Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Gusril, M.Pd.
Dr. Masrun, M.Kes., AIFO.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan yang alamiah yang dilakukan oleh
manusia. Kegiatan ini sudah kita lakukan ketika masih menjadi anak kecil
hingga dewasa. Salah satu tanda seseorang sedang belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku baik kognitif, psikomotor, dan juga afektif.
Dalam kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari belajar, karena dengan
belajar manusia menjadi mengerti dan paham tentang hal – hal yang
sebelumnya belum mereka ketahui. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dalam lingkungan. Belajar memegang peranan penting di
dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian
dan persepsi manusia. Oleh karena itu seseorang harus menguasai prinsip
– prinsip dasar belajar agar mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu
memegang peranan penting dalam psikologis dan kehidupan yang lebih
baik di masa yang akan datang. Perubahan perilaku yang merupakan hasil
dari proses belajar dapat berwujud perilaku yang tampak (overt behavior)
dan perilaku yang tidak tampak (inner behavior).Perilaku yang tampak
misalnya menulis, memukul, menendang sedangkan perilaku yang tidak
tampak misalnya berfikir, bernalar dan berkhayal.Untuk itu, agar aktivitas
belajar dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus atau
proses belajar untuk peserta didik harus dirancang secara matang, menarik,
dan spesifik sehingga peserta didik mudah memahami dan merespon
positif materi yang diberikan.
Belajar keterampilan motorik merupakan sebuah proses dimana
seseorang mengembangkan seperangkat respons kedalam suatu gerak yang
terkoordinasi, terorganisasi, dan terpadu (Lutan, dalam Rohisvi &
Neviyarni 2021: 29). Belajar motorik adalah seperangkat proses yang
1
berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan permanen dalam perilaku terampil (Schmidt,
dalam (Rohisvi & Neviyarni 2021: 29). Definisi belajar motorik
sebagai peningkatan dalam suatu keahlian keterampilan motorik yang
disebabkan oleh kondisi- kondisi latihan atau diperoleh dari pengalaman,
dan bukan karena proses kematangan atau motivasi temporer dan fluktuasi
fisiologis. Belajar keterampilan motorik ini merupakan suatu keterampilan
dalam melakukan/ melaksanakan yang menunjukkan suatu susunan
ketrampilan yang tinggi dalam arti perbuatan yang dimiliki siswa secara
spesifik, lancar dan efisien dalam (Rohisvi & Neviyarni 2021: 29). Contoh
yang mudah untuk hal ini adalah mengemudi mobil, pada saat kita harus
mengkordinasikan antara yang dilihat dengan apa yang dilakukan..
Adanya ketrampilan motorik ini menuntut kemampuan untuk
merangkaikan sejumlah gerak gerik jasmani, sampai menjadi suatu
keseluruhan yang dilakukan dengan gencar dan luwes, tanpa perlu
memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan dan mengapa
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar menurut teori?
2. Bagaimana sudut pandang para ahli tentang belajar dan analisis
motorik?
3. Bagaimana hubungan belajar dan analisis motorik dengan aktivitas
jasmani?
4. Apa fungsi utama guru dalam mengajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian belajar menurut Teori
2. Untuk mengetahui sudut pandang para ahli tentang belajar dan analisis
motorik
2
3. Untuk mengetahui hubungan belajar dan analisis motorik dengan
aktivitas jasmani
4. Untuk mengetahui fungsi utama guru dalam mengajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
yang mampu bertahan dalam waktu tertentu dan bukan berasal dari proses
berubah-ubah.
atas, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif
Perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar menurut Gagne (1985) dapat
(2) Informasi verbal, (3) Strategi kognitif, (4) Sikap, (5) Keterampilan
verbal, dan strategi kognitif atau menurut Bloom disebut domain kognitif
tujuan.
a. Teori Behavioristik
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
Masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output
yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru
5
stimulus yang diberikan guru tersebut. Teori ini juga
(Syauqi, 2019).
b. Teori Kognitivisme
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa
6
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa
c. Teori Kontruktivisme
7
dapatkan, tetapi mereka secara aktif membengun pengetahuan
bukanlah set fakta – fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk
8
sejati, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman
d. Teori Humanistik
paling ideal. Teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam
bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,
seperti apa yang bisa kita amati dalam keseharian dunia Setiap
9
yang disebut Dorongan untuk menjadi dirinya sendiri menjadi
muskuler yang umum nya di ekspresikan dalam bentuk gerakan tubuh atau
10
pengalaman, dan bukan karena proses kematangan atau motivasi temporer
keterampilan, bukan berarti aspek lain seperti domain kognitif dan afektif
yang disadari dari mana aktivitas belajar diarahkan untuk mencapai suatu
yang terjadi dalam belajar motorik ternyata dapat diamati bahkan dapat
penampilan tertentu.
tersebut juga semakin singkat. Oleh karena itu konsep belajar motorik
berkaitan erat dengan konsep belajar yang dikembangkan oleh Gagne dan
11
merupakan serangkaian proses, (2) Belajar motorik menghasilkan
secara langsung, (4) Belajar motorik relatif permanen, (5) Belajar motorik
adalah karena hasil latihan, dan (6) Belajar motorik dapat menimbulkan
sebagai berikut: (l) belajar motorik merupakan suatu proses, (2) belajar
belajar motorik, (4) hasil belajar motorik bersifat relatif permanen, (5)
sebagai hasil latihan. Oleh karena itu fokus dari belajar motorik adalah
berlatih.
