Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN HASIL

PELATIHAN PEMANFAATAN PELAPAH PISANG DALAM PEMBUATAN


KERAJINAN PADA MASYARAKAT DESA MARGACINTA KECAMATAN
MORAMO KOTA KENDARI

TIM PELAKSANA

Dr. Rizal, S.Pd., M.Hum. (Ketua Tim Pengusul)


NIDN. 0004057202

Dr. La Ode Nggawu, S.Pd, M.Si NIDN. 0020107304

Dra. Irawaty., M.Pd. NIDN. 0001016522

Hj. Hasnawati, S.Si.,M.Si NIDN. 197412312000122001

Andini NIM. A1A120004


Dhita Juni Andari NIM. A1A20006
Nanda Agustina NIM. A1A120050
Sitti Sumriati NIM. A1A120108

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

1
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

1. JudulProposalKegiatan :“PemanfaatanLimbahPelepah Pisang Dalam


PembuatanKerajinan Pada Masyarakat Desa
Margacinta Kec. Moramo Kota Kendari”

2. Lokasi :Desa Margacinta Kec. Moramo Kota Kendari


3. Dosen (Penanggung jawab)

Nama : Dr. Rizal, S.Pd., M.Hum


NIDN : 0004057202
BidangKeahlian : Ilmu Ekonomi
Pangkat/Gol : Lektor
Prog.Studi/Jurusan : PendidikanEkonomi
PerguruanTinggi : Universitas HaluOleo
AlamatKantor : JalanH.E.AMokodompit
Hp/Email : 085242125303/ rizalkeala72@gmail.com

4. Anggota Tim Pengusul :

a. Jumlah anggota pengusul: 7 Orang


b. Nama : Dr. La Ode Nggawu, S.Pd, M.Si
NIP/NIDN : 197310202005011002/0020107304

Tempat/Tgl. Lahir : Lasehao, 20Oktober 1973


Jenis Kelamin : Laki-Laki
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Pangkat/Gol : Pembina/IVa
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat : Jl. HEA. Mokodompit, Lorong Mata Air III Lalolara, Kec.
Kambu Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Nomor Telepon : HP. 082393342226
Email Adress : laodenggawu44@gmail.com

c. Nama : Hj.Hasnawati,S.Si.,M.Si

2
NIDN : 197412312000122001
BidangKeahlian : Statistika
Pangkat/Gol : Pembina/IV.a
Prog.Studi/Jurusan : PendidikanMatematika
PerguruanTinggi : Universitas Halu Oleo
AlamatKantor : JalanH.E.AMokodompit
Hp/Email : 08128528691/hasnafkip@yahoo.co.id9

d. Nama : Dra. Irawaty., M.Pd


NIDN : 0001016522
Email : irawaty_fkip@yahoo.com

Nomor Telepon/HP : 0852 4160 0229

Alamat Kantor : Universitas Haluoleo, Kampus Hijau Bumi


Tridharma Anduonohu, Kendari

e. Nama Anggota 2 : Andini


NIM : A1A120004
f. Nama Anggota 3 : Dhita Juni Andari
NIM : A1A120006
g. Nama Anggota 4 : Nanda Agustina
NIM : A1A120050
h. Nama Anggota 5 : Sitti Sumriati
NIM : A1A120108

3
4
5
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat: Pelatihan Pemanfaatan Pelapah Pisang Dalam


Pembuata Kerajinan Pada Masyarakat Desa Margacinta Kec.Moramo Kota Kendari
2. Tim Pelaksana:
No Nama Jabatan Program Fakultas Alokasi Waktu
. Studi/Jurusan Asal (jam/minggu)

1. Dr. Rizal S.Pd., M.Hum. Ketua Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

2. Dr. La Ode Nggawu, S.Pd, M.Si Anggota 1 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

3. Hj. Hasnawati, S.Si., M.Si Anggota 2 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

4. Dra. Irawaty., M.Pd. Anggota 3 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

2. Andini Anggota 4 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

3. Dhita Juni Andari Anggota 5 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

4. Nanda Agustina Anggota6 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

5. Sitti Sumriati Anggota7 Pendidikan FKIP 13 Jam/Minggu


Ekonomi

3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat:


Masyarakat di Kelurahan/Desa Margacinta Kota Kendari.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : Desember 2022
Berakhir : April 2023
5. Usulan Biaya LPPM sebesar: Rp. 13.100.000,-
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Kelurahan Margacinta Kota Kendari.
7. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan :
a. Permasalahan yang ditemukan :

6
1. Banyaknya bahan baku (limbah pelepah pisang) yang tidak termanfaatkan dalam
masyarakat
2. Kurangnya kreativitas mahasiswa dan masyarakat dalam memanfaatkan peluang-
peluang usaha. Kurangnya pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan
manajemen usaha dan bagaimana memulai suatu usaha
3. Kurangnya kemampuan mahasiswa dan masyarakat dalam pemasaran produk
berbasis digital.

b. Solusi yang ditawarkan :


1. Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa sebagai pembuat produk dalam
menciptakan potensi dan peluang usaha kecil maupun besar.
2. Melakukan pendampingan kepada mahasiswa dalam menemukan potensi-potensi
usaha agar tidak bergantung lagi kepada orang tuanya.
3. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap mahasiswa dalam bentuk
memanfaatkan ketersediaan bahan baku seperti pelepah pisang menjadi produk
yang bernilai.

8. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:


1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada di lingkungan sekitar.
2. Memberikan pengalaman atau pengetahuan bagi mahasiswa untuk menciptakan
peluang usaha yang kreatif dan inovatif.
3. Melatih mahasiswa sehingga mereka mengetahui bahan-bahan baku tersebut
menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
4. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan
kerja baru
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan dan mendesai
produk tersebut sehingga lebih menarik.
6. Menciptakan mahasiswa yang berwirausaha atau interpreneurship.

9. Rencana Luaran:
a) Kerajinan dari pelapah pisang
b) Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional.

7
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM vi
DAFTAR ISI viii
RINGKASAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Analisis Situasi 5
B. Tujuan 5
C. Manfaat 5
D. Rumusan Masalah 5
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 6
A. Solusi yang ditawarkan 6
B. Target yang ingin di capai 6
C. Luaran 7
BAB III METODE PELAKSANAAN 8
A. Persiapan 8
B. Refleksi 11
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 13
A. Anggaran Biaya 13
B. Jadwal Kegiatan 15
C. Lokasi Pengabdian Masyarakat 16
D. PesertaPengabdian Masyarakat 16
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 17
BAB VII KESIMPULAN 26
DAFTAR PUSTKA 27
LAMPIRAN 29

8
RINGKASAN

Program Pengabdian Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pemanfaatan Pelapah


Pisang Dalam Pembuata Kerajinan Pada Masyarakat Desa Margacinta Kec.Moramo Kota
Kendari”. Program ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bualan Desember-April 2023.
Melibatkan mahasiswapendidikan Ekonomi sebanyak 4 orang sebagai peserta Pengabdian.
Program pemberdayaan ini didasari atas kepedulian dalam memanfaatkan
teknologiaplikasiuntukmenumbuhanmahasiswa yang berwirausaha atau interpreneurship.

Permasalahan yang diidentifikasidiantaranya; Banyaknya bahan baku (limbah


Pohon Pisang) yang tidak termanfaatkan dalam masyarakat, Kurangnya kreativitas
masyarakat dalam memanfaatkan peluang- peluang usaha dan Kurangnya kemampuan
masyarakat dalam pemasaran produk berbasis digital.

