Strategi untuk mengurangi hiperkoagulasi Dapatkan riwayat rinci kesehatan pasien untuk
(...........)
Tanda dan gejala thrombus (...........)
menentukan tingkat resiko pasien (missal: baru saja
Manfaat mempertahankan berat badan dilakukan operasi, patah tulang, pengobatan kanker
optimal (...........) saaat ini, kehamilan, pasca melahirkan, immobilitas,
Pentingnya pemantauan tekanan darah paralisis, edema ekstremitas, PPOK, stroke, CVAD,
(...........) sejarah DVT atau PE sebelumnya, atau obesitas yan
Manfaat pembatasan aktivitas (...........)
membuat pasien beresiko tinggi)
Aktivitas beresiko tinggi (...........)
Pentingnya pembatasan alcohol (...........)
Implementasikan protocol lembaga untuk pasien
Pentingnya pembatasan tembakau (...........) yang beresiko
Manfaat olah raga teratur (...........) Evaluasi secara kritis laporan terbaru terkait engi,
Efek teraupetik obat (...........) heoptisis atau nyeri sewaktu inspirasi; dada, bahu,
Efek samping obat (...........) punggung, atau nyeri pleura; dyspnea, takipnea;
Efek lanjut obat (...........)
Potensi interaksi obat non resep (...........)
takikardia atau sinkop
Interaksi obat-obatan herbal (...........) Evaluasi keberadaan tanda triad Virchow; statis vena,
Pentingnya menjaga rejimen obat (...........) hiperkoagulabilitas, dan trauma yang mengakibatkan
Tahu kapan untuk mendapatkan bantuan dari kerusakan dalam.
professional kesehatan (...........) Lakukan penilaian komprehensif dari status paru
Peran caregiver dalam rencana pengobatan Lakukan penilaian komprehensif dari sirkulasi perifer
(...........)
Kelompok dukungan yang tersedia (...........)
(yaitu memeriksa denyut nadi perifer, edema, pengisian
Sumber informasi terpercaya terkait kapiler, warna kult, adanya nyeri di ekstremitas yang
pencegahan thrombus (...........) terkena, dan suhu pada ekstemitas)
Rencana untuk mendapatkan perawatan Lakukan rejimen trhombhoprifilaksis denga tepat pada
segera jika tanda-tanda dan gejala yang pasien yang beresiko sesuai kebijakan dan protocol
merugikan terjadi (...........) organisasi.
Tinggikan setiap anggota tubuh yang diduga terkena 20
Menunjukkan Kontrol Resiko; Trombus
derajat atau lebih dari jantung untuk meningkatkan
(1932) meningkat dibuktikan dengan aliran darah balik vena
kriteria hasil berikut: Aplikasikan kompressi stoking elastis pada kulit atau
(Sebutkan dengan skala 1 – 5):
1. Tidak pernah menunjukkan lengan (GECS) untuk mengurangi esiko DVT atau
2. Jarang menunjukkan kekambuhan dari DVT, sesuai kebijakan dari protocol
3. Kadang-kadang menunjukkan organisasi
4. Sering menunjukkan Lepaskan kompresi stoking elastis pada kaki atau
5. Secara konsisten menunjukkan
lengan dan perangkat kompresi stoking pneumatik
Mencari informasi terkait pencegahan
terjadinya trombus(...........)
intermitten selama 15 sampai 20nmenit setiap 8 jam
Mengidentifikasi factor resiko pembentukan pemakaian atau sesuai dengan protocol dan kebijakan
thrombus (...........) organisasi
Mengenali factor resiko pembentukan Hindari akses intravena antekubital dan instruksikan
thrombus dalam diri (...........) personil radiologi dan laboratoium untuk membatasi
Monitor peningkatan tanda dan gejala pengujian dari akses vena antekubital, jika
pembentukan thrombus atau emboli (...........)
Menggunakan strategi control berat badan
memungkinkan.
yang efektif (...........) Berikan promethazine intravena 25 cc untuk 50 cc
Menggunakan strategi untuk menurunkan larutan normal saline dengan laju yang lambat dan
cedera intima pembuluh darah (...........) hindari pemberian kurang dari 10 cc cairan normal
Menggunakan strategi untuk menurunkan saline
statis vena (...........) Bantu pasien dengan gerakan ROM pasif aktif, denga
Menggunakan strategi manajemen hipertensi
cara yang tepat
(...........)
Mengikuti rekomendasi untuk aktifitas fisik Dorong fleksi dan ekstensi kaki setidaknya sepuluh kali
(...........) setiap jam
Mengikuti rekomendasi untuk pembatasan Ganti posisi pasien setiap 2 jam, dorong mobilisasi dini
alcohol (...........) atau ambulasi sesuai toleransi
Menghilangkan penggunaan tembakau
Cegah cedera pembuluh lumen dengan mencegah
(...........)
Memonitor efek samping pengobatan tekanan local, trauma, infeksi atau sepsis
(...........) Tahan diri untuk memijat atau menekan otot tungkai
Mengikuti pengobatan tanpa resep dengan yang terkena
hati-hati (...........) Anjurkan pasien untuk tidak menyilangkan kaki dan
Mendapatkan tes laboratorium secara menghindari duduk untuk waktu yang lama dengan kaki
periodic (...........)
Menggunakan pengobatan yang diresepkan
tergantung
(...........) Instruksikan pasien untuk menghindari kegiatan yang
Mematuhi rejimen terapi terapi untuk penyakit menghasilkan valsavah maneuver (missal: mengejan
penyerta (...........) saat buang air besar)
Menggunakan stoking teraupetik sesuai Berikan obat yang mencegah episode valsavah
anjuran (...........) maneuver (msal; pelunak feses, antiemetic), yang
Mengikuti anjuran intake cairan yang tepat
(...........)
sesuai
Menghindari duduk yang terlalu lama (...........) Instruksikan pasien dan atau anggota keluarga pada
Mengikuti aktivitas ketika liburan (...........) tindakan pencegahan yang tepat (misalnya; berjalan,
Memonitor perubahan status kesehatan minum banyak, menghindari alcohol, menghindari
(...........) periode panjang immobilitas, terutama dengan kaki
Mendapatkan penanganan segera jika tanda tergantung, seperti dalam perjalanan udara atau dalam
dan gejala thrombus terjadi (...........)
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sekretariat: Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar, 90245
Telp. (0411) 591331 Fax: (0411) 591332 Email: rs_unhas@yahoo.com
Referensi: 1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.
2. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.
3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.
4. …
5. ….
6. ….