Disusun Oleh :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.2.1 Untuk membahas konsep holistic care, holisme dan humanisme...................................5
1.2.2 Untuk membahas tindakan didalam holistic care, holisme, dan humanisme..................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.3.1 Dapat mengetahui konsep holistic care, holisme, dan humanisme.................................5
1.3.2 Dapat mengetahuo tindakan dalam holistic care, holisme, humanisme..........................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Konsep Holistic Care.............................................................................................................6
2.2 Sejarah Holistic Care.............................................................................................................6
2.3 Perawatan Holistic Care.........................................................................................................6
2.3.1 Dimensi perawatan holistic.............................................................................................7
2.3.2 Nilai utama perawatan holistic........................................................................................7
2.4 Macam- macam cabang penyembuhan holistic care..............................................................7
2.4.1 Holistic Tradisional.........................................................................................................7
2.4.2 Holistic Modern...............................................................................................................7
2.4.3 Holistic Modern Ananophaty..........................................................................................8
2.5 Teknik pengobatan dan penerapan holistic care....................................................................8
2.5.1 Lima Metode pengobatan holistic...................................................................................8
2.6 Konsep Holisme.....................................................................................................................8
2.6.1 Pandangan holistic yang terpenting dalam kepribadian berupa:.....................................9
2.7 Konsep Humanisme...............................................................................................................9
2.7.1 Ciri-ciri Teori Humanisme............................................................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12
2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Holistic (holisme dan
humanisme). Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
mata kuliah Falsafah Keperawatan selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang nutrisi penunjang pada kesehatan reproduksi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Istianah, Ners., M.Kep selaku dosen mata
kuliah Falsafah Keperawatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan
nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya buat ini
masih jauh dari kata sempurna, sebab itu, kritikan dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi memperbaiki makalah ini.
Penulis
Manik Chindra Widari
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.2 Rumusan Masalah
I.2.1 Untuk membahas konsep holistic care, holisme dan humanisme
I.2.2 Untuk membahas tindakan didalam holistic care, holisme, dan humanisme
I.3 Tujuan
I.3.1 Dapat mengetahui konsep holistic care, holisme, dan humanisme
I.3.2 Dapat mengetahuo tindakan dalam holistic care, holisme, humanisme
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang termasuk holistik modern
adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan
sebagainya.
II.4.3 Holistic Modern Ananophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara
keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan
menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup,
penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
II.5 Teknik pengobatan dan penerapan holistic care
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen/unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
II.5.1 Lima Metode pengobatan holistic secara terapi
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan seimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
8
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu
bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen.
II.6.1 Pandangan holistic yang terpenting dalam kepribadian berupa:
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity. integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan
normal dan disorganisasi berarti patologik.
2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut
hukum- hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan
potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
II.7 Konsep Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. "Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".
9
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.
Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme
biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan
positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain
afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran
humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri
orang yang belajar secara optimal.
II.7.1 Ciri-ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan
yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan
interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri,
menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri
secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika mahasiswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan
dirinya yaitu membantu masing masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensi yang ada dalam diri mereka.
Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu mahasiswa harus mampu
untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mahasiswa
mengetahui apa yang dipelajarinya serta tahu seberapa besar mahasiswa tersebut dapat
memahaminya juga mahasiswa dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akan
belajar. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasil
belajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang
10
terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi atau
perasaan, komunikasi terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh. yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen/unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani),
Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dari Amerika), yang
berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihat dirinya terus-
menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan
atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian- bagian. Sehingga pikiran
dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan
apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan.
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik dan
humanistik. "Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".
III.2 Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan agar semua mengerti dan
menerapakannya dalam kehidupan sehari-hari lebih-lebih kita sebagai Perawat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, lilis dan Ramadhaniyat. 2018. Falsafah dan teori keperawatan. Pontianak: Pustaka
Pelajar
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-humanisme/
https://framadhani45.blogspot.com/2013/12/konsep-holistic-care-caring-holism.html
13