Wanda Olivia - PKM K
Wanda Olivia - PKM K
DAFTAR ISI.................................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Spesifikasi dan Keunggulan Produk...................................................................... 1
1.3 Luaran PKM Kewirausahaan................................................................................. 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................... 2
2.1 Potensi Sumberdaya................................................................................................ 2
2.2 Peluang Pasar........................................................................................................... 3
2.3 Analisis Ekonomi (Potensi Profit)......................................................................... 3
2.4 Potensi Keberlanjutan Usaha.................................................................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.......................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan......................................................................................................... 6
3.1.1 Alat yang Digunakan............................................................................................ 6
3.1.2 Bahan yang Digunakan......................................................................................... 7
3.2 Persiapan................................................................................................................... 7
3.3 Produksi.................................................................................................................... 7
3.4 Pengemasan.............................................................................................................. 8
3.5 Pemasaran................................................................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9
LAMPIRAN.................................................................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan............................................................... 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...............21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana........................................................ 23
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah merupakan hasil sampingan atau bahan yang terbuang dari hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi.
Terdapat banyak jenis limbah yang dapat dimanfaatkan kembali melalui daur
ulang ataupun diolah menjadi produk yang memiliki daya guna, misalnya limbah
dari industri pangan (Lubis et al, 2022). Ampas tahu merupakan hasil samping
dari proses pembuatan tahu yang masih memiliki kandungan protein yang relatif
tinggi karena pada proses pembuatan tahu tidak semua kandungan protein
terekstrak, terlebih jika pembuatannya masih memakai cara tradisional. Selama ini
pemanfaatan ampas tahu masih terbatas sebagai pakan ternak atau kerupuk dan
belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan masih ada produsen tahu yang
membuang limbah ampas tahu begitu saja sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan di sekitarnya (Rahayu et al, 2016).
Ampas tahu mengandung senyawa isoflavon yang telah terbukti
bermanfaat bagi kulit. Isoflavon adalah senyawa polifenol yang dapat berperan
seperti estrogen, sehingga sering disebut sebagai “fitoestrogen”. Isoflavon
memiliki kemampuan sebagai antioksidan alami yang mampu mengurangi proses
penuaan dini (Hertina dan Dwiyanti, 2013). Penuaan atau aging terjadi akibat
adanya kerusakan pada sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kosmetik anti-
aging saat ini tersedia dalam berbagai bentuk salah satunya ialah masker wajah
(Lubis et al, 2022). Masker wajah merupakan kosmetik yang bekerja secara
mendalam sehingga dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Selain itu,
masker wajah juga dapat memberi kelembaban, memperbaiki tekstur kulit,
meremajakan kulit, mengencangkan kulit, menutrisi kulit, melembutkan kulit,
membersihkan pori-pori kulit, dan bahkan membantu mencegah penuaan dini
(Sari et al, 2020). Pada penelitian ini dipilih masker wajah dalam bentuk serbuk
karena lebih stabil disebabkan rendahnya kandungan air didalamnya, sehingga
mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan menghindari kontaminasi. Masker wajah
dalam bentuk serbuk ini dapat diubah menjadi bentuk pasta dengan penambahan
air ketika akan digunakan. Pembuatan masker organik dari limbah ampas tahu
akan ditambahkan dengan bengkoang karena kandungan bengkoang yang sangat
baik untuk kulit. Bengkoang mengandung antioksidan, termasuk di dalamnya
vitamin C, flavonoid, dan saponin yang mampu mencegah kerusakan kulit akibat
radikal bebas dan membantu mencerahkan kulit (Asben et al, 2018). Tujuan dari
pembuatan produk ini adalah untuk mengurangi penumpukan dan menambah nilai
guna limbah ampas tahu melalui pengembangan sebuah inovasi pemanfaatan
limbah ampas tahu melalui sebuah produk dengan nama MERK yang merupakan
inovasi masker wajah dengan kombinasi ampas tahu dan bengkoang. Ampas tahu
berperan sebagai agen anti-aging yang lebih ekonomis. Hal ini menjadi
keunggulan produk masker organik MERK sebagai perawatan wajah yang aman,
praktis, dan ekonomis. Diharapkan adanya MERK ini, akan menjadi produk
2
masker wajah yang dapat bersaing di pasaran dan membantu meningkatkan nilai
tambah limbah ampas tahu.
1.2 Spesifikasi dan Keunggulan Produk
Masker organik memiliki potensi dan peluang usaha yang bagus karena
sasaran pasar untuk produk ini cukup besar. Bisnis kecantikan merupakan bisnis
yang menjanjikan karena merawat dan mempercantik diri sudah menjadi suatu
kebutuhan bagi perempuan. Di masa sekarang, merawat wajah dianggap sebagai
sebuah investasi kecantikan untuk masa mendatang. Hidup di negara tropis
dengan paparan sinar matahari yang tinggi membuat kulit wajah harus terpapar
radikal bebas setiap hari. Tentunya setiap orang menginginkan kulit wajah yang
cerah dan awet muda. Ampas tahu mengandung isoflavon yang dapat mengurangi
proses penuaan dini, sedangkan bengkoang bermanfaat untuk mencerahkan kulit,
sehingga kombinasi kedua bahan ini mampu merawat wajah agar tampak lebih
cerah dan awet muda. Produk masker yang sudah ada di pasaran terkadang
menimbulkan efek yang kurang menyenangkan akibat banyaknya campuran
bahan kimia, sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi bermasalah. Oleh karena
itu, kami membuat masker organik yang relatif aman bagi kulit dengan
meminimalkan penggunaan bahan kimia dalam produk ini.
1.3 Luaran PKM Kewirausahaan
Luaran kegiatan PKM Kewirausahaan, berupa:
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Produk Usaha
4. Akun Media Sosial
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Analisis Lingkungan
Produk masker ini telah menjadi kebutuhan para konsumen sebagai sarana
perawatan kulit wajah mereka. berada di lingkungan yang beriklim tropis dengan
cahaya matahari yang cukup tinggi menyebabkan kulit wajah kita harus terpapar
radikal bebas sehingga dapat menyebabkan beragam masalah kulit.
2.2 Gambaran dan Analisis Produk
Produk inovasi masker dari kombinasi ampas tahu dan bengkoang yang
bisa merawat kulit wajah serta memiliki manfaat anti-aging diproduksi dalam
bentuk bubuk serta dikemas dengan takaran 10 gr dalam kemasan sachet praktis.
Tabel 1
Alat Dan Bahan Volume Harga\unit Nilai (Rp)
Targeting Pria dan Wanita usia 20 ke atas di Indonesia dan di Kota Semarang
Positioning Produk ini memiliki keunggulan yaitu terbuat dari bahan alami yang ramah
lingkungan dan juga membantu menyelesaikan masalah limbah produksi.
adanya penggunaan bahan yang ramah lingkungan.
Keterangan Harga
total Rp 3,380,000
Penjualan Rp 6,750,000
Beban-beban
Laba Rp 3,195,000
Tabel 4. Proyeksi Neraca Saldo
aktifa pasiva
5
kas
Aktiva tetap
Peralatan Rp 1,605,000
Merk dagang Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
6
= Rp 3,215,000
Berdasarkan perhitungan BEP yang telah dilakukan, produksi produk pada bulan
keempat berada pada titik impas saat memproduksi sebanyak 215 produk dengan
jumlah penjualan sebesar Rp 3,215,000
Payback period = n + (modal awal – CF kumulatif bulan 2) (CF kumulatif bulan 5
– CF kumulatif bulan 4
= 2 + (Rp 9,030,000 – Rp 10,280,000) /( Rp 20,780,000 – Rp
16,405,000)
= 1.7 bulan
B/C Ratio = jumlah pendapatan / total biaya produksi
= Rp 15,530,000/ Rp 9,030,000
= 1.72
Perhitungan B/C Ratio pada usaha ini sebesar 1.72, dapat diartikan bahwa usaha
ini menguntungkan, maka usaha layak dijalankan.
NPV = ∑proceed / (1+10%)-initial investment
= Rp 2.500.000/ (1+10%)) +( Rp 2.750.000/ (1+10%)) +( Rp 3,375,000/
(1+10%)) +( Rp 4,375,000/ (1+10%)) - Rp 9,030,000 = (Rp 2.272.727+
Rp 2.500.000+ Rp 3.068.181+ Rp 3.977.272)- Rp 9,030,000 = 11.818.180 -
Rp 9,030,000
= 2.788.180
Profitability Index (PI) PI = PV dari Proceeds / PV Modal
= Rp 11.818.180 / Rp 9,030,000
= 1,3 %
Usaha ini layak karena PI>1
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan yaitu neraca digital, lemari pengering/oven, pH
meter, mortir dan stamfer, ayakan 200 mesh, alat-alat gelas laboratorium lainnya,
blender, dan spatula kayu/plastik.
7
Ampas Tahu 40 gr 40 gr 20 gr
Bengkoang 20 gr 40 gr 40 gr
Aquadest 100 ml
8
Berikut ini adalah cara pembuatan sediaan serbuk masker wajah yang
mengandung ampas tahu dan bengkoang : Ditimbang masing-masing bahan.
Dimasukkan ke dalam lumpang kaolin beserta ampas tahu dan bengkoang lalu
digerus hingga homogen. Ditambahkan Tragacanth, trietanolamin (TEA), dan
akuades lalu digerus kembali hingga homogen. Kemudian dikeringkan di lemari
pengering selama 2 jam. Hasil pengeringan kemudian diayak dengan dengan
ayakan mesh 200 hingga diperoleh serbuk masker
5. Karakteristik Fisik Sediaan Masker melalui : Uji Organoleptis, Uji pH, Uji
Daya Lekat, Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan, Uji Stabilitas, Uji Efektivitas Anti-
aging
3.3 Pengemasan
Kemasan masker organik ini akan dibuat berupa kemasan Sachet Printing.
Penggunaan kemasan ini dinilai lebih ekonomis dan juga mudah dibawa kemana
saja bahkan jika ingin dibawa dalam perjalanan (travel friendly).
3.4 Pemasaran
Pemasaran sabun dilakukan melalui online. Media online dapat berupa
media social berupa instagram, shopee, ataupun aplikasi lainnya. Dengan
pemakaian media sosial dapat memberi jangkauan yang luas dari berbagai sisi.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa 5.418.000
Perguruan Tinggi 32.000
Instansi Lain (jika ada) -
2 Sewa dan jasa Belmawa 541.800
Perguruan Tinggi 708.200
Instansi Lain (jika ada)
3 Transportasi lokal Belmawa 921.100
Perguruan Tinggi 58.900
Instansi Lain (jika ada)
4 Lain-lain Belmawa 322.400
Perguruan Tinggi 1.027.600
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah
Rekap Sumber Dana Belmawa 7.203.300
Perguruan Tinggi 1.826.700
Instansi Lain (jika ada) -
Jumlah 9.030.000
9
DAFTAR PUSTAKA
Asben, A., Permata, D., Rahmi, I., dkk. 2018. Pemanfaatan Bengkuang
(Pachyrhizus Erosus) Afkir Untuk Pembuatan Bedak Dingin pada Kelompok
Wanita Tani Berkat Yakin Kec. Batang Anai Kab. Padang Pariaman. Jurnal
Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 2(1):37-47.
Hertina, T. dan Dwiyanti, S. 2013. Pemanfaatan Ampas Kedelai Putih dan Ampas
Kopi Dengan Perbandingan Berbeda dalam Pembuatan Lulur Tradisional
Untuk Perawatan Tubuh. Jurnal Tata Rias. 2(3):70-77.
Lubis, M., Ayuningrum, A., Rahmi, S., dkk. 2022. Efektivitas Anti-Aging dalam
Sediaan Serbuk Masker Wajah dengan Kombinasi Ampas Tahu-Kolang
Kaling. FARMANESIA. 9(1):1-15.
Rahayu, L., Sudrajat, R., dan Rinihapsari, E. 2016. Teknologi Pembuatan Tepung
Ampas Tahu Untuk Produksi Aneka Makanan Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga di
Kelurahan Gunungpati, Semarang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
7(1):68-76.
10
Sari, D., Wilujeng, B., Lutfiati, D., dkk. 2020. Masker Perawatan Kulit Wajah
Berbahan Wortel (Daucus carota). Jurnal Tata Rias. 9(4):65-71.
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
1. Biodata Ketua
a. Identitas Diri
4 NIM 22010322130027
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
12
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
2. Biodata Anggota 1
a. Identitas Diri
4 NIM 22010322130024
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan ,saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
3. Biodata Anggota 2
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fithrotun Muhtaromah
4 NIM 12020221130062
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Semarang, 24 Februari 2023
Anggota Tim
(Fithrotun Muhtaromah)
15
Biodata Anggota 3
16
a. Identitas Diri
4 NIP/NIDN 198801032019032015
b. Riwayat Pendidikan
Pendidikan/Pengajaran
9 Farmasetika Wajib 2
10 Biofarmasetika Wajib 2
14 Nutrasetikal Pilihan 2
SUB TOTAL 980.000
4 Lain-lain (maks. 15 %)
Adsense akun media sosial (maks.
- - -
500.000)
Protokol kesehatan (masker,
- - -
sanitizer, dan lain lain)
Jasa layanan instrumentasi - - -
Jasa bengkel - - -
ATK lainnya - - -
Lainnya sesuai program PKM - - -
SUB TOTAL 1.350.000
GRAND TOTAL 9.030.000
GRAND TOTAL (Terbilang sembilan juta tiga puluh ribu rupiah)
strategi
pemasaran
dan
pengembanga
n usaha Chief
of QC
Department:
Melakukan
pengecekan
kualitas
secara
berkala
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul “Inovasi
Masker Organik dari Ampas Tahu sebagai Upaya Pengurangan Limbah” yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 23 Februari 2023
Yang menyatakan,