PETUGAS
Kurangnya
keteletian
petugas pemberi
asuhan yang
terlibat dalam
pengisian DRM
Ketidaklengkapan
pengisian
2 5 5
dokumen Rekam REKAM MEDIS
Medis
UPAYA
RENCANA PENANGANAN
UKURAN RESIKO PENGELOLAAN UKURAN RESIKO BILA TERJADI
INHERENT RESIKO RESIDUAL RESIKO
ketegasan pihak
manajemen
dalam menindak
lanjuti laporan
ketidak lengkapan
pengisian RM
yang menjadi
salah satu standar
25 indikator mutu
RM
NO POTENSI RESIKO PEMILIK RESIKO
9 Hacking PDE
RANAP
PERINATOLOGI
10 REKAM MEDIS
RANAP
RANAP
RANAP
ICU
34 Kebakaran PDE
PERINATOLOGI
IBS
PERINATOLOGI
RANAP
41
5 5 25
2 4 8
3 4 12
Kurang pemantauan 3 4 12
3 4 12
Keterlambatan informasi
pemakaian obat/abhp troli
emergensi ke depo Farmasi,
kurangya kepatuhan pencatatan
penggunaan obat/abhp troli 3 4 12
emergensi pada buku
penggunaan yang sudah
disiapkan di masing-masing troli
emergensi
Faktor SDM 3 4 12
Kurang pemantauan 3 4 12
2 5 10
1 5 5
4 3 12
PENGAWASAN 1 5 5
1 5 5
• Evaluasi SOP
Penanganan Piutang
Pasien Umum.
• Pembuatan Perwali
Penghapusan Piutang
Pasien Umum.
ketegasan pihak
manajemen dalam
menindak lanjuti laporan
ketidak lengkapan
pengisian RM yang
menjadi salah satu
standar indikator mutu
RM
• Pembuatan SOP
tentang Penanganan
berkas klaim.
• Penugasan 1 pegawai
untuk memantau semua
permasalahan proses
klaim.
Mengaktifkan password
pada setiap aktivitas
yang membutuhkan
kerahasiaan, sehingga
kemungkinan terjadinya
pencurian data lebih
kecil
Melakukan back up
ulang.
Mengganti media
penyimpan data dan
melakukan back up
ulang
secara manual.
Mengaktifkan pada
setiap aktivitas yang
membutuhkan
kerahasiaan, sehingga
kemungkinan terjadinya
pencurian
data lebih kecil.
Mengaktifkan firewall.
Menggunakan program
utilitas untuk
perlindungan software
seperti
intrusion detection
system.
penambahan fasilitas
loket pendaftaran (non
antrian ) dan pemberian
edukasi dan informasi
yang lebih luas tentang
pendaftaran online
Pemeliharaan jalur AC Perbaikan jalur pipa
central oleh IPSRS atau AC, Pergantian plapon,
pihak ketiga pengecatan dan
finishing oleh pihak
yang bersangkutan.
pelaksanaan Rekam
Medik elektronik di RS
Pergantian Menu,
Evaluasi suplier
Pengadaan Exhaust
Sosialisasi ke Ruang
yang mempunyai Troli
Emergensi dan
Pembinaan ke Staf
Farmasi untuk
pergantian Obat/ABHP
Troli Emergensi
E-Resep merupakan
solusi untuk menghidari
tulisan Resep yang sulit
terbaca dan Resep yang
tidak lengkap
Adminsitrasi.
Melakukan Koordinasi dengan tim
pemeliharaan alat elektromedis dan
secara berkala teknisi
Pemantauan secara
Koordinasi dengan tim
berkala dan koordinasi
IPSRS
dengan tim IPSRS
Mengecek kembali obat Clear kan A, B, C, D,
sebelum diberikan.
Edukasipasien tentang sesuai penanganan
Double check serah
asupan gizi; Monitoring kasus emergency.
terima obat.
sterilitas instrument; Lapor DPJP.
Disiplin tenaga medis
tetang menjaga
sterilitas; Pembersihan
IBS selama berkala,
usulan penambahan
jumlah alat
Petugas sanitasi rutin
melakukan treatmen dan
pengecekan pada IPAL
Membuat disaster
recovery plan.
