Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANTHROPOLOGI

LAPISAN LAPISAN SOSIAL (STRATIFIKASI) MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anthropologi

Dosen Pengampu :
Yuniastini, SKM.,M.Kes
Sunarsih., S.Kep.,MM

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Devita Aprilia (2214301004)


Ni Made Novalia Sawitri (2214301012)
Risma Nanda Gustiani (2214301017)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TINGKAT 1 REGULER 1
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Antrhopologi.
Makalah ini terdiri dari unsur-unsur stratifikasi social, dimensi stratifikasi social,
terjadinya stratifikasi social, dan sifat stratifikasi social. Dalam penyelesaian makalah ini
kami sebagai penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Karna itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada semua dosen yang telah membimbing kami.
Kami sadar penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karna itu, sebagai
mahasiswa yang masi dalam proses pembelajaran kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan dating.

Bandar Lampung, Januari 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................ 1

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

2.1 Unsur Unsur Stratifikasi Sosial ........................................................................................ 2

2.2 Dimensi Stratifikasi Sosial ............................................................................................... 3

2.3 Terjadinya Stratifikasi Sosial ........................................................................................... 4

2.4 Sifat Stratifikasi Sosial ..................................................................................................... 4

BAB III...................................................................................................................................... 6

PENUTUP.................................................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6

3.2 Saran ................................................................................................................................. 6

SOAL DAN JAWABAN .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan bermasyarakat tidak bisa dihindarkan dari interaksi sosial yang
mempengaruhi ada atau tidaknya lapisan sosial dalam masyarakat. Pelapisan sosial
disini dianggap sebagai kedudukan yang berbeda-beda, mengenai pribadi-pribadi
manusia yang merangkaikan suatu sistem sosial yang ada dan perlakuanya sebagai
hubungan orang atasann dan orang bawahan satu sama lain dalam hal tertentu yang
oleh masyarakat dianggap penting (S.Aji,1985:70).

Strategi timbul karena interaksi antara para anggota masyarakat itu sendiri. Beberapa
individu dalam satu masyarakat yang berinteraksi terus menerus dalam jangka lama,
akan cenderung membandingkan dan menempatkan individu-individu lain dalam
sebuah lapisan hierarki. Dalam hirerki, di tempatkan pada posisi sosial tertentu, baik
tinggi maupun rendah, superior atau imperior, dan biasanya ini terlihat Ketika mereka
saling berhubungan. Kenyataan inilah yang kemudian yang di sebut dengan stratifikasi
sosial (D.A Wila Huky,1982:125). Stratifikasi sosial adalah sistem pembedaan
individua tau kelompok dalam masyarakat, yang menempatkan pada kelas sosial, hak
serta kewajiban yang berbeda beda secara hirarki antara individu pada suatu lapisan
dengan lapisan lainnya. Pengelompokan stratifikasi sosial secara vertical dalam kelas-
kelas yang bertingkat di wujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja dan bagaiman unsur unsur stratifikasi sosial?
2. Bagaimana dimensi stratifikasi sosial?
3. Bagaimana terjadinya stratifikasi sosial?
4. Apa saja dan bagaimana sifat stratifikasi sosial?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui apa saja dan bagaiman unsur unsur stratifikasi sosial
2. Untuk mengetahui bagaimana dimensi stratifikasi sosial
3. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya stratifikasi sosial
4. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana sifat stratifikasi sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Unsur Unsur Stratifikasi Sosial


Unsur stratifikasi sosial dalam kajian sosiologi adalah sebagai berikut:

a. Kedudukan (Status)
Menurut Roucek dan Warren kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok sosial. Dalam stratifikasi sosial merupakan tempat
seseorang secara umum dalam lapisan masyarakat mengenai lingkungan pergaula,
harga diri, hak, dan kewajiban. Pada dasarnya setiap individu memiliki prinsip
sosial (keyposition), yaitu status dalam lingkungan kerja, sistem kekerabatan,
religious dan status politik.
Narwoko mengatakan status menurut cara memperolehnya terbagi atas 3 macam
yaitu:
• Ascribed Status
Status ini di definisikan sebgai posisi seseorang yang diberikan dalam
masyarakat terlepas dari kemampuan atau perbedaan antar individu.
Kedudukan ini diperoleh turun temurun sejak lahir. Contohnya, orang yang
memakai pelayanan kesehatan ditempat keluarganya bekerja biasanya akan
mendapatkan perlakuan khusus karna jabatan keluarganya di instansi
pelayanan kesehatan tersebut.

• Achieved Status
Status yang di capai dengan upaya seseorang yang sengaja di lakukan.
Kedudukan ini terbuka untuk umum tergantung setiap individu untuk
berusaha mencapai tujuannya. Contohnya, seorang Dokter spesialis dan
perawat.

• Assigned Status
Status yang di peroleh melalui penghargaan atas jasa-jasa tertentu.
Contohnya, kemenkes beri penghargaan kesemua pihak yang tangani
Covid-19

b. Peran (Role)
Peran adalah aspek dinamis dari sebuah status. Jika orang tersebut menggunakan
hak dan kewajibannya sebagaimana mestinya maka ia memenuhi peran. Peran
tidak mungkin ada dalam status oleh karna itu status dan peran tidak dapat
dipisahkan. Kondisi masyarakat modern yang meimiliki sistem pembagaian kerja
sangat kompleks dan membutuhkan individu mengambil peran yang berbeda dapat
membawa konsekuensi sebagai berikut:

2
1) Konflik peran
Konflik peran muncul ketika seseorang yang memiliki kedudukan tertentu
harus melaksanakan peran yang tidak diharapkan. Contohnya, pimpinan
rumah sakit harus memberhentikan perawat yang lalai dalam tugasnya
padahal itu adalah adik sepupunya.

2) Ketegangan Peran
Ketegangan peran muncul ketika seseorang harus berjuang memenuhi
kewajibannya karna pertentangan antara kewajiban yang harus dipenuhi
dengan tujuan peran itu sendiri. Contohnya, seorang perawat yang terpaksa
mengikuti seminar wajib karna kedudukannya penting di rumah sakit.
Padahal dia sedang melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang
sedang dirawat di rumah sakit sampai 3 hari ke depan.

3) Kegagalan Peran
Kegagalan peran terjadi Ketika sesorang tidak bisa menjalankan banyak
peran secara bersamaan ketika ada tuntutan yang saling bertentangan.
Contohnya, seorang remaja yang tertarik dengan ilmu keperawatan tetapi
dituntut orang tuanya agar masuk ke fakultas Teknik.

4) Kesenjangan Peran
Kesenjangan peran terjadi Ketika seseorang memiliki peran yang harus
dipenuhi namun merasa tertekan karna tidak sesuai dengan minat ataupun
prioritas hidupnya. Contohnya, seorang lulusan Sarjana Terapan
Keparawatan terpaksa menjadi pegawai bank karena tidak melanjutkan
studi Ners sehingga tidak bisa bekerja di rumah sakit.

2.2 Dimensi Stratifikasi Sosial


Menurut Max Weber, seorang sosiolog kelahiran Jerman, stratifikasi sosial merupakan
penggolongan dalam kelas-kelas berasarkan sistem sosial hierarkis mneurut dimensi
kekuasaan, privelese dan prestise.

a. Dimensi kekuasan membentuk partai. Partai merupakan perkumpulan sosial yang


berfokus pada penggunaan kekuassaan untuk mempengaruhi suatu suatu tindakan
sosial tertentu.

b. Dimensi privelese (kekayaan) membentuk formasi sosial secara ekonomi yang


disebut kelas. Dimensi yang terbentuk secara ekonomi inilah yang menjadi
penentu bagi dimensi lainya. Kelas adalah kesetaraan kemampuan ekonomi
individu dalam suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidup dan statusmya.
Semakin tinggi kemampuan ekonomi seseorang untuk memiliki jasa, benda dan
lain-lain maka semakin tinggi kelasnya dalam masyarakat. Hal inilah yang
menjadikan masyarakat terbagi dalam lapisan atau tingkatan sosial.

