Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif
Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif
DISUSUN OLEH :
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Keputihan adalah keluarnya cairan yang berlebihan dari liang senggama yang
menyerang wanita mulai dari kanak-kanak sampai wanita dewasa atau telah baki
(menopause). Rasa tidak nyaman dalam bekerja, rasa rendah diri, cemas kemungkinan
kanker, cerita teman dikantor atau dipasar tentang akibat adanya keputihan ini
sebagian lagi larut dalam usaha penyembuhan pengobatan sendiri (Sianturi, 1996).
Keputihan adalah masalah yang sering dialami oleh wanita, terlebih bagi wanita hamil
infeksi jamur.
Menurut ahli kebidanan dan kandungan Dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.Og tahun
2008 mengatakan bahwa ada dua jenis keputihan, yaitu keputihan yang bersifat
normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis). Keputihan fisiologis dapat terjadi
pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsangan seksual, saat
tambahan seperti bau, rasa gatal, dan perubahan warna. Sedangkan keputihan
patologis disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan
parasit bersel satu trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi bahan
pembersih vagina, alat kontrasepsi, penggunaan tampon dan cairan yang keluar
disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau adanya perubahan warna
menjadi kehijauan atau bercampur darah. Oleh karena itu baik wanita yang tidak
hamil maupun ibu hamil yang mengalami keputihan tidak normal segera
memeriksakan diri ke dokter, agar dapat dilakukan pemeriksaan secara seksama untuk
mencari tahu penyebab keputihan tersebut dan memberikan terapi yang sesuai.
30,6% yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Daya tahan ibu hamil
itu sistem regproduksi ibu hamil rentan terkena infeksi. Perawatan organ genetalia
eksterna pada ibu hamil perlu dijaga kebersihannya agar dalam menjalani kehamilan
Keputihan pada saat hamil disebabkan oleh perubahan hormonal yang salah
satu dampaknya adalah peningkatan jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman
vagina. Keputihan jika tidak ditangani segera, akan menyebabkan beberapa masalah
kesehatan yang salah satu diantaranya IMS yang berdampak ke HIV dan kanker
padatanggal 3 Mei 2016 diperoleh data, jumlah ibu denga nmasalah keputihan yang
mengalami peningkatan pada tahun 2015 berjumlah 192 orang. Data terakhir pada
tahun 2016 sejumlah 161 ibu hamil yang mengalami keputihan. Dari hasil wawancara
yang dilakukan pada dua orang ibu hamil tersebut mengeluh mengalami keputihan
dan mereka membersihkan vaginanya dengan cara menggunakan rebusan air daun
sirih dan menggunakan pembersih kewanitaan yang dibeli secara bebas di warung
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
mahasiswa dalam meningkatkan proses pembelajaran dan data dasar untuk asuhan
2. Bagi Penyusun
dengan keluhan leucorrhoea secara langsung dan dapat mengaplikasikan teori – teori
Dapat merasa puas, aman dan nyaman dengan pelayanan bermutu dan
4. Bagi PMB
TINJAUAN PUSTAKA
1) Manajemen Varney
a. Pengertian
yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus oleh perawat dan
Tujuan dari asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal
apa saja yang terjadi pada wanita semenjak hamil, bersalin, nifas hingga
yang akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien.
Langkah kedua, dilakukan interpretasi data untuk diagnosis atau
2009).
bukti serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan
efisien dan aman. Pada langkah ini rencana asuhan dilaksanakan oleh bidan,
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien,
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru
lahir.
3) Konsep SOAP
Menurut Helen Varney, alur berpikir bidan saat menghadapi klien meliputi
7 langkah. Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui
laboratorium dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
a. Pengertian
perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Hanafiah, 2008). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 38-40 minggu dihitung
b. Tujuan
kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat mengurus bayi dengan
3. Trimester III : 2 kali (usia kehamilan 28-36 minggu dan sesudah usia
36 minggu Setinggi PX 33 cm
metlin dengan cara memegang tanda 0 (nol) metlin pada superior simpisis pubis dan
menarik pita secara longitudinal sepanjang aspek tengah uterus ke ujung atas fundus
(Manuaba, 2010).
