Anda di halaman 1dari 3

Buat soal tentang resiko audit

RISIKO AUDIT

1. Sebut dan jelaskan 3 unsur risiko audit?


Terdapat tiga unsur risiko audit :
 Risiko Bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan
dan prosedur pengendalian intern yang terkait.

 Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi
yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern
entitas.

 Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
materialyang terdapat dalam suatu asersi.

2. Bagaimana hubungan antara tingkat keyakinan auditor dengan risiko audit?


Dimana semakin besar atau tinggi tingkat keyakinan/kepastian(confidence level) dari sang
auditor terhadap perusahaan/entitas klien, maka semakin kecil atau rendah risiko audit
terhadap perusahaan/entitas klien tersebut.

3. Mengapa risiko deteksi penting dalam proses audit bagi auditor?


Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit, dimana semakin efektif prosedur
audit yang diterapkan auditor, semakin kecil risiko deteksi aktualnya. Oleh karena itu,
auditor mengendalikan risiko audit dengan cara mengendalikan risiko deteksi.

4. Bagaimana model perhitungan resiko audit?


Model risiko audit, mengekspresikan hubungan antara komponen-komponen risiko audit
sebagai berikut : AR = IR x CR x DR
Keterangan :
AR = Audit Risk (Resiko Audit)

IR = Inherent Risk (Resiko Bawaan)

CR = Control Risk (Resiko Pengendalian)

DR = Detection Risk (Resiko Deteksi)

TD = Test of detail risk (Resiko Penilaian)


Bandingkan laporan keuangan 5 tahun terakhir dari perusahaan di bursa efek Indonesia
PT Telkom Indonesia tbk

1. Analisis vertikal
Pada analisis vertikal saya membandingkan saldo kas & setara kas dan Utang:

Saldo Kas & Setara Kas menurun sebesar 3,1% atau senilai Rp.50,8 milyar yaitu dari Rp.
1.649,7 milyar per 31 Desember 2020 menjadi Rp. 1.598,9 milyar per 31 Desember
2021. Menurunnya saldo Kas & Setara Kas ini terjadi sebagai akibat dari:
 turunnya saldo Kas sebesar 43,4% yaitu dari Rp. 12,2 milyar per 31 Desember
2020 menjadi Rp. 6,9 milyar per 31 Desember 2021,
 turunnya saldo Deposito dan Reksana Dana sebesar 73,0% yaitu dari Rp. 883,6
milyar per 31 Desember 2020 menjadi Rp.238,3 milyar per 31 Desember 2021.
Sedangkan
 saldo Bank naik sebesar 31,9% yaitu dari Rp. 753,9 milyar per 31 Desember 2020
menjadi Rp. 1.353,8 milyar per 31 Desember 2021.
Saldo Kas terdiri dari saldo uang kas yang berada di kantor pusat dan kantor-kantor
cabang dan/atau kantor perwakilan, saldo Bank tersimpan di beberapa bank dalam
rekening rupiah dan US$, sedangkan saldo Deposito disimpan di beberapa bank dalam
bentuk simpanan rupiah. Lebih dari 14,9% saldo pos Kas & Setara Kas per 31 Desember
2021 ini, yaitu senilai Rp. 238,3 milyar, disimpan dalam bentuk Deposito. Perseroan
tidak menggunakan saldo Kas dan Setara Kas ini sebagai jaminan atas liabilitas dan
pinjaman lainnya.

Utang Usaha meningkat sebesar 6,2% senilai Rp. 22,9 milyar yaitu dari Rp. 370,3 milyar
per 31 Desember 2020 menjadi Rp.393,2 milyar per 31 Desember 2021.
Peningkatan Utang Usaha terjadi karena utang usaha kepada Pemasok Dalam Negeri
naik sebesar 0,7% senilai Rp. 2,4 milyar, yaitu dari Rp. 322,0 milyar per 31 Desember
2020 menjadi Rp.324,4 milyar per 31 Desember 2021, dan utang kepada Pemasok Luar
Negeri naik sebesar 42,4% senilai Rp. 20,5 milyar yaitu dari Rp. 48,3 milyar per 31
Desember 2020 menjadi Rp. 68,8 milyar per 31 Desember 2021.
Akun Utang Usaha terdiri dari Utang Usaha kepada Pemasok Dalam Negeri untuk
pembelian bahan baku susu murni, bahan kemasan, dan bahan-bahan pembantu, serta
Utang Usaha kepada Pemasok Luar Negeri untuk pembelian impor bahan kemasan,
bahan konsentrat minuman, dan bahan baku lainnya. Perseroan tidak memberikan
jaminan dalam bentuk apapun kepada para pemasok sehubungan dengan pasokan
barang tersebut.
2. Analisis horizontal
Membandingkan Laporan laba-rugi 5 tahun terakhir

Laporan Laba Rugi


PT Telkom Indonesia tbk

Keterangan 2021 2020 2019 2017


Pendapatan 6,616,642,000,000 5,967,362,000,000 6,241,419,000,000 5,472,882,000,000 4,879,559,000,000
Beban
4,241,696,000,000 3,738,835,000,000 3,891,701,000,000 3,516,606,000,000 3,043,936,000,000
pendapatan
Laba kotor 2,374,946,000,000 2,228,527,000,000 2,349,718,000,000 1,956,276,000,000 1,835,623,000,000
Beban operasi 5,162,705,000,000 4,726,522,000,000 5,004,572,000,000 4,606,848,000,000 3,953,061,000,000
Beban
858,980,000,000 701,544,000,000 1,103,047,000,000 1,085,166,000,000 888,451,000,000
administrasi
Beban bunga 232,065,000,000 27,783,000,000 1,633,000,000 2,045,000,000 13,886,000,000
Laba operasi 1,627,958,000,000 1,240,840,000,000 1,264,394,000,000 892,565,000,000 968,295,000,000
EBIT 1,655,186,000,000 1,335,762,000,000 1,328,799,000,000 930,759,000,000 988,311,000,000
Laba sebelum pajak 1,541,932,000,000 1,472,998,000,000 1,375,359,000,000 949,018,000,000 1,035,192,000,000
Laba bersih 1,271,638,000,000 1,151,177,000,000 1,032,277,000,000 697,784,000,000 708,192,000,000

Anda mungkin juga menyukai