Kelompok 7 Antrhopologi
Kelompok 7 Antrhopologi
Dosen Pengampu :
Yuniastini, SKM.,M.Kes
Sunarsih., S.Kep.,MM
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Antrhopologi.
Makalah ini terdiri dari unsur-unsur stratifikasi social, dimensi stratifikasi social,
terjadinya stratifikasi social, dan sifat stratifikasi social. Dalam penyelesaian makalah ini
kami sebagai penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Karna itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada semua dosen yang telah membimbing kami.
Kami sadar penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karna itu, sebagai
mahasiswa yang masi dalam proses pembelajaran kami sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan dating.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
BAB III...................................................................................................................................... 6
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Strategi timbul karena interaksi antara para anggota masyarakat itu sendiri. Beberapa
individu dalam satu masyarakat yang berinteraksi terus menerus dalam jangka lama,
akan cenderung membandingkan dan menempatkan individu-individu lain dalam
sebuah lapisan hierarki. Dalam hirerki, di tempatkan pada posisi sosial tertentu, baik
tinggi maupun rendah, superior atau imperior, dan biasanya ini terlihat Ketika mereka
saling berhubungan. Kenyataan inilah yang kemudian yang di sebut dengan stratifikasi
sosial (D.A Wila Huky,1982:125). Stratifikasi sosial adalah sistem pembedaan
individua tau kelompok dalam masyarakat, yang menempatkan pada kelas sosial, hak
serta kewajiban yang berbeda beda secara hirarki antara individu pada suatu lapisan
dengan lapisan lainnya. Pengelompokan stratifikasi sosial secara vertical dalam kelas-
kelas yang bertingkat di wujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kedudukan (Status)
Menurut Roucek dan Warren kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok sosial. Dalam stratifikasi sosial merupakan tempat
seseorang secara umum dalam lapisan masyarakat mengenai lingkungan pergaula,
harga diri, hak, dan kewajiban. Pada dasarnya setiap individu memiliki prinsip
sosial (keyposition), yaitu status dalam lingkungan kerja, sistem kekerabatan,
religious dan status politik.
Narwoko mengatakan status menurut cara memperolehnya terbagi atas 3 macam
yaitu:
• Ascribed Status
Status ini di definisikan sebgai posisi seseorang yang diberikan dalam
masyarakat terlepas dari kemampuan atau perbedaan antar individu.
Kedudukan ini diperoleh turun temurun sejak lahir. Contohnya, orang yang
memakai pelayanan kesehatan ditempat keluarganya bekerja biasanya akan
mendapatkan perlakuan khusus karna jabatan keluarganya di instansi
pelayanan kesehatan tersebut.
• Achieved Status
Status yang di capai dengan upaya seseorang yang sengaja di lakukan.
Kedudukan ini terbuka untuk umum tergantung setiap individu untuk
berusaha mencapai tujuannya. Contohnya, seorang Dokter spesialis dan
perawat.
• Assigned Status
Status yang di peroleh melalui penghargaan atas jasa-jasa tertentu.
Contohnya, kemenkes beri penghargaan kesemua pihak yang tangani
Covid-19
b. Peran (Role)
Peran adalah aspek dinamis dari sebuah status. Jika orang tersebut menggunakan
hak dan kewajibannya sebagaimana mestinya maka ia memenuhi peran. Peran
tidak mungkin ada dalam status oleh karna itu status dan peran tidak dapat
dipisahkan. Kondisi masyarakat modern yang meimiliki sistem pembagaian kerja
sangat kompleks dan membutuhkan individu mengambil peran yang berbeda dapat
membawa konsekuensi sebagai berikut:
2
1) Konflik peran
Konflik peran muncul ketika seseorang yang memiliki kedudukan tertentu
harus melaksanakan peran yang tidak diharapkan. Contohnya, pimpinan
rumah sakit harus memberhentikan perawat yang lalai dalam tugasnya
padahal itu adalah adik sepupunya.
2) Ketegangan Peran
Ketegangan peran muncul ketika seseorang harus berjuang memenuhi
kewajibannya karna pertentangan antara kewajiban yang harus dipenuhi
dengan tujuan peran itu sendiri. Contohnya, seorang perawat yang terpaksa
mengikuti seminar wajib karna kedudukannya penting di rumah sakit.
Padahal dia sedang melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang
sedang dirawat di rumah sakit sampai 3 hari ke depan.
3) Kegagalan Peran
Kegagalan peran terjadi Ketika sesorang tidak bisa menjalankan banyak
peran secara bersamaan ketika ada tuntutan yang saling bertentangan.