20 minggu 20cm
24 minggu 23cm
28 minggu 26cm
32 minggu 30cm
36 minggu 33cm
18,5-24,9 BB Ideal
25-29,9 BB Lebih
30-39,9 Gemuk
g. Pemeriksaan Panggul Klinis Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36
minggu. Caranya, dokter akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan
lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang/promontorium. Setelah itu, dokter akan
menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu
atas panggul dan pintu tengah panggul. Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan
promontorium adalah 11 cm. Jika kurang maka dikategorikan sebagai panggul sempit.
Namun, jika bayi yang akan lahir tidak terlalu besar, maka ibu berpanggul sempit dapat
melahirkan secara normal. h. Panggul Dalam 1) Pintu Atas Panggul a) Konjugata vera /
diameter antero posterior ( diameter depan - belakang ) yaitu diameter antara promontorium
dan tepi atas symfisis 11 cm. Cara pengukuran dengan periksa dalam akan memperoleh
konjugata diagonalis yaitu jarak dari tepi bawah symfisis pubis ke promontorium (12,5 cm)
dikurangi 1,5 - 2 cm. konjugata obstetrika adalah jarak antara promontorium dengan
pertengahan symfisis pubis. b) Diameter melintang ( transversa), yaitu jarak terlebar antara
ke-2 linea inominata 13 cm. c) Diameter oblik ( miring ) jarak antara artikulasio sakro iliaka
dengan tuberkulum pubicum sisi yang bersebelahan 12 cm. 2) Bidang Tengah Panggul a)
Bidang luas panggul terbentuk dari titik tengah symfisis, pertengahan acetabulum, dan ruas
sacrum ke-2 dan ke-3. mereupakan bidang yang mempunyai ukuran paling besar, sehingga
12,75 cm, diameter transversanya 12,5 cm. b) Bidang sempit panggul merupakan bidang
yang berukuran kecil terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri,
dan 1-2 cmdari ujung bawah sacrum. diameter antero-posterior 11,5 cm, diameter transversa
10 cm. 3) Pintu Bawah Panggul a) Terbentuk dari 2 segitiga dengan alas yang sama, yaitu
diameter tuber ischiadikum. ujung segitiga belakang pada ujung os sacrum, sedangkan ujung
segitiga depan arkus pubis. Diameter anteroposterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis ke
ujung sacrum 11,5 cm. Diameter transversa jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri
10,5 cm. Diameter sagitalis posterior yaitu ukuran dari ujung sacrum kepertengahan ukuran
transversa 7,5 cm. 4) Panggul Luar a) Distansia spinarum : Jarak antara kedua spina illiaka
anterior superior : 24 – 26 cm b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan
dan Cara Mengatasi Menurut Kusmiyati (2009) 1. Nyeri Punggung Bagian Bawah (Nyeri
Pinggang) a. Pengertian Nyeri punggung bawah adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah
punggung bawah. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah
yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah
tungkai dan kaki. b. Patofisiologi Rasa nyeri dan pegal pegal di bagian punggung sebenarnya
disebabkan kerena pergeseran titik keseimbangna tubuh akibat beban berat pada perut. Pada
saat hamil, setengah dari berat tubuh terletak didepan. Untuk menjaga keseimbangan, tanpa
sadar biasanya bahu akan condong kebelakang. Posisi tubuh yang salah dan dipaksakan
secara menetap inilah yang menyebabkan ketegangan otot pada bagian punggung. Spasme
pada otot punggung ini akan terus berlangsung selama kehamilan jika tidak ditangani, karena
postur yang menyebabkan spasme ini mengakibatkan nyeri pada punggung bahkan menjalar
sampai ke pinggul. Perubahan patologi ditandai dengan adanya nyeri yang bertambah saat
melakukan gerakan (nyeri gerak), dan juga adanya nyeri saat dilakukan penekanan (nyeri
tekan), kesalahan sikap misalnya cara duduk, cara berdiri, dan berjalan, nyeri berkurang saat
digunakan untuk berbaring. ( Dr. David imrie, 2007 ) c. Faktor predisposisi nyeri punggung
bawah pada masa kehamilan antara lain: 1) Penambahan berat badan, 2) Perubahan postur
tubuh yang berlangsung dengan cepat 3) Nyeri punggung terdahulu 4) Peregangan berulang
5) Peningkatan kadar hormon relaksin. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa
peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang
belakang, sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian tersebut.
Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan berat badan. Perubahan mobilitas
dapat ikut berpengaruh pada perubahan postur tubuh dan dapat menimbulkan rasa tidak enak
di punggung bagian bawah. Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung
mudah tertarik atau merenggang. Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai
melunak dan lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah berat,
akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil mulai menyesuaikan
tulang dan otot otot untuk persiapan kelahiran. Tapi hormon juga menjadikan lebih rentan
mengalami terkilir dan rasa tegang selama kehamilan–terutama di punggung bagian bawah.
d. Gejala nyeri punggung Nyeri merupakan perasaan yang sangat subjektif dan tingkat
keparahannya sangat dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri punggung
dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala tersebut meliputi sakit,
kekakuan, rasa baal / mati rasa, kelemahan, rasa kesemutan (seperti ditusuk peniti dan jarum)
e. Penanganan Nyeri Punggung Bawah Untuk meringankan nyeri punggung bawah yang
sering dirasakan oleh ibu hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain: 1) Praktek postur
yang baik Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Hal ini
akan menarik otot-otot di punggung bawah yang dapat menyebabkan sakit punggung. Jadi
cobalah busungkan pantat ke belakang, tarik bahu, berdiri lurus dan tinggi. 2) Berolahraga
Olahraga secara rutin akan membuat tubuh lentur dan nyaman,selain menunjang sirkulasi
darah. Hal ini tentu sangat berguna bagi ibu hamil yang sering dilanda stres. Sedang untuk
latihan yang dapat dilakukan umumnya berkisar pelemasan punggung, otot leher, dan
kekuatan kaki. 3) Pijat Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu
menghilangkan lelah dan sakit otot. Cobalah mencondongkan tubuh ke depan di sandaran
kursi atau berbaring menyamping. Pasangan Anda bisa dengan lembut memijat otot-otot sisi
tulang belakang atau berkonsentrasi pada punggung bawah. 4) Mandi air hangat Mandi air
hangat, menempelkan paket bungkusan berisi air panas atau pancuran air hangat yang
diarahkan pada punggung bisa membantu dengan nyeri punggung. 5) Tidur menyamping Saat
perut semakin membesar, cobalah tidur menyamping dengan salah satu atau kedua lutut
ditekuk. 6) Menggunakan bantal di bawah perut saat tidur Tidur menyamping dengan bantal
ditempatkan di bawah perut telah terbukti mengurangi nyeri punggung. 7) Duduk dan berdiri
dengan hati-hati Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan. Pilihlah kursi yang mendukung
mengubah posisi dan menghindari berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda harus
berdiri, istirahatkan satu kaki di bangku yang lebih rendah. 8) Lakukan latihan kekuatan dan
stabilitas Latihan panggul dan perut bagian bawah dapat membantu untuk mengurangi
ketegangan dari kehamilan di punggung Anda. Caranya, luruskan tangan, lutut dan punggung
hingga sejajar. Tarik napas dalam dan kemudian ketika Anda bernapas keluar, lakukan
latihan dasar panggul dan pada saat yang sama tarik atau kontraksikan pusar dan lepaskan.