Membangun Data
Center Disaster
Recovery Center yang
kuat dan
tahan terhadap bencana
alam.
Segera dilakukan Segera Lakukan
Melakukan backup dan
pemasangan gelang Kroscek Ulang
restorasi
identitas saat bayi lahir
data.
Diharapkan Adanya Segera Lapor pihak
satpam yang bertugas keamanan untuk
diruang bayi.Adanya segera lapor untuk
fasilitas istirahat untuk aktifkan 'code pink'
ibu menyusui diruang
laktasi terutama untuk
malam hari sehingga ibu
tidak keluar- masuk
usulan oemasangan
CCTV, petugas
Perinatologi menemani
sampai pasien masuk ke
ruangan bayi
Evaluasi dan observasi Berikan BHD, lapor
dengan sistem EWS dokter jaga, konsultasi
observasi ketat bila dengan DPJP
pasien perburukan,
aktifkan Code blue bila
dibutuhkan
Monitoring kebijakan
dan SPO hak dan
privacy pasien dan
sosialisasi kepada
petugas.
Disiplin tim medis dan
pengawasan pasien
pasca operasi;
penandaan pasien
dengan resiko jatuh
(gelang kuning); Selalu
menggunakan
pengaman/sabuk
pengaman; Edukasi
pasien pre operasi
tentang efek samping
obat anastesi, intervensi
pada pasien resiko jatuh
pembatasan akses ke
IBS
Pemeliharaan mesin
yang baik sehingga Membuat laporan ke
mesin dapat digunakan K3RS bila terjadi
dengan baik dan aman insiden
untuk petugas
1. Melakukan prosedur
sesuai dengan SPO
2. Melakukan
pengecekan cable
3. Menghindari
penggunaan
sambungan kabel yang
semerawut ataupun
tidak sesuai aturan
4. Jangan menggunakan
sambungan kabel yang
tidak sesuai aturan
5. Jangan membiarkan
kabel terkelupas
usulan pembuatan
ruang dekontaminasi
NO POTENSI RESIKO PEMILIK RESIKO
Tidak ada jadwal kalibrasi alat
yang jelas
RANAP
1
PERINATOLOGI ICU
RANAP
2
PERINATOLOGI ICU
IGD
AC bocor dan banjir
PERINATOLOGI
Lama Waktu Tunggu tidak sesuai
5 FARMASI
Standar
12 RANAP ICU
18
RANAP
28
ICU
29 RANAP
RANAP
Kecurian
RANAP
37
ICU
40
Jarum suntik yang tidak dibuang ICU
pada box safety PERINATOLOGI
41
48
49
53 IGD
54 IGD
Tidak ada label keterangan pada
55 FARMASI
obat-obat high alert
69 IGD
70 IGD
71 Petugas tertular infeksi pasien
PERINATOLOGI
72 Petugas terpapar bahan-bahan
kontaminan
PERINATOLOGI
73 Pasien tertimpa bangunan langit-
langit bocor
RANAP
5 3
Kurangnya maintenance
berkala terhadap AC yang
sudah lama digunakan.
5 3
pencatatan terapi/tindakan
yang sudah diberikan tidak
tercatat dengan baik
Kurangnya kedisiplinan
petugas untuk pergantian isi
troley dan pengunciannya. 4 3
3 3
3 3
3 3
4 2
Kurangnya maintenance
plapon yang bocor dan
berjamur. 1 4
Sebaiknya hasil
pemeriksaan
12 penunjang bisa keluar
di hari pemeriksaan
bila dokter yang
Koordinasihasil
membaca dan
kerjasamanya
pemeriksaan stand yang by
baik dengan
ruangan/unit terkait Analisa penggunaan
agar pemisahan
Pemisahan linen
alat habis bahan kimia,
dengan sampah
pakai; Penampungan monitoring dan
12
medis dapat
sementara yang sosialisasi SPO
dikerjakan dengan
memadai; pengumpulan linen
tertib dan teratur
Pemindahan sesuai kotor
SOP; Penanganan
benda tajam sesuai
SPO, usulan
12 pengadaan
handscoon steril yang
lebih tebal, usulan
penambahan tenaga.
