Proposal Metodologi Penilitian Rois Saleh
Proposal Metodologi Penilitian Rois Saleh
DOSEN PENGAMPUH :
Prof.Dr.Rieny Sulistijowati S,S.Pi,M. Si
Di Susun Oleh :
ROIS SALEH (1121421028)
Harapannya Proposal ini dapat bermanfaat bagi khalayak umum baik sebagai
referensi penelitian maupun yang lainnya untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan sehingga dapat mempermudah dalam menyelesaikan tugas sehari-
hari. Kritik dan saran juga diharapkan dari penulis agar dapat menyempurnakan
karya tulis ilmiah ini.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................7
TINAJUAN PUSTAKA...................................................................................................7
2.1. Ikan Kakap Merah................................................................................................7
2.2 Limbah sisk ikan.......................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
METODE PENILITIAN.................................................................................................9
ALAT DAN BAHAN..........................................................................................10
PENGAMBILAN SAMPEL..............................................................................10
TEMPAT UJI.....................................................................................................10
PROSEDUR KERJA.........................................................................................11
UJI KIMIA.........................................................................................................12
UJI ORGANOLEPTIK.....................................................................................13
BAB IV............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah sisik ikan kakap merah adalah salah satu jenis limbah hasil dari
proses pengolahan ikan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai
bahan baku produk pangan. Namun, sampai saat ini pemanfaatan limbah
sisik ikan kakap merah masih terbatas dan masih banyak yang dianggap
sebagai limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi.
Di sisi lain, keripik adalah salah satu jenis makanan ringan yang populer
dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, dengan
memanfaatkan limbah sisik ikan kakap merah sebagai bahan baku
pembuatan keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap, dapat meningkatkan
nilai ekonomi dari limbah tersebut dan juga memberikan alternatif makanan
ringan yang berbeda dan bernutrisi.
Selain itu, pengolahan limbah sisik ikan menjadi keripik sisik ikan
kakap juga dapat membantu mengurangi limbah dan meminimalkan
dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah sisik
ikan kakap merah menjadi produk yang bernilai ekonomi, dapat mendorong
masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan
meningkatkan kesadaran untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang
bermanfaat. Namun di sisi lain ikan kakap merah juga akan menghasilkan
berbagai limbah sebagai hasil samping proses produksinya baik limbah cair
mapupun limbah padat. Limbah cair biasanya berupa darah, lendir, drip,
dan lemak. Sedangkan limbah padat organik kebanyakan berupa kepala,
insang, isi perut, tulang, sirip, kulit dan sisik. Untuk mengurangi tingkat
pencemaran khususnya dari limbah ikan kakap banyak alternatif
pengolahan yang sudah dilakukan sehingga limbah ini memiliiki nilai jual
(marketable).
Dari beberapa sumber yang dapatkan langsung untuk limbah ikan
berupa kulit diolah menjadi keripik kulit ikan ataupun menjadi kerupuk
(rambak) kulit ikan. Sedangkan untuk sisik ikan sendiri banyak diolah
menjadi asesoris atau bahan kerajinan seperti bros, hiasan sanggul, hiasan
dinding, kap lampu bahkan menjadi tepung ikan sebagai tambahan pakan
ternak dan sebagai bahan baku industri kosmetik setelah melalui proses
pengolahan kimia.
Untuk lebih mendiversifikasikan produk olahan dari limbah ikan yakni
sisiknya, untuk mengolah limbah ini menjadi keripik tanpa kulitnya
menjadi keripik sisik ikan kakap (krisik kakap).
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan
beberapa masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengolah limbah sisik ikan kakap merah menjadi
keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap?
2. Apakah produk keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa, tekstur, dan
nilai gizi?
3. Bagaimana tingkat penerimaan dan minat konsumen terhadap
produk keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap yang dihasilkan
dari limbah sisik ikan kakap merah?
4. Apakah pemanfaatan limbah sisik ikan kakap merah menjadi keripik
sisik ikan kakap atau krisik kakap dapat memberikan manfaat
ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari cara mengolah limbah sisik ikan kakap merah
menjadi keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap yang
berkualitas baik dari segi rasa, tekstur, dan nilai gizi.
2. Mengevaluasi kualitas produk keripik sisik ikan kakap atau
krisik kakap yang dihasilkan dari limbah sisik ikan kakap merah,
dengan memperhatikan parameter seperti rasa, aroma, tekstur,
kandungan nutrisi, dan daya simpan.
3. Menganalisis tingkat penerimaan dan minat konsumen terhadap
produk keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap yang dihasilkan
dari limbah sisik ikan kakap merah.
