Anda di halaman 1dari 11

A.

PENDAHULUAN
Buku dengan judul usul fiqih versus hermeneotika ini ditunjukkan untuk
menunjukkan kelemahan ganda sebagian guru besar IAIN/UIN, yang mengkritik usul fikih
tanpa mendalami ilmu-ilmu yang dibahas dalam disiplin ilmu tersebut dan mereka juga
“matek-aji” hermeneotika, akan tetapi yang keluar hanyalah “ualasan-ulasan tak
bermakna”. Buku ini ber-subjudul “membaca Islam dari Kanada dan Amerika” yang
dimaksudkan untuk menjelasakan bahwa antologi ini merupakan sejumlah makala yang
ditulis oleh Prof. K. Yudian Wahyudi, Ph.D selama beliau berada di Knada dan
Amerika.sebagian dari makalah ini ada yang telah diseminarkan.
Dalam tradisi barat, hermes1 berperan menafsirkan pikiran tuhan. Di sini banyak
ulama yang keberatan hermeneutika dijadiakan metode untuk menafsirkan Al-Qur’an.
Karena peran hermes akan mengakibatkan pesan verbatim tuhan hilang, dan bercampur
baur dengan pikiran hermes. Dengan kata lain penggunaan hermeneotika tanpa syarat sama
dengan mengatakan bahwa al-qur’an tidak otentik.
Untuk memecahkan problem penggunaan hermeneutika ini,Hasan Hanafi
membedakan antara teori kenabian dan hermeneutika. Teori kenabian membahas proses
penerimaan wahyusecara vertikal dari allah nabi muhammad melalui malikat jibril. Dalam
proses vertikal, malaikat jibril dan nabi muhammad bertindak sebagai pasive transmitter.
Sepenuhnya bertindak sebagai recorder, sehingga wahyu allah bersifat verbatim. Setelah
wahyu verbatim dicatat, nabi muhammad kemudian bertindak sebagai active interpreter,
yaitu menafsirkan Al-Qur’an sesuai dengan konteks.

B. FILSAFAT ISLAM

Secara intelektual,filsafah merupakan salah satu hasil gerakan penerjemahan yang


diseponsori oleh kholifah al-Makmun dengan baitul hikmahnya. Dilembaga tersebut bayak
memperkerjakan orang-orang Kristen Nestorian untuk menerjemahkan buku-buku filsafat
yunani kedalam bahasa arab.

1
Dewa pengatahuan dala metologi yunani yang bertugas sebagai pemberi pemahaman kepada manusia terkait
pesan yang disampaikan oleh para dewa-dewa di olimpus
Problem teknispun muncul kepermukaan karena banyak istilah filasafat yang ditemukan
padanannya dalm bahasa arab. Sebagai konsekuensinya, kaum penerjemah menciptakan
istilah-istilah baru, walau banyak istilah yang sekedar merupakan transposisi kedalam bahasa
arab. Disini menjadi jelas bahwa kata falsafah hanyalah transposisi arab dari kata philo
shopia. Demikian pula kata failusuf (filsuf atau filosof), ini juga merupakan transposisi arab
dari kata philosopher.

Ketika al-kindi dilahirakan di kufah pada tahun 800 M., kota ini, bersama basrah merupakan
pusat pendidikan islam. Dikota-kota inilah rasionalis muslaim, yaitu kaum muktazilah,
memfokuskan perjuangan teologis mereka untuk membangun prinsip keesaan dan keadilan
tuhan.

Namun demikian, alkindi melihat dengan jelas bahwa umat islam ortodoks cenderung
menolak ilmu-ilmu kuno (yunani) mereka beranggapan bahwa ilmu-ilmu tersebut hanya akan
memperlemah keimana mereka. Untuk itu lakindi mengemukakan bahwa filsafat bertujuan
mencapai kebenaran sebagai sesuatu yang paling bernilai di dunia ini, ungakapan alakindi
barusan dimaksudakan agar menghilangkan kefanatikan umat muslim.

