Anda di halaman 1dari 3

1. Seorang muslim diwajibkan untuk berikhtiar jika ingin mendapatkan sesuatu.

Sebaliknya,
bermalas-malasan bukanlah ciri seorang muslim. Dalam "doa menghilangkan rasa malas"
oleh alhafiz kurniawan, terdapat doa nabi muhammad saw. Yang memohon perlindungan
allah untuk dihindarkan dari empat hal: malas, pengecut, pikun, dan pelit.

Doa yang dibaca rasulullah adalah, "allâhumma innî a‘ûdzubika minal kasali wa a‘ûdzubika
minal jubni wa a‘ûdzubika minal harami wa a’ûdzubika minal bukhli", yang artinya "ya allah
sesungguhnya aku berlindung kepada-mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-mu dari
sikap pengecut, dan aku aku berlindung pkeadamu dari pikun, dan aku berlindung kepadamu
dari sifat pelit.”

Dalam riwayat lain, nabi muhammad bersabda, "barangsiapa yang pada waktu sore merasa
lelah karena pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah) maka pada saat itu dosanya
diampuni.” (h.r. Thabrani).

Doa setelah usaha ikhtiar atau usaha mestilah mendahului dua hal lain, yaitu doa dan tawakal.
Jika seseorang hanya berdoa, tetapi belum berusaha, ia berarti tidak sepenuhnya hendak
mengubah nasib. Sebaliknya, usaha tanpa doa berarti melupakan hakikat bahwa manusia
tidak berkuasa atas apa pun, kecuali atas izin allah.

Allah berfirman dalam surah al-mukmin:60, "wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum,
innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn", yang bermakna, "dan
tuhanmu berfirman, 'berdoalah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-ku akan masuk
neraka jahannam dalam keadaan hina dina'."

Pentingnya tawakal setelah berdoa atau berserah diri kepada allah. Hal ini tidak terlepas dari
pandangan islam tentang kemutlakan tuhan. Seorang muslim yang telah berusaha, lantas
berdoa, tidak bermakna keinginannnya akan langsung terpenuhi saat itu juga.

Jika tuhan memiliki kehendak lain, maka keinginan orang tersebut tidak akan bermakna.
Sebaliknya, jika tuhan sudah berkehendak, hal-hal yang awalnya sulit, akan berubah jadi
mudah. Dalam surah ath-thalaq:2-3, allah berfirman, " ... Barangsiapa yang bertakwa kepada
allah niscaya dia akan memberikan jalan keluar untuknya (atas semua urusan)."
2. Dalam surat ali-imran/3: 190-191, umat islam yang berwatak budaya akademik disebut
Dengan ungkapan ulul albab, yang secara bahasa berarti “orang yang berakal suci”.
a. Orang yang selalu mengingat allah swt sambil berdiri, duduk atau berbaring.
b. Mereka selalu berpikir tentang penciptaan langit dan bumi.

Beberapa hikmah yang dapat diambil dari tokoh tersebut, antara lain:

1. Dari sudut pandang alquran, orang yang berbudaya akademik adalah orang yang
dapat mengoptimalkan kemampuan mentalnya selalu mengingat tuhan dalam
segala hal. Situasi .
2. Ayat-ayat atau tanda-tanda di alam semesta ini tentang kebesaran allah swt hanya
dapat dipahami oleh orang-orang yang ingin memiliki akal dan pikiran serta
memiliki hati yang suci untuk selalu mengingat allah swt.
3. Ilmu sangat penting bagi kehidupan seseorang di dunia dan di akhirat, karena dengan ilmu
(ilmu agama), manusia dapat beramal dengan adat-istiadat sesuai syariat sehingga mendapat
pahala di akhirat. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya karya ulama islam masa lalu yang terkenal hingga saat ini.
Dan semangat para sahabat utusan Allah, semoga dia memberkati dan memberinya
kedamaian, untuk menerima informasi dari utusan Allah.

Keutamaan mencari ilmu :

1. Allah meninggikan derajat orang yang mencari ilmu. Menurut firman Allah dalam
surat al-mujadalah ayat 11 yang artinya “Hai orang orang yang beriman ! apabila
dikatakan kepada kamu "Berlapang lapanglah dalam majlis", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan derajat orang orang yang beriman dan orang orang
yang menuntut ilmu dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.
2. Allah memudahkan jalan meuju surga bagi pencari ilmu. Hadits nabi muhammad
sallalhu'alaihi wa sallam (riwayat imam muslim) menjelaskan bahwa bagi orang yang
berada di jalan mencari ilmu.
3. Allah mudahkan jalan menuju surga. Pengetahuan yang dimiliki seseorang tetap
bermanfaat baginya, sekalipun pemilik pengetahuan itu sudah meninggal. Nabi
muhammad menyebutkan dalam haditsnya bahwa ketika seseorang meninggal, semua
perbuatannya terhapus. Namun ada tiga hal yang tidak lapuk, salah satunya adalah
ilmu. “ketika seseorang meninggal dunia, amalnya terputus kecuali dalam tiga hal.
Yakni: sedekah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya.

Ilmu sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Karena sebelum seorang muslim
melakukan suatu tindakan, ia harus mengetahui informasi terkait tindakan tersebut. Dengan
demikian amal dilakukan sesuai dengan hukum syariah dan tidak sia-sia. Misalnya, doa.
Sebelum melaksanakan shalat, seorang muslim hendaknya mengetahui rukun shalat, syarat
sah shalat, batal shalat, dll.

Sumber referensi

BMP MKDU4221
Pengetahuanislam.com
Tirto.id

Anda mungkin juga menyukai