Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP HOLISTIC CARE


HOLISME DAN HUMANISME

Disusun Untuk Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Falsafah Keperawatan


Dosen Pengampu : Istianah, Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Nama :Manik Chindra Widari


NIM : (105STYC22)
Kelas : A2
Tingkat: 1

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN TAHAP AKADEMIK
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.2.1 Untuk membahas konsep holistic care, holisme dan humanisme...................................5
1.2.2 Untuk membahas tindakan didalam holistic care, holisme, dan humanisme..................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.3.1 Dapat mengetahui konsep holistic care, holisme, dan humanisme.................................5
1.3.2 Dapat mengetahuo tindakan dalam holistic care, holisme, humanisme..........................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Konsep Holistic Care.............................................................................................................6
2.2 Sejarah Holistic Care.............................................................................................................6
2.3 Perawatan Holistic Care.........................................................................................................6
2.3.1 Dimensi perawatan holistic.............................................................................................7
2.3.2 Nilai utama perawatan holistic........................................................................................7
2.4 Macam- macam cabang penyembuhan holistic care..............................................................7
2.4.1 Holistic Tradisional.........................................................................................................7
2.4.2 Holistic Modern...............................................................................................................7
2.4.3 Holistic Modern Ananophaty..........................................................................................8
2.5 Teknik pengobatan dan penerapan holistic care....................................................................8
2.5.1 Lima Metode pengobatan holistic...................................................................................8
2.6 Konsep Holisme.....................................................................................................................8
2.6.1 Pandangan holistic yang terpenting dalam kepribadian berupa:.....................................9
2.7 Konsep Humanisme...............................................................................................................9
2.7.1 Ciri-ciri Teori Humanisme............................................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12

2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Holistic (holisme dan
humanisme). Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
mata kuliah Falsafah Keperawatan selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang nutrisi penunjang pada kesehatan reproduksi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Istianah, Ners., M.Kep selaku dosen mata
kuliah Falsafah Keperawatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan
nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya buat ini
masih jauh dari kata sempurna, sebab itu, kritikan dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi memperbaiki makalah ini.

Mataram, 10 Desember 2022

Penulis
Manik Chindra Widari

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir masyarakat dan jenis
pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena perubahan ini merupakan suatu proses
terjadinya perpindahan dari status tetap menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan
diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik merupakan suatu
yang mendasari tindakan keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan
terdapat dimensi yang saling mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan
spiritual.
Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada konsep keperawatan holistik
yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan suatu masalah
fisik yng dapat diselesaikan dengan pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini
memperlihatkan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani,
mental, sosial, dan spiritul yang saling mempengaruhi. Sebagai perawat atau ners materi yang
sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep caring, mampu menanamkan dalam
hati, disirami, dipupuk untuk mampu memperlihatkan kemampuan soft skill sebagai perawat
yaitu empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat serta mampu belajar seumur hidup. Semua
itu akan berhasil dicapai oleh perawat kalau mereka mampu memahami apa itu caring.
Saat ini, caring adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan. Mata ajaran ini
mendeskripsikan tentang keperawatan dasar dimana perawat akan mendalami konsep sebagai
dasar ilmu keperawatan. Diharapkan perawat mampu memahami tentang pentingnya perilaku
caring sebagai dasar yang harus dikuasai oleh perawat atau ners. Humanisme adalah upaya
mengimplementasikan sikap dan tindakan yang sesuai prinsip-prinsip penghargaan dan
penghormatan nilai-nilai kemanusiaan yang meliputi segala aspek kehidupan.

4
I.2 Rumusan Masalah
I.2.1 Untuk membahas konsep holistic care, holisme dan humanisme
I.2.2 Untuk membahas tindakan didalam holistic care, holisme, dan humanisme
I.3 Tujuan
I.3.1 Dapat mengetahui konsep holistic care, holisme, dan humanisme
I.3.2 Dapat mengetahuo tindakan dalam holistic care, holisme, humanisme

5
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Konsep Holistic Care


Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy dan healthy. Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek
dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritual.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen/unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi dan lainnya.
II.2 Sejarah Holistic Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts
dalam bukunya "Holism and Evolution". Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik,
yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistic populer dengan cepat di
tahun 70an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistic
sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa
memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran,
dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam. Contoh praktis holistik adalah Socrates,
yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan
bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

II.3 Perawatan Holistic Care


Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang
secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan
antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan. Asuhan
keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan
6
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung
dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
II.3.1 Dimensi perawatan holistic
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman
bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
II.3.2 Nilai utama perawatan holistic care
1. Filosofi dan Pendidikan
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi
dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk
praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani
orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.

II.4 Macam- macam cabang penyembuhan holistic care


II.4.1 Holistic Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak
ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan
tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda,
uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam.
Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
II.4.2 Holistic Modern
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan
teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern

7
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang termasuk holistik modern
adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan
sebagainya.
II.4.3 Holistic Modern Ananophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara
keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan
menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup,
penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
II.5 Teknik pengobatan dan penerapan holistic care
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen/unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
II.5.1 Lima Metode pengobatan holistic secara terapi
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan seimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

II.6 Konsep Holisme


Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani),
Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika),yang
berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-
menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan
atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian- bagian.

8
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu
bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen.
II.6.1 Pandangan holistic yang terpenting dalam kepribadian berupa:
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity. integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan
normal dan disorganisasi berarti patologik.
2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut
hukum- hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan
potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
II.7 Konsep Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. "Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".

9
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.
Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme
biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan
positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain
afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran
humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri
orang yang belajar secara optimal.
II.7.1 Ciri-ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri,
menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri
secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika mahasiswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam diri mereka.
Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu mahasiswa harus mampu
untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mahasiswa
mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu seberapa besar mahasiswa tersebut dapat
memahaminya juga mahasiswa dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akan
belajar. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil
belajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang

10
terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi atau
perasaan, komunikasi terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

11
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh. yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen/unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani),
Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika), yang
berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-
menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan
atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian- bagian. Sehingga pikiran
dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan
apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan.
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. "Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".
III.2 Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan agar semua mengerti dan
menerapakannya dalam kehidupan sehari-hari lebih-lebih kita sebagai Perawat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, lilis dan Ramadhaniyat. 2018. Falsafah dan teori keperawatan. Pontianak: Pustaka
Pelajar

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-humanisme/

https://framadhani45.blogspot.com/2013/12/konsep-holistic-care-caring-holism.html

13

Anda mungkin juga menyukai