Anda di halaman 1dari 2

Nama :Hakmi Afrado

NPM : 21400002
No. UAS : 40-158
Mata Kuliah : Hukum Pidana
Dosen : Rina Tauran, SH.,MH.

Jawaban :
1. Hukum Pidana Menurut WLG Lemaire Hukum pidana itu itu terdiri dari norma-norma
yang berisi keharusan-keharusan dan larangan-larangan yang (oleh pembentuk undang-
undang) telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa hukuman, yakni suatu penderitaan
yang bersifat khusus. Dengan demikian dapat juga dikatakan, bahwa hukum pidana itu
merupakan suatu sistem norma-norma yang menentukan terhadap tindakan-tindakan yang
mana (hal melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dimana terdapat suatu
keharusan untuk melakukan sesuatu) dan dalam keadaan-keadaan bagaimana hukum itu
dapat dijatuhkan, serta hukuman yang bagaimana yang dapat dijatuhkan bagi tindakan-
tindakan tersebut

2. Sifat hukum pidana sebagai hukum publik antara lain adalah:


1) Suatu tindak pidana itu tetap ada, walaupun tindakannya itu telah mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari korbannya;
2) Penuntutan menurut hukum pidana itu tidak digantungkan kepada keinginan dari
orang yang telah dirugikan oleh suatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh
orang lain.
3) Biaya penjatuhan pidana dipikul oleh negara sedangkan pidana denda dan
perampasan barang menjadi menjadi penghasilan negara.

3. Hukum pidana materil yaitu norma-norma yang menentukan perbuatan-perbuatan yang


tidak boleh dan dilarang untuk dilakukan disertai dengan ancaman hukumannya apabila
terjadi pelanggaran terhadap norma-norma tersebut. Sebagai contoh hukum pidana
materil yaitu, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2014 tentang Perdagangan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Hukum pidana dalam arti formil yaitu norma-norma yang menentukan tata cara
bagaimana proses penjatuhan pidana terhadap pelanggaran yang telah dilakukan
sebagaimana yang terdapat dalam hukum materiil. Di Indonesia hukum pidana formil
diatur dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 atau dikenal dengan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.
4. A. pasal yang diberikan penyidik kepada ANU adalah Pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana dan si ANO dijatuhkan pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 dan
pasal 56 KUHP
B. selaku warga negara indonesia harus mempertangung jawabkan perbuatan pelanggaran
kitab undang-undang hukum pidanan (KUHP)
C. berdasarkan Kitab Udang-undang Hukum Pidana (KUHP) si Anu dijerat pasal 340
KUHP dapat dijatuhkan dengan ancaman maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup
atau penjara selama-lamanya 20 tahun. Dan si Anu dijerat pasal 338 KUHP juncto pasal
55 dan pasal 56 KUHP dengan acaman Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.

Anda mungkin juga menyukai