Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yulianti Kusuma Azhar

NIM : KHGC20142
Matkul : IKK

1. Definisi neurosis adalah


Neurosis berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘neuron’ artinya ‘saraf’ dan ‘osis’ artinya
penyakit atau gangguan.
Neurosis kadang-kadang disebut dengan psikoneurosis.
Neurosis adalah gangguan jiwa yang penderitanya masih menyadari atas kondisi dirinya
yang tengah terganggu

2. Jenis-jenis neurosis

a) Neurosis Cemas
b) Histeria
c) Neurosis Fobik
d) Neurosis Obsesif-kompulsif
e) Neurosis Depresif
f) Neurasthenia

3. Jelaskan gejala, penyebab dan terapi dari masing-masing jenis neurosis

a. Neurosis Cemas
Gejala:
 Gejala somatis (sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengembang,
mudah lelah, keringat dingin, dst)
 Gejala psikologis (kecemasan, ketegangan, panik, depresi, dst)
Penyebab:
Karena foktor-faktor yang menahun, seperti kemarahan yang dipendam
b. Histeria
Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan reaksi-reaksi emosional yang
tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap
rangsang-rangsang emosional.
 Jenis-jenis:
Histeria minor (reaksi konversi)
Gejala: Lumpuh, kejang-kejang, mati rasa, buta, tuli, dll
Histeria mayor (reaksi disosiasi)
Gejala: Amnesia, kepribadian ganda.
 Penyebab:
Karena adanya pengalaman traumatis (pengalaman menyakitkan) yang kemudian
ditekan ke dalam alam tidak sadar.
c. Neurosis Fobik
Merupakan gangguan jiwa dengan gejala utamanya fobia, yaitu rasa takut yang
hebat bersifat irasional terhadap suatu benda atau keadaan.
Macam-macam fobia, yaitu:
 Hematophobia : Takut melihat darah
 Hydrophobia : Takut pada air
 Pyrophibia : Takut pada api
 Acrophobia : Takut berada di tempat yang tinggi
Penyebab:
Karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shock hebat berkenaan dengan
situasi atau benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah.
d. Neurosis Obsesif-kompulsif
Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau
menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang
tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan tersebut
tidak perlu dilakukan.
Contoh obsesif-kompulsif antara lain:
 Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak
membutuhkan barang yang ia curi.
 Pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu.
 Wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian.
 Mania cuci tangan : keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus.
Faktor penyebab neurosis:
 Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.
 Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu (masa kecil).
e. Neurosis Depresif
Merupakan neurosis dengan gangguan utama pada perasaan dengan ciri-ciri
kurang/tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, dan cenderung menyelahkan diri
sendiri.
Gejala:
 Gejala jasmaniah: Senantiasa lelah
 Gejala psikologis : Sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin
mengakhiri hidupnua, dst.
f. Neurasthenia
Gejala: Tidak bersemangat, cepat lelah, emosi labil, kemampuan berpikir
menurun, insomnia, kepala pusing, sering dihinggapi bermacam-macam penyakit.
Penyebab:
 Terlalu lama menekan perasaan, pertentnagan batin, kecemasan
 Terhalanginya keinginan-keinginan
 Sering gagal dalam menghadapi persaingan-persaingan
 Penyebab Neurosis
 Stres mental dan jasmani yang berlebihan
 Pengalaman emosional yang sangat menyakitkan atau mendalam
 Ada masalah yang tidak bisa dipecahkan
 Jadwal kerja yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk instirahat atau
bersantai
 Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan
 Gejala Neurosis
Gejala neurosis yang paling menonjol adalah kecemasan yang berlarut-larut dengan
intensitas yang cukup kuat. Gejala lain berupa
a. Gejala psikis
Rasa takut berlebihan, depresi, apatis dengan lingkungan, merasa tidak aman,
gangguan percaya diri, merasa tidak mampu, suasana hati yang berubah-ubah, mudah
tersinggung atau marah, kesedihan mendalam, kebingungan, penghindaran, berpikiran
negatif, suka menyendiri, dan lain-lain.
b. Gejala Fisik
Rasa lemah dan kurang fit, mudah letih, kurang semangat, bermalas-
malasan, sesak nafas, dada rasa tertekan, panik, berkeringat dingin, gangguan pencernaan,
tidak nafsu makan, tangan gemetar, sering kencing, serta sakit kepala, perut, atau dada.
 Pengobatan
Pengobatan utama neurosis yaitu dengan psikoterapi. Selain itu, agar lebih berhasil,
pengobatan neurosis harus didukung oleh keluarga, teman, pasangan, dan lain-lain.

4. Definisi psikosa
Psikosis merupakan gangguan kejiwaan yang parah, karena di tingkatan ini penderita
tidak lagi sadar akan dirinya.
Dalam bahasa sehari-hari, psikosis disebut dengan istilah gila.

