A1.1
PERMASALAHAN EKONOMI
A. INFORMASI UMUM
1. IDENTITAS MODUL AJAR
a. Nama Penyusun : Bambang Ixtyarto,S.Pd.,M.Pd
b. Satuan : SMK Negeri 1 Pracimantoro
Pendidikan
c. Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
d. Program : Akuntansi Keuangan dan Lembaga
Keahlian
e. Kelas / Semester : XI / Gasal
f. Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
g. Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
h. Jumlah : 2 x Pertemuan
Pertemuan
2. ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
a. Elemen : Ekonomi bisnis dan administrasi umum
b. Capaian : Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengidentifikasi
Pembelajaran permasalahan ekonomi, memahami model dan pelaku ekonomi,
memahami kegiatan ekonomi, menerapkan ilmu ekonomi dalam
kegiatan usaha, serta memahami administrasi dan fungsi-fungsi
manajemen.
3. KOMPETENSI AWAL
a. Peserta didik mampu menerapkan kegiatan ekonomi
b. Peserta didik mampu mengakses informasi dari buku materi masalah ekonomi bisnis
dari internet
4. PROFIL PELAJAR PANCASILA
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia
b. Mandiri
c. Bernalar Kritis
d. Gotong Royong
5. MATERI PEMBELAJARAN
a. Permasalahan Pokok Ekonomi
6. SARANA DAN PRASARANA
a. Alat dan Bahan : Laptop, Alat Tulis, LCD Proyektor, Kertas
b. Sumber Belajar : Modul Ajar , Tayangan presentasi, bahan diskusi, Tentang Masalah
Pokok Ekonomi, Internet
7. TARGET PESERTA DIDIK
a. Jumlah peserta didik 36 orang
b. Peserta didik regular tipikal
c. Peserta didik dengan kesulitan dan hambatan belajar
d. Peserta didik cerdas dan berbakat dengan pencapaian tinggi (HOTS)
8. MODEL PEMBELAJARAN
a. Model : Discovery Learning dengan Make a Match
Pembelajaran
b. Moda : Luring
Pembelajaran
c. Metode : Ceramah,Diskusi, Presentasi
Pembelajaran
B. KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
a. Menjelaskan masalah pokok ekonomi
b. Mengevaluasi masalah-masalah ekonomi
2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Berpikir Kritis dapat dimanfaatkan dalam memecahkan masalah yang muncul dikemudian hari
b. Identifikasi komponen administrasi dan fungsi manajemen dapat dimanfaatkan saat peserta didik
berada dilingkungan sekitar
3. PERTANYAAN PEMATIK
a. Apakah kamu tahu tentang masalah ekonomi keluarga?
b. Mengapa ada beragam masalah ekonomi?
c. Mengapa kita perlu mengetahui tentang permasalahan ekonomi?
d. Mengapa ada kelangkaan?
e. Mengapa manusia selalu memenuhi kebutuhan?
A B C D E
(b) Apakah kamu tadi sarapan sebelum berangkat ke sekolah ?
(c) Lalu apa yang kalian gunakan saat berangkat sekolah ?
(d) Jika kamu tidak sarapan maka apa yang kamu rasakan terhadap tubuhmu?
(e) Apakah kamu memiliki kekuatan untuk menaiki sepeda / berjalan kaki ke sekolah
Aspek 4 3 2 1
Observasi Siswa mengamati
Siswa mengamati Hanya salah satu dari
Dua dari aspek tanaman dengan
tanaman dengan teliti, kriteria aspek
mengamati dipenuhi ceroboh, tergesagesa,dan
cekatan, dan tepat mengamati
tidak tepat
Identifikasi Siswa mengidentifikasi
komponen biotik dan Dua dari aspek Hanya salah satu dari
Siswa mengidentifikasi
biotik dengan tepat, mengidentifikasi kriteria aspek
tanaman tidak teliti
banyak dan memiliki dipenuhi mengidentifikasi
hubungan
Komunikasi Siswa Dua dari aspek Hanya salah satu dari Siswa
mengkomunikasikan Komunikasi kriteria aspek mengkomunikasikan
hasil pengamatan di dipenuhi, sementara komunikasi yang hasil pengamatan di
depan kelas dengan salah terpenuhi, sementara depan kelas dengan
suara lantang, jelas, dan satu kriteria tidak dua kriteria tidak suara pelan, tidak jelas,
dapat dimengerti dipenuhi dipenuhi dan tidak dimengerti
Teknik penilaian: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 / 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
MataPelajaran : Kejuruan Akuntansi dan Keuangan Lebaga
Kelas/Semester : XI / 1
Materi : Permasalahan Ekonomi
Hari/ Tanggal :
Pertemuan Ke :
4. Daftar Pustaka
a. Mulyono Agus dan Munas Reham.2018. Ekonomi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset
b. Ritonga, dkk., Pelajaran Ekonomi, Jakarta: Erlangga
c. Modul Ekonomi : https://adoc.pub/permasalahan-pokok-ekonomi.html
d. https://www.yuksinau.id/kelangkaan/
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pracimantoro
.