Penempatan Koordinasi dengan
12 kompresor diluar K3 dan IPSRS untuk
ruangan tata letak ruangan
Lebih diperhatikan
dan validasi ulang utk
hasil akhir,
9 kelengkapan identitas,
dirawat dimana, DPJP
siapa, usia, jenis
kelamin, no CM untuk
kelengkapan dan valid
data
Menjaga kebersihan Laporkan kepada Ka
dan kerapian ins. Farmasi bila
9 lingkungan kerja menerima obat high
alert yang tidak
berlabel.
Mengecek kembali Clear kan A, B, C, D,
8 obat yang akan sesuai penanganan
dicampurkan sebelum kasus emergency.
diberikan pada pasien. Lapor DPJP.
8
1. Melakukan tindakan
sesuai dengan SPO;
2. Menggunakan APD
sesuai dengan SPO
atau standard;
3. Usahakan
meminimalisir waktu
paparan radiasi;
4 1
4. Meminimalisir
peluang terkena
4 paparan radiasi; 1
5. Meningkatkan
kondisi tubuh dengan
asupan makanan
yang tepat;
6. Melakukan
pengecekan
kesehatan secara
rutin.
1. Melakukan
pemeliharaan alat
medis secara berkala
2. Melakukan kalibrasi
9 alat medis secara 1
berkala meminjam alat
3. Training user serupa di
tentang penggunaan Unit/ruangan
alat sesuai SOP terdekat
pengecekan rutin di
9 awal shift
menulis setiap
instruksi dengan baik
menyiapkan dokumen
rumus dosis obat di
9 IGD
Antar petugas ke
Koordinasi dengan IGD, lapor kepada
pihak terkait tentang K3 dan PPI untuk
pengadaan Sticker tindak lanjut cek
high Alert yang tidak HbsAg dan Anti HIV
boleh kosong, dan
Pembinaan Staf
8
tentang pentingnya
Sticker High Alert
tertempel pada satuan
terkecil obat HA
kecuali insulin dan
tablet
• Pembuatan SOP
tentang Sewa Kantin.
9 • Penegasan dalam
SPK Sewa Kantin
perihal waktu
Melaporkan
9 pembayaran.
kerusakan agar ada
perbaikan
Monitoring Koordinasi dan
penggunaan APD dan komunikasi yang
9 Sosialisasi SPO baik antara petugas
pengumpulan linen Laundry dan petugas
kotor di ruangan
Pemeliharaan dan
perawatan secara
berkala untuk semua Koordinasi dengan
9 troli agar dapat tim IPSRS bila ada
digunakan dengan kerusakan
baik dan amandan
Monitoring untuk
petugasSPO
sosialisasi
pengumpulan linen
kotor. adanya
Koordinasi dengan
instrumen dalam linen
ruangan dan
9 pada saat pencucian
melaporkan hasil
dapat menyebabkan
temuan/insiden
kerusakan mesin dan
instrumen yang bisa
mengakibatkan
kerugian untukdan
Pemeliharaan RS Koordinasi dengan
9 perawatan alat secara tim IPSRS dan
berkala Teknisi
Kerja sesuai SPO,
menggunakan APD,
9
Menggunakan sarung
tangan anti panas
Penerapan
Pencegahan dan
9
Pengendalian Infeksi
pada pasien Opesasi
Mengecek kembali
makanan sebelum
9
diberikan kepada
pasien.
Pemasangan plate
yang sesuai SOP;
8 Perlakuan pencil
couter yang tepat
sesuai SOP
Pengawasan
8 Kontraksi, Pelatihan
APN
mengajukan usulan
4 pembuatan ruang
dekontaminasi di
depan IGD
koordinasi dengan CS
untuk lebih sering
mengelap bila ada
basahan/genangan
melakukan penilaian
resiko jatuh dan
intervensi sesuai
3 ketentuan
mengajukan tempelan
tanda jalur evakuasi di
IGD
Bila terjadi komplain
pasien, segera
dilakukan mediasi
agar mendapatkan
pelatihan
solusi kedua belah
evakuasi/kejadian
pihak.
bencana rutin minimal
4 per tahun
Penggunaan APD Petugas dilatih,
sesuai SPO APD; dilakukan rollingan
4 imunisasi Hep B saat pet
MCU pegawai
Penggunaan APD Pembuatan jadwal
sesuai SOP APD; kalibrasi berkala oleh
tersedianya IPSRS dan dimonitor
4 wastafel/shower air secara rutin
mengalir di masing-
masing ruangan
Upaya pemeliharaan Lapor IPSRS segera
berkala sarpras sesuai untuk tindak lanjut
4 SPO; pemantauan kerusakan bel
dan perbaikan berkala pasien.