5. Jenis-jenis psikosa
a. Psikosis Organik
Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor-faktor fisik atau
organik, yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita mengalamai inkompeten
secara sosial, tidak mampu bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri
terhadap realitas.
 Jenis Psikosis yang termasuk psikosis organik
 Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi jaringan otak terganggu atau rusak
akibat terlalu banyak minum minuman keras.
  Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang (mariyuana, LSD, kokain,
sabu-sabu, dst.).
  Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat luka atau trauma pada
kepala karena kena pukul, tertembak, kecelakaan, dst.
 Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi syphilis yang
kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
b. Psikosis Fungsional
Merupakan penyakit jiwa secara fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai
dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian
sosial.

6. Jelaskan gejala, penyebab dan terapi dari jenis jenis psikosa


 Terdapat 3 jenis psikosis fungsional, yaitu:
a. Schizophrenia/skizofrenia
Arti sebenarnya dari Schizophrenia adalah kepribadian yang terbelah (split of
personality). Sebutan ini diberikan berdasarkan gejala yang paling menonjol dari
penyakit ini, yaitu adanya jiwa yang terpecah belah.
Gejala Schizophrenia/skizofrenia
 Penderita lebih banyak hidup dalam dunia khayal sendiri, dan berbicara serta
bertingkah laku sesuai dengan khayalannya,
 Isi pembicaraan penderita sukar untuk diikuti karena meloncat-loncat (inkoheren)
dan seringkali muncul kata-kata aneh yang hanya dapat dimengerti oleh penderita
sendiri.
 Pikiran, ucapan, dan perbuatannya tidak sejalan, sehingga ia dapat menceritakan
kejadian yang menyedihkan sambil tertawa.
 Halusinasi.

b. Psikosis mania-depresif
Merupakan kekalutan mental yang berat, yang berbentuk gangguan emosi yang
ekstrim, yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi
kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan sebaliknya dan seterusnya.
Gejala-gejala psikosis mania-depresif
(a) Gejala-gejala mania antara lain:
 Euphoria (kegembiraan secara berlebihan)
 Waham kebesaran
 Hiperaktivitas
 Pikiran melayang.
(b) Gejala-gejala depresif antara lain :
 Kecemasan
 Pesimis
 Hipoaktivitas
 Insomnia
c. Psikosis paranoid
Merupakan penyakit jiwa yang serius yang ditandai dengan banyak delusi atau waham
yang disistematisasikan dan ide-ide yang salah yang bersifat menetap.
Gejala-gejala psikosis paranoid
 Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis, terutama waham kejaran dan
kebesaran baik sendiri-sendiri maupun bercampur aduk
 Pikirannya dikuasai ole hide-ide yang salah, kaku, dan paksaan..
 Mudah timbul rasa curiga
 Tanda-Tanda dan Gejala Psikosis
 Perilaku penderita akan tampak aneh dan tidak terduga.
 Ada yang mengatakan bahwa mereka mendengar suara yang memberitahu mereka
untuk melakukan hal-hal tertentu (halusinasi pendengaran).
 Ada pula yang melihat tanda-tanda atau gambar yang memberi tahu mereka untuk
melakukan sesuatu (halusinasi visual).
 Penyebab Psikosis
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien
dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis
terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat, seperti peristiwa
traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang
yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat.
 Pengobatan
Upaya penyembuhan psikotik dapat ditempuh dengan dua cara, yakni dengan obat-obatan
(farmakologi) dan psikoterapi (terapi kejiwaan). Biasanya proses penyembuhan dipadu
antara keduanya. Dan yang paling menentukan, keluarga pasien harus memahami kalau
kelainan jiwa psikotik memerlukan waktu penyembuhan yang lama. Di samping itu, kata
Malawaty, stigma masyarakat terhadap penderita psikotik  sebagai orang gila dan
mengucilkannya menyebabkan proses penyembuhan psikotik butuh waktu lama.
7. Perbedaan neurosa dan psikosa

NO ASPEK PSIKOSIS NEUROSIS


1 Perilaku Gangguan terjadi pada Gangguan terjadi pada
umum seluruh aspek kepribadian, sebagian kepribadian, kontak
tidak ada kontak dengan dengan realitas masih ada.
realitas.

2 Gejala-gejala Gejalan bervariasi luas dengan Gejala psikologis dan


waham, halusinasi, somatik
kedangkalan emosi, dst. yang bisa bervariasi, tetapi bersifat
terjadi secara terus menerus temporer dan ringan
3 Orientasi Penderita sering mengalami Penderita tidak atau jarang
disorientasi (waktu, tempat, mengalami disorientasi
dan orang-orang).

4 Pemahaman Penderita tidak memahami Penderita memahami bahwa


bahwa dirinya sakit. dirinya mengalami gangguan
Jiwa.

5 Resiko sosial Perilaku penderita dapat Perilaku penderita jarang atau


membahayakan orang lain dan tidak membahayakan
diri sendiri orang lain dan diri sendiri.

6 Penyembuha Penderita memerlukan Tidak begitu memerlukan


n perawatan di rumah sakit. perawatan di rumah sakit.
Kesembuhan seperti keadaan Kesembuhan seperti semula
semula dan permanen sulit dan permanen sangat
dicapai. mungkin untuk dicapai.

Anda mungkin juga menyukai