4. Mengetahui potensi pemanfaatan limbah sisik ikan kakap merah
menjadi keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap sebagai
alternatif pengolahan limbah dan sumber pendapatan ekonomi
bagi masyarakat.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan solusi alternatif dalam pengelolaan limbah sisik ikan
kakap merah yang selama ini hanya menjadi masalah lingkungan
menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.
2. Meningkatkan pemanfaatan bahan baku ikan kakap merah secara
optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil
perikanan.
3. Menghasilkan produk keripik sisik ikan kakap atau krisik kakap
yang sehat dan bergizi tinggi, sehingga dapat memberikan alternatif
makanan ringan yang sehat bagi masyarakat.
4. Menambah pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah sisik
ikan kakap merah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi dan
berkualitas.
5. Memberikan informasi tentang potensi pengembangan usaha
pengolahan limbah ikan kakap merah menjadi produk olahan yang
lebih bervariasi dan bernilai tambah tinggi.
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
Untuk mendapatkan kualitas sisik ikan kakap yang baik maka diperlukan
pemilihan ikan yang segar. Ciri-ciri ikan kakap merah yang segar yakni :
f. Sirip kuat
g. Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut
Alat:
Pisau
Pengupas kulit atau penggaruk sisik ikan
Wajan
Sendok
Kain bersih
Bahan:
Sisik ikan kakap merah yang telah dicuci bersih dan dikeringkan
Tepung terigu
Tepung beras
Bawang putih bubuk
Garam
Merica bubuk
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya
PENGAMBILAN SAMPEL
Tempat pengambilan sampel untuk limbah sisik ikan kakap merah dapat
dilakukan di tempat pemrosesan ikan atau pabrik pengolahan ikan. Biasanya,
limbah sisik ikan akan dihasilkan pada proses pembersihan ikan sebelum
dijual ke konsumen atau diolah lebih lanjut menjadi produk makanan. Proses
pembersihan ikan dilakukan di area khusus yang dilengkapi dengan alat-alat
dan fasilitas yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. Oleh
karena itu, pengambilan sampel limbah sisik ikan kakap merah dapat
dilakukan di tempat tersebut dengan izin dan pengawasan dari pengelola atau
petugas yang bertanggung jawab.
TEMPAT UJI
Tempat uji untuk pengembangan produk krisik kakap dari limbah sisik
ikan kakap merah dapat dilakukan di laboratorium atau pusat riset pangan
yang memiliki fasilitas dan peralatan untuk melakukan pengujian kualitas dan
keselamatan pangan. Beberapa parameter yang perlu diuji pada produk krisik
kakap adalah kandungan gizi, kadar air, kekerasan, warna, dan keamanan
mikrobiologi.
Selain itu, untuk memastikan bahwa produk krisik kakap yang dihasilkan
aman untuk dikonsumsi, uji organoleptik juga perlu dilakukan. Uji
organoleptik dilakukan dengan melibatkan panelis atau konsumen yang akan
mencicipi dan menilai rasa, aroma, tekstur, dan penampilan visual produk
krisik kakap yang dihasilkan.
Setelah produk krisik kakap telah diuji dan memenuhi standar kualitas dan
keselamatan pangan yang ditetapkan, maka produk tersebut dapat diproduksi
secara massal dan dipasarkan ke konsumen.
PROSEDUR KERJA
Berikut adalah prosedur kerja untuk membuat krisik kakap dari limbah sisik
ikan kakap merah:
1. Persiapan bahan-bahan
Sisik ikan kakap merah yang telah dicuci bersih dan dikeringkan
Tepung terigu
Tepung beras
Bawang putih bubuk
Garam
Merica bubuk
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya
2. Pengolahan sisik ikan kakap merah
Gunakan pisau atau penggaruk sisik ikan untuk menghilangkan sisik ikan
kakap merah dari kulit ikan yang telah dibersihkan.
Cuci sisik ikan kakap merah yang telah dipisahkan dari kulit ikan dengan
air bersih dan keringkan dengan menggunakan kain bersih.
3. Pembuatan adonan krisik kakap
Campurkan tepung terigu, tepung beras, bawang putih bubuk, garam, dan
merica bubuk ke dalam wadah.
Tambahkan air sedikit-sedikit sambil terus diaduk hingga membentuk
adonan yang cukup kental.
4. Penggorengan krisik kakap
Panaskan minyak goreng di dalam wajan dengan api sedang.
Celupkan sisik ikan kakap merah ke dalam adonan tepung hingga seluruh
permukaannya terlapisi dengan adonan tepung.
Masukkan sisik ikan kakap merah yang telah dilapisi adonan tepung ke
dalam minyak goreng yang telah dipanaskan.
Goreng sisik ikan kakap merah hingga kecokelatan dan kering, kemudian
angkat dan tiriskan.
Ulangi langkah 4 hingga seluruh sisik ikan kakap merah habis.