Tahan kontraksi ini selama 5-10 detik tanpa menahan napas dan tanpa menggerakkan
punggung. Kendurkan otot perlahan - lahan pada akhir latihan.Latihan in telah di ajakan pada
placenta dan selaput ketuban keluar dari uters iu. Persalinan di anggap normal jika
1. Teori Penurunan Hormonal Pada 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
2. Teori Plasenta Menjadi Lebih Tua Yang akan menyebabkan turunnya kadar
3. Teori Distensi Rahim Rahim yang menjadi besar dan meregang akan
(Frankerhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala
3) Fase Persalinan ( APN, 2008). Tanda dan gejala persalinan yaitu penipisan dan
lendir bercampur darah. Fase tersebut terbagi menjadi : a) Kala I 1) Fase laten Di
mulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks
berlangsung hingga 8 jam. 2) Fase aktif Frekuensi meningkat dan adekuat tiga kali
dalam sepuluh menit durasi 40 detik, pembukaan 4 cm sampai 10 cm, dan terjadi
berakhir lahirnya kepala disebut sebagai pengeluaran bayi. Tanda dan gejala iu
perineum menonjol, vulva dan sfinger ani membuka dan peningkatan lendir
campur darah. Pemantauan kala II nadi ibu setiap 30 menit, frekuensi dan lama
kontraksi 30 menit, warna cairan ketuban, apakah ada majemuk tali pusat, putaran
paksi luar setelah kepala bayi lahir. c) Kala III (Kala Uri) Setelah bayi lahir, uterus
teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian,
plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri (Wiknjosastro dkk, 2005). Pada tahap ini
dilakukan tekanan ringan di atas puncak rahim dengan cara Crede untuk
Pada tahap ini, kontraksi otot rahim meningkat sehingga pembuluh darah terjepit
tekanan darah, pernapasan, nadi, kontraksi otot rahim dan perdarahan selama 2
jam pertama. Selain itu juga dilakukan penjahitan luka episiotomi. Setelah 2 jam,
mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta
persalinan kala I (Sumarah, dkk, 2009). Partograf adalah catatan grafik kemajuan
persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin. Partograf dapat dianggap se
lebih awal kapan seorang ibu harus dirujuk, dipercepat, atau diakhiri
tujuan partograf adalah mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
Partograf terdiri dari catatan janin, catatan kemajuan persalinan, dan catatan ibu
servik dengan melakukan periksa dalam. Periksa dalam dilakukan setiap 4 jam
sekali (indikasi waktu). Pemeriksaan dalam yang dilakukan kurang dari 4 jam
harus atas indikasi. Bidan harus memeriksa adanya tanda gejala kala II, ketuban
pecah sendiri, atau gawat janin. Penulisan pembukaan serviks di partograf dengan
tanda (x) (Sumarah, dkk, 2009). (2) Penurunan bagian terendah Bidan menilai
turunnya bagian terendah janin dengan palpasi perlimaan yang dilakukan setiap 4
bagian terendah dipartograf dengan tanda (o) (Sumarah, dkk, 2009). (3) His Bidan
menilai his dengan cara palpasi, menghitung frekuensi his (berapa kali) dalam
waktu 10 menit dan dirasakan berapa lama his tersebut berlangsung (dalam detik).
Observasi his dilakukan setiap 30 menit (Sumarah, dkk, 2009). ii. Memantau
kondisi janin (Sumarah, dkk, 2009) (1) Denyut jantung janin Bidan menilai
Observasi DJJ dilakukan setiap 30 menit. Bila Djj menunjukan < 100 x/menit atau
> 180 x/menit, menunjukan gawat janin hebat, dan bidan harus segera betindak.
keadaan air ketuban bila sudah pecah (volume, warna dan bau). Pengamatan
ketuban utuh ditulis (U), bila selaput ketuban pecah ditulis (J) untuk air ketuban
jernih, (M) untuk ketuban bercampur mekonium, (D) untuk ketuban bercampur
darah, dan (K) untuk ketuban yang kering (JNPK-KR, 2008). (3) Moulase kepala
janin Bidan menilai adanya penyusupan kepala janin pada setiap periksa dalam.
