DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
Alamat: Kampus Karangmalang Yogyakarta
Telepon / Fax : +62 274 554902, 586168 (psw 1821, 1817, 1823, 1810, 1812, 1813,
1815, 1815) Laman: fe.uny.ac.id E-mail: fe@uny.ac.id
RESUME BAB 3
“PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN”
manfaat”.Jadi informasi adalah data yang telah melalui proses pengolahan yang memiliki nilai
dan manfaat untuk para pengguna informasi tersebut.
Akuntansi
“Akuntansi (accountancy) berasal dari akar kata to account, yang salah satu artinya adalah
„menghitung‟. Secara teknis akuntansi diartikan sebagai proses pencatatan (recording),
pengklasifikasian (classifiying), peringkasan (summarizing) transaksi keuangan yang di ukur
dalam satuan uang, serta pelaporan (reporting) hasil-hasilnya. Dalam pengertian ini termasuk
di dalamnya proses perhitungan.”(Mursyidi, 2010).
C. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual akuntansi merupakan sekumpulan konsep-konsep yang mendasari
pelaporan keuangan. Yang dimaksud konsep-konsep dasar pelaporan keuangan yaitu
gagasan-gagasan serta ide mengenai apa yang seharusnya dilaporkan dalam laporan
keuangan serta bagaimana melaporkannya. Kumpulan gagasan dan ide-ide tersebut menjadi
pedoman dalam menentukan informasi-informasi apa saja yang perlu disajikan dalam laporan
keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statements).
D. PABU
Prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU): adalah seperangkat prinsip akuntansi,
standar dan prosedur yang yuridis, teoritis, dan praktis yang digunakan perusahaan untuk
menyusun laporan keuangan mereka.
suatu situasi yang sangat luar biasa (unusual circumstances), akuntan publik tetap dapat
menyatakan bahwa suatu statemen keuangan disajikan secara wajar sesuai GAAP meskipun
statemen keuangan mengandung penyimpangan (atau menggunakan prinsip akuntansi
selain) dari ketentuan yang dikeluarkan badan yang berwenang mengeluarkan standar
asalkan anggota dapat menjelaskan dan menunjukkan secara meyakinkan bahwa mengikuti
standar yang ada justru akan menghasilkan penyajian yang menyesatkan. Rutan sebabnya
keautoritatifan SFAC tidak setinggi SFAS. Dalam perlakuan akuntansi terhadap kejadian atau
pos (events or items). Walaupun demikian, dalam jangka panjang konsistensi standar dan
SFAC akan tercapai karena memang SFAC disusun untuk melandasi standar dan praktik
masa datang ( underlie future financial accounting standards and practices).
Karena riwayat yang kurang lebih sama, IASC juga mengemukakan nada yang sama dalam
menetapkan keautoritatifan rerangka konseptualnya dibanding standar akuntansi. Hal ini
dinyatakan IASC sebagai berikut: 02. This F ramework is not an International Accounting
Standard and hence does not define standards for any particular measurement or disclosure.
Nothing in this framework overrides any specific International Accounting Standard. 03. The
Board of IASC recognise that in a limited number of cases there may be a conflict between the
framework and an International, Accounting Standard. In this case where there is a conflict,
the requirements of the International Accounting Standard prevail over those of the fiumework.
As, however, the Board of IASC will be guided by the framework in the development of future
Standards and in its review of existing Standards, the number of cases of conflict between the
framework and International Accounting Standards will diminish .through time.
Jadi, secara teoretis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fundasi rerangka pedoman
PABU dan harus direkayasa dahulu sebelum standar. Oleh karena itu, standar yang
diturunkan atas dasar rerangka konseptual mestinya konsisten baik dengan rerangka
konseptual maupun antarstandar. Penurunan standar tentunya harus dilakukan oleh badan
yang berwenang secara saksama. Konflik hanya terjadi kalau standar sudah telanjur
berkembang tanpa rerangka konseptual. Dalam keadaan ini, konflik harus segera diselesaikan
agar segera tercapai suatu situasi yang di dalamnya tidak ada lagi konflik.
Dalam situasi seperti itu, kedudukan rerangka konseptual dapat dikuatkan menjadi fundasi
atau landasan konseptual yang paling autoritatif. Walaupun demikian, penurunannya menjadi
standar harus tetap dilakukan oleh badan yang berwenang. Dalam keadaan tidak ada
petunjuk spesifik dalam bentuk standar, akuntan publik dapat menginterpretasi secara
profesional rerangka konseptual untuk mendapatkan dasar/basis yang layak untuk
memperlakukan suatu kejadian atau pos. Penalaran seperti ini telah terefleksi dalam rerangka
pedoman versi SPAP.
G. Struktur akuntansi
Untuk praktik akuntansi dalam suatu negara, struktur tersebut menggambarkan pihak-pihak
dan sarana-sarana yang terlibat dalam dan terpengaruh oleh perekayasaan informasi
keuangan dan saling-hubungan antara berbagai pihak dan sarana tersebut. Sarana-sarana
yang membentuk struktur akuntansi meliputi peraturan pemerintah , standar akuntansi,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
Alamat: Kampus Karangmalang Yogyakarta
Telepon / Fax : +62 274 554902, 586168 (psw 1821, 1817, 1823, 1810, 1812, 1813,
1815, 1815) Laman: fe.uny.ac.id E-mail: fe@uny.ac.id