HUBUNGAN DENGAN
KETAATAN
Oleh : Muhammad Amiq El Haq
• Dalam hal kesaksian ketauhidan, di sini dibagi menjadi tiga macam tauhid : (1) tauhid Rububiyyah, (2) tauhid
Uluhiyyah, (3) Asma‟ Wal Sifat.
1. Tauhid Rububiyyah = keyakinan yang pasti, tiada tuhan selain Allah, bahwa hanya Allah semata (Rabb)
sebagai pemilik segala sesuatu, tidak ada sekutu baginya, Dialah yang maha pencipta, Dialah yang mengatur
alam dan menjalankannya, Dialah yang menciptakan para hamba dan yang memberikan rizki kepada
mereka, serta yang menghidupkan dan mematikan mereka. Artinya merupakan sebuah keyakinan untuk
meng-esa-kan Allah dalam segala apapun karena Allah yang mungusai segala yang ada.
2. Tauhid Uluhiyyah = sebuah tindakan atau perbuatan yang untuk meng-esa-kan Allah dan
menjalankan perintah atau larangan Allah serta mengikuti petunjuk Rosullah (Amar Ma’ruf nahi Munkar)
3. Tauhid Asma wa Sifat = sebuah keyakinan bahwa Allah mempunyai nama-nama yang baik serta sifat-
sifat yang mulia, dan suci dari segala kekurangan.
Makna Syahadat Dalam Perspektif Umum
• Dan makna kesaksian atas keimanan seseorang terhadap nabi Muhammad sebagai Rosullah (utusan
Allah). Ialah suatu kesaksian seseorang terhadap kejadian Isra’ Mi’roj Rosullah (muhammad
diangkat sebagai utusan Allah), dan mengimani perjalanannya dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha,
pada malam hari.
• Dalam perspektif umum Ahlussunah Wal Jama’ah, Makna Syahadat di sini merupakan sebagai pintu
masuk Islam, meskipun orang yang telah bersyahadat hanya mengetahui kaidah itu secara global atau
umum, orang itu telah dikatakan masuk Islam secara sah walaupun hanya sebatas pada lisan serta
hatinya, dan belum terbukti pada perilaku kesehariannya, akan tetapi diharuskan memahami
ketentuan serta mengikuti apa yang ada dalam makna syahadat tersebut dan mewujudkan dalam bentuk
amal perbuatan.
• Seseorang yang setelah ber-syahadat itu seharusnya melaksanakan semua perintah dan larangan.
Dari situlah ketika seseorang sudah benar-benar mengamalkan dzikir qolbi pada tingkatan dhomir,
maka secara otomatis tingkah laku manusia akan sesuai dengan perintah Allah, demikian pula ketika
syahadat selalu diingat (dizikir) maka secara otomatis perilaku nya sesuai perintah-perintah Allah
Syarat dari Syahadat Rasul adalah :