Anda di halaman 1dari 2

UTS PAI

Nama : Andhika Amalia


Kelas : Manajemen A
Nim : 1705622049
Tgl : 21 DES 22

SOAL

1. Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam, dan ihksan dalam kehidupan ? berikan contoh
nyata dalam kehidupan seseorang?
2. Bagaimana mewujudkan urgensi paradigma qur’any dalam kehidupan sebagai individu
anggota masyarakat dan bernegara? Berikan contoh kongkrit dalam kehidupan anda!
3. Agama Islam menjamin kehidupan seseorang, bagaimana menurut Anda? Dan berikan
contoh kongkrit dalam kehidupan kita.berikan ayat ato istisyhadnya
4. Mengapa manusia membutuhkan Tuhan (Allah) dalam konteks spiritualitas, jelaskan secara
konseptual dalam berbagai prespektif, dengan mengelaborasi dan menjelaskan, serta
menyajikan hasil penelaahan baik secara konseptual maupun secara empiris terkait esensi
dan urgensi nilai-nilai spiritualitas (Islam) sebagai salah satu determinan dalam
pembangunan bangsa kita (contoh kongkrit)!

JAWABAN

1. Mengintegrasikan dalam KBBI berarti menyatukan/menggabungkan. Iman, islam, dan ihsan


merupakan trilogy syariat islam yang saling terhubung satu sama lain. Iman artinya percaya
yang dilakukan dengan membenarkan dan mengamalkan, islam artinya ketundukan dan
kepatuhan kepada allah, dan ihsan artinya mengabdikan diri kepada allah swt..
Mengintegrasikan iman, islam, dan ihsan dalam kehidupan berarti menyatukan rasa percaya,
kepatuhan, dan pengabdian kepada allah swt. Contoh bentuk integrasi nilai nilai tersebut
dalam kehidupan nyata adalah dengan taat beribadah, berserah diri kepada allah,
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al quran dalam kahidupan sehari
hari, dan lain sebagainya.

2. paradigma Qurani adalah cara Pandang dan cara berpikir tentang suatu realitas atau suatu
permasalahan berdasarkan Al-Quran. paradigma qur’ani menjadi sebuah urgensi dalam
kehidupan bermasyarakat di era sekarang, terutama di tengah arus globalisasi seperti
sekarang ini. Contoh dari upaya mewujudkan urgensi paradigma qur’ani ditengah
kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah mempelajari secara mendalam nilai nilai
yang terkandung dalam al-qur’an, meneladani, kemudian mengimplentasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Memilah informasi dan meminimalisir mengonsumsi informasi yang
bersifat bertentanan dengan nilai dalam al-qur’an.

3. Menurut saya, kita sebagai manusia berusaha sekuat tenaga dan berdoa untuk mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, namun berserah diri kepada allah atas
kehendaknya pada hasil akhir usaha kita, kita harus optimis karena Allah telah menjanjikan
terjaminnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat muslim baik di dunia maupun di akhirat,
seperti yang tertera pada ayat-ayat al quran berikut;

‫اء‬
ِ ‫ات ِم َن ال َّس َم‬ ٍ ‫آم ُن وا َو َّات َق ْو ا َل َف َت حْ َن ا َع َل ْي ِه ْم َب َر َك‬ َ ْ‫َو َل ْو َأ نَّ َأ ه‬
َ ‫ل ْال قُ َر ٰى‬
ُ ‫ض َو ٰ َل ِك نْ َك َّذ ُب وا َف َأ َخ ْذ َن‬
َ ‫اه ْم ِب َم ا َك ُان وا َي ْك سِ ُب‬
‫ون‬ ِ ْ‫َو ا َأْل ر‬
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa,pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat ayat
Kami) maka Kami siksa mereka sesuai dengan yang telah mereka kerjakan” [QS : Al-A’raf :
96].

‫الص الِ َح اتِ لَ يَ ْس تَ ْخ لِ فَ نَّه ُْم فِ ي‬ َّ ‫آم نُ وا ِم ْن ُك ْم َو َع ِم لُ وا‬


َ ‫ين‬ َ ‫َو َع َد هَّللا ُ ال َِّذ‬
‫ن لَ ه ُْم ِد ينَ ه ُُم ال َِّذ ي‬ َّ َ‫ين ِم ْن قَ بْلِ ِه ْم َو لَ ي َُم ِّك ن‬ َ ‫ف ال َِّذ‬ َ َ‫ا َأْل رْ ضِ َك َم ا ا ْس تَ ْخ ل‬
‫ض ٰى لَ ه ُْم َو لَ يُبَ ِّد لَ نَّه ُْم ِم ْن بَ ْع ِد َخ ْو فِ ِه ْم َأ ْم نً ا ۚ يَ ْع ب ُُد ونَ نِ ي اَل‬ َ َ‫ارْ ت‬
َ ُ‫اس ق‬
‫ون‬ ِ َ‫ك هُ ُم ْال ف‬ ٰ ‫ك فَ ُأ‬
َ ‫ولَ ِئ‬ َ ِ‫ون بِ ي َش ْي ًئ ا ۚ َو َم ْن َك فَ َر بَ ْع َد ٰ َذ ل‬ َ ‫ُش ِر ُك‬ ْ ‫ي‬
“Allah telah menjanjikan kepada orang orang diantara kamu yang beriman dan yang
mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi
sebagaimana Dia telah menjadikan orang orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai.Dan Dia benar benar
mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembahKu dengan tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu pun, tetapi
barangsiapa tetap kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang orang yang fasik ” [QS :
An-Nur : 55].

Walaupun allah telah menjanjikan kebahagiaan dan kesejahteraan, hendaknya kita harus
tetap terus berusaha semampu kita, karena seperti firman allah yang berbunyi “allah tidak
akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut mau mengubahnya”

4. Manusia membutuhkan tuhan karena manusia memiliki rasa takut. Rasa takut ini disebabkan
oleh bermacam macam sebab. Contoh takut kematian, kesulitan, kesakitan, kemiskinan,
kegagalan, dan lain-lain. Karena rasa takut ini maka disadari atau tidak, manusia
menciptakan konsep ketuhanan karena manusia membutuhkan konsep ini secara spiritual.
Adanya konsepsi tuhan memberikan manusia rasa aman dan merasa terlindungi dari hal hal
yang ditakutinya.
Selain itu, manusia juga membutuhkan konsep ketuhanan sebagai pengendalian sosial.
Manusia butuh konsep tuhan yang maha kuat, maha melihat, maha mengetahui, maha adil
untuk mengendalikan sifat manusia. Manusia membutuhkan konsep bahwa tuhan
menciptakan surga dan neraka agar manusia tidak melampaui batas dalam bertindak.

Anda mungkin juga menyukai