NIM : KHGC20142
Matkul : IKK
2. Jenis-jenis neurosis
a) Neurosis Cemas
b) Histeria
c) Neurosis Fobik
d) Neurosis Obsesif-kompulsif
e) Neurosis Depresif
f) Neurasthenia
a. Neurosis Cemas
Gejala:
Gejala somatis (sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengembang,
mudah lelah, keringat dingin, dst)
Gejala psikologis (kecemasan, ketegangan, panik, depresi, dst)
Penyebab:
Karena foktor-faktor yang menahun, seperti kemarahan yang dipendam
b. Histeria
Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan reaksi-reaksi emosional yang
tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap
rangsang-rangsang emosional.
Jenis-jenis:
Histeria minor (reaksi konversi)
Gejala: Lumpuh, kejang-kejang, mati rasa, buta, tuli, dll
Histeria mayor (reaksi disosiasi)
Gejala: Amnesia, kepribadian ganda.
Penyebab:
Karena adanya pengalaman traumatis (pengalaman menyakitkan) yang kemudian
ditekan ke dalam alam tidak sadar.
c. Neurosis Fobik
Merupakan gangguan jiwa dengan gejala utamanya fobia, yaitu rasa takut yang
hebat bersifat irasional terhadap suatu benda atau keadaan.
Macam-macam fobia, yaitu:
Hematophobia : Takut melihat darah
Hydrophobia : Takut pada air
Pyrophibia : Takut pada api
Acrophobia : Takut berada di tempat yang tinggi
Penyebab:
Karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shock hebat berkenaan dengan
situasi atau benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah.
d. Neurosis Obsesif-kompulsif
Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau
menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang
tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan tersebut
tidak perlu dilakukan.
Contoh obsesif-kompulsif antara lain:
Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak
membutuhkan barang yang ia curi.
Pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu.
Wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian.
Mania cuci tangan : keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus.
Faktor penyebab neurosis:
Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.
Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu (masa kecil).
e. Neurosis Depresif
Merupakan neurosis dengan gangguan utama pada perasaan dengan ciri-ciri
kurang/tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, dan cenderung menyelahkan diri
sendiri.
Gejala:
Gejala jasmaniah: Senantiasa lelah
Gejala psikologis : Sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin
mengakhiri hidupnua, dst.
f. Neurasthenia
Gejala: Tidak bersemangat, cepat lelah, emosi labil, kemampuan berpikir
menurun, insomnia, kepala pusing, sering dihinggapi bermacam-macam penyakit.
Penyebab:
Terlalu lama menekan perasaan, pertentnagan batin, kecemasan
Terhalanginya keinginan-keinginan
Sering gagal dalam menghadapi persaingan-persaingan
Penyebab Neurosis
Stres mental dan jasmani yang berlebihan
Pengalaman emosional yang sangat menyakitkan atau mendalam
Ada masalah yang tidak bisa dipecahkan
Jadwal kerja yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk instirahat atau
bersantai
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan
Gejala Neurosis
Gejala neurosis yang paling menonjol adalah kecemasan yang berlarut-larut dengan
intensitas yang cukup kuat. Gejala lain berupa
a. Gejala psikis
Rasa takut berlebihan, depresi, apatis dengan lingkungan, merasa tidak aman,
gangguan percaya diri, merasa tidak mampu, suasana hati yang berubah-ubah, mudah
tersinggung atau marah, kesedihan mendalam, kebingungan, penghindaran, berpikiran
negatif, suka menyendiri, dan lain-lain.
b. Gejala Fisik
Rasa lemah dan kurang fit, mudah letih, kurang semangat, bermalas-
malasan, sesak nafas, dada rasa tertekan, panik, berkeringat dingin, gangguan pencernaan,
tidak nafsu makan, tangan gemetar, sering kencing, serta sakit kepala, perut, atau dada.
Pengobatan
Pengobatan utama neurosis yaitu dengan psikoterapi. Selain itu, agar lebih berhasil,
pengobatan neurosis harus didukung oleh keluarga, teman, pasangan, dan lain-lain.
4. Definisi psikosa
Psikosis merupakan gangguan kejiwaan yang parah, karena di tingkatan ini penderita
tidak lagi sadar akan dirinya.
Dalam bahasa sehari-hari, psikosis disebut dengan istilah gila.
5. Jenis-jenis psikosa
a. Psikosis Organik
Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor-faktor fisik atau
organik, yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penderita mengalamai inkompeten
secara sosial, tidak mampu bertanggung jawab, dan gagal dalam menyesuaikan diri
terhadap realitas.
Jenis Psikosis yang termasuk psikosis organik
Alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi jaringan otak terganggu atau rusak
akibat terlalu banyak minum minuman keras.
Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang (mariyuana, LSD, kokain,
sabu-sabu, dst.).
Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat luka atau trauma pada
kepala karena kena pukul, tertembak, kecelakaan, dst.
Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi syphilis yang
kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
b. Psikosis Fungsional
Merupakan penyakit jiwa secara fungsional yang bersifat nonorganik, yang ditandai
dengan disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian
sosial.
b. Psikosis mania-depresif
Merupakan kekalutan mental yang berat, yang berbentuk gangguan emosi yang
ekstrim, yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi
kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan sebaliknya dan seterusnya.
Gejala-gejala psikosis mania-depresif
(a) Gejala-gejala mania antara lain:
Euphoria (kegembiraan secara berlebihan)
Waham kebesaran
Hiperaktivitas
Pikiran melayang.
(b) Gejala-gejala depresif antara lain :
Kecemasan
Pesimis
Hipoaktivitas
Insomnia
c. Psikosis paranoid
Merupakan penyakit jiwa yang serius yang ditandai dengan banyak delusi atau waham
yang disistematisasikan dan ide-ide yang salah yang bersifat menetap.
Gejala-gejala psikosis paranoid
Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis, terutama waham kejaran dan
kebesaran baik sendiri-sendiri maupun bercampur aduk
Pikirannya dikuasai ole hide-ide yang salah, kaku, dan paksaan..
Mudah timbul rasa curiga
Tanda-Tanda dan Gejala Psikosis
Perilaku penderita akan tampak aneh dan tidak terduga.
Ada yang mengatakan bahwa mereka mendengar suara yang memberitahu mereka
untuk melakukan hal-hal tertentu (halusinasi pendengaran).
Ada pula yang melihat tanda-tanda atau gambar yang memberi tahu mereka untuk
melakukan sesuatu (halusinasi visual).
Penyebab Psikosis
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien
dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis
terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor stres berat, seperti peristiwa
traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang
yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat.
Pengobatan
Upaya penyembuhan psikotik dapat ditempuh dengan dua cara, yakni dengan obat-obatan
(farmakologi) dan psikoterapi (terapi kejiwaan). Biasanya proses penyembuhan dipadu
antara keduanya. Dan yang paling menentukan, keluarga pasien harus memahami kalau
kelainan jiwa psikotik memerlukan waktu penyembuhan yang lama. Di samping itu, kata
Malawaty, stigma masyarakat terhadap penderita psikotik sebagai orang gila dan
mengucilkannya menyebabkan proses penyembuhan psikotik butuh waktu lama.
7. Perbedaan neurosa dan psikosa