5. Penyimpanan dan Penyajian
Krisik kakap dapat disimpan dalam wadah kedap udara dan disimpan di
tempat yang kering dan sejuk.
Krisik kakap siap disajikan sebagai makanan ringan sehat dan bergizi yang
dapat dinikmati bersama keluarga atau sebagai camilan saat bersantai.
UJI KIMIA
Untuk menguji kandungan kimia dalam limbah sisik ikan kakap merah dan
produk krisik kakap yang dihasilkan, beberapa uji kimia yang dapat dilakukan
antara lain:
Dengan melakukan uji kimia pada limbah sisik ikan kakap merah dan produk
krisik kakap yang dihasilkan, dapat diketahui kandungan nutrisi yang
terkandung dalam produk tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui nilai
gizi dan kandungan nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai informasi penting
dalam pemasaran produk.
UJI ORGANOLEPTIK
Uji organoleptik adalah metode pengujian untuk mengevaluasi kualitas
sensorik atau cita rasa suatu produk. Dalam hal ini, uji organoleptik dilakukan
untuk mengevaluasi kualitas sensorik atau cita rasa dari produk krisik kakap
yang dihasilkan dari limbah sisik ikan kakap merah. Adapun prosedur untuk
melakukan uji organoleptik antara lain:
1. Persiapan sampel
Siapkan beberapa potong krisik kakap yang akan diuji.
Pastikan bahwa potongan krisik kakap memiliki ukuran dan bentuk yang
sama.
2. Pengujian panelis
Pilih sekelompok panelis yang memiliki kemampuan penilaian sensorik
yang baik.
Berikan instruksi kepada panelis mengenai cara menguji dan memberikan
penilaian pada setiap parameter sensorik yang akan diuji.
3. Parameter sensorik yang diuji
Rasa: Berikan skor pada tingkat keasinan, kepedasan, dan rasa umami
yang terdapat pada produk krisik kakap.
Aroma: Berikan skor pada intensitas dan kualitas aroma yang terdapat
pada produk krisik kakap.
Tekstur: Berikan skor pada kekenyalan, kegaringan, dan kekerasan tekstur
pada produk krisik kakap.
Penampilan: Berikan skor pada penampilan keseluruhan, warna, dan
ukuran pada produk krisik kakap.
4. Skala penilaian
Gunakan skala penilaian yang sesuai, misalnya skala 1-10 atau skala
hedonik.
Pastikan bahwa skala penilaian yang digunakan jelas dan mudah dipahami
oleh panelis.
5. Pengolahan data
Setelah pengujian selesai dilakukan, kumpulkan data yang diperoleh dari
masing-masing panelis.
Hitung rata-rata dari skor yang diberikan oleh panelis pada setiap
parameter sensorik yang diuji.
Dengan melakukan uji organoleptik, dapat diketahui kualitas sensorik atau cita
rasa dari produk krisik kakap yang dihasilkan dari limbah sisik ikan kakap
merah. Hal ini berguna untuk mengetahui preferensi konsumen dan sebagai
masukan untuk pengembangan produk selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah
sisik ikan kakap merah menjadi krisik kakap merupakan salah satu cara yang baik
dalam mengurangi jumlah limbah serta meningkatkan nilai tambah pada produk
ikan kakap merah. Proses pembuatan krisik kakap meliputi persiapan bahan baku,
pembuatan adonan, pelapisan sisik ikan, dan pengemasan. Dalam proses
pembuatan, perlu diperhatikan pemilihan bahan baku yang segar dan tidak cacat,
penggunaan bumbu-bumbu yang tepat, dan penggorengan yang cukup.
Pemanfaatan limbah sisik ikan kakap merah menjadi krisik kakap dapat
menghasilkan alternatif makanan ringan yang sehat dan lezat serta meningkatkan
nilai ekonomi dari produk ikan kakap merah.
DAFTAR PUSTAKA
Khairuman. SP. dan Khairul Amri, S.Pi, M.Si, 2008, Buku Pintar Budi Daya
15 Ikan Konsumsi, AgroMedia Pustaka, Jakarta
Nurjanah, S., Luthfi, M., & Sari, S. A. (2020). Pembuatan Krisik Ikan Kakap
Merah (Lutjanus sp.) Menggunakan Limbah Sisik Sebagai Bahan Baku.
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 8(1), 43-50.
Susanti, E., & Azmi, F. (2019). Pemanfaatan Limbah Sisik Ikan Kakap Putih
(Lates calcarifer) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kerupuk Sisik Ikan
Kakap Putih. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Indonesia, 3(1), 9-15.
Widiyastuti, Y., Pratiwi, T., & Rosidah, R. (2020). Karakteristik Krisik Ikan
Gabus (Channa Striata) Dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Kepok
(Musa paradisiaca) dan Tepung Singkong (Manihot esculenta). Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan, 31(2), 179-185.