MATERI AJAR PERTEMUAN KE 1
Masalah ekonomi yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan pemenuhankebutuhan hidup, tetapi juga cara mengatur dan melayani
jutaan orang yangmemiliki kebutuhan berbeda.Untuk mengatasi hal tersebut, seseorang menggunakan akal dan pikiran
gunamenumbuhkan kreativitas dalam tindakan ekonomi. Sikap kreatif dapatditunjukkan melalui kegiatan mencari dan
mengelola alternatif pilihan sumberdaya.
Masalah Pokok Ekonomi Klasik Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan
menjadi tiga permasalan utama adalah sebagai berikut:
a. Masalah Produksi adalah Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia.
Demi memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
Perhatikanlah gambar diatas !jika kalian pernah mengunjunginya kalian pasti tahu bahan baku yang
dibutuhkan, cara membuat atau masalah-masalah yang ada. Seperti, penyediaan bahan baku, tenaga kerja,
permodalan dan sebagainya. Dalam upaya mencukupi kebutuhan tersebut timbul pokok masalah mendasar
yang menjadi pertanyaan dan harus dipecahkan, meliputi: Apa yang dapat diproduksi? Bagaimanakah cara
memproduksi? Dan kepada siapa saja produksi tersebut akan dijual? Pokok masalah ekonomi modern
didasarkan pada kelangkaan dan pilihan. Masalah kelangkaan menjadi penyebab masalah dalam memilih
(problem of choice) sehingga muncullah empat pertanyaan mendasar tentang what, how, who dan for whom
yang dirumuskan dalam tiga pertanyaan, yaitu :
a. Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak (what?)
Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen dapat menentukan barang
dan jasa apa yang diproduksi. Apakah akan memproduksi bahan makanan, obat-obatan, senjata, mesin
industri, peralatan elektronik, mainan anak dsb. Masyarakat tidak mungkin memproduksi semua jenis benda
pemuas kebutuhan tersebut. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan.
Kenapa? Ini tentu karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan mengalami kerugian, bahkan, bisa
bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia. Untuk dapat mengetahui secara tepat perlu dilakukan
penelitian atau survey pasar. Contoh nya memiliki sebidang tanah yang terletak di tepi jalan raya, akan
diapakan tanah tersebut? ditanami kedelai, jagung, dijadikan kebun tanaman hias, atau dibangun ruko?
begitu juga jika memiliki sejumlah dana, akan digunakan untuk memproduksi apa dan berapa jumlahnya,
agar diperoleh keuntungan yang maksimum. Pertanyaan pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya
dengan cermat. Hal ini mengingat kesalahan dalam memberi jawaban akan berakibat tidak terpenuhinya
kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang akan diperoleh produsen menjadi hilang.
c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?) Masalah ini menyangkut soal siapa yang
memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan
dari barang dan jasa yang diproduksi bukan hanya untuk konsumen saja. Melainkan ada pihak-pihak lain
yang menerima keuntungan. Seperti misalnya, karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan baku
akan mendapat upah, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan
menerima keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah ini sangat berkaitan dengan
“siapa saja yang mendapat untung” dari diproduksinya barang dan jasa, sehingga produsen harus bisa
menyelesaikan masalah ini. Untuk merumuskan jawaban dari pertanyaan “untuk siapa” hal-hal yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
1) Siapa pengguna atau pemakai produk yang diproduksi?
2) Bagaimana cara distribusi agar barang atau jasa sampai pada konsumen?
3) Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atau tempat mencari nafkah?
Setelah ada penentuan yang jelas tentang barang atau jasa apa yang akan diproduksi,bagaimana cara
memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi(what, how, dan for whom) langkah selanjutnya adalah
melaksanakan produksi sesuai rencana tersebut.
MATERI AJAR PERTEMUAN KE 12
Pengertian kelangkaan dalam ilmu ekonomi memiliki makna yang serupa dengan maka langka menurut
bahasa. Namun, terdapat konteks yang berbeda. Secara bahasa, langka memiliki arti jarang didapat, jarang
ditemukan, atau jarang terjadi. Secara umum, pengertian kelangkaan dalam ilmu ekonomi juga dapat
dipahami secara demikian. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah definisi kelangkaan dalam ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, pengertian kelangkaan diurai menjadi dua definisi, yaitu:
1. Langka dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia, sementara
berbagai benda yang tersedia, memiliki jumlah yang terbatas. Akibatnya, terjadilah kelangkaan.
2. Langka dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Keterbatasan alat
pemuas kebutuhan dikarenakan oleh kelangkaan atau keterbatasan sumber daya ekonomi.
Menurut Suparmoko (2007: 2) dalam buku “Ekonomi 1”, definisi dari kelangkaan adalah kondisi yang
menunjukkan terbatasnya sesuatu baik berupa kebutuhan maupun sumber daya.
