Anda di halaman 1dari 32

Perancangan Media

Komunikasi Visual Promosi


Kuliner Telok Ukan

Desi Fitria (2020620035)


Tasya Bella Ananda (2019620036)
Mata Kuliah : DKV III
Dosen Pengampu : Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn
LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang makanan telok ukan sudah mulai dilupakan. Banyak generasi muda yang
tidak mengetahui makanan ini. Saat ini usaha untuk mempromosikan kuliner telok ukan dapat dikatakan
masih kurang atau bahkan belum pernah dilakukan, karena itu banyak orang yang tidak mengetahui
makanan tersebut. Selain kurangnya promosi yang menjadikan telok ukan kurang dikenal adalah
medianya yang belum tepat dan tidak menarik. Di tengah persaingan cukup ketat saat ini, yang paling
efektif untuk promosi kuliner Telok Ukan agar dapat bersaing dengan kuliner lainnya adalah dengan
memilih media yang tepat sebagai pengembangan promosi. Dilihat dari segi media promosinya tentu
Telok Ukan membutuhkan media promosi yang ruang lingkup bersifat luas sehingga menjangkau target
sasaran yang luas. Dan tidak kalah penting dari media promosi yang akan dibuat yaitu menggunakan
konsep media yang kreatif dan inovatif yang tentunya dengan pendekatan tradisi lokal sebagai daya tarik
masyarakat Palembang khususnya wisatawan lokal maupun mancanegara.
METODE PERANCANGAN

DESIGN THINKING

1 EMPATHIZE

2 DEFINE

3 IDEATE

4 PROTOTYPE

5 TEST
EMPHATIZE

Untuk mendapatkan data yang akurat bisa dilakukan


dengan cara wawancara dan observasi secara langsung.
Karena dengan begitu data yang akan didapatkan lebih
lengkap dan akurat. Selain itu untuk mencari data bisa
didapatkan melalui internet, jurnal, buku-buku dan social
media.
Narasumber :
• Kade Wahyu Saputri
• Mulya
• Aji
DEFINE
Pada perancangan ini menggunakan metode analisis data 5w+2H (What, Where, Who, When, Why, How
and How Much) dan juga metode SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat).

What Who Why

Where When How/How Much


WHAT
Telok ukan merupakan salah satu makanan khas tradisonal dari
Sumatera Selatan yang terbuat dari olahan telur yang memiliki rasa
asin, sedikit manis gurih karena mengandung santan. Makanan Telok
ukan sendiri bermula dari tradisi masyarakat Palembang zaman dahulu
ketika seorang gadis yang akan menikah.

WHY
Untuk mengenalkan kepada masyarakat disekitar kota Palembang dan
juga luar kota Palembang tentang kuliner khas kota Palembang selain
pempek yaitu telok ukan. Karena telok ukan masih banyak yang belum
mengetahui kuliner tersebut termasuk orang Palembang sendiri.
WHERE
Penjual telok ukan biasanya ramai saat momen kemerdekaan di
pinggiran jalan depan kantor Walikota Palembang tepatnya di
Jalan Merdeka No 1, Kecamatan bukit kecil. Untuk hari biasa kita
bisa menemukannya di kawasan Pasar 10 Ulu.

WHEN
Penjual telok ukan ramai berjualan disaat momen kemerdekaan
17 Agustus dan bulan Ramadhan. Jika dihari biasa mulai dari
sore hari pukul 15.00 – 20.00 WIB.
WHO
Target Audience

Geografis Demografis

60% 40%

Primer : Masyarakat kota Palembang


Sekunder : Orang seluruh Indonesia Primer : umur 26-55 tahun, gender wanita, dari kalangan
menengah kebawah.
Sekunder : Umur 15-25 tahun, gender laki-laki, dari
kalangan menengah keatas.
Psikografis
Behavioristik
• Orang yang ingin mengenal lebih mengenai
makanan khas Palembang. Orang-orang yang suka wisata kuliner dan
• Orang yang menyukai hal-hal yang baru. orang yang suka makan
HOW
Dengan cara merancang media komunikasi visual
promosi kuliner telok ukan yang dapat menarik perhatian
masyarakat luas agar lebih ingin mengenal makanan
Telok Ukan.