tulang kepala terpisah dan sutura mudah diraba (tidak ada moulase). (b) 1 bila
tulang-tulang kepala saling menyentuh satu sama lain. (c) 2 bila tulang-tulang
kepala saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan. (d) 3 bila tulang-
tulang kepala saling tumpang tindih berat, tidak dapat dipisahkan. iii. Memantau
kondisi ibu hal yang perlu dikaji: (1) Tanda-tanda vital, tekanan darah diukur
setiap 4 jam, nadi dinilai setiap 30 menit, suhu di ukur setiap 2 jam. (2) Urine
dipantau setiap 2-4 jam untuk volume, protein, dan aseton, serta dicatat
dipartograf pada kotak yang sesuai. (3) Obat-obatan dan cairan infuse. Catat obat
Keputihan dalam Kehamilan Keputihan adalah sekresi cairan berlebih dari saluran
reproduksi wanita (vagina). Keputihan pada ibu hamil umumnya berlangsung secara
mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan infeksi vagina pada ibu hamil.
(Cunningham, 2010).
Ibu hamil dengan infeksi vagina memiliki keluhan sekret vaginal abnormal
disertai gatal, iritasi, dan rasa vulva terbakar. Beberapa komplikasi dapat
mengakibatkan infeksi secara langsung dari ibu ke bayi melalui penyebaran pada
saluran reproduksi atas ataupun kontak langsung melalui jalan lahir. Komplikasi yang
pada infeksi subklinis, infeksi ini dihasilkan dari infeksi ascending traktus genitalia
bawah. Mikroba kemudian naik melalui serviks ke uterus kemudian akan ada kontak
dengan desidua dan sel membran. Setelah terjadi interaksi antara mikroba dengan
desidua atau sel membran maka terjadilah aktivasi patologis yang menyebabkan
pematangan serviks dan kontraksi pada miometrium. Bakteri dan mikroba juga
Pada keputihan kategori normal tidak diperlukan pengobatan khusus dan ibu
hanya perlu membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Jika keputihan
Berikut adalah cara aman dan baik untuk mengatasi keputihan fisiologis pada ibu
hamil :
1. Menjaga selalu kebersihan daerah kemaluan, selalu keringkan setiap selesai buang
2. Usahakan menggunakan celana dalam yang terbuat dari katun dan mudah
menyerap keringat.
3. Hindari menggunakan sabun mandi atau sabun pembersih vagina yang bersifat
5. Segera konsultasi dengan dokter jika keputihan berbau, berubah warna, putih
ASUHAN KEBIDANAN
NINGSIH MALANG
Nomor RM : 000030
BIODATA
Umur : 28 th Umur : 32 th
Alamat : Jl. Pameran No. 345, Malang Alamat : Jl. Pameran No. 345, Malang
A. DATA SUBJEKTIF
Seorang ibu dengan usia 28 th ingin memeriksakan kehamilannya yang ke-3 dengan
usia kehamilan 9 bulan dan ibu mengeluh mengeluarkan keputihan tetapi tidak gatal
(leucorrhoea).
2. Riwayat kesehatan
TBC : Dengan tanda gejala batuk terus menerus lebih dari 3 minggu, berat
badan menurun.
Hepatitis : Dengan tanda gejala nyeri perut, hilang nafsu makan, mual, sklera
HIV/AIDS : Dengan tanda gejala keringat malam hari tanpa sebab, demam,
lesu.
Diabetes : Dengan tanda gejala sering BAK, sering haus/banyak minum, luka
sukar sembuh
Hipertensi : Dengan tanda gejala tekanan darah tinggi, sakit kepala, migren
3) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun seperti
Jantung : Dengan tanda gejala nyeri tekan didaerah dada, sering deg – deg an
Ginjal : Dengan tanda gejala nafsu makan menurun, kaki dan tangan bengkak
4) Ibu mengatakan bahwa sering menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi
TBC : Dengan tanda gejala batuk terus menerus lebih dari 3 minggu, berat
badan menurun.
Hepatitis : Dengan tanda gejala nyeri perut, hilang nafsu makan, mual, sklera
HIV/AIDS : Dengan tanda gejala keringat malam hari tanpa sebab, demam,
lesu.