Alternatif pemecahan masalahmelakukan pelatihan pemanfaatan limbah pohon


pisang dalam pembuatan aneka kerajinan pada masyarakat Margacinta Kota Kendari.

Metode pelaksanaan terdiri atas tiga tahapan yaitu persiapan atau rekruitmen
peserta, pembekalan mahasiswa dan pelaksanaan. Dalam tahapan pelaksanaan diawali
dengan tahapan: (1) Perencanaan (analisis kebutuhan, sosialisasi program, dan penyusunan,
(2) Tindakan, (3) Observasi dan Evaluasi, dan (4) Refleksi.

Kata Kunci: Pelatihan dan Pemanfaatan.

9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis pisang, baik yang
sudah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar. Kurang lebih ada 200 jenis
pisang yang dapat dimanfaatkan untuk pisang segar, pisang olahan, maupun pisang
yang diambil seratnya. Selain pisang yang diambil seratnya dimana batangnya
merupakan bagian yang dipanen, pisang yang menghasilkan buah segar untuk buah
meja dan pisang olahan batangnya kebanyakan dibiarkan saja karena hanya buahnya
yang diambil (Kaleka dan Hartono, 2013).
Pelepah pisang merupakan bagian dari batang pisang yang memiliki struktur
batang yang sangat berbeda dengan tanaman lainnya,karena merupakan batang palsu
yang tersusun dari pelepah-pelepah yang terbungkus dan berimpitan.serat yang
didapat dari pelepah pisang adalah serat yang kuat. Pelepah pisang juga memiliki
jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan, serta apabila dikeringkan
menjadi padat sehingga menjadikannya suatu bahan yang memiliki daya serat yang
cukup bagus. Selain itu serat pelepah pisang juga memiliki keunggulan yaitu berdaya
simpan tinggi sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan (Indrawati, 2009).
Pelepah pisang adalah pelepah daun yang saling menelungkup sehingga
bentuknya menyerupai batang pisang. Sebab itu bahan baku kerajinan berasal dari
batang pisang yang dikelupas lembaran-lembarannya, mulai dari bagian luar kebagian
dalam. Setiap batang pisang saat dikelupas dapat diperoleh 10-14 lembar pelepah.
Tentunya tergantung besar kecilnya batang pisang (Kaleka dan Hartono, 2013).
Pengolahan pelepah pisang yang sederhana melalui penjemuran dan sekedar
menjadi bahan baku untuk rumah produksi kerajinan berbahan dasar pelepah pisang
yang menjangkau daerah sekitar. Pelepah pisang yang telah dikeringkan dalam kurun
waktu 3-4 hari dengan bergantung pada cuaca (sinar matahari) (Gofur, 2020).
Melihat lebih dalam pada kinerja ekspor industri kerajinan mencapai Rp.76,7
Triliyun atau meningkat 8 persen pada tahun 2016. Sejalan dengan kerajinan terdapat
peningkatan kinerja ekspor yakni mencapai Rp. 21,7 Triliyun atau meningkat 7,6
persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan pencapaian tersebut menjadi lebih baik tentunya perlu
kerja lebih keras lagi dan saling bahu membahu antara pihak yang saling

1
berkepentingan. Industri kerajinan akan lebih fokus dalam program kegiatan ini dan
pelaku usaha ini tersebar diseluruh pelosok nusantara, terutama di daerah daerah yang
mempunyai sumber daya lokal yang bisa diandalkan, salah satu contohnya adalah
potensi kerajinan pelepah pisang.
Raharjo (2012) menyampaikan bahwa pelepah pisang dapat digunakan sebagai
peredam suara, Wisesa (2016) menambahkan tentang manfaat pelepah pisang yang
lainnya yaitu dapat diolah menjadi kerajinan tas, tikar, sendal, kap lampu, kursi,
tempat pensil dan lainya.
Serat batang pisang berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan tas (Devi,
Septiyani dan Musdalifa, 2019). Selain itu, serat dari batang pisang juga dapat sebagai
bahan dasar papan serat (Juniardi dkk, 2012). Kerajinan tekstil Maemuna (2006) yang
memiliki nilai ekonomi sehingga dapat berdampak pada pendapatan tambahan rumah
tangga dan peningkatan kebersihan dilingkungan dengan memanfaatkan potensi
limbah disekitaran pekarangan rumah. Eksplorasi pemanfaatan limbah berupa serat
pelepah pisang sangat berpotensi menjadi cikal bakal produk unggulan. Hal ini senada
dengan pernyataan panggabean et al (2020) bahwa optimalisasi produk lokal dapat
berpotensi menjadi produk unggulan yang berdampak pada peningkatan ekonomi
masyarakat.
Pelepah pisang memiliki jaringan seluler dengan pori-pori yang saling
berkaitan sehingga ketika dilakukan proses pengeringan akan menjadi padat. Pelepah
pisang merupakan tanaman dengan daya simpan lama, ditemukan dibanyak tempat
sebagai limbah pertanian, dan biaya yang dikeluarkan cukup rendah dalam perolehan
bahan maupun penenganan bahan yang dilakukan. Pelepah pisang memiliki
kandungan aselulosa sebesar 83,3% dan lignin sebesar 2,97% (Bahri,2015).
Berdasarkan kandungan selulosanya makan pelepah pisang dapat digunakan sebagai
alternatif bahan baku kertas pengganti kayu dengan nilai selulosa diatas 80%.
Banyaknya limbah pelepah pisang yang dibiarkan sehingga membusuk yang
mencemari lingkungan. Dari enam variasi perlakuan dan satu kontrol, rerata hasil uji
kuat tarikkertas terhadap 15 lembar kertas dari masing-masing perlakuan
perbandingan antara kertas bekas dan pelepah pisang kering yang digunakan, yaitu
1:0,5; 1:1; 1:1,5; 1:2; 1,5:2; dan 0,5:2;secara berturut-turut adalah sebesar: 4474 gram;
5524 gram; 6650 gram; 7848 gram; 9546 gramdan 6800 gram. Setelah diuji dengan
one way anova diperoleh nilai p < 0,001 yang berartibahwa perbedaan yang ada
memang bermakna. Variasi perbandingan 1,5:2 menghasilkan kuattarik paling baik

2
dibandingkan dengan lima lainnya. Faktor yang berpengaruh pada kuat tarikadalah
panjang serat, komponen bahan, proses penekanan, dan ikatan antar serat yang ber-
hubungan dengan kandungan serat halus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
semakin ba-nyak jumlah komponen bahan dalam pembuatan kertas daur ulang maka
akan semakin besarpula kuat tarik kertas yang dihasilkan (Bahri,2015).
Hasil uji kesukaan oleh panelis ahli dan panelis terlatih dihasilkan kriteria
Sangat Suka, sehingga tas dari pelepah pisang dinyatakan disukai. Produk tas diuji
kelayakan oleh 42 responden. Hasil analisi uji kelayakan menunjukkan bahwa produk
tas secara keseluruhan sangat disukai, dengan nilai rata-rata 86.91%-90.40%. Tingkat
kesukaan tersebut, paling tinggi terdapat pada tas model C dengan nilai rata-rata
90.40% kriteria sangat disukai, kemudian tas A dengan nilai 86.91%, selanjutnya tas
B dengan nilai rata-rata 89.14% dan tas D dengan nilai rata-rata 89.59%. Tas
berbahan pelepah pisang secara keseluruhan dinilai disukai, dan kesukaan paling
tinggi terdapat pada tas model C dengan nilai persentase sebesar 90.40%, karena tas
ransel menarik dengan bentuk dan ukuran tas sudah sesuai dengan tas kekinian.
Pelatihan pembuatan bossara dari pelepah pisang dengan hiasan sisik naga ini
sudah mencapai keberhasilan 98,35%. Masih terdapat 1,63% lagi kekurangan yang
belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh variasi kemampuan remaja putri yang belum
merata dalam ketepatan dan kecepatan pembuatan bossara tersebut
Hasil uji organoleptik pada gel handsanitizer dari pelepah pisang dengan
penambahan alkohol dan triklosan terdapat pada tabel 1 dengan parameter aroma,
warna, dan pH. Berdasarkan tabel 1 setiap perlakuan menghasilkan aroma yang
berbau khas pisang. Berdasarkan RAL International ColorCard gel handsanitizer
menunjukkan warna lightivory. Perbedaan pada setiap perlakuan terlihat dari
kepekatan aroma dan warna. Aroma bau khas pisang yang pekat dan warna coklat
terang yang pekat terjadi pada perlakuan P3A3. pH yang dihasilkan berdasarkan tabel
1 pada setiap perlakuan bernilai 4. pH 4 tersebut menunjukkan bahwa sifat dari gel
handsanitizer dari pelepah pisang dengan penambahan alkohol dan triklosan yang
dibuat bersifat asam. Nilai pH dari handsanitizer dalam bentuk gel dengan basis gel
yang sama tetapi perlakuan konsentrasi ekstrak pelepah pisang, alkohol, dan triklosan
yang berbeda berturut – turut adalah 4 yang menunjukkan sifat asam. pH tersebut
berada dibawahpH kulit normal yang berkisar antara 4,5- 6,5 tetapi masih aman untuk
digunakan pada kulit tangan dengan pemakaian yang tidak terlalu sering. Sifat asam
pada gel handsanitizer yang dihasilkan dipengaruhi oleh pemakaian carbomer 940

3
yang digunakan sebagai gellingagent. Carbomer 940 tersebut memiliki sifat yang
asam sehingga untuk menetralkan formula gel yang dihasilkan harus suatu zat yang
bersifat basa. Berdasarkan hasil penelitian (Wijaya, 2013) penambahan sebanyak dua
tetes TEA (trietanolamin) sebagai basa dapat menetralkan gel.
Junaidi (2015), melakukan penelitian terhadap batang pisang yang dibakar
menjadi abu dan digunakan sabagai campuran untukmeningkatkan kuat tekan beton.
Abu batang pisang dihasilkan dengan cara : (1) batang pisang diolah menjadi pelepah
batang pisang, (2) pelepah batang pisang dijemur selama 7 – 12 hari, (3) pelepah
batang pisang dibakar di dalam drum selama 30 menit, kemudian didiamkan selama 6
jam, dan diambil abunya. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada delapan kondisi
dengan benda uji kubus, pada penambahan abu batang pisang sebanyak 15%
diperoleh kuat tekan beton maksimum yaitu sebesar 255,18 kg/cm2, atau mengalami
kenaikan sebesar 11,67% dari beton normal (225,40 kg/cm2). Dan menyarankan
untuk penelitian lebih lanjut dilakukan dengan berbagai variasisuhu dan waktu
pembakaraan terhadap pohon pisang.
Sakthivel, et al (2019) dalam penelitiannya menggunakan Abu Daun Pisang
(Banana Leaf Ash) dan Serat Pisang (Banana Fiber) guna mengetahui sifat beton,
dimana Abu Daun Pisang memiliki potensi untuk menggantikan salah satu material
konstruksi yaitu semen. Banana Leaf Ash (BLA) mengandung reaksi pozzolan yang
biasanya terjadi pada Semen Portland. Penelitian dilakukan dengan menggantikan
sebagian semen dengan Abu Daun Pisang variasi 2%,4%, 6% dan dengan
penambahan Serat Pisang 0,2%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penambahan
Abu Daun Pisang (Banana Leaf Ash) sedikit meningkatkan kuat tekan beton di 2%
dan 6% dan berhasil memenuhi sifat-sifat semen. Sementara dengan penambahan
Serat Pisang (Banana Fiber) sebesar 0,2% ke dalam campuran meningkatkan
kekuatan tarik beton.
Dari semua hasil pengujian didapatkan mutu beton normal 225,54 kg/cm2
meningkat menjadi 236,67 kg/cm2 pada campuran abu pisang Geda Desa Jejawi
sebanyak 2%, hal ini dikarenakan silika pada abu pisang dapat mengikat semen. Silika
tersebar merata pada seluruh tempat di dalam beton termasuk pada ruang-ruang
kosong pada lapisan agregat-pasta semen, sehingga menambah kekuatan lekatan
antara agregat dan pasta semen (Hapsari, 2017). Tetapi seiring dengan bertambahnya
campuran abu pisang 2,5% kuat tekannya menurun sebesar 217,99 kg/cm2, dan
kembali menurun di campuran 5% sebesar 202,13 kg/cm2. Hal ini disebabkan zat

4
silika sudah tidak dapat lagi bereaksi dengan zat kapur yang ada di dalam semen, di
mana sifat silika yang menyerap air dan menyebabkan kandungan air di dalam beton
berkurang, sehingga kuat tekan beton semakin menurut (Hapsari, 2017). Dan faktor
kehalusan dari abu pisang juga sangat mempengaruhi kuat tekan beton, dimana pada
penelitian yang dilakukan dengan menghaluskan abu pisang menggunakan saringan
no. 100 (0,15 mm) dan disarankan untuk menggunakan saringan yang lebih halus.
Karena kehalusan abu dapat meningkatkan reaksi hidrasi pengikat dan kuat tekan
mortar atau beton. (Hsu & Huang, 2019)
Bersadarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya
manfaat pelepah pisang belum ada yang menjadikan keranjang multifungsi sehingga
penulis tertarik melakukan penelitian.
B. Tujuan
1. Memanfaankan limbah pelepah pisang menjadi kerajinan tangan.
2. Mengenalkan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah pelepah pisang
menjadi kerajinan tangan.
C. Manfaat
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat dan mahasiswa tentang dampak dari
limbah pelepah pisang
2. Menambah nilai guna limbah pelepah pisang.
3. Mem berikan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang
pemanfaatan limbah pelepah pisang yang dapat meningkatkan pendapatan di
sektor perekonomian.
D. Rumusan Masalah
Untuk mengembangkan usaha terdapat beberapa permasalahan diantaranya
yang dialami oleh mitra yaitu:
1. Bagaimana tingkat keberhasilan pembuatan produk
2. Bagaimana tingkat keberhasilan pelatihan pada masyarakat

5
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada satu daerah dimana keadaan
tersebut dapat di kembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan
masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan mahasiswa dapat meningkatkan kapasitas
mahasiswa untuk membantu tercapainya tujuan di atas, sehingga dapat membuat mahasiswa
lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
A. Solusi yang ditawarkan
Solusi yang ditawarkan untuk menjawab permasalahan di atas, di uraikan sebagai
berikut:
1. Memberikan pembelajaran kepada mahasiswa sebagai pembuat produk dalam
menciptakan potensi dan peluang usaha kecil maupun besar.
2. Melakukan pendampingan kepada mahasiswa dalam menemukan potensi-potensi
usaha agar tidak bergantung lagi kepada orang tuanya.
3. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap mahasiswa dalam bentuk
memanfaatkan ketersediaan bahan baku seperti pelepah pisang menjadi produk yang
bernilai.

