Anda di halaman 1dari 3

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa

Tanggal

I. IDENTITAS DIRI PASIEN


Nama : Callista Tundu Pendidikan: -
Umur : 3 Bulan Pekerjaan:-
Jenis kelamin : Perempuan Lama Bekerja:-
Alamat : teling
Status perkawinan : belum kawin Tanggal masuk RS:-
Agama : Kristen Tanggal pengkajian:-
Suku : Indonesia Sumber informasi:-

II. Keluhan utama


Bayi sesak nafas

III. Keluha saat ini


Bayi dalam keadaan sesak nafas

IV. Riwayat penyakit sebelumnya


Karena bayi baru 3 bulan jadi belum ada riwayat penyakit

V. Pemeriksaan fisik
Kepala : berambut tebal dan berwarna kecoklatan
Wajah : putih
Leher : tidak ada kelainan
Mata : mata tertutup verbal mata klien simetris
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : mukosa bibir lembab, lidah klien berwanah kemerahan
Telinga : bentuk simetris,tidak ada serumen
Abdomen : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan
Ektemitas : atas bawa tidak ada lesi,kuku klien pendek,gerak aktif

VI. Diagnosa keperawatan


1. Resiko syok b.d pencegahan syok
2. Diare b.d manajemen diare
3. Gangguan tumbang b.d perawatan perkembangan
VII. Intervensi Keperawatan
1. Dx: resiko syok b.d pencegahan syok
- Intervensi utama : pencegahan syok
- Observasi
 Monitor status kardiopulmonan (frekuensi dan kekuatan nadi,frekuensi
nafas,TD,MAP)
 Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi,AGD)
 Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
 Monitor tingkat kesadaran dan respon puil
- Terapeutik
 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
 Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis jika perlu
 Pasang jalur IV jika perlu
 Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine jika perlu
 Lakukan skin tes untuk mencegah reaksi alergi
- Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian IV jika perlu
 Kolaborasi pemberian transfuse darah jika perlu
 Kolaborasi pemberian antiinflamasi,jika perlu
2. Dx: diare b.d manajemen diare
- Intervensi utama: manajemen diare
- Observasi
 Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi gastrointestinal, iritasi, gastrointertirnal,
proses infeksi, malabsorpsi, ansietas, stress, efek obat-obatan, pemberian botol susu)
 Identifikasi pemberian riwayat makanan
 Identifikasi gejala invaginasi (mis, tangisan keras, kepucatan pada bayi)
 Monitor warna, volume,frekuensi, dan konsistensi tinja
- Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral (mis. Larutan garam gula,oralit,pedialyte,renalyte)
 Pasang jalur intravena
 Berikan cairan intravena(mis. Ringer asetat, ringer laktat) jika perlu
 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
 Ambil sempel feses untuk kultur,jika perlu
- Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis, loperamide, difenoksilat)
 Kolaborasi pemberian obat antispacmodik/spasmolitik (mis, papaverin, ekstak
belladonna, meneverine)
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis, atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
3. Dx: gangguan tumbang b.d perawatan perkembangan
- Intervensi utama : perawatan perkembangan
- Observasi
 Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anaka
 Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologi yang di tunjukan bayi (mis, lapar, tidak
nyaman)
- Terapeutik
 Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi premature
 Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu
 Minimalkan nyeri
 Minimalkan kebisingan ruangan
 Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
 Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
 Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan anak lainnya
 Fasilitasi anak berbagi dan bergantian/bergiliran
- Kolaborasi
 Rujuk untuk konseling jika perlu

Anda mungkin juga menyukai