HOW MUCH
Harga telok ukan biasanya dijual dengan kisaran harga
Rp.5000– Rp.7000/butirnya.
SWOT

STRENGTH WEAKNESS
• Bahan alami. • Pembuatan yang rumit.
• Bentuk dan rasa unik. • Tidak tahan lama (2-4 hari)
• Makanan sehat (tidak mengandung • Belum dikenal banyak orang.
pengawet). • Harus dibuat dalam jumlah banyak.
• Kurangnya media untuk promosi

OPPURTUNITY
• Harga yang terjangkau. THREAT
• Dapat dijadikan alternatif oleh-oleh. • Anak zaman sekarang lebih menyukai
• Dapat dijual secara online. makanan modern.
• Penjual telok ukan saat ini sudah sulit
ditemukan.
• Dijual musiman, seperti saat momen
kemerdekaan dan bulan puasa saja
MIND MAPPING
LEMBAGA PENDUKUNG

Pada proses perancangan komunikasi visual promosi Telok Ukan ini juga didukung
oleh lembaga daerah terkait. Karena mengingat Telok Ukan ini merupakan makanan
tradisional khas dari Sumatera Selatan lembaga yang mendukung untuk promosi dari
kuliner tersebut adalah pemerintah Sumatera Selatan dan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
IDEATE
Studi Bentuk

Pemilihan objek visual yang pertama adalah berupa visual dari


telok ukan sendiri, hal tersebut bertujuan sebagai perwakilan
dari fokus utama dari promosi ini yakni Telok Ukan dan akan
menjadi ikon dari objek kuliner nantinya. Dengan begitu
masyarakat akan langsung mengetahui mengenai objek yang
sedang di promosikan.

Pemilihan objek visual yang kedua adalah berupa motif lepus


bintang yang merupakan motif songket yang khas dari kota
Palembang. Pengambilan objek visual untuk pendukung dari
desain perancangan berupa motif tersebut bertujuan untuk lebih
mencerminkan suatu yang khas dari kota Palembang.
Warna

Warna Hijau turquoise (Hijau telur asin) digunakan Warna putih merupakan warna yang memiliki arti
dalam perancangan ini untuk mencerminkan identitas yang mewakili sifat murni, kedewasaan, suci,
dari telok ukan yang memiliki warna tersebut. Warna ini bersih, sempurna, jujur, kedamaian,
mencerminkan warna yang punya keseimbangan, kesempurnaan, keamanan, dan kesederhanaan
stabilitas, ketenangan dan juga kesabaran. (Adi Kusrianto, 2009 : 31).

Warna Merah yang mencerminkan suasana semangat Warna Kuning keemasan


dan motivasi kepada seseorang untuk melakukan Warna ini juga merupakan warna dari kota
aktivitas cepat dan tepat. Warna Merah tua atau Merah Palembang, warna ini dapat melambangkan
Marun juga melambangkan ciri khas warna kota kemakmuran atau kebahagiaan
Palembang.
Tipografi

Pada perancangan ini pemilihan tipografi disesuaikan


dengan karakteristik kuliner yang diangkat. Font yang digunakan
pada Perancangan Komunikasi Visual Promosi Kuliner Telok
Ukan yaitu First Fun Regular, Segoe Print dan Arial. First Fun
Regular digunakan untuk bagian judul atau headline, Segoe Print
digunakan untuk bagian subheadline dan Font Arial dapat
digunakan dibagian body Copy.

Font tersebut merupakan jenis font Sans-Serif dimana


dengan menggunakan jenis font ini akan menampilkan kesan
terasa lebih bersih, bagus, unik, modern dan menarik. Font ini
dapat menggambarkan sifat sederhana, jujur dan to the point.
Dengan menggunkan font jenis sans-serif juga dapat membuat
keterbacaan teks lebih jelas.
Gaya Desain

Gaya desain yang digunakan pada Perancangan


Komunikasi Visual Promosi Kuliner Telok Ukan adalah
gaya desain Kubisme. Kubisme adalah aliran seni yang
muncul sekitar tahun 1907, saat Pablo Picasso membuat
karya yang diberi judul “Demoiselles D’Avigno”.
Pemilihan gaya desain ini ditujukan untuk
memaksimalkan gambar, ilustrasi yang digunakan
sebagai poin utama..
LOGO
Sketsa Manual
LOGO
Sketsa Digital
LOGO

Golden Ratio
LOGO
Final Logo
LOGO
Logo Black & White
Grayscale
MEDIA
Rough Layout
1. Pre Media
MEDIA
Rough Layout
2. Main Media

Packaging Maskot
MEDIA
Rough Layout
3. Follow Up Media

Gantungan Kunci Apron


MEDIA
Comprehensive Layout
1. Pre Media

Flyer
Poster AR

Depan Belakang
MEDIA
Comprehensive Layout
2. Main Media

Packaging
MEDIA
Comprehensive Layout
2. Main Media
Maskot
MEDIA
Comprehensive Layout
3. Follow Up Media

Gantungan Kunci Apron


PROTOTYPE
1. Pre Media
Flyer
Poster AR
2. Main Media

Packaging Maskot
3. Follow Up Media

Gantungan Kunci Apron


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai