Oleh:
NAMA :
NIM :
Angkatan :
1. Cover depan
Cover depan di isi dengan:
a. Judul Laporan Pendahuluan.
b. Logo STIKES
c. Nama Mahasiswa dan NIM
d. Program Studi dan Nama STIKES serta tahun ajaran
2. Lembar Pengesahan
3. Isi Laporan
Pendahuluan
BAB I Konsep
Dasar
A. Anatomi Fisiologi
Anatomi fisiologi pangkreas yang berhubungan dengan penyakit Diabetes
Melitus.
Kesadaran 1 2 3 4 5
meningkat cukup sedang cukup menurun
meningkat menurun
Mengantuk 1 2 3 4 5
Pusing 1 2 3 4 5
Lelah/lesu Keluhan 1 2 3 4 5
lapar Gementar 1 2 3 4 5
Berkeringat Mulut 1 2 3 4 5
kering Rasa haus 1 2 3 4 5
Perilaku aneh 1 2 3 4 5
Kesulitan bicara 1 2 3 4 5
memburuk cukup sedang cukup membaik
memburuk memburuk
Kadar glukosa darah 1 2 3 4 5
dalam darah
Kadar glukosa 1 2 3 4 5
dalam urine
Palpitasi Perilaku 1 2 3 4 5
Jumlah urine 1 2 3 4 5
Dari kasus nyata maka di ambil beberapa kriteria hasil sesuai kondisi pasien,
kriteria hasil yang di butuhkan pasien yaitu: keluhan pusing menurun, lelah/lesu
menurun, berkeringat menurun, kadar glukosa dalam darah membaik. Pada SIKI
secara teori: Luaran utama: Manajemen Hiperglikemia (SIKI: I. 03115) Tindakan
yang di angkat yaitu: Observasi: 1). Identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia, 2). monitor kadar glukosa darah, 3). monitor tanda dan gejala
hiperglikemia, 4). monitor intake dan output cairan, 5). Monitor frekuensi nadi.
Terapeutik: berikan asupan cairan oral. Edukasi: 1). Anjurkan monitoring kadar
glukosa secara mandiri, 2). Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga, 3).
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis: monitor asupan cairan), Kolaborasi: 1).
kolaborasi pemberian insulin novarapid 14 unit/sc, 2). kolaborasi pemberian cairan
IV NaCl 0,9% 20 tpm.
Pada diagnosa ke-2: nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.
Pada SLKI secara teori:
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
memburuk cukup sedang cukup membaik
memburuk memburuk
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berpikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Dari kasus nyata maka di ambil beberapa kriteria hasil sesuai kondisi pasien,
kriteria hasil yang di butuhkan pasien yaitu: keluhan nyeri menurun, tidak meringis,
kesulitan tidur menurun, tekanan darah membaik, dan fungsi berkemih membaik.
Kriteria lainnya tidak di angkat karena tidak sesuai dengan kondisi pasien
Pada SIKI secara teori: Luaran utama: Manajemen Nyeri (SIKI: I.14518)
Tindakan Observasi: 1). identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri, 2). identifikasi nyeri, Terapeutik: 1). berikan nonfarmakologis untuk
memperingat rasa nyeri ( relaksasi napas dalam), 2). Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu, ruangan pencahayaan dan kebisingan). Edukasi: 1).
jelaskan penyebab, periode/skala dan pemicu nyeri, kolaborasi: 1). kolaborasi
pemberian analgesik.
Diagnosa keperawatan ke-3 yaitu: Gangguan integritas Kulit berhubungan dengan
faktor mekanis dengan kriteria hasil, secara teori pada SLKI yaitu:
Kriteria hasil menurun cukup sedang cukup meningkat
menurun meningkat
Elastisitas 1 2 3 4 5
Hidrasi 1 2 3 4 5
Perfusi jaringan 1 2 3 4 5
meningkat cukup sedang cukup menurun
meningkat menurun
Kerusakan jaringan 1 2 3 4 5
Kerusakan lapisan kulit 1 2 3 4 5
Nyeri Perdarahan 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
Hematoma 1 2 3 4 5
Pigmentasi abnormal 1 2 3 4 5
Jaringan parut 1 2 3 4 5
Nekrosis 1 2 3 4 5
Abrasi kornea 1 2 3 4 5
memburuk cukup sedang cukup membaik
memburuk memburuk
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Sensasi Tekstur 1 2 3 4 5
Pertumbuhan rambut. 1 2 3 4 5
Dari kasus nyata maka di ambil beberapa kriteria hasil yang sesuai dengan
kondisi pasien, kriteria hasil yang di butuhkan pasien yaitu: elastisitas meningkat,
kerusakan lapisan kulit menurun, kemerahan menurun, tektur kulit membaik, suhu
kulit membaik. Pada SIKI: Perawatan kulit (SIKI: I. 11353)
Pada kasus nyata tindakan tersebut tidak semua tindakan di berikan, karena tidak
sesuai dengan kondisi pasien adapun tindakan yang di angkat yaitu: Observasi: 1).
identifikasi penyebab gangguan integritas kulit, Terapeutik: 1). bersihkan perineal
dengan air hangat. 2). Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit
sensitif (baby oil). Dan kulit kering. Edukasi: 1). anjurkan menggunakan pelembab
(lotion), 2). anjurkan minum air yang cukup, 3). anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya, 4). anjurkan untuk tidak menggaruk area yang gatal.
D. Evaluasi
Setelah melaksanakan tahapan dalam proses keperawatan yang meliput
pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, menentukan rencana intervensi dan
implementasi, tahapan terakhir adalah melakukan evaluasi atas rencana yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi dalam bentuk catatan perkembangan yang terdiri dari:
subjektif yaitu keluhan yang dirasakan oleh pasien, objektif yaitu data yang diperoleh
melalui observasi langsung, assessment dan planing adalah merupakan tindak lanjut
yang akan dilakukan bila masalah belum teratasi.
Pada diagnosa keperawatan 1). Ketidakstabilan glukosa dalam darah berhubungan
dengan hiperglikemia. Kriteria hasil yang di tetapkan untuk melakukan tindakan
evaluasi adalah keluhan pusing menurun, lelah/lesu menurun, berkeringat menurun,
kadar glukosa dalam darah membaik 2). Nyeri akut berhubungan dengan pencedera
fisiologis dalam teori yang perlu di evaluasi adalah keluhan nyeri menurun, tidak
meringis, kesulitan tidur menurun, tekanan darah membaik, dan fungsi berkemih
membaik. 3). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanis dalam
teori yang perlu di evaluasi adalah elastisitas meningkat, kerusakan lapisan kulit
menurun, kemerahan menurun, tekstur kulit membaik, suhu kulit membaik, keluhan
gatal menurun. Pada teori dan kasus nyata masih terdapat kesenjangan dimana pasien
masih merasakan gatal-gatal pada area perut.
I. Daftar Pustaka
Brunner & Suddert. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. vol 2. EKG: Jakarta
LeMone, Priscilla, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Intergumen, Gangguan Endokrin, dan Gangguan Gastrointestinal Vol 2 Edisi 5.
Terjemahan oleh, Bhetsy Angelina, et al. 2015. Jakarta: EGC.
Mughfuri, A. (2016). Buku Pintar Perawatan Luka Diabetes Mellitus. Salemba Medika:
Jakarta
Padila. 2019. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
TH, M.Clevo Rendy Margaret. 2019. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit
Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika
Bachrudin & Najib. 2016. Keperawatan Medikal Bedah I. : Kementerian Kesehatan
republik indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
JL. JAFRI ZAM-ZAM NO. 80
BANJARMASIN TELP & FAX (0511) 3361654
RIWAYAT KEPERAWATAN
I. A. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. Ananda Budi Kristiana
Nama Panggilan : Nanda
Tempat/ Tanggal Lahir ( umur):
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( )
Perempuan ( ) Kawin ( ) Tidak kawin
( ) Duda ( ) Janda
( ) Lain-lain
Jumlah Anak Orang
Warga Negara : WNA
Suku :
Bahasa yang dipakai : ( ) Indonesia
( ) Daerah : Banjar
( ) Asing :
Agama : Katolik
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Jln. Dahlia Gg.Budaya No.36
No. Telp :-
C. Data Medik
Dikirim Oleh : ( ) Datang Sendiri ( ) Dokter Praktek ( ) Gawat
Darurat
( ) Lain-lain
Diagnosa Medik : Diabetes Melitus (DM)
Waktu & tgl pengobatan terakhir :
Tanda-tanda vital
1. Kesadaran :
a. Kualitatif
() Compos Mentis ( ) Apatis
( ) Somnolens ( ) Soporomatous
( ) Comatous
b. Kuantitatif (Skala Coma
Glasgow) Respon Mata :
Respon Verbal :
Respon Motorik : +
......................
Kesimpulan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Keadaan pasien saat ini: pasien memakan – makanan yang disiapkan pihak rumah sakit
Pemeriksaan fisik :
a. Kulit
1. Warna kulit :( ) Pucat ( ) Sianosis
( ) Kemerahan ( ) Kuning
( ) Petichae
2. Turgor :( ) Elastis/ kenyal ( ) Lembab
( ) Kering
3. Edema : 5 5
5 4
b. Rambut :( ) Rapuh-kemerahan
( ) Bersinar ( ) Kusam
( ) Tebal ( ) Tipis Masalah
Masalah : :
c. Mata
1. Sklera
:( ) Ikterus ( ) Tidak ikterus
2. Konjungtiva : ( ) Anemik ( ) Tidak Anemik
( ) Radang
3. Lensa :( ) Keruh ( ) Tidak Keruh
4. Kelopak mata :( ) Edema ( ) Tidak Edema
5. Operasi :( ) Ya () Tidak
Tanggal operasi :
Masalah :
e. Abdomen
( ) Nyeri lambung
( ) Nyeri tekan di : tidak ada
( ) Perkusi asites :
( ) Lingkar perut :
Limpa : ( ) Teraba ( ) Tidak teraba
( ) Nyeri tekan
Hati : ( ) Teraba ( ) Tidak teraba
( ) Nyeri tekan
f. Daerah inguinal :
Masalah :
C. Pola eliminasi
Kebiasaan sehari-hari/ keadaan sebelum sakit : Selama sehat Ny A BAB 1 kali
sehari dengan kosistensi lembek, Ny A mengatakan BAK 5-6 kali sehari. Ny A
bisa BAB dan BAK ke wc sendiri.
Keadaan pasien saat ini : Selama sakit Ny A BAB 2 hari sekali, BAK sering
Pemeriksaan fisik :
a. Abdomen :( ) Supel ( ) Membuncit
Peristaltik usus :( ) Normal ( ) Hyperestaltik
( ) Tidak ada
Massa :( ) Ada ( ) Tidak ada
b. Kandung kemih :( ) Penuh ( ) Kosong
c. Anus :( ) Hemoroid ( ) Luka infeksi
( ) Fistula
Masalah :
D. Pola Aktivitas Latihan
Kebiasaan sehari-hari
a. Keadaan aktivitas sehari-hari : melakukan aktivitas dirumah dan bekerja ditoko
a. Keadaan jantung :
Keaadaan saat ini : Selama sakit Nn. A hanya bisa di atas tempat tidur, tidak bisa melakukan
aktifitas seperti biasanya. Pasien merasa sangat lemas sampai sulit melakukan aktivitas
Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas harian (tingkat kemampuan melakukan
aktivitas) Makan :0
Mandi :2
Berpakaian : 2
Kerapihan : 0
BAB :0
BAK :0
Mobilisasi di Tempat tidur :
Pindah kursi dorong :
Ambulasi :
Catatan :
0 : Mandiri
1 : Bantuan dengan alat
2 : Bantuan orang
3 : Bantuan orang dan alat
: Bantuan penuh
Masalah :
b. Rentang gerak
( ) Bebas ( ) Terbatas,
karena : ( ) Pembengkakan
( ) Nyeri
( ) Kontraktur
( )
Kelemahan
( ) Kelumpuhan
Otot : ( ) Atrofi ( ) Normal
Masalah : pasien mengatakan lemas,nyeri,cedera fisik
kaki bengkak
c. Pernafasan hidung
Mukosa : ( ) Pucat ( ) Merah muda ( ) Merah
( ) Polip ( ) Perdarahan
Septum : ( ) Normal ( ) Bengkak
( ) Prothesa
( ) Lendir : ( ) Banyak ( ) Sedikit
Lain-lain :
Masalah :
e. Jantung
Frekuensi denyut jantung : 83x/menit ( ) Kuat ()
Lemah
( ) Teratur ( ) Tidak teratur
Pengisian darah ke perifer (CRT) :2 detik
( ) Cepat ( ) Lambat
Tekanan vena jugularis :
Masalah :
b. Kebutuhan istirahat :
Keadaan saat ini
a. Kebutuhan tidur :
Pemeriksaan fisik :
a. Kemampuan Orientasi : () Baik ( ) Disorientasi
b. Kemampuan Mendengar :
Pendengaran : ( ) Baik
( ) Tuli : ( ) Dextra ( ) Sinistra
( ) Luka
( ) Infeksi
( ) Bengkak
( ) Sakit
( ) Lain-lain
Masalah :
c. Kemampuan Penglihatan
( ) Baik ( ) Buta
( ) Miopi ( ) Hipermetropi
( ) Memakai Kacamata, ukuran kacamata : Dextra : Sinistra :
( ) Memakai Softlense
( ) Berkunang-kunang
( ) Sakit untuk Melihat
( ) Strabismus
( ) Prothese, ( ) Dextra ( ) Sinistra
( ) Pupil
Masalah :
d. Kemampuan Menghidu
( ) Baik
( ) Kurang Baik
( ) Tidak Dapat Membau
Masalah :
e. Kemampuan Sensibilitas
( ) Baik
( ) Kesemutan
( ) Anestesia/ Tidak Terasa/ Baal
Masalah :
f. Kemampuan Pengecapan
( ) Baik
( ) Kurang Baik
Masalah :
G. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Kebiasaan sehari-hari : Sistem panca indra klien masih baik. Klien percaya bahwa
penyakit dapat disembuhkan.
Keadaan pasien saat ini : Sistem panca indra klien masih baik. Klien percaya bahwa
penyakit dapat disembuhkan.
Masalah :
Keadaan pasien saat ini : Selama sakit pasien hanya berkomunikasi dengan keluarga
yang menunggu dan tenaga kesehatan
Masalah :
I. Pola Seksual dan Reproduksi
Kebiasaan sehari-hari :
b. Genetalia
Wanita
( ) Pembengkakan
( ) Kelainan Kongenital
( ) Fluor Albus, Warna :
Bau :
( ) Prolap uteri
Keadaan selaput lendir :
Keadaan perineum :
Laki-laki
Penis dan mulut uretra :
Keadaan testis :
Masalah :
Masalah :
Keadaan saat ini : Pasien mengatakan hanya bisa berdoa di tempat tidur.
Masalah :
Tanda tangan
(........................................)
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes.
2. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes.
(Specific/Measurable/
Achievable/ Rational/Time)
Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hiperglikemia (I: 03115) 23-Nov-22 15.00
keperawatan selama 3x24 jam Observasi: Observasi Observasi: S: Pasien mengatakan masih
diharapkan kadar glukosa darah 1. Mengetahui penyebab 1. Mengidentifikasi kemungkinan pusing, badan masih lemas dan
1. Identifikasi kemungkinan penyebab
dalam batas normal hiperglikemi yang dialami pasien penyebab hiperglikemia berkeringat
hiperglikemia
Luaran: kestabilan kadar 2. Mengetahui kadar glukosa darah 2. Memonitor kadar glukosa
glukosa darah (kode: L.03022) 2. Monitor kadar glukosa darah. O: Pasien tampak berkeringat,
pasien darah.
Kadar glukosa darah berada pada 3. Monitor tanda dan gejala masih tampak lemah
rentang normal dengan kriteria hiperglikemia.
3. Mengetahui tanda dan gejala yang 3. Memonitor tanda dan gejala
dialami pasien hiperglikemia.
hasil: 4. Monitor intake dan output cairan A: Masalah belum teratasi
Pasien tidak pusing 4. Mengetahui frekuensi nadi pasien 4. Memonitor intake dan output
5. Monitor frekuensi nadi Terapeutik cairan
Lelah/lesu menurun P: Lanjutkan intervensi
Terapeutik: 1. Menjaga terjadinya kekurangan 5. Memonitor frekuensi nadi
Kadar glukosa dalam monitor kadar glukosa darah
1. Berikan asupan cairan oral cairan Edukasi: dan monitor intake dan output
darah dalam batas Edukasi:
normal Edukasi 1. Menganjurkan monitoring cairan
1. Anjurkan monitoring kadar glukosa 1. Mengajarkan pasien agar mampu kadar glukosa secara mandiri.
secara mandiri. melakukan pengecekan glukosa 2. Menganjurkan kepatuhan
2. Anjurkan kepatuhan terhadap diet secara mandiri terhadap diet dan olahraga.
dan olahraga. 2. Mengajarkan pasien agar patuh
3. Ajarkan pengelolaan diabetes (mis: dalam pengobatan.
penggunaan insulin, monitor asupan 3. Menambah pengetahuan pasien
cairan) terkait pengobatan DM
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Menstabilkan kadar glukosa
1. Kolaborasi pemberian insulin
dalam darah
(Specific/Measurable/
Achievable/ Rational/Time)
Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi (I: 03119) Observasi: 23-nov-22 15.00 S: Pasien mengatakan nafsu
keperawatan selama 3x24 jam Observasi: 1. Untuk mengetahui kebutuhan Observasi: makan masih kurang
diharapkan Status Nutrisi 1. Mengidentifikasi kebutuhan
1. Identifikasi kebutuhan kalori kalori pasien
membaik (L 03030) dengan kalori O: Pasien mengatakan hanya
2. Identifikasi makanan yang disukai 2. Untuk mengidentifikasi jenis-
kriteria hasil: 2. Memonitor asupan makanan makan beberapa suap
3. Monitor asupan makanan jenis makanan yang disukai
Frekuensi makan 4. Monitor hasil laboratorium pasien Terapeutik
membaik Terapeutik 3. Untuk menentukan status nutrisi 1. Menyajikan makanan secara A: Masalah nutrisi belum
Nafsu makan membaik 1. Sajikan makanan secara menarik dan pasien menarik dan suhu yang sesuai teratasi
Bising usus membaik suhu yang sesuai 4. Untuk menentukan intervensi 2. Memberikan makanan sedikit-
Membran mukosa demi sedikit dengan kondisi P: Lanjutkan intervensi
2. Berikan makanan tinggi serat untuk selanjutnya
membaik Terapeutik hangat anjurkan pasien duduk klien
mencegah konstipasi
Edukasi untuk duduk dan ajarkan diet
Edukasi 1. Untuk meningkatkan napsu
1. Menganjurkan posisi duduk yang diprogramkan
1. Anjurkan posisi duduk jika mampu makan pasien sehingga
2. Ajarkan diet yang di programkan mengonsumsi lebih banyak
Kolaborasi 2. Untuk mencegah konstipasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi Edukasi
Pereda nyeri jika dibutuhkan 1. Untuk meningkatkan
kenyamanan pasien
2. Untuk mendukung treatment
yang diberikan kepada pasien
Kolaborasi
1. Untuk meningkatkan
kenyamanan pasien
(Specific/Measurable/
Achievable/ Rational/Time)
Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan (I.12383) 23-nov-22 15.00
keperawatan selama 3x24 jam Observasi Observasi Observasi S: Pasien mengatakan sudah
diharapkan Tingkat lebih memahami penyakit DM,
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan 1. Untuk mengidentifikasi kesiapan 1. Mengidentifikasi faktor-faktor
pengetahuan meningkat (L pasien mengatakan mau
menerima informasi dan kemampuan pasien dalam yang dapat meningkatkan dan
12111) dengan kriteria hasil: dijelaskan lebih lanjut seputar
2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat menerima informasi baru menurunkan motivasi perilaku DM
Perilaku sesuai anjuran
meningkat meningkatkan dan menurunkan 2. Untuk mengidentifikasi faktor- hidup bersih dan sehat
Perilaku sesuai motivasi perilaku hidup bersih dan faktor yang dapat meningkatkan Terapeutik O: Pasien terlihat antusias
kebutuhan meningkat sehat dan menurunkan motivasi pasien 1. Menyediakan materi dan media mendengarkan informasi yang
Pertanyaan tentang Terapeutik Terapeutik Pendidikan Kesehatan diberikan terkait penyakit DM
masalah yang dihadapi 1. Sediakan materi dan media Pendidikan 1. Untuk membantu dalam 2. Menjadwalkan Pendidikan
meningkat A: Pengetahuan Teratasi
Kesehatan penyampaian informasi kepada Kesehatan sesuai kesepakatan
Persepsi yang keliru Sebagian
2. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai pasien Edukasi
terhadap masalah
menurun kesepakatan 2. Untuk menyediakan jadwal 1. Menjelaskan faktor risiko yang P: Lanjutkan Intervensi
3. Berikan kesempatan untuk bertanya pemberian informasi Kesehatan dapat mempengaruhi Kesehatan pendidikan kesehatan terkait
Edukasi kepada pasien 2. Mengajarkan perilaku hidup DM, faktor risiko DM dan
bersih dan sehat PHBS.
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat 3. Untuk mengetahui dan mengukur
mempengaruhi Kesehatan informasi yang belum pasien 3. Ajarkan strategi yang dapat
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat ketahui digunakan untuk meningkatkan
Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat
1. Untuk menjelaskan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi
kesehatan pasien
2. Untuk meningkatkan motivasi
pasien dalam melakukan perilaku
hidup bersih dan sehat
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa Kep : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes.
PUKUL Catatan Perkembangan (SOAPIE) PARAF
18.00 S: Pasien mengatakan ingin buang air kecil, lebih sering haus
O: Pasien tampak berbaring di tempat tidur
A: Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi
P: Monitor intake dan output cairan
Nama Dagang/Generik Indikasi Spesifik/ Mekanisme Dosis Pasien/ Efek samping Interaksi dan Peran dan
Klasifikasi Alasan aksi Frekuensi/ Rute/ utama kontraindikasi tanggung jawab
pemberian pada rentang jarak obat/ diet perawat
klien pemberian (usia)
Dipenhidramin 1 ampul – IV
Antrain 1 ampul – IV
Ranitin 1 ampul – IV
Trovensis 1 ampul – IV
Omeprazole 2x1 vial – IV
Merision
2x1 tab – PO
Myonal
Amitripitilin 3x1,5 tab – PO
Valisanbe 5 mg 3x0,25 tab – PO
Frego 5mg 0.0.1 - PO
Glimipiride 2 mg 1x1 tab – PO
Metformin 2x1 tab – PO
9-tab Neurosanbe plus 2x1 tab – PO
Ondansentron IV
23-11-2022
Ureum 21 15 – 39
Creatinin 0,4 0,6 – 11
SGOT 9 < 30
SGPT 15 < 33
ELEKTROLIT
Natrium 138 135 – 145
Kalium 3,5 3,5 – 5,0
Chlorida 104 96 – 107
UNOSEROLOGI
Antigen (Ag) SARS-COV negative negative