MORAL
Untuk memenuhi tugas Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Barsihanor,M.Pd.I
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
KELOMPOK 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Moral Menurut Para Ahli.....................................................................3
B. Biografi Lawrence Kohlberg....................................................................................3
C. Karya Karya Lawrence Kohlberg.............................................................................4
D. Tujuan Pendidikan Moral.......................................................................................5
E. Konsep Moral Menurut Lawrence Kohlberg...........................................................5
F. Teori Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg.....................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Moral atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau hati
nurani yang dapat menjadi pembimbing tingkah laku lahir dan batin manusia
dalam menjalankan hidup dan kehidupannya. Pendidikan moral ditujukan untuk
memagari manusia dari melakukan perbuatan yang buruk yang tidak sesuai
dengan norma-norma yang ada baik itu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
1
untuk membantu perkembangan moral. Dengan demikian suatu model dapat
membantu untuk memahami Konsep Moral dan melakukan pendidikan moral.
B. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang
berarti adat kebiasaan. Secara bahasa, moral merupakan bentuk jamak dari
kata mos yang bermakna kebiasaan2.
1. Menurut Chaplin (2006)3 Moral yang sesuai dengan aturan yang mengatur
Hukum sosial atau adat prilaku.
2. Menurut Hurlock (1990) Moral adalah sopan santun kebiasaan adat
istiadat dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota
suatu budaya.
3. Menurut Sonny keraf, moral adalah patokan yang digunakan oleh
masyarakat sebagai penentu tindakan yang baik dan buruk atau masyarakat
sebagai manusia.
Moral adalah penetuan baik dan buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Pendek kata, sumber ajaran moral meliputi agama nasihat para bijak, orang tua,
guru dan ideologi – ideologi tertentu. Maubudi membagi moral menjadi 2 yaitu
religius dan sekuler. Moral religius mengacu pada agama sebagai sumber
ajarannya, sedangkan moral sekuler adalah bersumber pada ideologi – ideologi
non agama.
2
Asmaran, 1992, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Press,,hlm 8.
3
Emy Yunita Rahma Pratiwi. 2021. Kewarganegaraan Jakarta: Insan Cendekia Mandiri hlm 32
3
Development of Modes of Thinking and Choices in the year 10 to 16.
Disertasi ini merupakan landasan teori perkembangan moral4.
4
D. Tujuan Pendidikan Moral
6
Prof. Dr. Hamid Darmadi . 2020. konsep dasar strategi memahami ideologi pancasila dan
karakter bangsa. ebook: An1magePublisher. Hlm 131
5
F. Teori Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg.
6
Yaitu moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-
stadar orang lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatife,
menjajaki pilihan-pilihan dan kemudian memutuskan berdasrkan suatu kode
moral pribadi.
e) Tahap 5: Hak-Hak Masyarakat VS Hak-Hak Individual
Yaitu seseorang memahami bahwa nilai-nilai dan aturan-aturan adalah
bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda dari satu orang ke orang lain.
Seseorang menyadari bahwa huku penting bagi masyarakat, tetapi juga
mengetahui bahwa hukum dapat diubah. Seseorang percaya bahwa beberapa
nilai, seperti kebebasan, lebih penting dari daripada hukum.
f) Tahap 6: Prinsip-Prinsip Etis Universal
Yaitu seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan
pada hak-hak manusia yang universal. Bila menghadapi konflik antara hukum
dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati walaupun keputusan itu
mungkin melibatkan resiko pribadi.
Kohlberg percaya bahwa ketiga tingkat dan keenam tahap tersebut terjadi
dalam suatu urutan berkaitan dengan usia: sebelum usia 9 tahun kebanyakan anak-
anak berpikir dengan cara prakonversional, pada remaja mereka berpikir dengan
cara konversional, pada awal masa dewasa sejumlah kecil orang berpikir dengan
cara pascakonversional.
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Moral adalah penetuan baik dan buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Pendek kata, sumber ajaran moral meliputi agama nasihat para bijak, orang tua,
guru dan ideologi – ideologi tertentu. Menurut Kohlberg tujuan pendidikan moral
adalah merangsang perkembangan tingkat moral siswa. pencapaian orientasi etika
universal, dimana dalam tahap ini seseorang dapat memahami, menerima dan
melaksanakan aturan berdasarkan hati nuraninya.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Hamid Darmadi . 2020. konsep dasar strategi memahami ideologi
pancasila dan karakter bangsa. ebook: An1magePublisher