P DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DISPEPSIA DIRUANG PERAWATAN (2)
KLINIK PRATAMA BAITURRAHMAH
TAHUN 2023
Disusun Oleh:
LEVA NADIA
0056641111
NIS/NISN : 0056641111
Jurusan : Keperawatan
Tanggal Pengesahan :
Mengesahkan,
MOTTO
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan
pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan PKL di Klinik Pratama
Baiturrahmah
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan
dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan
masukan untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr.Agus Irawan,S.Pd.,M.Si kepala SMKS Nurul Huda Pringsewu.
2. Ibu Ayu Eliza Putri, A.Md.,Keb selaku pembimbing tugas akhir yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada kami, dan dapat
melaksanakan PKL dengan baik.
3. Ibu Ns.Siti Faridah Salmah,S.Kep selaku kepala program keahlian keperawatan
5. Orang Tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi material
maupun dalam segi motivasi selama dalam penyusunan Laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan dalam penulisan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas
segala dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Pringsewu,…Maret 2023
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN.................................................................................................................
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................
MOTTO.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1. Definisi..................................................................................................................2
2. Etiologi..................................................................................................................3
3. Pasitiologi.............................................................................................................4
4. gambaran Klinis....................................................................................................5
5. Komplikasi............................................................................................................6
6. Pemeriksaan diagnosis..........................................................................................7
7. Penatalaksanaan ...................................................................................................8
8. Tanda-Tanda Perdarahan......................................................................................9
PENDAHULUAN
A. Dispepsia
1. Definisi Dispepsia
Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri atau rasa
tidak nyamandi epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh,
sendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang menjalar di dada. berdasarkan pendapat ahli
bahwa 15-30% orang dewasa pernah mengalami dispepsia . Batasan dispepsia terbagi
atas dua yaitu
a. Dispepsia organik bila telah di ketahui kelainan
2. Etiologi
Gangguan pencernaan dapat di sebabkan oleh hal hal di luar penyakit contohnya
meliputi terlalu banyak makan, terlalu banyak minum, intoleransi terhadap makanan,
atau minum pill saat perut kosong
3. Patofisiologi
4. Gambaran Klinis
Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari
asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue sampai
syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam berdarah
dengue.
Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise muntah,
nyeri kepala, anoreksia, dan batuk.
Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab, badan
panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid-epigastrik.
Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis spontan mungkin
tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi vena adalah lazim. Ruam
makular atau makulopopular mungkin muncul dan mungkin ada sianosis sekeliling
mulut dan perifer. Nadi lemah cepat dan kecil dan suara jantung halus. Hati mungkin
membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri. Kurang
dari 10% penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya pasca
masa syok yang tidak terkoreksi.
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :
a. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
b. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah
satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan
yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau
hematomesis.
c. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
d. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi
20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai
80 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada
ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih)
trombositopeni (100.00/mm3 atau kurang).
b. Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition test).
c. Rongten thorax : effusi pleura.
7. Penatalaksanaan Terapeutik
a. Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.
b. Antipiretik jika terdapat demam.
c. Antikonvulsan jika terdapat kejang.
d. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan
minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat.
8. Tanda-Tanda Perdarahan
a. Karena manipulasi
Rumpel leed test
1) Teknik
a) Klien diukur tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya.
b) Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua.
c) Hasil digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa
tensimeter.
d) Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan
pertahankan sampai 5 menit.
e) Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan.
f) Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah.
2) Kriteria :
Å bila jumlah petekie > 20
± bila jumlah petekie 10 - 20
⊝ bila jumlah petekie 10
b. Perdarahan spontan
1) Petekil/ ekimosis
2) Perdarahan gusi
3) Epistakei
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.P
Agama : Islam
Pekerjaaan : -
Alamat : Margodadi
b. Penanggung Jawab
Pekerjaan : wiraswasta
2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kebutuhan Oksigenisasi
Fungsi penciuman baik, terbukti pasien dapat mencium bau obat. Bentuk terlihat
simetris, untuk Kelainan tidak ada, Serumen tidak ada.
2. Kebutuhan cairan dan elektroit
Pasien mengatakan bahwa asupan peroral saat sakit berjenis air mineral sekitar 2
liter/hari.
3. kebutuhan nutrisi
Asupan peroral (+),enteral /Ngt (-), parental/ LVFD (+)
a. Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, warna seklera putih, konjungtiva non anemis, pupil
mengecil bila di beri rangsangan cahaya. Saat dipalpasi tidak terdapat nyeri
tekan, gerakan bola mata baik klien dapat menggerakan bola mata kanan, kiri
atas dan bawah.
b. Sistem Pendengaran
Keadaan daun telinga baik, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
serumen, baik, mampu mendengar suara jam tangan pemeriksa terdekat
hingga jarak 30 cm
c. Sistem Pengecapan
Fungi pengecapan baik, terbukti dengan pasien dapat membedakan rasa asin
(garam), manis (gula) Kebersihan gigi Bersih dan lembab
d. Sistem Penciuman
Fungsi penciuman baik, terbukti pasien dapat mencium bau
obat. Bentuk terlihat simetris, untuk Kelainan tidak ada, Serumen tidak ada
e. Sistem Perabaan
Klien dapat membedakan dan merasakan halus, kasar, panas, dan dingin.
3. Sistem Pernapasan
Hidung simetris kiri dan kanan tidak terdapat pernafasan cuping hidung, sekret dan
polip, tidak adas pembesaran kelenjar tiroiddan tumor. Bentuk dada normal.Tidak ada
suara nafas ronchi, whezing, sdtender dan rales.
Struktur Keluarga
Genogram Keluarga “ Ny.W”
3. KEBUTUHAN ELIMINASI
a. BAB
- Frekuensi 1 x sehari
- Konsistensi Lembek
- Warna Kuning
- Keluhan Tidak ada keluhan
b. BAK
- Frekuensi 4 x sehari
- Warna bening
- Jumlah
- Keluhan Tidak ada keluhan
Istirahat Tidur
a. Siang
- Kuantitas 1-2 jam sehari
- Kualitas kurang nyenyak
- Keluhan panas, muntah
b. Malam
- Kuantitas 4-5 jam
- Kualitas kurang nyenyak
- Keluhan sering bangun dimalam hari
a. Mandi 2 x sehari
b. Gosok gigi jarang
c. Keramas tidak mencuci rambut selama sakit
d. Potong kuku seminggu sekali
e. Ganti pakaian 2 x sehari
6. Kebutuhan aktivitas
4. DATA PENUNJANG
A. pemeriksaan laboratorium
Hasil laboratorium
Sumber : Keluarga pasien
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Interprestasi
1. Haemoglobin 14,0gr% 12-16 gr % Normal
5. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medis
Injeksi :2x1
OMZ : 2X1
b. Penatalaksanaan keperawatan
B. ANALISIS DATA
Analisa Data
Sumber : Keluarga Pasien
3 DS :
- keluarga pasien mengatakan pasien
tidak mau makan dan mual
DO : Perubahan nutrisi
– makan yang di berikan tidak habis Menurunya nafsu kurang dari
makan kebutuhan
4 DS :
- keluarga pasien mengeluh pasien tidak
bisa tidur
– keluarga pasien mengeluh pasien
cemas cemas Gangguan rasa
DO : nyaman
– pasien nampak gelisah
1.Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
2. Rencana Keperawatan
3) Catatan Perkembangan
NO Implementasi Evaluasi
P : Terapi lanjut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan keperawatan yang telah di berikan pada Ny. usia 20 tahun dengan
diagnosa DHF (Dengue Haemorrhagic Fever)/DB Demam Berdarah :
Penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan
dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi.
2. Dalam membuat rencana keperawatan penulis mengikuti konsep teori yaitu
perencanaan dibuat sesuai dengan kemampuan pasien akan tetapi rencana tidak
dilakukan secara sempurna karena disesuaikan dengan situasi, sarana, dan
prasarana yang ada.
3. Implementasi dilakukan sesuai dengan prioritas masalah dan pelaksanaannya
melibatkan pasien, keluarga, perawat ruangan dan tenaga kesehatan lain dan
disesuaikan dengan kondisi situasi.
4. Pada tahap evaluasi, penulis mengevaluasi pasien hanya beberapa saat setelah diberi
tindakan karena disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
5. Pentingnya mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai responsibilitasi dan
akuntabilitas seorang perawat.
B. Saran
Saya melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu saya
menyarankan Kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang dapat
mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang diberikan padanya sehingga kesalahan
diperkecil.Untuk para guru pembimbing agar lebih memperhatikan kami siswa praktek
di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan kami di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Brunner & suddarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi.
Jakarta: EGC
Depkes,RI.2012.Indonesia Sehat 2012 Departemen Kesehatan Republik Indonesia:
Jakarta
Hudak & Gallo.2006 . Keperawatan kritis Volume 1.EGC : Jakarta
LAMPIRAN