B. Target yang ingin di capai


Target yang di capai melalui kegiatan pelatihan mahasiswa ini yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar.
2. Memberikan pengalaman atau pengetahuan bagi mahasiswa untuk menciptakan
peluang usaha yang kreatif dan inovatif.
3. Melatih mahasiswa sehingga mereka mengetahui bahan-bahan baku tersebut menjadi
bahan yang lebih bermanfaat.
4. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan
kerja baru
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan dan mendesai produk
tersebut sehingga lebih menarik.
6. Menciptakan mahasiswa yang berwirausaha atau interpreneurship.

6
C. Luaran
Luaran yang di harapkan melalui kegiatan pelatihan mahasiswa ini adalah di uraikan
sebagai berikut :
1. Membiasakan mahasiswa untuk bisa melihat peluang terhadap sumber daya yang
ada.
2. produksi atau kreasi bahan baku pelepah pisang menjadi produk yang bernilai
ekonomis.
3. Artikel ilmiah yang di terbitkkan dalam jurnal.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Persiapan
1. Persiapan tempat pengolahan
Tempat pengolahan produk yang akan digunakan adalah lokasi disekitar
Kelurahan/Desa Margacinta. Hal ini dipilih karena biaya yang murah, dengan
ukuran tempat 3x3 meters.
2. Persiapan peralatan
Alat yang di butuhkan:

⮚ Lem tembak

⮚ Pisau

⮚ Gunting

⮚ Tasi

3. Persiapan bahan
Rangkaian kegiatan mulai dari pembelian bahan baku berupa pelepah pisang
yang baik dan aman digunakan. Didapat dari pohon pisangnya langsung.
Selanjutnya bahan baku yang telah diperoleh kemudian dibersihkan dan dijemur.
Adapun Bahan-bahan yang di butuhkan:
Pelepah pisang
Pilox
Daun pisang
Aksesoris (bunga)
4. Metode ceramah
Kerajinan tangan mempersembahkan setiap tingkat kerajinan menengah yang
termasuk didalamnya kerajinan keranjang, perhiasan (yang presisi dan semi
presisi), logam, gelas, serat (untuk sandang dan dekorasi), kulit, kayu, furnitur,
kertas, keramik dan media kreasi yang dicampur, pelepah pisang adalah daun
pisang yang terdapat di tengah yang membesar dan mengumpul berselang seling
membentuk suatu struktur seperti batang.

8
Kelebihan dari kerajinan pepah pisang yaitu Bisa dibuat sebagai kerajinan
tangan yang bisa dijual, bisa dibuat sebagai barang barang yang berguna produk
kerajinan tangan ini dapat di jadikan furniture dan perabit rumah tangga yang
unik.
5. Metode Praktek

⮚ Persiapan (Pengambilan Pelepah Pisang)

Untuk mengolah pelepah pisang menjadi bahan baku diperlukan


beberapa tahap perlakuan sehingga menjadi bahan baku yang berkualitas tahan
lama. Pertama kita cari pelepah pisang yangsudah kering di pohon atau kita
pilih batang pisang yang lebar, kemudian kita tebang batang pisang untuk
mendapatkan bhan baku pelepah pisang, batang pisang yang sudah ditebang,
direbahkan dan dipotong dengan panjang 1 meter, kemudian
batang pisang dikelupas satu per satu setiap lapis pelepahnya, Untuk
menghilangkan getahnya pelepah pisang dicuci dan direndam dalam air
kurang lebih 6-8 jam atau semalam.

⮚ Pengeringan dalam ruangan

Peredaman dalam ruangan pelepah pisang untuk memproses


batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap
pakai dibutuhkan waktu 1 minggu (sehingga pelepah pisang benar-benar
kering), Setelah pelepah kering benar, sebaiknya disetrika supaya halus, rata,
dan rapi, Agar mudah ditemukan saat diperlukan
sebaiknya pelepah pisang siap pakai (bahan baku) disimpan dengan ditata
terlebih dahulu, seperti digulung, ditumpuk atau digantung.

⮚ Pengeringan dengan sinar matahari atau oven

Pengeringan menggunakan sinar matahari penuh membutuhkan waktu


2-3 hari, apabila dengan oven akan membutuhkan waktu 2 jam pada suhu 80°-
90° C, Tetapi dengan cara ini kadang membuat pelepah pisang menjadi getas,
mudah robek, rapuh atau berwarna kusam, Selanjutnya disimpan di tempat
yang kering atau tidak lembab supaya pelepah tidak berjamur, Setelah proses
pengeringan selesai pelepah pisang yang sudah kering dirapikan dengan cara
disetrika dengan suhu sedang antara 40° - 50° C, Tujuan dengan menggunakan

9
suhu yang sedang adalah supaya pelepah tidak terlalu kering dan tidak gosong
warnanya, Setelah semua proses pengeringan dan sudahdirapikan maka bahan
baku wallpaper sudah siap untuk diproses selanjutnya .

⮚ Membuat produk ( tempat tisu, vas bunga, bunga, wadah dll)

a) Potong menjadi beberapa bagian pelapah pisang yang sudah di keringkan


b) Gabungkan beberapa helai pelapah pisang bentuk menjadi seperti tali
c) Rangkai membentuk sebuah tempat tisu/vas bunga/wadah dll
d) Gunakan tasi sebagai penyatu segaligus memperkokoh bentuk produk.
e) Dan gunakan pilox serta acsessoris sebagai hiasan agar produk lebih
menarik
6. Dampak pelepah pisang terhadap masyarakat
Pelepah pisang merupakan limbah pertanian yang dihasilkan dari pohon
pisang, setelah bagian daun pisang diambil. Produksi limbah pelepah pisang
diperkirakan mencapai 640.000 batang dengan asumsi produksi limbah sebesar 80
% dari sekitar 800.000 pohon 2). Pelepah pisang kering merupakan sisa tangkai
yang tidak ditumbuhi oleh daun dan masih menempel pada batang pohon pisang
hingga mengering oleh bantuan sinar matahari. Dalam hal ini, masyarakat belum
dibudayakan untuk memanfaatkan sampah termasuk pelepah pisang kering karena
masih dianggap hanya akan menghabiskan waktu, uang dan tenaga. Padahal,
pelepah pisang kering mempunyai kandungan selulosa sebanyak 63 – 64 % yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni 3).
Selain itu, di dalam limbah pelepah pisang kering juga terdapat 20 %
hemiselulola, 5 % kadar lignin rendah, serta panjang serat sekitar 4,29 mm.

10
B. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap seluruh rangkaian atau tahapan kegiatan yang
telahdilaksanakan.Hal ini dilakukan untuk mengetahui keunggulan atau kelemahan-
kelemahan atas pelaksanaan program pemberdayaan tersebut sehingga dapat
menetapkan rekomendasi lanjutan.
Secara umum tahapan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dalam
observasi disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1.3 Tahapan Pelaksanaan Program Pelatihan

No. Tahapan Program Volume Keterangan


Kegiatan (JKEM) (1hari=5 JKEM

a. Identifikasi/Analisis 20 14 hari
kebutuhan
1. Perencanaa b. Sosialisasi program 15 14 hari
pemberdayaan
c. Penyusunan Program 25 14 hari

a. Penyajian materi 20 14 hari


b. Pembentukan kelompok 10 7 hari
masyarakat
Tindakan atau c. Perkenalan Produk 25 7 hari
2. Implementasi d. Menyiapkan alat dan 10 7 hari
Program bahan
e. Evaluasi kelengkapan 20 21 hari
dan pelaksanaan
program

a. Proses implementasi 20 14 hari


3. Observasi dan program
Evaluasi b. Kualitas pelaksanaan 25 14 hari
dan hasil program

11
Keunggulan dan kelemahan
4. Refleksi serta tantangan dan 20 14 hari
hambatan pelaksanaan
program pemberdayaan

5. Keberlanjutan Penyusunan program 20 14 hari


Program lanjutan

Total volume Kegiatan 230 X 20 120 Hari


=450 JKEM

BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Penyelenggaraan Pengabdian Masyarakat khususnya mahasiswa telah beberapa kali


dilakukan oleh LPPM Universitas Halu Oleo. Program ini merupakan bentuk komitmen
LPPM UHO dalam mengembangkan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat berbasis IPTEKS serta sangat responsif terhadap isu-isu lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat. Selain Pengabdian Masyarakat, LPPM UHO pernah
menyelenggarakan Program Kemitraan Masyarakat KKN Nusantara dan pernah menjadi tuan
rumah penyelenggara KKN Kebangsaan wilayah Timur Indonesia yang diikuti oleh
mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi seluruh Indonesia. Kondisi ini, menunjukkan
bahwa LPPM Universitas Halu Oleo sangat mendukung kegiatan-kegiatan ilmiah utamanya
dalam upaya pengembangan keilmuan mahasiswa dalam nuansa kehidupan masyarakat yang
sesungguhnya.
Bentuk Pengabdian Masyarakat khususnya mahasiswa yang nantinya diterapkan di
Kelurahan Margacinta Kec. Moramo di Kota Kendari ini dengan maksud memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pelepah pisang
yang dapat meningkatkan pendapatan di sektor perekonomian.

12
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
Kegiatan Pengabdian masyarakat ini direncanakan selama 4 bulan (Desember 2022-
5 April 2023). Jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 13.100.000,- (Tiga
Belas Juta Seratus Ribu Rupiah). Rincian biaya yang dibutuhkan selama kegiatan
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.1. Rincian Biaya Program Pengabdian Masyarakat yang Diajukan
BIAYA YANG
NO JENIS PENGELUARAN
DIUSULKAN
1 Pembelian Bahan Habis Pakai Rp 3.150.000
2 Biaya Perjalanan/Transport Rp 1.350,000
3 Biaya Konsumsi dan Akomodasi Rp 2.600,000
4 Biaya lain lain Rp 6.000,000
JUMLAH Rp 13.100,000
Rincian Anggaran Biaya
1. Biaya pembelian biaya habis pakai

Harga
Justifikas Satua
Uraian iPemakai Kuantit Satu n Jumlah
an as an (Rp)

13
Lemtembak peserta 20 item Rp40,00 Rp2.000,000
0
Pilox peserta 20 botol Rp600,000
Rp30,00
0
Cat peserta 10 kalen Rp300,000
g Rp30,00
0
Aksesoris
(bunga) peserta 30 item Rp300,000
Rp10,00
0
Tasi peserta 5 item Rp Rp 50.000
10.000
Gunting peserta 10 item Rp Rp. 200.000
20.000
Jumlah Rp
3.150.000

2. Biaya Perjalanan Transport

Justifikasi Harga
Uraian Kuantit Satu Jumlah
Pemakaian Satuan
as an
(Rp)
Survey 1 kali Rp 100,000 R 100,000
Lokasi p
Sosialisasi 3 jam R 100,00 R 300,000
Transport
p 0 p
Tim
Pelaksana Pelatihan/
Pendamping 5 jam Rp 100,000 Rp500,000
an
Masyarakat
Monitorin
g dan Rp 150,000 Rp 300.000
2 jam
Evaluasi
Transport Sampling 1 kali R 50,000 R 50,000
Mahasiswa Data p p
Sosialisasi 1 jam R 50,000 R 100,000
p p
Juml Rp
ah 1.350,000

3. Biaya dan Akomodasi

14
Har
Justifikas
Urai Kuantit Satua ga Jumlah
iPemakai
an as n Satu
an
an
(Rp)
Biaya Snack
snack 1 hari R 200,000 R 200,000
Sosialisasi Program p p
KonsumsiPelatihan/
Konsu 1 kali R 500,000 R 500,000
Pendampingan msi p p
KonsumsiPelatihan/
Konsu 1 kali R 1.000,0 R 1.000,00
Pendampingan msi p 00 p 0
Konsumsi
snack 1 kali R 300,000 R 300,000
Monitoring dan p p
Evaluasi Program
Konsumsi
Monitoring dan Konsums 1 kali Rp 500,000 Rp 500,000
Evaluasi Program i
Aqua Gelas 5 dos Rp 20,000 Rp 100,000
Juml Rp 2.600,000
ah

4. Sewa Peralatan / Kendaraan

Harga
Urai Kuantit Satu Jumlah
Satuan
an as an
(Rp)
Biaya lain lain
1 unit Rp Rp 5.000.000
5.000.000
SewaKendaraanRoda 4 1 unit Rp 500,000 Rp 500,000
Ruang pelatihan 1 unit Rp 500.000 Rp 500.000
JUMLAH Rp6.000,000

B. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan ini, ditampilkan berikut:
Tabel 5.2.Jadwal Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat yang Diajukan
  Desember
URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4

15
  Pendaftaran        
peserta
Pengabdian
Masyarakat
oleh Tim
Pengusul

Persiapan Pembekalan        
oleh masing-
masing Tim
Pengusul

  Sosialisasi        
program
kepada
mahasiswa

  Implementasi        
program

Pelaksanaan Monitoring        
dan evaluasi

  Peluncuran        
hasil atau
produk

Pelaporan Seminar        
hasil
Penyusunan        
laporan akhir

C. Lokasi Pengabdian Masyarakat


Lokasi pelaksanaan kegiatan PKMI ini, tampak dalam tabel berikut:
Tabel 5.3.Lokasi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
No. Desa/Kelurahan Kecamatan Kab/Kota

1. Margacinta Moramo Kendari

16
D. Peserta Pengabdian Masyarakat
Peserta Pengabdian Masyarakat adalah mahasiswa yang Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Halu Oleo di kota Kendari. Mahasiswa yang melakukan program pengabdian
masyarakat ini adalah sebanyak 4 orang, disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5.4.Peserta Pengabdian Masyarakat
No. Nama NIM Jurusan

1. Andini A1A120004 Pendidikan Ekonomi

2. Dhita juni andari A1A120006 Pendidikan Ekonomi

3. Nanda agustina A1A120050 Pendidikan Ekonomi

4. Sitti sumriati A1A120108 Pendidikan Ekonomi

BAB VI

17
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pemanfaatan pelepah pohon pisang menjadi kerjinan yang dilaksanakan


bersama dengan Warga Desa Margacinta yang dimulai dengan kegiatan Sosialisasi
Kewirausahaan Tentang cara membuat Produk Kerajinan, pada tanggal 9 Desember 2022
pada pukul 15.00-18:00 WITA yang difasilitatori oleh Ibu Hartati dengan mengusung tema
“Pelatihan Pemanfaatan Pelepah Pisang Dalam Pembuatan Kerajinan Pada Masyarakat Desa
Margacinta Kecamatan Moramo Kota Kendari”, kegiatan ini dihadiri oleh 15 masyarakat
Desa Margacinta, yang termasuk dari Ibu-ibu Desa Margacinta,yang harus digaris bawahi
dari sosialisasi ini yaitu bagaimana cara memanfatakan dan berinovasi dengan pelepah pohon
pisang disekitar lingkungan masyarakat.