;
Penggunaan APD Pembuatan jadwal
sesuai SOP APD; kalibrasi berkala oleh
tersedianya IPSRS dan dimonitor
4 wastafel/shower air secara rutin
mengalir di masing-
masing ruangan
Probabili
No Potensi Resiko Pemilik Resiko Penyebab Resiko Dampak
tas
PASIEN
1 Kesalahan peletakan ICU Kurangnya keteletian
hasil Lab pasien pada petugas ruangan 2 3
Rekam Medis
22
Jarum suntik yang tidak Kurangnya ketelitian
dibuang pada box perawat saat
safety ICU membuang jarum 3 3
suntik.
23
Petugas tertular infeksi Kurang patuhnya dalam
pasien penggunaan APD.
ICU 3 4
24
Petugas terpapar Kurang patuhnya dalam
bahan-bahan penggunaan APD.
kontaminan
ICU 1 4
25
kompetensi petugas belum semua petigas
ICU belum sesuai mendapatkan pelatihan
ICU sesuai standar 4 3
26
Sarana dan Prasarana
26 Tidak ada jadwal ICU Kurangnya perhatian
kalibrasi alat yang jelas petugas IPSRS terhadap
penjadwalan kalibrasi
alat. 5 3
Administratif
35 DRM pasien tidak ICU Assesment Awal Medis
kembali tepat waktu dan Resume Medis
dalam 2 x 24 jam yang belum terisi 5 4
12
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak Rencana Pengelolaan Resiko
Inherent
penambahan fasilitas loket
pendaftaran (non antrian ) dan
pemberian edukasi dan informasi
5 5 25 yang lebih luas tentang pendaftaran
online
4 4 16
4 5 20
2 3 6
Monitoring kebijakan dan SPO hak
dan privacy pasien dan sosialisasi
kepada petugas.
1 5 5
4 3 12
PASIEN
1 Catatan DRM tertukar Kurangnya keteletian
petugas RM dan
ruangan
2 3
4 3
2 4
3 3
PETUGAS
28 Petugas tertusuk jarum Kurangnya ketelitian
bekas perawat. Kelelahan
petugas. 3 3
3 4
1 4
Kurang kedisiplinan
Kesalahan petugas, tidak di
2 pengadaan produk cross cek 1
darah permintaan
darahnya
Kurang ketelitian
Kesalahan identitas petugas dalam
3 1
sampel kelengkapan
identitas sampel
Kurang ketelitian
Kesalahan
4 pengoperasionalka 1
pengoperasian alat n alat
Kurang ketelitian
Kesalahan identitas
5 dan crosscek 1
pasien identitas pasien
Kurang koordinasi
dengan tim IPSRS
10 Alat tidak dikalibrasi yang monitoring
2
kalibrasi alat
Belum terpasang
Alat laboratorium keterangan
12 tanpa keterangan pemeliharaan atau 1
pemeliharaan belum dilakukan
pemeliharaan
Kurang aware/
perhatian dengan
Hasil kritis tidak atau hasil yang tidak
15 1
terlambat dilaporkan sesuai dengan nilai
referensi atau nilai
kritis
Permintaan hasil
pertelepon menyita
waktu petugas
laboratorium dan Kurang fokus dan
17 hasil kurang dapat teliti lihat atau 3
dipertanggung membaca hasil
jawabkan (salah
baca atau salah
ucap)
Kerja petugas
laboratorium tidak
Kurang ketelitian
efektif karena order
18 bila permintaan 3
tak terjadwal, tidak diluar pencatatan
terkirim, tidak teratur
dan tidak terinput
Resiko petugas
kebocoran serapan
19 jatuh karena air tanah
3
genangan air
DAFTAR RISIKO UNIT KERJA LABORATORIUM TAHUN 2022
Prosedur penggunaan
2 2 reagen di perhatikan
kembali dan lebih teliti
Crosscek kembali
3 6 keseluruhan pengerjaan
termasuk sudah berlabel
atau belum bahan
pemeriksaan yg dilakukan
crosscek kembali
pengerjaan sampling di
ruangan termasuk
3 3
flebotomi darah maupun
sampel usap/ swab
tenggorok dan nasofaring,
jangan sampai ada yang
tertinggal
Koordinasi utk status
pasien yang diperiksa
adalah sudah terdaftar
3 9 sehingga, hasil lab yang
sudah keluar dari alat
(biasanya hematologi
yang kurang dari 30
menit) sudah dapat diinput
hasil, sehingga waktu
tunggu hasil juga cepat.
