pasien perlu
mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien di UPT
Puskesmas DTP Beber;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas DTP Beber.
tentang Hak dan Kewajiban Pasien;
Mengingat : 1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/25/M.PAN/2/2004. Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah;
3. Pedoman Manajemen puskesmas sebagai tindak lanjut dari
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 128
MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar puskesmas;
5. Peraturan Kemenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapakan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DTTP BEBER


TENTANG HAK DAN KEWAJIBBAN PASIEN DI UPT
PUSKESMAS DTP BEBER
Kesatu : Hak Pasien :
 Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas;
 Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
 Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi;
 Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
 Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
 Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
 Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Puskesmas.
 Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik
(SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas.
 Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
 Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
 Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
 Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
 Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas.
 Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas
terhadap dirinya.
 Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
 Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas itu
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana.
 Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pasien :
 Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya.
Ketiga :
 Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi.
 Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes.
 Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari Ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Beber
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Kepala UPT Puskesmas DTP Beber,

HAERIA
Pembina
NIP. : 19641213 198803 1 006

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR.../KAPUS/I/2015
TENTANG : KEBIJAKAN PROSEDUR PASIEN
RAWAT JALAN

KEBIJAKAN PROSEDUR PASIEN RAWAT JALAN


KEPALA UPT PUSKESMAS DTP BEBER

A. Kebijakan Umum
Pasien diterima di Puskesmas dan diberikan pelayanan medis oleh DPJP berdasarkan indikasi
penyakitnya.
B. Kebijakan Khusus
1. Pengertian :
a. Kunjungan Baru yaitu pasien yang pertama kali datang kepelayanan rawat
jalan pada tahun yang sedang berjalan.
b. Kunjungan Lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru pada
tahun yang sedang berjalan.
c. Pengunjung Baru adalah Pasien yang baru pertama kali datang ke UPT
Puskesmas DTP Beber dan dapat melakukan kunjungan dbeberapa puskesmas
sebagai kunjungan baru dengan kasus baru, setiap pengunjung baru diberikan
berkas rekam medis dan nomer rekam medis, nomor rekam medis diberikan
hanya satu kali seumur hidup.
d. Pengunjung Lama adalah pasien yang datang untuk kedua kali dan seterusnya,
datang ke Puskesmas yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau
baru dengan kasus lama atau baru dan tidak mandapat nomer rekam medis
lagi.
e. Pasien Rawat Jalan adalah pasien yang mendapat pelayanan medis di UPT
Puskesmas DTP Beber adalah :
1) Pasien dinas meliputi militer dan pegawai negeri sipil yang terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara beserta
keluarganya ( Istri dan Anak ). Ketentuan usia anak sampai dengan
umur 21 tahun, apabila kuliah sampai 25 tahun.
2) Pasien Umum yang meliputi :
a) Pasien Swasta adalah pasien yang mendapat pelayanan
kesehatan medis di Puskesmas dengan membayar.
b) Pasien Askes adalah pasien yang mendapat pelayanan
kesehatan medis dengan membawa kartu Askes dan semua
pembayaran ditanggung oleh PT Askes sesuai haknya.
c) Pasien Umum dengan jaminan asuransi adalah pasien yang
mendapat pelayanan kesehatan medis di Puskesmas dengan
menunjukan kartu Asuransi dari perusahaan dan semua
pembayaran ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan
sesuai dengan haknya.
2. Pasien Lama yang sudah mempunyai Nomor Rekam Medik, pasien langsung menuju
poli yang dituju.
3. Pasien Baru harus mendaftar dibagian loket pendaftaran pasien untuk mendapat
berkas rekam medis dan nomor Rekam Medik.
4. Pasien rawat jalan tidak memerlukan persyaratn khusus.
5. Bagi pasien yang membawa hasil skrining dan tes diagnostik dari layanan kesehatan
lain, diterima dan dapat dipergunakan sebagai dasar perawatn selanjutnya.
6. Di Unit Pelayanan / Poli :
a. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) dan perawat di unit pelayanan
memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.
b. Jika memerlukan konsul ke unit pelayanan/penunjang lain pasien akan
diberikan formulir permintaan pemeriksaan dan atau lembar konsul
c. Setelah mendaptakan pelayanan kesehatan di poli, DPJP menetapkah apakah
pasien dinyatakan pasien dirawat inap atau pulang atau dirujuk ke layanan
kesehatan lain.
d. Jika pasein dinyatakan pulang, pasien mengambil obat dibagian farmasi sesuai
resep yang diberikan DPJP.