Menurut alkindi, umat islam tidak akan mampu berkompetesi kecuali mereka menggunakan
peradaban dunia ini sebagai salah satu sarana. Untuk mempercepat tujuan ini, alkindi
mengatakan bahwa kebenaran dalah kebenaran darimanapun datangnya.dengan artian orang
islam harusnya tidak malu menimba ilmu dari siapapun termasuk belajar filsafat pada orang
non-muslim sekiranya apa yang dipelajari tersebut mengandung kebenaran. Hal ini juga
selaras dengan anjuran nabi yang menyerukan agar umatnya bahwa umat islam
mengamalkan ajaran islam bahwa mencari ilmu adalh kewajiban seumur hidup umat muslim
meskipun samapai kenegeri cina2

Salah satu bukti Keberhasilan alkindi dalam mengajak umat islam untuk mempelajari ilmu
dari umat lain adalah hadirnya alfarabi bersama dengan filsafat social politik emanatifnya.
Hubungan antara sebab utama dengan wujud-wujud lain , kata alfarabi, bersifat hierarkis dan
simetris melalui proses emanasi. Dalam proses ini semua wujud beremanasi dari sebab
pertama dalam suatu orde yang ketat. Setiap wujud memiliki potensinya sendiri, yang

2
Ada sebuah hadist nabi “tuntutlah ilmu walau sampai kenegeri cina”
berbeda dengan potensi wujud dari order lain. Emansi itusendiri ” mulai dari wujud yang
paling sempurna dan dikuti oleh wujud yang kurang sempurna, kemudian wujud yang kurang
sempurna tersebut diikuti oleh wujud yang sangat tidak sempurna. Begitu terus hingga
sampai pada wujud terakhir, yang tidak ada apapun pada wujud itu”

Sebagai sumber wujud, sebab pertama memiliki sifat-sifat baik. Jadi, walupun berasal dari
filsafat yunani, tetapi sifat-sifat ini menurut alfarabi tidak bertentangan dengan al-qur’an. Ia
kemudian menerapkan prinsip-prinsip emanisasi ini kedalam tatanan politik. Disini ia
menarik garis pararel antara hubungan sebab pertama dengan wujud-wujud hubungan
Negara dengan rakyatnya. Hubungan kepala negar dengan rakyatnya ditentukan oleh hirarki
hubungan diferensiasi fungsional dalam kerangka pandangan dunia kosmik alfarabi. Dalam
skema kerja sama untuk memenuhi kebutuhan bersama ini, alfarabi mengembangkan struktur
hubungan berdasarkan pada analogi manusia. “dalam tubuh, hati memerintah dan diikuti oleh
otak disemua organ lain tunduk. Demikian pula, tubuh masyarakat diatur dalam tatanan-
tatanan kesempurnaan. ”

Dengan kata lain, herarki ini akan melebar ketika dibutuhkan sampai pada tingkat terendah
masyarakat. Jadi jelas, bahwa dengan begitu semua tujuan Negara akan tercapai melalui kerja
sama semua tingkatan anggota masyarakat.

Al-Ghazali versus Averrous

Algazali dan ibnu rusd merupakan dua filsuf besar dalam dunia islam yang sampai saat ini
masih gencar diperbincangka. Mereka memiliki banyak perbedaan dan juga banyak
kesamaan, algazali adalah sorang filsuf yang juga merangkap sebagai fakih, sufi dan teolog,
sementara ibnu rusd juga merupakan filsuf, fakin namun ia buka sufi layaknya algazali
melainkan dokter. Meski mereka sesame filsuf, lagazali dan ibnu rusd memiliki jlan pikiran
yang berbeda, tidak seperti alagazali yuang berpendapat bahwa kausalitas bersifat mungkin,
ibnurusd malah berpendapatbahawa kausalitas bersifatniscaya. Dan juga, meskipun keduanga
seoarang fakih, madahab mereka berbeda. Alghazali bermadhab syafi, I sedangkan ibnu rusd
bermadhab maliki. Perbedaan lain diantara dua tokoh ini adalah pada sisi keahlian, ibnu rusd
yang seorang dokter cenderung rasionalis sedangkan al-gazali yang seirang sufi, tidakhanya
mengedepankan rasio akan tetapi juga intuitif.
Hukum kausalitas dalam prespektif al-ghazali

Arestoteles, seorang filsuf besar yunani mengemukakan teori tentang kausalitas. Ia membagi
hukum kausalitas menjadi empat macam: (1) kausa material, yaitu kausa yang menyebabakan
terjadinya sesuatu (2) kausa formal, yaito pola atau esensi yang menentukan penciptaan
sesuatu (3) kuasa efesien, agen kekuatan yag memproduksi suatu akibat (4) kauasa finali, atau
tujuan. Menurut teori ini, hubungan sebab akibat atau kausaliatas bersifat niscaya, yang
mengimplikasi bahwa mukjizat itu musatahil terjadi.

Teori ini kemudian didebat oleh al-ghazali, ia berpenadapat bahwa “ mukjizat adalah
kekuatanb supernatural yang diberikan kepada manusia sebagai sesuatu yang dianggab diluar
kebiasaan dan istilah “adah” yang ada dalam definisi mukjizat menjadi fondasi utama untuk
mengislamkan kausalitas, yang pada masa sebelumnya sangat naturalistik. Keritikan ini ia
berikan untuk menegakkan mukjizat dan kemaha kuasaan tuhan secara mutlak.

Dalam prespektif al-ghazali, hubugan sebab akibat adalah sesuatu yag mungkin, dalam artian
bisa terjadi dan juga bisa tidak. hal ini sangat bertentangan dengan pemikran para filsuf-filsuf
sebelumnya, seperti al-kindi dan alfarabi. Bagi al-ghazali adanya sebab tidak selamanya
menimbulkan akibat. Kobran api tak selamanya akan membakar. Hal ini bisa dilihat ketika
ada seseorang yag memperagakan olahraga api. Meski mereka teramat dekat dengan api
namun api itu sama sekali tak melalap mereka. Selain memberikan keritikan, al-ghazali juga
memperkenalkan istilah baru yag berkaitan dengan hukum kausalitas. Ia menyebutnya
“kausalitas spiritual”, yang artinya, Allah secara langsung melampaui kausalitas dengan cara
merubah sifat yang ada pada suatu benda, atau secara tidak langsung mengirim malaikat.

Sealin keritikan diatas, algazali juga menentang pernyataan filsuf-filsuf sebelumnya yang
menyatakan bahwa “hubungan sebab akibat adalah hubungan antara satu sebab dengan satu
akibat, sebab yang sama melahirkan akibat yang sama pula begitupun sebaliknya”. Tentang
pernyataan ini al-ghazali mengemukakan “ satu akibat tidak harus terjadi dikarenakan satu
sebab. Bisa saja satu akibat terjadi dikarenakan banyak sebab”.
Serangan ibnu rusyd terhadap pemikran al-ghazali

Ibnu rusyd adalah seorang yag sepaham dengan arestotelas mengenai hukum kasualitas, ia
juga berkeyakinan bahwa hubungan seba akibat itu bersifat niscaya, bukan bersifat mungkin
seperti yang ditundingkan al-ghazali. Setiap sebab pasti menimbulkan akibat. Percikan api
pasti akan melalap sepotong kapas didekatnya. Begitupu seorang yang lapar, ia hanya akan
kenyangjika ia makan. Karena setiap sesuatu memiliki sebab-sebab niscaya.

Filsuf yang di eropa dikenal dengan nama averroes ini, juga mengutaraka penilaiannya
terhadap kaum asy’ ariyah(terkhusus al-ghazali), menurutnya kaum tersebut menafikan
hubungan niscaya antara sebab dengan akibat karena mereka menolak untuk mengatakan
bahwa di mungkinkan ada kekuatan benda-benda alam, yang memang diciptakan oleh allah
disetip benda.

Mengenai mukjizat, ibnu rusyd mengemukakan penadapat yang berbeda. Fungsi mukjizat
dalam islam, menurut ibnu rusyd bukanlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan
kepada nabi sebagaimana dipegangi oleh al-ghazali, walau masih merupakan bukti bagi
keberadaannya sebagai seorang nabi. Ibnu rusyd kemudian membagi mukjizat menjadi dua
macam: al-barrani, yang berarti “ mukjizat yang tidak sesuai dengan karakter seoarang nabi
seseorang sorang nabi” seperti berubahnya tongkat menjadi ular.

Kemudian mukjizat yang sesuai dengan karakter seorang nabi, yaitu risalah yang ia
bawa,seperti alqur,an yang diturunkan untuk nabi Muhammad.tantangan mukjizat ini lebih
bersifat intelektual dan spiritual.