Gambar 1.1 Pelatihan Produk Kerajinan Dari Pelapah Pisang

Kegiatan yang dilaksanakan dengan cara tatap muka dengan metode caramah, praktek
langsung dan evaluasi menggunakan angket berjalan dengan lancar. Adapun detail kegiatan
adalah sebagai berikut :

Memberikan Edikasi Kepada Peserta (Metode Ceramah)


18
Pelatihan ini dilakukan pada hari Jum’at di kediaman Kepala Desa, kami
menjelaskan seberapa pentingnya memanfaatkan limbah menjadi barang yang memiliki nilai
guna sekaligus nilai jual. Peserta diajak bersama – sama memanfaatkan batang pohon pisang
yang tadinya tidak memiliki nilai dan akan menjadi limbah, menjadi barang yang berguna
sekaligus memiliki nilai jual, dengan kegiatan ini selain menyalamatkan lingkungan juga
membantu perekonomian warga. Kemudian kami menjelaskan gambaran mengenai produk
yang akan dibuat.

Gambar 1.2 Memberikan Edukasi Kepada Peserta

Pelatihan Pembuatan Produk (Metode Praktek)

Kegiatan kedua ini merupakan praktek pembuatan produk, mulai dari persiapan alat
dan bahan, cara pengeringan, teknik menggulung pelapah pisang menjadi sebuah tali, hingga
tahap akhir menjadi suatu produk.

● Alat
a. Lem tembak
b. Pisau
c. Gunting
d. Tasi
● Bahan
a. Pelapah pisang
b. Pilox
c. Accessoris (bunga)

● Prosedur Pembuatan

19
a. Siapakan alat dan bahan yang digunakan
b. Sobek – sobek pelapah pisang, lalu keringkan
c. Pelapah pisang yang sudah kering sambungkan menjadi satu menggunakan
teknik mencacing
d. Pilox dengan warna yang diinginkan (putih) beberapa gulungan pelapah
pisang
e. Gunakan tasi untuk membentuk sebuah produk dan agar produk menjadi lebih
kuat dan kokoh
f. Lem accssoris (bunga) di bagian yang diiginkan, guna mempercantik produk

Gambar 1.3 Proses Pembuatan Produk Kerajinan

Analisis Dampak Pelatihan

● Meningkatnya Pengetahuan Keterampilan

Berdasarkan pelatihan yang sudah dilakukan, masyarakat Desa Margacinta dapat


mengetahui bagaimana cara mengelola pelapah pisang menjadi sebuah kerajinan sehingga
dapart menjadikannya suatu produk yang bernilai ekonomis.

● Kepuasan Terhadap Kegiatan Pelatihan Yang Di Berikan

Peserta sangat puas terhadap pelatihan yang kami berikan kami juga mendapat respon
positif dari peserta salah satunya yaitu ibu A mengatakan “ Pelatihan ini sangat berguna bagi
kami yang pekerjaannya hanya ibu rumah tangga, selain dapat digunakan produk ini juga
dapat menambah penghasilan” ujarnya.

20
Berdasarkan hasil pelatihan menggunakan metode angket dalam pembuatan produk
kerajinan dari bahan dasar pelapah pisang, yaitu wadah dan tempat tisu yang di ikuti oleh 15
peserta pada bulan Desember 2022.

a. Penilaian mengenai pelatihan

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh peserta terkait materi yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat dilihat bahwa 45% menyatakan sangat
setuju, 38% menyatakan Setuju, dan 17% menyatakan Tidak Setuju,

Diagram 1. Materi Pelatihan Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat

● Materi yang disajikan jelas dan mudah dipahami

Berdasarkan hasil pengisian koisiouner yang diisi oleh peserta terkait materi yang
disajikan jelas dan mudah dipahami dapat dilihat bahwa 72% menyatakan sangat setuju, 20%
menyatakan setuju dan 8% menyatakan tidak setuju.

Materi Yang disajikan Jelas dan


mudah dipahami
Tidak Setuju; Sales;
8; 8% Sangat Setuju
Setuju; Sales; 20; Setuju
20% Tidak Setuju

Sangat Setuju;
Sales; 72; 72%

Diagram 2. Materi yang disajikan jelas dan mudah dipahami

● Kesulitan dalam teknik pembuatan produk

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh peserta terkait kesulitan dalam
teknik pembuatan produk dapat dilihat bahwa 14% menyatakan sangat setuju. 28%
mneyatakan setuju, dan 58% menyatakan tidak setuju.

21
Kesulitan dalam teknik pembuatan
produk

Sangat Setuju;
Sales; 14; 14% Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju

Tidak Setuju; Setuju; Sales; 28;


Sales; 58; 58% 28%

Diagram 3. Kesulitan dalam teknik pembuatan produk

● Produk yang dibuat layak untuk dijadikan usaha

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh peserta terkait produk yang
dibuat layak untuk dijadikan usaha dapat dilihat bahwa 95% menyatakan sanagat setuju, 5%
menyatakan setuju dan 1% menyatakan tidak setuju.

Produk yang dibuat layak untuk


dijadikan usaha
Tidak Setuju; Sales; 1;
Setuju; Sales; 5; 5% 1%
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju

Sangat Setuju; Sales;


95; 94%

Diagram 4. Produk yang dibuat layak untuk dijadikan usaha

● Setelah melakukan pelatihan masyarakat akan melakukan usaha

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh peserta terkait produk yang
dibuat layak untuk dijadikan usaha dapat dilihat bahwa 50%menyatakan sangat setuju, 20%
menyatakan setuju, dan 30% menyatakan tidak setuju.

22
Setelah melakukan pelatihan
masyarakat akan melakukan usaha

Tidak Setuju; Sales;


30; 30% Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Setuju; Sales;
50; 50%

Setuju; Sales; 20;


20%

Diagram 5. Setelah melakukan pelatihan masyarakat akan melakukan usaha

● Pelatihan bermanfaat bagi masyarakat

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh peserta terkait Pelatihan
bermanfaat bagi masyarakat dapat dilihat bahwa 89% menyatakan sangat setuju, 10%
menyatakan setuju dan 1% menyatakan tidak setuju.

Pelatihan bermanfaat bagi


masyarakat
Tidak Setuju; Sales; 1;
Setuju; Sales; 10; 10% 1%
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju

Sangat Setuju; Sales;


89; 89%

Diagram 6. Pelatihan bermanfaat bagi masyarakat

b. Penilaian Mengenai Produk


● Pengembangan produk menjadi usaha

23
Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh teman –teman mahasiswa
terkait pengembangan produk menjadi usaha dapat dilihat bahwa 82% menyatakan sangat
setuju, 12% menyatakan satuju dan 6% menyatakan tidak setuju.