Ditetapkan di : Beber
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Kepala UPT Puskesmas DTP Beber,

Drs. HAERIA, SKM.,MKM


Pembina
NIP. : 19641213 198803 1 006
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

C. DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK 


Yang perlu dibawa/tersedia pada saat pelayanan imunisasi Crash Program Campak.
1. Vaksin dan pelarut Campak dengan jumlah yang sama dengan IP 16, polio dengan IP 16 dan vit A.
2. ADS 0,5 ml sesuai dengan jumlah target sasaran.
3. ADS 10 ml sesuai dengan jumlah vials vaksin campak
4. Safety box sesuai dengan jumlah ADS 0,5 ml + ADS 10 ml dibagi 100.
5. Kapas dan air hangat sebagai desinfektan.
6. Formulir pencatatan , pelaporan , form laporan KIPI.
7. Emergency KIT 

D. MELARUTKAN VAKSIN 
1. Pelarutan dilakukan bila ada anak yang datang untuk diimunisasi.
2. Pelarut harus berasal dari produsen yang sama dengan vaksin 
3. Satu ADS/spuit 10 ml digunakan untuk melarutkan vaksin hanya boleh untuk satu kali penggunaan.
4. Ambilkan vaksin yang belum kadaluarsa dan VVM Kriteria A dan B.
5. Pastikan 10 ml cairan pelarut vaksin terhisap dalam pelarut kemudian baru melakukan
pencampuran dengan vaksin kering campak secara pelan-pelanagar tidak terbentuk gelembung.
6. Vaksin yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan 6 jam untuk campak dan 3 jam untuk BCG.
E. PENYIMPANAN VAKSIN PADA SAAT PELAYANAN DI LAPANGAN
1. Siapkan Vaksin Carier /termos yang dilengkapi dengan termometer COOL PACK (es cair)
sebanyak 4 buah dan dilengkapi busa untuk menstabilkan suhu vaksin. Khusus untuk Pelaksanaan
CRASH PROGRAM CAMPAK / PIN menggunakan COLD PACK (Es padat)
2. Vaksin yang akan digunakan/dibawa ke lapangan VVMnya menunjukkan A atau B 

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

3. Vaksin dimasukkan ke dalam vaksin carrier/termos yang sudah dilengkapi cool pack/cold pack,
tutup dengan busa kemudian ditutup dengan penutup vaksin carrier/termos.
4. Pada saat pelayanan , vaksin yang sedang digunakan diletakan pada busa yang dilubangi, vaksin
yang belum dibuka diletakan di bawah busa (seperti gambar.
5. Vaksin yang sudah digunakan pada pelayanan di luar gedung, tidak boleh digunakan kembali. 
F. PEMBERIAN PENYUNTIKAN VAKSIN CAMPAK 
Imunisasi campak pada CRASH PROGRAM CAMPAK diberikan pada balita (usia 6 – 59 bln) tanpa
melihat status imunisasi dan riwayat terkena penyakit campak.
Cara penyuntikan :
1. Lakukan anamnese terhadap balita yang akan diimunisasi
2. Buka tutup torak dan tutup jarum (ADS 0,5 ml)
3. Tusukan jarum tersebut ke vial vaksin. Pastikan ujung jarum selalu berada di dalam cairan vaksin
(jauh di bawah permukaan cairan vaksin) sehingga todak ada udara yang masuk ke dalam semprit.
4. Tarik torak perlahan-lahan agar cairan vaksin masuk ke dalam semprit, sampai torak terkunci
secara otomatis, torak tidak dapat ditarik lagi.
5. Cabut jarum dari vials keluarkan udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan
mendorong torak sampai pada skala 0,5 ml.
6. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang, tunggu hinggga kering kemudian suntiukan secara
sub kutan di lengan kiri atas pertengahan m. Doltoideus, dengan memegang lengan seperti mencubit
dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah. Kemudian jarum suntik disuntikan dengan sudut 45
derajat terhadap permukaan kulit dengan kedalama jarum tidak lebih dari ½ inchi (lakukan aspirasi
sebelumnya untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah).
7. Setelah vaksin masuk, jarum dikeluarkan , kemudian kapas ditekan pada bekas suntikan

, jika ada pendarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan 

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

8. Spuit bekas yang sudah digunakan langsung dimasukan ke dalam safety box tanpa menutup tutup
jarum kembali (recapping).