Pengaruh perdebatan kausalitas dalam modernisme islam

Demi membuka kembali era pengatahuan dan teknologibagi umat islam, gerakan modernisme
mengkaji ulang signifikan perdebatan tentang hukum kausalitas dan mukjizat dengan cara
menggayangkan taklid dan mendorng ijtihad. Konsep kausalitas al-ghazali umumnya diikuti
oleh kaum sufi, sementara konseb ibn rusyd di dukung oleh kaum rasionalis. Jadi jelas
mengapa kaum modernis juga menyerang kaum sufi. Singkat kata, kaum modernis memilik
sikap yang sama mengenai konflik antara mukjizat dan kausaliatas: membela kausalitas
sebagaimana yang dilakuakan oleb ibn rusyd. Mereka menegaskan bahwa jika Allah
menciptakan mukjizat yang bertentangan dengan hukum alam, maka ia akan smelakukan itu
secara sewenang-wenang. Jadi, bagi mereka, mukjizat merupakan peristiwa natural bukan
peristiwa supernatural, dalam pengertian bahwa mukjizat itu terjadi dalam kerangka hukum
alam yang diciptakan oleh Allah.

Alasan perlunya tahafut dijadikan metode

Ada beberapa alas an megapa penting menjadikan tahafut sebagai metode. Pertama,
mengkritik lawan dengan menggunakan argument lawan, misalnya fikih versus fikih, teologi
versus teologi. Kedua, menekan subyektifitas, apalagi adhominem, sekuat mungkin. Integritas
ini mesti dipertahankan walau berhadapan dengan kawan sekalipun, seperti tercermin dalam
kritik aristotelirian atas al-farabi dan ibnu sina. Ketiga, mentrasendensi argument lawan,
misalnya fiqih versus fiqih komperatif dan teplogi versus teologi komperatif. Keempat,
memadukan pendekatan induktif-eksperimental dengan prinsip deduktiftekstual seperti
mengutip ayat quran demi membela materi abadi.

C. PERADABAN FIQIH INDONESI

Hukum islam Indonesia

Pada zaman penjajahan belanda, Indonesia tidak hanya dijajah dari segi fisik, melainkan dari
banyak segi. Salah satunya adalah dalam segi penetapan hukum yang akan berlaku di negri
ini. pada dasarnya Indonesia adalah Negara dengan penduduk yang mayoritas beragama islam
dan sudah sepatutnya memakai hukum islam seperti yang tercantum dalam al-qur,an dan
sunnah. akan tetapi teori resepsi yang merupakan politik hukum belanda rupanya begitu tenar
dan berpengaruh bagi rakyat Indonesia sehingga kemurnian hukum islam tidak terjaga. Terori
ini mengajarkan bahwa “hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum adat bukan hukum
agama. hukum agama dapat di berlakuakan sejauh telah diresepsi hukum adat”. Dengan
begini, karena hukum islam berasal dari arab dan meskipun terbanyak pemeluknya, hukum
islam tidak dapat diberlakukan kecuali telah di resepsi oleh hukum adat. Merasa khawatir
dengan kondisi tidak menguntungkan ini, para kaum reformis melakukan pendekatan
“kembali kepada al-quran dan sunnah” sebagi purifikasi hukum islam yang telah berbaur
dengan hukum adat. Gerakan ini dimotori oleh para ulama yang yang akrab dengan cita-cita
al-quran dan sunna tetapi kurang menguasai hukum Indonesia. Kaum ini memvonis semua
amaliah yang menurut mereka tidak sesuai dengan al-quaran, seperti, tahlialan, merayakan
maulid nabi, ziarah kubur dan semacamnya sebagai bid’ah.3

hasbi ash siddieqy, salah sau tokoh pembahru hukum Indonesia, dalam mendukung gerakan
ini sangatlah tegas. Ia bertekad memberantas segala macam bid’ah dan khurafat demi
kejayaan islam. Ia mengatakan, melalui makalahnya, bahwa amaliah kaum tradisional semisal
talkin, slamettan sebagai perbuatan bid’ah.

selain pemvonisan bidah terhadap segala amaliah yang menurut mereka tak sesuai dengan al-
qu’ran, kaum reformis juga melakukan purifikasi lanjutan dengan cara memasarkan selogan
“membuka pintu ijtihad” atau “pintu ijtihad tidak pernah tertutup”. Gerakan kaum reformis ini
sering menimbulkan kontroversi dengan kaum tradisional yang pada hakiaktnya sangat
mendukung empat madhab. Pandangan kaum tradisioanal ini sangat bertentangan dengan
kaum reformis yang sangat terobsesi terhadap ijtihad. Menurut mereka, kaum reformis, umat
islam selalu membutuhkan ijtihad baru untuk mengakomodasi perubahan social. Bagi hasbi,
ijtihad merupakan unsur utama dsalam perkembangan adaptabilitas hukum islam sejak zaman
Nabi.