Kemudian, definisi dari ilmu ekonomi yang menurut Profesor P. A. Samuelson dalam “Pengantar Ilmu
Ekonomi” (Marit, dkk., 2021: 3) adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat
pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas –
tetapi, dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa datang kepada berbagai individu
dan golongan masyarakat.
Jadi Kelangkaan dalam ilmu ekonomi adalah kondisi saat terjadinya kesenjangan antara sumber daya
ekonomi yang terbatas bersinggungan dengan jumlah kebutuhan hidup yang tidak terbatas.
Salah satu contoh terkini (26/1 2022) dari kelangkaan dalam ilmu ekonomi adalah adanya kelangkaan
minyak goreng di Indonesia. Hal ini pun menjadi masalah yang serius sebab minyak goreng merupakan
salah satu kebutuhan pokok setiap rumah tangga di Indonesia.
B. Penyebab Kelangkaan
D. Dampak
PUsiiiiiiing!!!!!!
Berikut adalah delapan dampak yang akan terjadi akibat kelangkaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kenaikan Harga Jual
Jika terdapat kelangkaan dalam suatu barang, maka otomatis akan menaikan harga dari barang tersebut.
Contoh: minyak atau bahan bakar yang mengalami kenaikan harga sebab banyaknya permintaan yang
akan menguras bbm tersebut.
Dampak dari kenaikan harga jual ini juga akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakuakan
beberapa hal, seperti:
Mencari beberapa sumber alternatif yang baik, sebagai contoh pasokan minyak baru dari Antartika.
Mencari alternatif contohnya menggunakan mobil panel surya.
2. Kurva Permintaan seiring waktu
Dalam jangka pendek, permintaan merupakan harga yang sifatnya tidak elastis.
Sebagai contoh seseorang yang menggunakan mobil bensin, harus tetap membeli bensin.
Tetapi, dengan seiring waktu, orang bisamembeli mobil listrik atau sepeda, oleh sebab itu, permintaan
akanbensin jatuh.
Permintaan akan lebih elastis dengan harga dari waktu ke waktu.
Oleh sebab itu, di pasar bebas, terdapat insentif untuk mekanisme pasar guna menangani masalah
kelangkaan.
3. Kegagalan pasar potensial
Contoh:
perusahaan yang tidak memikirkan pasokan untuk masa depan.
barang yang ditentukan oleh harga, sehingga sebagian orang tidak mampu membeli barang tertentu.
Oleh sebab itu, ekonomi juga mementingkan redistribusi pendapatan guna membantu tiap individu
agar mampu membeli kebutuhannya.
produksi emisi CO2 menimbulkan pemanasan global, naiknya permukaan laut yang akan
memperburuk kelangkaan masa depan.
4. Tragedi
Tragedi milik bersama berlangsung pada saat penggembalaan yang berlebihan dari sebuah lahan atau
ladang tertentu.
Contoh: penangkapan ikan besar-besaran yang akan mengurangi populasi ikan. Dan dapat menyebabkan
kelangkaan.
5. Kuota dan kelangkaan
Salah satu solusi dalam mengatasi kelangkaan yaitu dengan menerapkan kuota berapa banyak orang yang
bisa membeli suatu barang.
Masalah kuota dapapat merujuk ke pasar gelap, sebab untuk mendapatkan barang tertentu, sebagaian
orang bersedia membayar jumlah yang tinggi untuk memperoleh barang itu.
6. Masalah ganda
Sebab kebutuhan bisa bersifat subyektif, maka konsep ini berlaku dalam beberapa kondisi, misalnya:
Individu atau kelompok yang berada dalam kemiskinan absolut di sebuah negara berkembang.
Individu atau kelompok yang berada dalam kemiskinan relatif di tempat lain (contoh: selepas
kehilangan pekerjaan, bercerai, atau lainnya)
Individu atau kelompok yang mengetahui tenggelamnya tagihan yang wajib dibayar sebelum cek
pembayaran selanjutnya.
7. Mempengaruhi Pemikiran
Pada saat kita mengalami kelangkaan, bandwidth mental (fokus pikiran) akan berkurang.
Hal ini akan membuat kita rentan pada sejumlah hasil buruk.
Kita cenderung akan melakukan hal buruk pada beberapa hal.
Contohnya: gagal dalam tes kelincahan mental, menunjukkan impulsivitas, kontrol diri yang jelek, mudah
tersinggung, serta dapat berbicara yang tidak sopan.
8. Menghambat Perilaku Optimal
Penurunan dalam bandwidth mental ini selanjutnya akan merujuk kepada tingkah ataupun keputusan buruk
yang kemudian akan menyebabkan kerugian.
Contoh kasus ini: kekurangan uang dapat menyulitkan seseorang dalam membuat pilihan terbaik yang
berguna untuk meningkatkan posisi keuangan kembali.