Diabetes : Dengan tanda gejala sering BAK, sering haus/banyak minum, luka
sukar sembuh
Hipertensi : Dengan tanda gejala tekanan darah tinggi, sakit kepala, migren
Jantung : Dengan tanda gejala nyeri tekan didaerah dada, sering deg – deg an
Ginjal : Dengan tanda gejala nafsu makan menurun, kaki dan tangan bengkak
4) Ibu mengatakan bahwa sering menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi
minimal 2 kali dalam sehari, tetapi keluhan saat ini ibu mengatakan sering
seperti TBC, Hepatitis, Campak, HIV/AIDS dan penyakit keturunan seperti asma,
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 th
Lamanya : 7 Hari
Trimester I : Ibu periksa di bidan 2x, dengan keluhan mual muntah, terapi ibu
mendapatkan vitamin
Trimester II : Ibu periksa di dokter 3x, keluhan tidak ada, terapi vitamin
kehamilan)
a. Kehamilan Pertama
Persalinan : Abortus
BB/PB : -
Nifas : Normal
b. Kehamilan Kedua
Persalinan : Normal (Spontan)
BB/PB : 3,6kg/48cm
Nifas : Normal
a. Status pernikahan
Ibu mengatakan bahwa ibu beserta keluarga sangat senang dengan kehamilan
ketiga ini karena ini sudah diharapkan oleh ibu beserta keluarga mengingat ibu
sudah pernah mengalami keguguran dikehamilan pertama yang dimana itu sangat
e. Penghasilan keluarga
yaitu :
Tidak boleh duduk didepan pintu karena dapat ,e,buat proses kelahiran
Oyok : Ibu megatakan bahwa pernah di oyok pada kehamilan pertama oleh dukun
Pijat : Ibu megatakan bahwa sering di pijat dari sejak awal kehamilan pertama
sampai kehamilan yang ketiga ini oleh dukun beranak bahkan sama keluarganya
juga.
Jamu : ibu mengatakan sering meminum jamu penguat Rahim yang dibuatkan
7. Riwayat KB
Pola kebiasaan
Sebelum hamil Setelah hamil Keluhan
sehari – hari
Melakukan pekerjaan
berat – berat
Kebutuhan Seksual 3-4 kali dalam 1-2 kali dalam seminggu Tidak ada
seminggu masalah
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 60 kg
LILA :25 cm
SPR : 8
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Mata : simetris, sclera bening, konjungtiva merah muda, tidak ada kelainan mata.
Mulut : simetris, bersih, tidak pecah – pecah, tidak sariawan, gigi rapi dan bersih
bartholini.
Ekstremitas :
Atas : simetris, jari tangan normal, tidak ada oedema, telapak tangan tidak
pucat.
Bawah : simetris, jari kaki normal, tofak eodema, tidak ada kelainan
b. Palpasi
Leher : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid, tidak
teraba limfadenitis.
Abdomen :
Leopold I : TFU setinggi pusat (33 cm), bagian fundus teraba besar
Leopold III : Teraba bulat, melenting, keras (kepala) di PAP, kepala sudah
masuk PAP.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
HB : 12,6 gr/dl
Golongan Darah : A
Reduksi : Negatif
HC : 31,23
AC : 29,04
FL : 6,65
EFW : 2297
b. Radiologi
C. ANALISA
Ny. A usia 28 th GIII P2002 Ab001 UK 34-36 Minggu dengan kehamilan fisiologis
D. PENATALAKSANAAN
Evaluasi : ibu sudah tahu hasil keadaanya dengan hasil yaitu dengan hasil :
2. Memberi KIE pada ibu tentang ketidak nyamanan pada TM III dan cara
mengatasinya.
melalui jalan lahir, bengkak pada muka dan kaki, gerakan janin berkurang, sakit
5. Memberikan KIE untuk istirahat cukup tidur siang 2 jam tidur malam 8 jam.
6. Memberikan tablet fe, kalk, vit c, dan memberi tahu cara mengkonsumsinya.
7. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu atau bila
ada keluhan.