Setelah pendekatan “kembali pada al-quran dan sunnah” dilanjutkan pada pendekatan
“keindonesiaan”. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang ingin menghindari
pencampur adukkan hukum islam dengan adat. Pendekatan yang kedua ini berupaya untuk
menerima dan mengakomodasi adat dengan menjadikannya sebagai bagian dari dirinya sejauh
telah dilakukan seleksi. Politik merupakan faktor yang paling dominan dalam rangka
memperkokoh tema “keindonesiaan” yang bermaksud untuk memehami dan
mengimplementasikan cita-cita pembuat undang-undang di Indonesia, sebuah Negara bekas
jajahan yang berkeinginan membuat sistem hukumnya sendiri.

Fiqih Indonesia

“Fikih Indonesia” merupakan ide dari hasbi yang berkeinginan agar Indonesia memiliki
hukuim islam sendiri yang bersifat local. Menurut hasbi fikih local ini bukan sesuatu yang

3
Pembaharuan ajaran islam tanpa adanya berpedoman kepada al-quran dan hadist
baru, akan tetapi fiqih local sudah ada sejak awal penyebaran islam . hal ini dibuktikan
dengan adanya perbedaan madhab yang di anut oleh berbagai daerah di timur tengah. Seperti
Baghdad yang bermadhab syafi’I , madinah yang bermadhab maliki, kufah yang bermadhab
hanafi dan lain sebagainya. Lokalitas mazhab-mazhab ini, menurut hasbi dikarenakan
pebedaan pendapat, tempat, adat istiadat dan jiwa si mujtahid itu sendiri.

Hasbi juga membagi fiqih menjadi tiga macam:

1. Fiqih qur’ani. Yaitu, fiqih yang seluruh hukumnya secara tegas ditemukan dalam al-
qur’an
2. Fiqih nabawi, fiqih yang di tegaskan oleh hadist.
3. Fiqih ijtihad, yaitu, fiqih yang pengambilan hukumnya dengan cara berijtihad.

Fiqih yang ketiga ini, menurut hasbi, sebagai inti fiqih Indonesia yang dijiwai oleh syari’ah,
bersifat dinamis dan elastis karena dapat berubah sesuai dengan perubahan ruang dan
waktu.jadi fiqih ijtihad bersifat lokal, temporal dan relatif.

Titik kelemahan Ulil

Ulil merupakan salah satu dari sekian orang yang mengkoar-koarkan ide tentang islam liberal,
dimana ia berpendapat bahwa semua agama sama, ide ini awalnya lahir dari ca knur (panutan
ulil). Akan tetai ca knur mendapat kritikan keras dari gusdur setelah mengemukakannya.
Akan tetapi dikemudian hari ca knur mulai menyadari kekeliruannya dan ia mulai mengikuti
saran dari orang yang mengkritiknya tersebut.

Ulil adalah penerus dari ide gila tersebut, namun ulil tak se hebat caknur dalam
mengemukakan pemikirannya. Bayak kelamahan yang ulil perlihatkan tanpa sadar dalam
tulisan-tulisannya yang mencerminkan ide ulil. Salah satu kelemahan metodologis ulil adalah
reduksionisme dari segi sejarah. Reduksionisme juga bersifat metodelogis. Artinya ulil
memilih ayatbyang dianggap memperkuat pendapatnya. Disisi lain, meninggalkan ayat-ayat
yang sepintas lalu tampak tidak sejalan, padahal ayat-ayat yang tidak sejalan ini bisa menjadi
benang merah ayat-ayat yang dipilih ulil-menuju proses peninjauan sebuah ayat makin
komprehensif dan jelas. Salah satu kunci mendekati kebenaran adalah sikap adil (obyektif)
terhadap berbagai pesan kitab penulis, namun harus tetap harus di tampilkan dalam upaya
menjaga obyektifitas dari hasil pemikiran. Dari kaca mata hermeneutika, ulil masuk katergori
“author-centered meaning” (maksudnya: penulis berusaha untuk mengambil makna dari kitab
suci), tetapi proses ini tidak berjalan secara sempurna, karena ulil memenggal ayat quran.

Dengan kata lain, ulil sebenarnya mendukung teori maqhasid syari’ah, tetapi masih canggung.
Karena kecanggungan itulah, ulil melihat proses turunnya wahyu Allah SWT. Itu bersampung
terus sejak nabi adam hingga nabi Muhammad tanpa menyadari bahwa dari nabi pendahulu
kenabi penggantinya ada tugas penting: mengoreksi ajaran yang disimpangkan oleh pengikut-
pengikut nabi-nabi sebelumnya.