3 9 melaporkan kepada
IPSRS
Kepala Instalasi
Laboratorium
Ukuran
Probabili
No Potensi Risiko Penyebab Risiko Dampak Resiko
tas
Inherent
Petugas Radiologi
Resiko cidera otot, sendi, tulang lainnya pada saat mengangkat dan atau
3
memindahkan pasien
Resiko tertular penyakit pada saat kontak dengan pasien, tindakan terhadap pasien,
5
cairan tubuh pasien, juga pada saat mengatur posisi pasien di ruang pemeriksaan
6 Resiko terpapar radiasi pengion pada saat melakukan tindakan radiologi
Resiko terpeselet, tersandung, ataupun terjatuh pada saat berjalan di lantai yang
9
sedang dipel atau terdapat air tergenang karena kebocoran
10 Kehilangan barang
10 Kehilangan barang
Resiko pasien atau petugas masuk ke ruangan pemeriksaan pada saat sedang
11
dilakukan tindakan radiologi
Pasien
13 Resiko foto tertukar atau ketidak sesuaian antara foto dengan hasil expertise
Pemilik Resiko
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
RADIOLOGI
Penyebab Resiko
Posisi pada saat melakukan tindakan tidak benar; kondisi pasien pada saat hendak dimobilisasi atau
diposisikan sulit
Tidak melakukan identifikasi pasien dengan baik ataupun pasien terkait kurang baik dalam
berkomunikasi
Lantai basah
Lupa meletakan dan mengambil kembali atau tidak menyimpan dengan baik dan benar
Lupa meletakan dan mengambil kembali atau tidak menyimpan dengan baik dan benar
Petugas atau pasien tidak mengetahui sedang ada tindakan radiologi didalam ruang tindakan
Tidak melakukan identifikasi pasien dengan baik ataupun pasien terkait kurang baik dalam
berkomunikasi
1 5 5
2 1 2
2 1 2
2 3 6
2 3 6
1 4 4
3 1 3
2 2 4
2 2 4
4 1 4
4 1 4
2 1 2
2 1 2
2 3 6
4 1 4
3 2 6
1 1 1
1 1 1
4 1 4
1 3 3
1 1 1
Rencana Pengelolaan Resiko Ukuran Resiko Residual
4. Penyediaan sarana/perlengkapan
identifikasi yang cukup;
5. Monitoring;
6. Evaluasi rutin.
1. Memastikan beban kerja pada setiap
petugas sesuai dengan seharusnya;
2. Istirahat yang cukup;
3. Menjaga asupan gizi seimbang;
4. Menghindari bekerja secara berlebihan 1
pada saat kondisi tubuh tidak baik;
5. Komunikasikan dengan rekan kerja
ataupun atasan apabila dalam kondisi tidak
sehat.
1
2. Melakukan pencatatan pada buku serah
1
terima hasil;
3. Memastikan tempat penyimpanan hasil
hanya dapat diakses secara terbatas.
Hasil pemeriksaan
Insidensi
penunjang tidak
kehilangan
RAWAT bisa langsung
3 hasil 4 3
JALAN diambil oleh
pemeriksaan
pasien, kelalaian
penunjang
pasien
Tempat sampah
tanpa lebel jadi
kadang salah
Resiko salah RAWAT
5 membuang 3 1
buang sampah JALAN
sampah dan
tertukar buang
sampah
Tempat sampah
Resiko sampah RAWAT
6 rusak atau tidak 3 1
berserakan JALAN
ada injekannya
Tulisan tangan
Resiko salah dokter yang tidak
RAWAT
7 obat dan salah terbaca pada 3 3
JALAN
resep rekam medis dan
resep
Kurang jelas
memberikan
Resiko salah
RAWAT petunjuk yang
8 minum obat 2 2
JALAN benar saat
saat dirumah
pemberian resep
obat
Menutup jarum
Resiko tertusuk RAWAT suntik kembali
9 3 3
jarum JALAN atau kerja terburu-
buru
Jumlah perawat
kurang sehingga
resiko
RAWAT tidak sebanding
10 kelelahan 3 2
JALAN dengan jumlah
petugas
pasien dan dokter
yang praktek
Penempatan
status pasien
Resiko status
yang tidak pada
pasien tertukar RAWAT
11 tempatnya atau 2 2
atau tidak pada JALAN
tertukar atau
tempatnya
salah nama/no
RM
Resiko
RAWAT Keterlambatan
12 pekerjaan lebih 3 1
JALAN status pasien
lama
dokter datang
Resiko pasien telat, atau visite
komplain/ dahulu, atau
RAWAT
13 keterlambatan status pasien 5 4
JALAN
pelayanan salah, alat yang
dokter poliklinik SUDAH disterilkan
habis
Alat penunjang
Resiko
RAWAT medis tidak
14 pelayanan 3 2
JALAN berfungsi saat
tertunda
pelayanan
Resiko
kesalahan Kesalahan
RAWAT
16 penulisan penulisan identitas 3 2
JALAN
identitas pada pada pasien
pasien
Dokter poliklinik
Resiko
tidak
pelayanan RAWAT
17 mendapatkan 3 2
tertunda atau JALAN
tempat
lama
pemeriksaan
kehadiran dokter
waktu tunggu
RAWAT tidak tepat waktu,
18 pasien rawat 5 4
JALAN DRM lama
jalan lama
diantarkan
Ukuran Resiko Rencana Pengelolaan Ukuran Resiko
Inherent Resiko Residual
9
Memperbaiki tulisan atau
memperjelas tulisan tangan Moderat konfirmasi langsung ke DPJP
4
Memberikan petunjuk yang
jelas tentang cara meminum
obat Rendah
Membuang jarum dan
9 penutupnya langsung setelah
dipakai ditempat yang sudah
tersedia Moderat
4
Lebih teliti dalam membagikan
atau menaruh status pasien ke
tiap poli Rendah
Menyediakan tempat
6 pemeriksaan agar dokter
dapat melayani pasien
Moderate
20
kehadiran dokter tepat waktu,
DRM diantarkan segera
konfirmasi langsung ke DPJP
Penyebab
No Potensi Resiko Pemilik Resiko Probabilitas
Resiko
STERILITAS
1 RESIKO IDO IBS 2
GIZI PASIEN
RESIKO PASIEN
2 IBS PENGAWASAN 1
JATUH
RESIKO
TIDAK SESUAI
3 TERTUSUK IBS 1
SPO
BENDA TAJAM
KESALAHAN
4 IBS KOMUNIKASI 2
INPUT
KESALAHAN
TIDAK SESUAI
5 PEMAKAIAN IBS 2
SPO
MESIN DIATERMI
PENUNDAAN
6 IBS KOMUNIKASI 3
WAKTU OPERASI
Rencana
Ukuran Resiko Ukuran Resiko
Dampak Pengelolaan
Inherent Residual
Resiko
Edukasipasien
tentang asupan
gizi; Monitoring
2 4 sterilitas Rendah
instrument; Disiplin
tenaga medis
tetang menjaga
sterilitas;
Pembersihan IBS
selama berkala
Pemisahan alat
habis pakai;
Penampungan
sementara yang
2 2 memadai; Rendah
Pemindahan
sesuai SOP;
Penanganan
benda tajam
sesuai SPO
Pengecekan
kembali billing
1 2 pasien sebelum ke Rendah
luar IBS / Kasir;
Disiplin dalam sign
out penghitungan
bahan habis pakai
selama operasi
Pemasangan plate
4 8 yang sesuai SOP; Tinggi
Perlakuan pencil
couter yang tepat
sesuai SOP
Mengingatkan
kembali tentang
jadwal operasi;
Koordinasi dengan
2 6 rawat inap tentang Moderat
kemungkinan
penundaan;
Pendidikan
kesehatan ke
pasien dan
keluarga
Pemilik
No Potensi Resiko
Resiko
Petugas IPSRS
Pasien
1. Melakukan pemeliharaan
alat medis secara berkala
2. Melakukan kalibrasi alat
medis secara berkala 1
1.Melakukan pengecekan
kondisi bed pasien secara
berkala
1
2. Mengurangi terbenturnya
bed pasien ke dinding ruangan
PASIEN
penggunaan dalam
alat-alat medis yang tidak siap frekuensi tinggi,
pakai/rusak
tidak dilakukan
perawatan dan
1 IGD pengecekan rutin 3
petugas tidak
mengetahui rumus
3 IGD dosis obat 3
petugas tidak
menjalankan prinsip PPI
dengan benar dan
resiko terpapar bahan infeksius konsisten
karena penyimpanan dan
pembuangan alat/bahan medis
bekas pakai yang tidak benar
tidak tersedia tempat
sampah dengan injakan
yang cukup dan dalam
4 IGD kondisi baik 4
lantai kamar
mandi/toilet licin
pasien terjatuh
identifikasi pasien risiko
jatuh dan intervensi
tidak dilaksanakan
dengan baik
5 IGD 1
jalur pasien infeksius dan non
infeksius tidak terpisah tidak tersedia jalur
6 IGD khusus pasien infeksius 5
petugas tidak bisa
hasil pengukuran alat medis
mengoperasikan alat
tidak akurat
7 IGD medis 4
pencatatan
aplusan terapi pasien rawat terapi/tindakan yang
inap tidak lengkap sudah diberikan tidak
tercatat dengan baik
tulisan petugas
sebelumnya tidak bisa
8 IGD terbaca dengan baik 5
PETUGAS
4 IGD 5
Ukuran
Rencana Pengelolaan Ukuran Resiko
Dampak Resiko Upaya Penanganan bila
Resiko Residual Terjadi Resiko
Inherent
menyesuaikan
penanganan pasien
membuat CP/PPK/SPO sesuai kebiasaan tiap
3 15 yang seragam DPJP sesuai jdwl jaga
menyiapkan dokumen
3 9 rumus dosis obat di IGD
mengajukan penyediaan
tempat sampah dengan
3 12 injakan yang berfungsi baik
mengajukan usulan
pembuatan ruang
dekontaminasi di depan
4 4 IGD
koordinasi dengan CS
untuk lebih sering
mengelap bila ada
basahan/genangan
memenuhi kebutuhan
jumlah petugas sesuai
jumlah minimal dengan back up tenaga dari
1 4 jadwal jaga yang fisiologis ruangan/instalasi lain
memenuhi kebutuhan
tenaga sesuai jumlah
minimal dengan jdwl jaga
yang fisiologis
mengajukan tempelan
tanda jalur evakuasi di IGD
pelatihan
evakuasi/kejadian bencana
4 4 rutin minimal per tahun
meminta bantuan unit lain
bila dibutuhkan, usulan
koordinasi mengenai
petugas yang ditugaskan
1 5 dinas luar mendadak
Pemilik
No Potensi Resiko Penyebab Resiko
Resiko
Terjadinya kekosongan di
Distributor, Meningkatnya
Pemakaian melebihi Buffer Stock,
1 Insiden stock Obat dan ABHP Kosong FARMASI Proses pengadaan e-katalog
yang cenderung lama, Advice
DPJP di Luar Formularium RS
dan Kendala administrasi
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak Rencana Pengelolaan Resiko
Inherent
2
No Potensi Resiko Pemilik Resiko
4 Virus PDE
Penyebab Resiko
• Akses database oleh pihak yang tidak terotorisasi Kehilangan dokumen sumber,
remote control oleh petugas yang tidak punya wewenang
• Tidak ada sistem perlindungan yang diaktifkan seperti IDS, firewall,
• antivirus, internet filtering, anti spam
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak
Inherent
1 5 5
2 3 6
1 5 5
3 4 12
2 5 10
3 4 12
Ukuran Resiko
Rencana Pengelolaan Resiko
Residual
1
Melakukan pelatihan kepada pegawai.