DIPOSKAN OLEH ISMAWAN NUR LAKSONO DI 17.32 

LABEL: HEALTH
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

Surat Keterangan Kematian

No : 441/TU-26/III/2015

Yang bertanda tangan di bawah ini ; dokter jaga UPT Puskesmas DTP Beber dengan ini
menerangkan bahwa :

Nama : Ny. Sarmah


Umur : 55 Tahun

Alamat : Ciawigajah

Diagnosa : CHF dengan MCI

Pada hari/tanggal Minggu Tanggal 22 Maret 2015.telah meninggal dunia di Rawat


Inap.Upt.Puskesmas.Beber.Pada pukul : 13.15 WIB dengan penyebab kematian diagnosa
akhir CHF dengan MCI.

Demikian surat keterangan kematian ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Beber, 23 Maret 2015

Dokter UPT Puskesmas DTP .Beber

( dr. Eli Toyibah )

NIP. 19771004 200701 2 00

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

PETUNJUK PELAKSANAAN

INFORMED CONSENT ( IC )

1. Pengertian
Informed consent ( IC ) adalah persetujuan tertulis dari pasien terhadap tindakan medis yang
akan dilakukan terhadap dirinya setelah itu kepada pasien tersebut diberikan penjelasan yang
lengkap tentang tindakan medis yang akan dilakukan.
2. Tujuan
Tujuan informed consent itu sendiri adalah dalam rangka menjaga kemungkinan-
kemungkinan yang akan timbul setelah diberikan pelayanan kesehatan dan sebagai keamanan
aspek hukum bagi petugas pelayanan medis, pasien dan keluarganya.

3. Prosedur
Prosedur informed consent adalah sebagai berikut :

a. Setiap pasien yang mendapat pelayanan medis berhak untuk memperoleh atau menolak
pengobatan. Bila pasien dalam perwalian maka walilah yang mengatas namakan keptusan hak
tersebut pada pasien
b. Keputusan pasien atau wali dapat dikemukakan dengan dua cara, yang lazim dikenal dengan
persetujuan yang meliputi :
 Persetujuan langsung, berarti pasien atau wali segera menyetujui usulan pengobatan yang
ditawarkan.
 Persetujuan secara tak langsung, tindakan pengobatan dilakukan dalam keadaan darurat
atau ketidak mempuan mengingat ancaman terhadap nyawa pasien.
c. Demi menjaga kemungkinan- kemungkinan yang akan timbul maka Rumah Sakit melakukan
dua kali pengambilan persetujuan ( apabila ternyata kemudian ada tindakan khusus), yaitu :
 Disaat pasien akan dirawat : penandatanganan dilakukan setelah pasien mendapatkan
penjelasan dari TPPRJ/RI/GD.penanda tanganan persetujuan disini adalah untuk
pemberian persetujuan persetujuan dalam pelaksanaan diagnostic, pelayanan rutin rumah
sakit dan pengobatan medis umum.
 Prosedur khusus : sebelum dilakukan suatu tindakan medis diluar prosedur a diatas
misalnya pembedahan.
d. Dokter yang menangani pasien harus menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan secara jelas.
Dalam hal ini dokter jangan sekali-kali memberi garansi sembuh kepada pasien tetapi
diskusikan dan jelaskan keuntungan dan kerugian sehingga pasien atau wali dapat berfikir dan
menetapkan keputusannya.keputusan ini ini diambil sebagai upaya hubungan kemanusiaan
dan tidak mutlak untuk mengobati pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

EVALUASI
INFORMED CONSENT
UPT PUSKESMAS DTP BEBER

BULAN : Desember 2014

Jumlah IC yg kurang
Tgl Jumlah IC Keterangan ( No. RM )
lengkap
1 2 3 4
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

LAPORAN EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

INFORMED CONSENT ( IC )

UPT PUSKESMAS DTP BEBER

BULAN JANUARI – DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN

Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di PUSKESMAS. Sedangkan kegunaan rekam medis
secara umum adalah :

1. sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian didalam
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
2. sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan yang harus diberikan kepada
pasien.
3. sebagai bukti tertulis dan terekam atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit
dan pengobatan
4. sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. melindungi kepentingan hukum.
6. menyediakan data-data untuk keperluan penelitian dan pendidikan.
7. sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran.
8. menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan pertanggung
jawaban dan laporan.
Betapa pentingnya tujuan dan kegunaan rekam medis oleh karena itu perlu diadakan informed
consent. Informed consent itu sendiri adalah persetujuan tertulis daro pasien terhadap tindakan
medis yang dilakukan terhadap dirinya setelah itu kepada pasien tersebut diberikan penjelasan
yang lengkap ttentang tindakan medis yang akan dilakukan. Tujuan informed consent itu sendiri
adalah dalam rangka menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul setelah diberikan
pelayanan kesehatan dan sebagai keamanan aspek hukum bagi petugas pelayanan medis, pasien
dan keluarganya. Dari penjelasan diatas maka perlu diadakan evaluasi terhadap informed consent
( IC )

II. METODE

Metode yang digunakan dalam rangka mengevaluasi informed consent ( IC ).adalah sebagai
berikut :

1. Observasi

yaitu cara pengumpulan data dengan jalan meninjau dan menganalisa langsung isi
informed consent. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :

a. membuat formulir evaluasi informed consent ( IC )


b. menganalisa secara langsung informed consent ( IC ) yang ada di Rekam Medis yang
sudah digunakan dari Poliklinik, Ruang Perawatan dan Gawat Darurat.
c. mengisi formulir tersebut dengan kolom yang ditentukan

2. Wawancara
yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab secara langsung kepada
Petugas pemberi pelayanan medis dan pasien yang berobat. Adapun pertanyaannya adalah
sebagai berikut :

a. Bagaimana tentang penggunaan informed consent ?


b. Apakah sebelum dilakukan tindakan medis dilakukan informed consent ?

III. HASIL

Tindak lanjut yang dihasilkan dari kedua metode tersebut dalam rangka evaluasi informed
consent ( IC ) adalah lebih optimalnya penggunaan dan pengisian informed consent ( IC ). Hal ini
dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini :

TABEL

Pengisian dan penggunaan Informed Consent ( IC )

Jumlah penggunaan Jumlah IC yang tidak baik


Bulan Jumlah IC yang baik dan benar
informed concent dan benar

Januari 119 109 10

Februari 94 86 8

Maret 100 94 6

Jumlah 313 289 24


GRAFIK

Informed Consent ( IC )
36
32
28
24
20
16
12
8
4
0
januari februari maret

IC yang baik dan benar IC yang tidak baik dan benar

IV. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut dari hasil evaluasi informed consent ( IC ) maka mengadakan analisis terhadap
factor apa yang melatar belakangi kurangnya optimalisasi penggunaan dan pengisian informed
consent ( IC ). Factor –faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. persepsi yang berbeda dalam mengartikan isian dalam informed consent.


2. kurangnya tingkat pengertian atau kesadaran untuk menjaga mutu informed consent
3. kurangnya pengertian dan kesadaran tentang arti penting dan kegunaan informed consent baik
untuk pasien, pihak tenaga yang merawat ataupun rumah sakit.
4. kealpaan
dari beberapa factor yang telah ditemukan maka kami mengadakan evaluasi dan tindak lanjut
dari informed consent dengan mengupayakan beberapa hal sebagi berikut :

1. membuat formulir evaluasi informed consent ( IC )


2. menganalisa secara langsung informed consent ( IC ) yang ada di Rekam Medis yang sudah
digunakan dari Poliklinik, Ruang Perawatan dan Gawat Darurat.
3. mengisi formulir tersebut dengan kolom yang ditentukan
4. mengeluarkan surat edaran tentang pengisian informed consent setiap bulan kepada seluruh
pelayanan yang ada di rumah sakit
V. PENUTUP

Demikian laporan evaluasi dan tindak lanjut informed consent agar dapat digunakan dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam optimalisasi informed consent

Cirebon, Desember 2014

Koordinator Perawatan

Tedy Triyandi. Skep., Ners.

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172
JADWAL PELAYANAN KIA UPT PUSKESMAS DTP BEBER

HARI PELAYANAN

SENEN PEMERIKSAAN KEHAMILAN


SELASA PEMERIKSAAN KEHAMILAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
RABU
USG
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
KB
KAMIS
USG
IVA
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
JUMAT IVA
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
SABTU
USG

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP BEBER
Jl. Jendral Sudirman Desa Beber Cirebon, Telp : 0232-616028
Email : pkmbeber@yahoo.com, Kode Pos 45172

Anda mungkin juga menyukai