Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING MALANG


TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular mempunyai beberapa karakteristik yang sama. Meskipun
tidak disebabkan oleh mikroorganisme (namun terdapat beberapa pengecualian),
sebagai contoh, banyak perokok yang tidak menderita kanker paru, dan sebagian
besar pengemudi pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman tidak mati
dalam kecelakaan lalu lintas. Pada kenyataanya, kematian akibat kanker paru mungkin
saja dialami oleh yang bukan perokok karena ada cara lain untuk menghirup sejumlah
zat kimia karsinogenik (walau tidak ada yang seefisien perokok). Pada tahun 1886,
38,8%ndari orang yang berusia 65 tahun di Amerika Serikat memiliki sebagian
keterbatasan aktivitas akibat kondisi korinis yang di dalaminya, dan lebih dari
seperempatnya tidak mampu melakukan aktivitas mereka. Hamper sepertiga pria di atas
usia 20 tahun sekarang adalah perokok (1985), dan 28,4% wanita memiliki masalah
yang sama. Dari tahun 1976 sampai 1980 sekitar 20,1% penduduk usia 25-74
tahun menderita tekanan darah tinggi. Angka ini meningkatnya seiring dengan
bertabahnya usia mencapai 34,5% penduduk usia 65-74 tahun. Penyakit ini lebih
umum lagi Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular pada orang kulit
hitam: 27,7% ddibandingkan 19,2% dengan orang kulit putih(Pickett & Hanlon,
2008). Epidemiologi prnyakit tidak menular sebagai sebuah upaya untuk menemukan
berbagai faktor yang beperan dalam munculnya berbagai penyakit tidak menular
tersebut. Perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan dibergai bidang
khusunya bidang indusri yang mempengaruhi keadaan lingkungan menjadi pencetus
munculnya berbagai masalah kesahatan, kondisi ini memperkuat manfaat bidang
epidemiologi penyakit tidak menular.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular (PTM) dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari
orang ke orang, mempunyai durasi yang panjang, dan berkembang lambat. Data WHO
menunjukkan 36 juta dari 57 juta kematian di tahun 2008 disebabkan oleh PTM. Kematian

1 KAK PTM KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING TAHUN 2023


akibat PTM meningkat di tahun 2013 menjadi 38 juta di negara ekonomi rendah dan
menengah. WHO mencatat 29% kematian di usia muda terjadi akibat PTM, meningkat
dari tahun 2010. Banyaknya peraturan yang bertujuan mengendalikan PTM dan gencarnya
penyuluhan atau pendidikan kesehatan guna memperbaiki pola hidup menunjukkan
Indonesia giat melakukan pengendalian PTM. Penting untuk mengetahui pengendalian
PTM di Indonesia karena dapat meningkatkan kesadaran pribadi untuk melakukan
pencegahan dengan mengubah pola hidup yang buruk menjadi lebih sehat. Pembahasan:
Di bawah arahan WHO tahun 2011 lebih dari 190 negara membuat Global Action Plan for
The Prevention and Control of NCDs 2013-2020 untuk mengurangi kematian prematur
akibat PTM sebesar 25% di tahun 2025 melalui sembilan target global. Sembilan target
terfokus pada faktor-faktor risiko berupa penggunaan tembakau, diet tidak sehat,
kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Rencana yang dibuat berupa intervensi
best buy seperti peningkatan cukai rokok dan alkohol, regulasi penggunaan garam, dan
peningkatan pengetahuan masyarakat akan diet sehat dan kebugaran fisik. Program
pengendalian PTM yang dimiliki Indonesia berupa Triple ACS (active cities, active
communities dan active citizenship) yang selanjutnya dijabarkan menjadi Healthy Public
Policy, pengembangan jejaring, advokasi, pemberdayaan masyarakat, surveilans, deteksi
dini serta pengendalian PTM. Kesimpulan: Pengendalian PTM di Indonesia dilakukan
dengan advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat. Pengendalian berfokus
pada faktor risiko, komitmen pemangku kebijakan, dan pemaksimalan deteksi dini. 
Berdasarkan uraian diatas, untuk menunjang program penurunan penyakit tidak
menular disusunlah Kerangka Acuan Kegiatan TB di Klinik Nayaka Husada Blimbing
Malang.
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
1. Tercapainya program promotif dan preventif di Klinik Nayaka Bimbing Malang
2. Penurunan kasus kematian dengan penyakit tidak menular
b. tujuan khusus
1. meningkatnya pengetahuan dan ketertarikan terhadap penyakit tidak menular
2. terlaksananya deteksi penyakit tidak menular