3
c. Dimensi prestise (sosial) membentuk status. Sistem sosial merupakan suatu
jaringan dimana elemen jaringan tersebut saling berpengaruh secara deterministik.

2.3 Terjadinya Stratifikasi Sosial


Statifikasi terjadi karna 2 hal, yaitu dengn sendirinya dalam roses pertumbuhan
masyarakat dan terjadi dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.

a. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya contohnya adalah kepandaian,


tingkat umur, dan kekayaan atau kepemilikan harta yang diwariskan

b. Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja biasanya berkaitan dengan pembagian


kekuasaan dan wewenang resmi contohnya sistem kepangkatan dalam profesi.

Perbedaan atas lapisan masyarakat meruakan gejala universal bagian dari system sosial
masyarakat. Pokok-pokok untuk meneliti proses terjadinya lapisan dalam masyarakat
adalah:

1) Sistem lapisan merupakan system yang berpokok pada system


perkembangan dalam masyarakat yang hanya mempunyai arti khusus bagi
masyarakat tertetu dalam objek penelitian. Sistem ini di analisis dalam arti
distribusi hak istimewa yang objektif misalnya keselamatan, penghasilan,
dan kekayaan.

2) Sistem Pertanggaan
Sistem ini diciptakan oleh ara masyarakat (prestise dan penghargaan)
kriteria system pertanggan didasarkan:
• Kualitas pribadi, kekerabatan tertentu, wewenang atau kekuasaan
• Lambang lambang kedudukan seperti tingkah laku, cara berpakaian,
keanggotaan pada organisasi dsb
• Kemudahan dan kesulitan bertukar kedudukan
• Solidaritas antar individu atau kelompok sosial yang menduduki
kedudukan sama dalam masyarakat
• Pola pola interaksi seerti keanggotaan organisasi, perkawinan, struktur
klik dsb
• Kesamaan atau ketidaksamaan system kepercayaan dan sikap
• Organ kolektif berupa aktivitas

2.4 Sifat Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial menurut Soerjono Soekanto memiliki tiga sifat yaitu, stratifikasi
sosial tertutup, stratifikasi terbuka, dan stratifikasi sosial campuran.

4
a. Stratifikasi Sosial Tertutup
Pada stratifikasi sosial tertutup, perpindahan atau mobilitas seseorang dari
satu tingkat atau lapisan lain baik gerak atas maupun gerak bawah dibatasi.
Khususnya dari lapisan atas kelapisan bawah. Kondisi ini ditandai dengan
tetap beradanya orang-orang pada lapisan terebut. Stratifikasi sosial
tertutup ditentukan berdasarkan kelahiran atau ascribed status.
Contohnya, kasta berdasarkan kelahiran.

b. Stratifikasi Sosial Terbuka


Pada stratifikasi sosial terbuka, setiap anggota masyarakat memiliki
kesempatan menggunakan kemampuannya sendiri untuk naik lapisan.
Stratifikasi sosial terbuka ini merupakan sistem stratifikasi dimana setiap
anggota masyarakatnya dapat berpindah pindah dari lapisan satu kelapisan
lainnya. Misalnya, tingkat pendidikan, kekayaan, status, kekuasaan, dll.
Perubahan strata atau stratifikasi sosial terjadi karena mobilitas sosial yang
memunculkan sifat stratifikasi sosial. Dengan stratifikasi terbuka
memungkinkan terjadinya mobilitas sosial cukup tinggi.
Contohnya, Seorang perawat dapat memperoleh kedudukan yang tinggi
dalam sebuah instansi kesehatan dengan menempuh pendidikan yang
tinggi pula.