Membuat pembatasan hak akses sesuai dengan tingkat kepentingannya.
Melakukan pengawasan secara internal terhadap apa yang
dikerjakan.
PETUGAS
12 Petugas tertusuk Kurangnya ketelitian perawat.
jarum bekas Kelelahan petugas. 3 3 9
ADMINISTRATIF
28 DRM pasien tidak Assesment Awal Medis dan
kembali tepat Resume Medis yang belum terisi
waktu dalam 2 x 5 4 20
24 jam
Penyebab Resiko
• Data dari farmasi yang di serahkan ke bagian Keuangan masih sering terjadi selisih
• Tidak ada bagian Validasi data dibagian keuangan setelah laporan persedian dibuat
obat personil akuntansi.
• Regulasi penanganan Pasien Umum yang terindikasi tidak mampu masih belum
tegas
• Pasien yang berasal dari Titipan Pejabat
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak
Inherent
5 3 15
1 2 2
1 2 2
5 5 25
3 3 9
3 5 15
Ukuran Resiko
Rencana Pengelolaan Resiko
Residual
KESALAHAN PEMAKAIAN
5 IBS TIDAK SESUAI SPO
MESIN DIATERMI
8 kehilangan alat dan Obat di IBS IBS akses ke IBS terlalu bebas
AR RESIKO UNIT KERJA TAHUN 2022
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak Rencana Pengelolaan Resiko
Inherent
1 5 5
pembatasan akses ke IBS
Err:522
Upaya yang
Ukuran Resiko
dilakukan bila terjadi
Residual
resiko
menginfokan pada
pasien bila terjadi
penundaan
DAFTAR
KESLING
Ukuran Resiko
Penyebab Resiko Probabilitas Dampak
Inherent
Petugas pengangkutan 1 2 2
CSSD
LAUNDRY
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak Rencana Pengelolaan Resiko
Inherent
sosialisasi dan
pelaksananaan form ceklis
serah terima
barang/instrumen
Terjadi kesalahan
1 5 1
pemberian obat
Terjadi kesalahan
5 dalam mengidentifikasi 2 1
jenis kelamin bayi
Terjadi kesalahan
6 dalam pemeriksaan 5 1
fisik bayi (Anus)
Terjadi Infeksi ke
7 1 4
Petugas
Bands
Skor Resiko Pengendalian Resiko
Resiko
Pengawasan Kontraksi,
8 Kuning
Pelatihan APN
3 Gas Bocor / Kebakaran Gizi Tekanan Tidak Stabil 2 5 10 Pengawasan Rutin IPSRS
exhaust
Suhu / Kelembapan Ruangan Sirkulasi Udara Dapur Tidak
8 Tidak Standar Gizi Standar 4 3 12 Pengadaan Exhaust masih
tidak
sesuai
Human Error, Petugas Sosialisasi kembali kepada petugas
9 FIFO Tidak Berjalan Gizi kurang teliti 1 3 3 gudang tentang FIFO/FEFO
suhu air untuk Pencucian Alat alat yang digunakan tidak
10 Makan Tidak Standar Gizi 4 3 12 penggantian alat water boiler
sesuai standar
Adanya Hewan Pengerat dan
11 Serangga Gizi Kebersihan Dapur 2 3 6 Koordinasi Pest Control
Pemilik
No Potensi Resiko Penyebab Resiko
Resiko
Terjadinya kekosongan di
Distributor, Meningkatnya
Pemakaian melebihi Buffer Stock,
1 Insiden stock Obat dan ABHP Kosong FARMASI Proses pengadaan e-katalog
yang cenderung lama, Advice
DPJP di Luar Formularium RS
dan Kendala administrasi
Keterlambatan informasi
pemakaian obat/abhp troli
emergensi ke depo Farmasi,
kurangya kepatuhan pencatatan
Troli Emergensi yang tidak
10 FARMASI penggunaan obat/abhp troli
terkunci
emergensi pada buku
penggunaan yang sudah
disiapkan di masing-masing troli
emergensi
FTAR RESIKO UNIT KERJA TAHUN 2022
Ukuran Resiko
Probabilitas Dampak Rencana Pengelolaan Resiko
Inherent