2 KAK PTM KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING TAHUN 2023


D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 prolanis  Tahap Persiapan
1. Pengkajian kebutuhan dasar dan analisis situasi
2. Organisasi Pelaksanaan kegiatan prolanis
 Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan Fasilitator bisa melalui pelatihan atau melalui
on the job training ( OJT )bersama dengan fasilitator tb
2. Sosialisasi kader /tenaga sukarela lainnya
3. Pelaksanaan penyuluhan prolanis dan kegiatan prolanis
 Pemantauan dan Evaluasi
Evaluasi penyuluhan dan kegiatan prolanis dilaksanakan
segera setelah penyuluhan berakhir dengan melihat dan
mengevaluasi jumlah peserta yang hadir, keaktifan peserta
dan pemahaman peserta

2 posting di sosail  Tahap Persiapan


media dan media 1. PJ promkes mengajukan judul leaflet dan poster yang
elektronik klinik akan dibuat ke Hub PPK Malang
tentang Penyakit 2. Pj promkes menyerahkan leaflet dan poster yang telah
tidak menular siap di posting ke PJ humas
 Tahap Pelaksanaan
1. posting WA, instagram dan TV edukasi klinik
2. mencetak leatflet ditempatkan di papan edukasi klinik
 Pemantauan dan Evaluasi
evaluasi dapat dilihat dengan seberapa banyak viewer di
sosmed dan seberapa banyak leaflet yang dibaca oleh
pengunjung

pemeriksaan  Tahap Persiapan


papsmear 1. dokter umum melakukan screening terhadap pasien yang
memenuhi syarat papsmear
3 KAK PTM KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING TAHUN 2023
2. dokter umum melaporkan ke admin dan PJ promkes
 Tahap Pelaksanaan
1. pembuatan rujukan ke lab yang bekerjasama
2. pelaporan melalui aplikasi pcare
 Pemantauan dan Evaluasi
evaluasi dapat dilihat dengan cara seberapa banyak pasien
yang sudah dipapsmear dan temuan kasus dugaan ca cervik

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Setelah leatflet dan poster dibuat, maka akan dipublikasikan. Dapat dilihat dari
postingan yang dipost berapa yang menanggapi, berapa yang membaca dan
mengomentari. Dari situlah tolak ukur keberhasilan dapat dilihat.
Kegiatan penyuluhan prolanis dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
kepada masyarakat umum dan peserta penyuluhan agar sedini mungkin memeriksakan
dan melakukan kegiatan yang dapat menunjang kesehatan peserta prolanis
Deteksi dini dilakukan setiap hari dengan sistem acciden case.
F. SASARAN
 Pasien klinik nayaka husada blimbing malang
 Masyarakat umum
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

bulan
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
prolanis
posting di sosmed dan media
elektronik klinik tentang Penyakit tidak
menular

Pemeriksaan papsmear

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

4 KAK PTM KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING TAHUN 2023


Evaluasi kegiatan dilakukan sesudah setelah kegiatan selesai dilaksanakan dengan unit
terkait pada jadwal yang telah ditetapkan.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN EVALUASI KEGIATAN
Hal yang perlu dicatat adalah :
 Waktu dan tempat pelaksanaan
 Peserta yang hadir
 Masalah dan kendala pada saat pelaksanaan
 Hasil evaluasi
J. PERAN LINTAS SEKTOR

NO KEGIATAN POKOK PERAN LINTAS PERAN LINTAS SEKTOR


PROGRAM
1 tahap persiapan - PJ humas - Hub PPK Nayaka
- Dokter Malang
- PJ TB

2. tahap pelaksanaan - PJ humas - Hub PPK Nayaka


- Dokter Malang
- PJ TB - Fasilitator (dari
- Admin puskesmas)
3. tahap evaluasi - PJ humas - Hub PPK Nayaka
- PJ TB Malang
- Dokter

5 KAK PTM KLINIK NAYAKA HUSADA BLIMBING TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai