M. Wildan Humaidi
Constitution
Constitution UUD
(Inggris) (Indonesia)
Constitutie -Grondwet Verfassung-gerundgesetz Droit Constitutionnel
(Belanda) (Jerman) Loi Constitutionnel
(Perancis)
Dalam bahasa Yunani Kuno kata “konstitusi” berasal dari Politeia dan dlm
bahasa latin berasal dari kata Constitutio
Dalam Yunani Kuno tidak dikenal istilah Constitutio atau Jus
sebagaimana di Romawi
Preface
Carl J. Friedrich dalam bukunya:
“Constitutional Government
Constitution and Democracy Theory and
Practice in Europe and
Philosophical America”
mendefinisikan konstitusi
dalam 5 konsep
Structural
H. Rahman dalam bukunya,
Legal “Political Science and Government”
mengartikan konstitusi sebagai:
“ a body of Fundamental rules,
Documentarian
written or unwritten, which
determines the organization or
procedural structure of the government,
distributes powers and determines
the relations among the organs of
the government”
Definition
Hans Kelsen dalam bukunya Konstitusi menurut pengertian hukum
“General Theory of Law and adalah konstitusi dalam pengertian material
State” mengatakan: “konstitusi yang meliputi norma-norma yang mengatur
adalah dasar dari tata hukum proses pembentukan Undang-Undang.
nasional”. Dalam teori politik konsep konstitusi
Kelsen membedakan konsep mencakup juga norma-norma yang
konstitusi menurut tinjauan mengatur pembentukan dan kompetensi
Teori Hukum dan teori politik dari organ-organ eksekutif dan judikatif
tertinggi
Herman Heller dalam bukunya “Staatsrecht” mengemukakan tiga pengertian
konstitusi, yaitu:
Konstitusi dilihat dalam arti politis dan sosiologis sebagai cermin kehidupan
sosial politik yang nyata dalam masyarakat
Konstitusi dilihat dalam arti Juridis sebagai suatu kesatuan kaedah hukum yang
hidup dalam masyarakat
Konstitusi yang tertulis dalam satu naskah Undang-Undang Dasar sebagai hukum
yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara
Konstitusi
Konstitusionalisme
(Paham tentang
Pembatasan
Kekuasaan)
Konstitusi
Konstitusi
Sistem
Bentuk Kedudukan Perubahan
Pemerintahan
Derajat
Tertulis Rigid Presidensil
Tinggi
Tidak Derajat
Flexibel Parlementer
Tertulis Rendah
Classification
Flexible Rigid
Tolak ukur untuk menentukan suatu konstitusi bersifat
flexible atau rigid adalah:
Apakah perubahan terhadap suatu konstitusi
memerlukan prosedur istimewa (sulit) atau tidak.
Jika perubahan konstitusi tidak memerlukan prosedur
istimewa (mudah) maka konstitusi itu flexible. Jika
memerlukan prosedur istimewa (sulit) maka konstitusiitu
bersifat rigid.
Value
Karl Loewenstein dalam bukunya “reflection of the value of constitutions”
mengemukakan ada 3 macam nilai konstitusi.
Artinya jenis penilaian terhadap pelaksanaan norma-norma atau bunyi pasal-pasal
konstitusi dalam kenyataannya.
GOOD LUCK