Arranged By : Sinta Widhi Kurniawati P1337420922076
NERS PROFESSIONAL STUDY PROGRAM
NURSING MAJOR HEALTH POLYTECHNIC MINISTRY OF HEALTH SEMARANG 2022 KLASIFIKASI EFUSI PLEURA Darmanto (2016), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari efusi pleura WOC EFUSI PLEURA adalah sebagai berikut : 1. Efusi pleura transudatif berjenis efusi transudat 2. Efusi pleura eksudatif merupakan jenis eksudat yang terjadi akibat adanya SDKI : Pola Napas Tidak Efektif peradangan atau proses infiltrasi pada pleura maupun pada jaringan yang berdekatan dengan pleura. SLKI : Pola Napas neoplasma gagal jantung 3. Efusi pleura hemoragis efusi pleura yang disebabkan oleh trauma, tumor, Infeksi sirosis hati SIKI : Manajemen Jalan Napas infark paru maupun tuberculosis. Observasi 4. Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha obstruksi peningkatan napas) hambatan limfatik tekanan Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, reabsobsi cairan tekanan osmotik SDKI : Risiko Infeksi hidrostatik koloid mengi, wheezing, ronchi kering) di rongga pleura SIKI : Tingkat Infeksi menurun Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) SLKI : Pencegahan Infeksi Terapeutik absorbsi Observasi infiltrasi Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt cairan Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik permeabilitas cairan dan chin-lift (jaw thrust jika curiga trauma fraktur terganggu Terapeutik kapiler servikal) meningkat adanya Ganti balut luka secara teratur (3harix1) Posisikan semi-fowler atau fowler transudat Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan Berikan minum hangat adanya lingkungan pasien Lakukan fisioterapi dada, jika perlu transudat Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi adanya Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik Edukasi eksudat Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan Jelaskan tanda dan gejala infeksi endotrakeal Ajarkan cara memeriksa luka Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep Ajarkan pasien dan keluarga tenteng cara mengganti balutan luka McGill oprasi Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang Berikan oksigen, jika perlu Anjurkan meningkatkan asupan cairan EFUSI PLEURA terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit Edukasi primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada terhadap penyakit lain (Nurarif et al, 2015). Di pleura, cairan kontraindikasi terakumulasi di ruang antara lapisan pleura. Biasanya, jumlah cairan Ajarkan Teknik batuk efektif yang tidak terdeteksi hadir dalam ruang pleura yang memungkinkan SDKI : Nyeri Akut Penumpukan cairan paru-paru untuk bergerak dengan lancar dalam rongga dada selama Kolaborasi pada rongga pleura Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, SIKI : Tingkat Nyeri pernapasan (Philip, 2017). SLKI : Manajemen Nyeri mukolitik, jika perlu Observasi Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri pemasangan ekspansi paru kelebihan menurun volume cairan Identifikasi respon nyeri non verbal WSD SDKI : Gangguan Pertukaran Gas Terapeutik SIKI : Tingkat Pernapasan Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. ventilasi resiko tinggi terhdap Gangguan SLKI : Pemantauan Respirasi Teknik napas dalam) terganggu tindakan WSD Pertukaran Gas Observasi Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya ruangan, pencahayaan, kebisingan) napas Fasilitasi istirahat dan tidur hiperventilasi Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, Edukasi hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksik Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Resiko Nyeri Akut Monitor kemampuan batuk efektif, produksi sputum, Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Infeksi Ketidakefektifan dan sumbatan jalan napas Kolaborasi Pola Napas Palpasi kesimetrisan ekspansi paru, dan auskultasi Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu bunyi napas vesikuler Monitor SO2, AGD, dan hasil x-ray toraks Terapeutik Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai SDKI : Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Inflamasi pada kondisi pasien SLKI : Inegritas Kulit dan Jaringan artericle terminalis Dokumentasikan hasil pemantauan SIKI : Perawatan Luka Edukasi Observasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Monitor karakteristik luka (drainase, warna, ukuran, bau) lesi bagian Informasikan hasil pemantauan, jika perlu tangan Monitor tanda-tanda infeksi Terapeutik Lepaskan balutan dan plester secara perlahan Gangguan Daftar Pustaka Pasang balutan sesuai jenis luka Integritas Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien Kulit Berikan terapi TENS, jika perlu Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI Edukasi Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta. DPP PPNI Jelaskan tanda dan gejala infeksi Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri Jakarta: DPP PPNI Kolaborasi Arif Muttaqin. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika. Kolaborasi prosedur debridement, jika perlu Arma Lutfiya Yogi Alfian dkk.(2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Efusi Pleura. Jurnal Online Unipdu Jombang. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu http://journal.unipdu.ac.id/. 4(2)