c. Stratifikasi Sosial Campuran


Pada stratifikasi sosial campuran, konsep stratifikasi yang di tunjukan
adalah adanya mobilitas sosial yang dilakukan seseorang dari stratifikasi
tertutup menuju stratifikasi sosial terbuka. Untuk berpiindah lapisan sosial,
individu harus berpindah ke daerah dengan pelapisan sosial terbuka.
Contohnya, seorang tenaga kesehatan dengan strata sosial yang tinggi
menikah dengan kesehatan yang strata sosialnya lebih rendah maka
terdapat dua kemungkinan perpindahan dari kelas bawah naik ke kelas atas
atau sebaliknya.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Individu dalam suatu masyarakat tidak terlepas dari interaksi terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama, sehingga cenderung akan membandingkan dan menempatkan
individu-individu lain dalam sebuah lapisan hierarki. Stratifikasi sosial adalah sistem
pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat secara vertical dalam kelas-
kelas yang bertingkat di wujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah.

Kedudukan dan peran merupakan unsur statifikasi sosial. Dimensi stratifikasi sosial
dalam masyarakat berdasarkan kekuasaan, privelese dan prestise. Stratifikasi dapat
terjadi dengan sendirinya dan dengan sengaja. Sifat stratifikasi sosial antara lain
tertutup, terbuka dan campuran dari tertutup dan terbuka

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami stratifikasi sosial
yang terjadi di lingkungan masyarakat. Memperlakukan keberadaan stratifikasi sosial
ini dengan bijak merupakan hal yang sangat penting karena system tersebut akan selalu
ada dalam kehidupan manusia. Realita kehidupan masyarakat akan menentukan
kedudukan seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja.

6
SOAL DAN JAWABAN

1. Mengapa dimensi yang terbentuk secara ekonomi, menjadi penentu bagi dimensi lainnya?
a. Semakin tinggi kemampuan ekonomi suatu kelas berarti semakin tinggi kelasnya
dalam masyarakat.
b. Banyak orang berekonomi tinggi
c. Banyak orang berekonomi rendah
d. Setiap orang membutuhkan ekonomi tinggi untuk bertahan hidup.
(Jawaban A)

2. Contoh stratifikasi sosial yang ternjadi dengan sengaja dalam dunia kesehatan adalah?
a. Seorang perawat yang memiliki tingkat ekonomi tinggi
b. Seorang perawat yang disegani oleh tenga kesehatan lain
c. Seorang perawat dengan kedudukan tinggi dalam instansi kesehatan
d. Seorang perawat yang memiliki keluarga dokter
(Jawaban B)

3. Masyarakat yang menganut paham feodalisme dan mengagungkan kasta, menggunakan


stratifikasi sosial…
a. Terbuka
b. Tertutup
c. Dinamis
d. Homogen
(jawaban B)

4. Dilihat dari sifatnya, stratifikasi sosial terbagi menjadi …


a. Terbuka, dan tertutup
b. Terbuka, menetap, dan tertutup
c. Terbuka, campuran, dan utama
d. Terbuka, tertutup, dan campuran
(jawaban D)

5. Fungsi Stratifikasi sosial sebagai pemersatu adalah…


a. Dapat mengkoordinasikan unit-unit yang ada dalam struktur sosial
b. Meningkatkan hubungan antar individu yang ada di lingkunganya.
c. Memudahkan dalam mendistribusikan tugas-tugas
d. Memudahkan cara menguasai anggota kelompok.
(Jawaban A)

7
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Fritz H. S. (2018). Sosiologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta : PT. Bumi Aksara, from
https://repositori.kemdikbud.go.id/19437/1/Kelas XI_Sosiologi_KD 3.3 %282%29.pdf

Syah, R. H. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-i, 2(1), from https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i1.2239

Maunah, B. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif Sosiologi
pendidikan. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1). From
https://doi.org/10.21274/taalum.2015.3.1.19-38

Anda mungkin juga menyukai