D. RELASI ISALAM BARAT PADA DIMENSI PEMBELAJARAN

Desas-Desus IAIN

berdirinya IAIN merupakan tumpuan pengembangan intelektual islam dimasa Indonesia


merdeka, yang pada masa penjajahan di domonan pesantren. Ketika terjadi peralihan dari
sekolah menengan atas pesantren kepada IAIN sering kjali menimbulakan tanggapan miring
dari orang-orang salah paham. mereka, orang yang salah paham, beranggapan bahwa orang-
orang pesantren tidak dapat menganalisa. Pernyataan ini benar jika seandainya, yang mereka
maksud ialah pesantren sebagai sekolah menengah, namun, juka yang dimaksud mereka
adalah IAIN( terlebih-lebih fakultas pascasarjana) maka pendapat tersebut salah total.

Sosok dosen IAIN

Pada tahun 1970-an , mereka yang dianggab dosen sejati adalah dosen yang bisa berbahasa
arab, sedangkan yang tidak bisa akan bernasib menjadi bahan gosib maha siswa.sementara itu
dosen yang terampil dalam berbahasa ingris mereka anggab kebarat-baratan dan pantas
dikutuk.

Tulisan-tulisan keislaman pada era ini lebih merupakan terjemahan ketimbang tulisan asli.
Dosen-dosen yang ahli bahasa arab biasanya menyusun diktat mereka dari sumber-sumber
berbahas arab. Mereka hanya menerjemahkan begitu saja beberapa paragraf, yang menurut
ukuran barat termasuk plagiat, untuk digabungkan dengan data-data sumber lain atau dengan
analisa mereka sendiri. Perilaku dosen-dosen yang mengandalkan bahasa asing juga tidak
jauh berbeda. Mereka yang lebih berani biasanya menerjemahkan secara langsung dengan
menyebutkan sumbernya.

Metode pengajaran dosen IAIN, timur tengah dan barat

Sistem pengajaran di fakultas pascasarjana IAIN LEBIH DI DOMONASI DOSEN,


sedangkan unsure lainnya, seperti mahasiswa dan pustaka lebih sebagai pelengkap. Ini
diperkuat dengan sistem ujian tertulis seperti S1- bersifat analitis historis, tetapi masih sulit
terlepas dari sistem hapalan.

Sedangkan dalam sistem pendidikan di timur tengah, pustaka tampaknya bukan


pengembangan . disana dosen merupakan sumber ilmu.sistem hapalan sangat dominan ,
sehingga maha siswa tidak terlatih menganalisa melalui tulisan. Secara teoristis mereka juga
kehilangan kesempatan untuk menggali sumber-sumber lain karena mereka konsentrasi
menghapal

Mahasiswa dibarat lebih dijadikan pusat pengembangan. Dosen hanya mengarahkan dan
maha siswa dibiarkan mengobrak-abrik sendiri pustaka. Hal ini merupakan lambing
supremasi yang tercermin dalam tulisan mahasiswa, yang memang dilatih kritis, akurat dan
bertanggung jawab.

Secret of islam (koreksi AS terhadap kesalahpahaman barat terhadap islam)

Secret of islam adalah buku yang mencoba meluruskan kesalah pahaman barat terhadap islam
tanpa harus “gembar-gembor”. Buku ini juga mengutip langsung ayat-ayat Al-Quran untuk
mendukung uraian mereka. Tidak seperti tradisi orientalis yang selalu meresume Al-Quran.
Buku ini disuguhkan untuk orang-orang AS, maka maklum saja kaluu buku ini berbahasa
inggris.

Sumbangsih barat terhadap perkembangan islam

Hubungan islam-barat tidaklah hitam putih. Tidak hanya saling menyingkirkan. Kanad, salah
satu Negara baru dibarat justru memberikan sumbangsih terhadap pendidikan islam Indonesia
sebagai Negara dengan mayoritas beragama islam- bahkan tercatat sebagai Negara dengan
jumlah muslim terbanyak, yang meraih kemerdekaan dari jepang atas bantuan tak terlihat
amerika serikat yang menjatuhkan bom atomnya di dua Negara jepang. Barat juga banyak
membantu membebasakan keturunan nabi-nabi dari cengkraman penjajah. Salah satunya
adalah pembebasan bani ismail dari jajahan ottoman empire.

Anda mungkin juga menyukai