Pengembangan produk menjadi


usaha
Tidak Setuju; Sales; 6;
6%
Sangat Setuju
Setuju; Sales; 12;
12% Setuju
Tidak Setuju

Sangat Setuju ;
Sales; 82; 82%

Diagram 7. Pengembangan produk menjadi usaha

● Tingkat kesulitan pembuatan produk

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh teman –teman mahasiswa
terkait tingkat kesulitan pembuatan produk dapat dilihat bahwa 84% menyatakan sangat
setuju, 15%menyatakan setuju dan 1% menyataka tidak setuju

Tingkat kesulitan pembuatan produk


Tidak Setuju; Sales;
1.4; 1%
Setuju; Sales; 14;
15%
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Se-
tuju; Sales;
78; 84%

Diagram 8. Tingkat kesulitan pembuatan produk

● Ketahanan produk

24
Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh teman –teman mahasiswa
terkait ketahanan produk dapat dilihat bahwa 79% menyatakan sangat setuju,
11%menyatakan setuju dan 10% menyatakan tidak setuju.

Ketahanan produk
Tidak Setuju; Sales;
10; 10%
Setuju; Sales;
11; 11% Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju

Sangat Setuju;
Sales; 79; 79%

Diagram 9. Ketahanan produk

● Keunikan produk

Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang diisi oleh teman –teman mahasiswa
terkait keunikan produk dapat dilihat bahwa 69% menyatakan sangat setuju, 21%
menyatakan setuju dan 10% menyatakan tidak setuju.

Keunikan produk
Tidak Setuju; Sales;
10; 11%
Sangat Setuju
Setuju
Setuju; Sales; 21; Tidak Setuju
23%

Sangat Setuju;
Sales; 62; 67%

Diagram 10. Keunikan produk

25
Ketercapaian tujuan pelatihan ini secara umum sudah cukup baik, karena peserta
menerima materi pelatihan dengan sangat baik sehingga ada output yang dihasilkan, namun
keterbatasan waktu yang disediakan melibatkan peserta tidak terlalu teliti dan kelaten dalam
membuat produk. Jika dilihat dari hasil penelitian ini, peserta yang ada di desa Margacinta ini
sudah dapat membuat produk yang kreatif dan memiliki nilai jual dari pelapah pohon pisang.

Berdasarkan hasil penelitian ini secara keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakt


ini dapat dikatakan berhasil, keberhasilan ini selain diukur dari komponen – komponen
diatas, juga dapat dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan.

BAB VII

26
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat melalui “Pelatihan Pemanfaatan Pelepah Pisang Dalam
Pembuatan Kerajinan Pada Masyarakat Desa Margacinta Kecamatan Moramo Kota Kendari”
dapat meningkatan penghasilan masyarakat. Sebuah produk yang dapat memanfaatkan
pelepah pohon pisang sebagai asset Desa yang pada akhirnya dapat meningkatkan
penghasilan masyarakat, yang mampu menciptakan masyarakat desa yang mandiri dan
memiliki kreativitas. Pemanfaatan dapat di rasakan langsung masyarakat dapat dilakukan
terus menerus, sehingga masyarakat memiliki kesadaran bahwa banyak potensi yang ada di
Desa Margacinta Kecamatan Moramo Kota Kendari ini yang dapat meningkatkan kualitas
SDM dan perekonomian masyarakat.

B. Rekomendasi

Rekomendasi untuk pelatihan ini adalah pelatihan dapat dilaksanakan secara


berkelanjutan dan pemberian materi yang dapat membantu mencerdaskan masyarakat pada
pelatihan – pelatihan selanjutnya serta peningkatan ide-ide baru dalam usaha memperkaya
kreatifitas masyarakat.

C. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih kepada Universita Halu Oleo dan LPPM UHO yang telah
memberikan izin dalam melaksanakan pelatihan ini. Ucapan terima kasih juga kepada
bapak/ibu dan Kepala Desa Margacinta dan seluruh masyarakat di Desa Margacinta. Dan
ucapan terima kasih kepada Dosen pembimbing Bapak Dr. Rizal, S.Pd., M.Hum. serta Dosen
yang bersangkutan yang telah membimbing sampai akhir kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

27
Asngad, A. (2018). Pemanfaatan Pelepah Pisang Sebagai Bahan Pembuatan HandSanitizer
Dalam Bentuk Gel Dengan Penambahan Alkohol Dan
Triklosan (Doctoraldissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Asyamsiah, U. A., Anriani, A., Arfiani, A., Pratiwi, D. S., & Iftitah, N. Pemanfaatan Pelepah
Pisang Menjadi Bossara Dengan Hiasan Sisik Naga Pada Remaja Putri. UNM
EnvironmentalJournals, 2(3), 62-68.

Bahri, S. 2015. Pembuatan Pulp dari Batang Pisang. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4 (2):
36-50

Cindarbumi, F., & Mufid, M. (2021). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI â€


œPELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK DARI PELEPAH PISANG
(KRISBOG) †BOJONEGORO. AL-UMRON: JURNAL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT, 2(1), 36-42.

Dewi, I. A., Ihwah, A., Setyawan, H. Y., Kurniasari, A. A. N., & Ulfah, A. (2019). Optimasi
proses delignifikasi pelepah pisang untuk bahan baku pembuatan kertas seni.
Sebatik, 23(2), 447-454

Gofur, A. (2020). Mengubah Pelepah Pisang Jadi Barang Bernilai Jual; Jurnaba.Co
(Bojonegoro, 2020) <http://blokjonegoro.com/2020/02/07/ubah-gedebog-
pisang-jadi-nilai-ekonomis/>

Gumay, O. P. U., Lestari, F., & Triyanti, M. (2020). SOSIALISASI PEMANFAATAN


PELEPAH PISANG SEBAGAI MATERIAL DINDING KEDAP SUARA DI
DESA KEBON KOLIM KABUPATEN MUSI RAWAS. Community
Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 292-295.

Hapsari, S. P. (2017). Kajian Pengaruh Variasi Komposisi Silica Fume terhadap Parameter
Beton Memadat Mandiri dengan Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi

Hsu, S., Chi, M., & Huang, R. (2019). Influence of fly ash fineness and high replacement
ratios on concrete properties. Journal of Marine Science and Technology,
27(2), 9.

Indrawati, E., & Tirono, M. (2009). Koefisien Penyerapan Bunyi Bahan Akustik Dari
Pelepah Pisang Dengan Kerapatan Yang Berbeda. Jurnal Neutrino: Jurnal
Fisika dan Aplikasinya.

Junaidi, A. (2015). Pemanfaatan Abu Batang Pisang Sebagai Bahan Tambah Untuk
Meningkatkan Kuat Tekan Beton. Berkala Teknik, 5(2), 823-836.

Purwanto, H. (2022). Pemanfaatan Pelepah Pisang Geda Desa Jejawi Sebagai Bahan Tambah
Alternatif Kuat Tekan Beton. Siklus: Jurnal Teknik Sipil, 8(1), 58-69.

Raharjo, E. P. D. (2012), Pelepah Pisang Jadi Peredam Suara, hh. 57-59.

28
Sakthivel, S., Parameswari, R., Gomathi, M., & Sangeetha, S. (2019). Experimental
investigation on concrete with banana fiber and partial replacement of cement
by banana leaf ash. International Research Journal of Engineering and
Technology, 6(3), 3914-3919

Septyani, N. N., & Musdalifah, M. (2019). Tingkat Kesukaan terhadap Tas Berbahan Dasar
Pelepah Pisang. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 7(2),
145-149.