12
atribut lainya yang membedakan seseorang dengan yang lain. Kondisi
sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Belajar dan latihan dapat
fluktuasi fisiologis.
Secara umum dapat dinyatakan tujuan belajar atau latihan adalah untuk
pada kondisi internal. Kondisi internal ini biasa disebut dengan istilah
dan akan bertahan dalam waktu yang relatif lama. Dan hal ini
merupakan salah satu ciri dari belajar motorik. Salah satu dari tujuan
13
belajar motorik selain untuk menguasai materi keterampilan yang
14
lingkungan sosial; (3) faktor instrumental, baik seperangkat alat keras
maupun seperangkat alat lunak; (4) kondisi individu siswa meliputi, minat,
faktor utama yaitu: (l) Faktor proses belajar, artinya bagaimana siswa
jenis kelamin dan usia; (3) Faktor-faktor situasi meliputi, situasi alami dan
sosial. Khusus untuk anak usia delapan sampai sembilan tahun perbedaan
(Annarino, l980)
perubahan yang terjadi pada anak, dilihat dari berbagai aspek, antara lain
15
Menurut Gusril (2008) motorik adalah kualitas kemampuan
nampak dari keterampilan gerak dasar anak yang tidak terkoordinasi dan
sehari-hari. Kebanyakan anak pada zaman yang seba modern ini teknologi
anak, dilihat dari berbagai aspek, antara lain aspek fisik (motorik)
16
bemain. Berkaitan dengan perkembangan gerakan motorik, yakni
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri
harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus
ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi
ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai
17
mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
2. Fungsi Guru
guru yang harus dilakoni. fungsi guru yang beragam telah diidentifikasi
dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan
18
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa
pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh
karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
19
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut
belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat
secara psikologis.
20
3. Guru harus memaknai kegiatan belajar.
ketinggalan jaman.
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang,
apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan
21
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,
keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat
mental.
22
9. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang
dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian
halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek
kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada
berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh
peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda,
terdidik.
ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk
menciptakan sesuatu.
23
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara
yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan
rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh
yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan
Begitu banyak fungsi yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang
guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi
tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di
masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif
permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman dimasa lalu.
Perilaku yang berubah mencakup afektif, kognitif, dan psikomotor.
Kemudian, di dalam psikologi teori belajar dibagi menjadi 4, diantaranya
yaitu: behavioristik, kognitivisme, kontruksivistik, dan humanistik
Belajar motorik adalah proses untuk meningkatkan keterampilan
motorik ke tahap yang lebih baik melalui latihan yang terprogram, terukur,
dan berkesinambungan. Faktor yang berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar, faktor-faktor tersebut adalah:(l) bahan yang dipelajari; (2)
faktor lingkungan yaitu: lingkungan alami dan lingkungan sosial; (3)
faktor instrumental, baik seperangkat alat keras maupun seperangkat alat
lunak; (4) kondisi individu siswa meliputi, minat, motivasi, kecerdasan,
bakat dan kemampuan kognitif. Karakteristik belajar motorik meliputi, (l)
belajar motorik merupakan suatu proses, (2) belajar motorik merupakan
hasil latihan, (3) kapabilitas bereaksi sebagai hasil belajar motorik, (4)
hasil belajar motorik bersifat relatif permanen, (5) belajar motorik dapat
menimbulkan efek negatif
Gerak motorik yang dimiliki setiap orang berbeda tergantung
kepada banyaknya pengalaman gerakan yang dikuasai. Dengan demikian
dapat dikatakan siswa yang memiliki gerak motorik tinggi,maka dia akan
mudah melakukan menyelesaikan gerakan aktivitasnya. Untuk
25
mengembangkan kemampuan motorik anak diperlukan keterampilan gerak
dari kebiaasaan aktivitas gerak yang dilakukan siswa sehari-hari.
Fungsi guru sangat penting untuk memberikan belajar motorik,
diantaranya yaitu: 1) sebagai pendidik 2) sebagai pengajar 3) sebagai
pembimbing 4) sebagai pemimpin 5) sebagai pengelola pembelajaran 6)
sebagai model dan teladan 7) sebagai administrator 8) sebagai penasehat
9) sebagai pembaharu (inovator) 10) sebagai pendorong kreativitas 11)
sebagai evaluator
B. Saran
Setelah pembaca memahami tentang pengertian belajar dan analisis
motorik, hubungannya dengan aktivitas jasmani, dan fungsi guru dalam
mengajar diharapkan mempraktekkanya di kehidupan sehari-hari.
26
DAFTAR PUSTAKA
Press
Sauqy, A. 2019. Inovasi Belajar & Pembelajaran PAI ( Inovatif dan Aplikatif ).
Welis, W., & Sazeli, R. M. 2013. Gizi untuk aktifitas fisik dan kebugaran
Sukabina Press.
Kebudayaan.
27