Contohnya, seorang remaja yang tertarik dengan ilmu keperawatan tetapi
dituntut orang tuanya agar masuk ke fakultas Teknik.
4) Kesenjangan Peran
Kesenjangan peran terjadi Ketika seseorang memiliki peran yang harus
dipenuhi namun merasa tertekan karna tidak sesuai dengan minat ataupun
prioritas hidupnya. Contohnya, seorang lulusan Sarjana Terapan
Keparawatan terpaksa menjadi pegawai bank karena tidak melanjutkan
studi Ners sehingga tidak bisa bekerja di rumah sakit.
3
c. Dimensi prestise (sosial) membentuk status. Sistem sosial merupakan suatu
jaringan dimana elemen jaringan tersebut saling berpengaruh secara deterministik.
Perbedaan atas lapisan masyarakat meruakan gejala universal bagian dari system sosial
masyarakat. Pokok-pokok untuk meneliti proses terjadinya lapisan dalam masyarakat
adalah:
2) Sistem Pertanggaan
Sistem ini diciptakan oleh ara masyarakat (prestise dan penghargaan)
kriteria system pertanggan didasarkan:
• Kualitas pribadi, kekerabatan tertentu, wewenang atau kekuasaan
• Lambang lambang kedudukan seperti tingkah laku, cara berpakaian,
keanggotaan pada organisasi dsb
• Kemudahan dan kesulitan bertukar kedudukan
• Solidaritas antar individu atau kelompok sosial yang menduduki
kedudukan sama dalam masyarakat
• Pola pola interaksi seerti keanggotaan organisasi, perkawinan, struktur
klik dsb
• Kesamaan atau ketidaksamaan system kepercayaan dan sikap
• Organ kolektif berupa aktivitas
4
a. Stratifikasi Sosial Tertutup
Pada stratifikasi sosial tertutup, perpindahan atau mobilitas seseorang dari
satu tingkat atau lapisan lain baik gerak atas maupun gerak bawah dibatasi.
Khususnya dari lapisan atas kelapisan bawah. Kondisi ini ditandai dengan
tetap beradanya orang-orang pada lapisan terebut. Stratifikasi sosial
tertutup ditentukan berdasarkan kelahiran atau ascribed status.
Contohnya, kasta berdasarkan kelahiran.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu dalam suatu masyarakat tidak terlepas dari interaksi terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama, sehingga cenderung akan membandingkan dan menempatkan
individu-individu lain dalam sebuah lapisan hierarki. Stratifikasi sosial adalah sistem
pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat secara vertical dalam kelas-
kelas yang bertingkat di wujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah.
Kedudukan dan peran merupakan unsur statifikasi sosial. Dimensi stratifikasi sosial
dalam masyarakat berdasarkan kekuasaan, privelese dan prestise. Stratifikasi dapat
terjadi dengan sendirinya dan dengan sengaja. Sifat stratifikasi sosial antara lain
tertutup, terbuka dan campuran dari tertutup dan terbuka
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami stratifikasi sosial
yang terjadi di lingkungan masyarakat. Memperlakukan keberadaan stratifikasi sosial
ini dengan bijak merupakan hal yang sangat penting karena system tersebut akan selalu
ada dalam kehidupan manusia. Realita kehidupan masyarakat akan menentukan
kedudukan seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja.
6
SOAL DAN JAWABAN
1. Mengapa dimensi yang terbentuk secara ekonomi, menjadi penentu bagi dimensi lainnya?
a. Semakin tinggi kemampuan ekonomi suatu kelas berarti semakin tinggi kelasnya
dalam masyarakat.
b. Banyak orang berekonomi tinggi
c. Banyak orang berekonomi rendah
d. Setiap orang membutuhkan ekonomi tinggi untuk bertahan hidup.
(Jawaban A)
2. Contoh stratifikasi sosial yang ternjadi dengan sengaja dalam dunia kesehatan adalah?
a. Seorang perawat yang memiliki tingkat ekonomi tinggi
b. Seorang perawat yang disegani oleh tenga kesehatan lain
c. Seorang perawat dengan kedudukan tinggi dalam instansi kesehatan
d. Seorang perawat yang memiliki keluarga dokter
(Jawaban B)
7
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, Fritz H. S. (2018). Sosiologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta : PT. Bumi Aksara, from
https://repositori.kemdikbud.go.id/19437/1/Kelas XI_Sosiologi_KD 3.3 %282%29.pdf
Syah, R. H. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-i, 2(1), from https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i1.2239
Maunah, B. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif Sosiologi
pendidikan. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1). From
https://doi.org/10.21274/taalum.2015.3.1.19-38