Di Susun Oleh:
Tim K3
TAHUN 2022/2023
1
Visi Program Studi
Menjadi Program studi Keperawatan program sarjana yang unggul. Inovatif, dan
Islami, berbasis perawatan penyakit kronis di tatanan klinik dan komunitas pada
tahun 2040
2
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN Nomer FRM-BAA/02
PROGRAMSARJANA
PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PROGRAM
MUHAMMADIYAH GOMBONG
SARJANA Revisi 00
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
Tanggal 21 Agustus 2021
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM
(Eka Riyanti, M.Kep, Sp. Kep Mat) (Marsito, SKp. M. Kep, Sp. Kom)
(Cahyu S, M.Kep. Sp. KMB PhD)
3
KATA PENGANTAR
Koordinator K3
4
KASUS DISKUSI DAN PRAKTIK
Kasus 1
Tn. MA, laki-laki, umur 31 tahun, belum menikah, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan
Satpam perusahaan. Masuk IGD RS pada tanggal 12 Maret 2012 dengan register 3294872.
Datang dengan keluhan utama saat masuk RS; penurunan kesadaran. Riwayat penyakit
sekarang didapatkan data pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 3 minggu sebelum
masuk RS. Sebelumnya pasien mengeluh sering nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk, terasa
berat, semakin bertambah berat, muntah-muntah, pandangan kabur, terdapat kelemahan pada
salah satu sisi tubuh sebelah kiri. Pasien sudah dibawa RS Sumber Waras dirawat 1 minggu,
dirujuk ke RSCM.
Keluhan utama saat ini pasien nyeri saat menelan akibat jamur di mulut dan oesofagus.
Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan yaitu pemeriksaan cairan cerebrospinal dengan
hasil LCS warna kunig jernih, tidak ada bekuan, jumlah hitung sel 33 (H), polimorfonuklear
segmen 7/ul (N), mononuklear limfosit 26/ul (N), pemeriksaan kimia nonne (+), pandy (+),
protein 239,3 (H), Glukosa LCS 13 mg/dl (N), glukosa serum 108 mg/dl (N), chlorida 108
(N), pemeriksaan kultur didapatkan infeksi kriptokokus.
Pemeriksaan darah didapatkan Natrium serum 124 mEq(L), Kalium 2,84 mEq (L), clorida
108(N).
1. Identifikasipotensi bahaya K3
2. Identifikasikebutuhan SOP pengkajianmelalui anamnesis
danmelakukanpemeriksaanfisikdenganmemperhatikanaspek K3
3. Identifikasi SOPintervensikeperawatanyang diperlukan denganmemperhatikanaspek K3
4. Identifikasi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan SOP tersebut
5
Kasus 2
Tn. M, 48 tahun, menikah, bekerja sebagai buruh, masuk RS tanggal2 Mei 2012, No. Medical
Record 327-24-00
AGD 7,443, pCO 31,3, HCO3 21,6, pO2 55, SaO2 89,7%
Terapi: Diet lunak 1700 kkal, O2 2-4 l/menit, IVFD NS 0,9% 500ml/12 jam, lasix 40 mg tiap
12 jam, Vitamin B6 1 tablet tiap 8 jam, Ambroxol 1 sendok makan setiap 8 jam.
6
TUGAS DISKUSI DAN PRAKTIK
1. Identifikasipotensi bahaya K3
2. Identifikasikebutuhan SOP pengkajianmelalui anamnesis
danmelakukanpemeriksaanfisikdenganmemperhatikanaspek K3
3. Identifikasi SOPintervensikeperawatanyang diperlukan denganmemperhatikanaspek K3
4. Identifikasi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan SOP tersebut
7
Kasus 3
Tn. JJJ W, laki-laki, umur 31 tahun, belum menikah, bekerja swasta, dating dengan keluhan
utama skrotum bengkak dan keluar nanah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Hasil anamnesis terhadap pasien tentang riwayat penyakit sekarang didapatkan data;
Penderita terdeteksi HIV sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit. Datang dengan keluhan
utama keluar nanah dari skrotum sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya
bengkak, kemerahan disertai nyeri. Demam disangkal, Nyeri saat BAK, saat ini terpasang
kateter dari IGD, tidak keluar nanah dari kemaluan. Batuk disangkal, keringat malam hari
disangkal, tidak ada keluhan berat badan turun, nyeri kepala disangkal, nyeri menelan dan
diare disangkal.
Data riwayat sosial, ekonomi, dan perilaku didapatkan bahwa pasien belum bekerja, 1 tahun
sebelumnya masih berstatus mahasiswa, saat ini telah berhenti. Hubungan sosial baik, klien
pemakai narkoba suntik dengan bergantian jarum suntik.
Pemeriksaan darah: Hb 11,8 mg/dl, Hmt 38,7%, Leukosit 14000, SGPT 24, GDS 82 mg/dl,
Albumin 2,7. ureum 19, creatinin 0,7. Natrium serum 138, kalium 3,6, clorida 104, CD3+
1223 (85%), CD4+ 30 (2%), HCV (+), antitoksoplasma IgG (+).
1. Identifikasipotensi bahaya K3
2. Identifikasikebutuhan SOP pengkajianmelalui anamnesis
danmelakukanpemeriksaanfisikdenganmemperhatikanaspek K3
3. Identifikasi SOPintervensikeperawatanyang diperlukan denganmemperhatikanaspek K3
4. Identifikasi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan SOP tersebut
8
Kasus 4
Tn. AP, laki-laki, usia 33 tahun, status duda, pekerjaan wiraswasta. Riwayat pengguna
narkoba suntik sekitar 13 tahun, dengan sharing needle. Diketahui menderita HIV sejak 2
tahun yang lalu. Datang ke RS10 hari yang laludengan keluhan kelemahan pada tungkai
bawah sejak 2 minggu yang lalu, saat jalan harus dipapah 2 orang kiri kanan. Kelemahan
lebih terasa pada tungkai kaki kiri dan tangan kiri, dirasakan makin memberat. Badan panas,
mual dan muntah, sariawan pada mulut, batuk-batuk sudah 2 minggu, kesulitan untuk bicara.
Pengkajian keperawatan ditemukan data riwayat pasien menyukai sate, lalapan, makanan
yang berasa pedas. Nafsu makan pasien bertambah setelah makan rujak buah untuk selingan
makanan. Setiap hari mengkonsumsi telur ayam mentah dicampur madu. Saat ini pasien
tidak mampu menelan, nyeri saat menelan makanan padat, terpasang NGT diberikan diit cair
TKTP 1900 kkal, residu kurang dari 30 cc. Berat badan pasien turun lebih dari 13 Kg dalam 3
bulan terakhir. Terlihat adanya oral thrush, dinding abdomen cekung lebih rendah dari
dinding dada, konsistensi lunak, bising usus normal, tidak teraba pembesaran hepar.
Pemeriksaan darah didapatkan Hb 8,4 gr%, albumin serum 3,7. Natrium serum 139, kalium
4,4.
1. Identifikasipotensi bahaya K3
2. Identifikasikebutuhan SOP pengkajianmelalui anamnesis
danmelakukanpemeriksaanfisikdenganmemperhatikanaspek K3
3. Identifikasi SOPintervensikeperawatanyang diperlukan denganmemperhatikanaspek K3
4. Identifikasi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan SOP tersebut
9
Kasus 5.
Tn. Irwan, laki-laki, umur 46 tahun, telah menikah, bekerja wiraswasta, dating dengan
keluhan utama sejak sehari ini BAK menetes dan berwarna kemerahan.
Hasil anamnesis terhadap pasien dan istri tentang riwayat penyakit sekarang didapatkan data;
sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sering tidak puas saat BAK, BAK
sering tidak tertahankan, menetes setelah BAK.Pasien minum 5 gelas sehari, sering minum-
minuman berenergi. Nyeri pada pinggang menjalar ke bawah skrotum. Mual dan muntah,
perut kembung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan peristaltik turun, abdomen tidak distensi,
nyeri tekan suprapubik. Kandung kemih teraba menonjol, inguinal tidak ada benjolan.
Orificium uretra eksternal normal.
Pemeriksaan darah: Hb 11 mg/dl, Leukosit 14000, Hmt 38,7%, SGPT 18, GDS 92 mg/dl,
Albumin 3,1. ureum 24, creatinin 1,2. Natrium serum 138, kalium 3,6, clorida 104.
1. Identifikasipotensi bahaya K3
2. Identifikasikebutuhan SOP pengkajianmelalui anamnesis
danmelakukanpemeriksaanfisikdenganmemperhatikanaspek K3
3. Identifikasi SOP intervensikeperawatanyang diperlukan denganmemperhatikanaspek K3
4. Identifikasi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan SOP tersebut
10
Modul praktikum Upaya Pencegahan bahaya baik fisik, radiasi, kimia dan psikososial
11
mengurangi rasa sakit, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
G Mampu melakukan penelitian sederhana
G.1 Mampu melakukan studi kasus keperawatan sesuai dengan kaidah profesi
12