Sri, K., Lucky, H., & Sri, P.G. (2013). Pengaruh penambahan limbah pelepah pisang sebagai
komponen daur ulang kertas. Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 5(1), 8-
15.

Syardash, 2012, Manfaat Pelepah Pisang Dari Tradisional Sampai Modern, hh. 66.

Tristiyono, B., Soewito, B. M., Susandari, H., Kristianto, T. A., & Anggraita, A. W. (2018).
Pengembangan desain produk berbahan pelepah pisang untuk meningkatkan
daya saing usaha kecil. Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 17(1), 1-4.

Wasesa, M. (2016), Tips Membuat Kerajinan Tangan Dari Pelepah Pisang

29
LAMPIRAN 1

FORMAT BIODATA KETUA/ANGGOTA TIM PELAKSANA

1. KETUA PELAKSANA

Identitas diri

1 Nama Lengkap Dr. Rizal, S.Pd., M.Hum


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP  -
5 NIDN 4057202
6 Tempat Dan Tanggal Lahir Usuku, 04 Maret 1972
7 E-Mail rizalkeala72@gmail.com
8 Nomor Hp 85275491634
9 Alamat Kantor Kampus Baru, Unhalu kota Kendari
10 No. Telepon 0401-3193935
MATAKULIAH YANG Mata kuliah jenjang
DIAMPUH Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi S1
Manajemen Promosi Hotel S1
Sejarah Teori Ekonomi S1
Pengantar Bisnis S1
Ekonomi Makrio S1
Ekonomi SDM Dan SDA S1
Studi Kelayakan Bisnis S1
Teori Ekonomi Mikro S1
Ekonomi Moneter S1
Ekonomi Pembangunan S1
Wawasan Kemaritiman S1

Riwayat Pendidikan

Jenjang S1 S2 S3
Pendidikan

Nama Perguruan Universitas Halu UNHAS Universitas Halu


Tinggi Oleo Oleo

Bidang Ilmu Pendidikan Ilmu Gender Dan Ilmu Ekonomi


Ekonomi Koperasi Pembangunan

Tahun Masuk 1992 2003 2013

30
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Tahu Pendanaan
No Judul Penelitian
n Sumber Jml (Juta Rp)
1 2019 Mandiri Rp 15.000.000
The Effect Of Work
Discplineon Teacher
Performance
2 2018 Application And DIPA UHO Rp100.000.000
Socialization
Integreted Tecnologi
In Cultivating
Acount To Increase
The Income Of
Coconut Farmers
Community

2. ANGGOTA TIM PELAKSANA

Identitas diri

Nama Lengkap Dr. La Ode Nggawu, S.Pd, M.Si


Jenis Kelamin Laki- Laki
Program Studi
NIP/NIDN 197310202005011002/0020107304
Tempat Tanggal Lahir Lasehao, 20Oktober 1973
Alamat E-Mail Laodenggawu44@Gmail.Com
Alamat Jl. Hea. Mokodompit, Lorong Mata
Air Iii Lalolara, Kec. Kambu Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara
No Hp/Telepon 082393342226

Riwayat Perguruan Tinggi

Tahun Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan / Bidang


Studi

1999 S1 Universitas Halu Oleo Sarjana Pendidikan

2004 S2 Universitas Padjadjaran Antropologi

2019 S3 Univrtsitas Negri Jakarta Doktor Teknologi

31
Pendidikan

Identitas diri

Nama Lengkap Hj.Hasnawati,S.Si.,M.Si


Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi Fkip / Pendidikan Matematika
NIP/NIDN  197412312000122001
Tempat Tanggal Lahir Pangkajene, 31 Desember 1974
Alamat E-Mail Hasna_Fkip@Yahoo.Co.Id
Alamat Jalan Jend. A. H. Nasution Lorong Belibis.
No.19 Rt.
023/ Rw. 008 Kelurahan Kambu, Kota
Kendari. Sulawesi Tenggara (93231)
No Hp/Telepon 08128528691

Riwayat Perguruan Tinggi

Tahun Jenjang Perguruan tinggi Jurusan / prodi

1998 S1 Universitas Hasanuddin Statistika


(Makassar)

2002 S2 Institut Pertanian Bogor Statistika


(Bogor)

Identitas Diri

Nama Lengkap Dra. Irawaty., M.Pd.


Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi Pendidkan Kewarganegaraan
NIP/NIDN  19670510 200212 2 001/0001016522
Tempat/Tgl Lahir Bau-Bau, 10 Mei 1967
Alamat E-Mail Irawaty_Fkip@Yahoo.Com
Alamat
Universitas Haluoleo, Kampus Hijau Bumi
Tridharma Anduonohu, Kendari
No Hp/Telepon 0852 4160 0229

32
Riwayat Perguruan Tinggi

Tahun Jenjang Perguruan tinggi Jurusan / prodi

1990 S1 Univ. Haluoleo Kendari Pend. IPS/PMP &


Kn

2008 S2 Univ. Haluoleo Kendari Pend. IPS/PMP &


Kn

Identitas Diri

Nama Lengkap Andini

Tempat Tanggal Lahir Kendari, 22 oktober 2001

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Alamat Jln H.E.A mokodompit kampus baru

Nomor Telepon 082230762162

Alamat Email Oktaviaandini2@gmail.com

NIM A1A120004

Identitas Diri

Nama Lengkap Dhita juni andari

Tempat Tanggal Lahir Kendari, 18 juni 2002

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Alamat Jln yos.sudarso

Nomor Telepon 085933621493

Alamat Email dhitajundar@gmail.com

33
NIM A1A120006

Identitas Diri

Nama Lengkap Nanda agustina

Tempat Tanggal Lahir Kendari, 01 agustus 2002

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Alamat Btn maleo 1, Ranometo

Nomor Telepon 085963973322

Alamat Email nandagtsn@gmail.com

NIM A1A120050

Identitas Diri

Nama Lengkap Sitti sumriati

Tempat Tanggal Lahir Kendari, 01 oktober 2001

Jenis Kelamin Perempuan

Agama Islam

Alamat Jln. Nuri

Nomor Telepon 085756131492

Alamat Email sumriatisitti0@gmail.com

NIM A1A120108

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PELATIHAN

34
Gambar 1. Alat dan Bahan

Gambar 2. Proses pembuatan

35
Gambar 3. Pelatihan

36
37
LAMPIRAN 3

DAFTAR HADIR PESERTA

38
LAMPIRAN 4

DAFTAR HADIR MAHASISWA

39
NAMA NIM KET DESEMBER
✔ ✔ ✔ ✔
Andini A1A120004 Hadir
✔ ✔ ✔ ✔
Dhita Juni Andari A1A120006 Hadir
✔ ✔ ✔ ✔
Nanda Agustina A1A120050 Hadir
✔ ✔ ✔ ✔
Sitti Sumriati A1A120108 Hadir

40
LAMPIRAN 5

ANGKET KEPUASAN PESERTA TERHADAP KEGIATAN PELATIHAN

“Pelatihan Pemanfaatan Pelapah Pisang Dalam Pembuatan Kerajinan Pada


Masyarakat Desa Margacinta Kecamatan Moramo Kota Kendari”

Nama Peserta :

Jenis Kelamin :

Usia :

No.Hp :

Berikanlah tanda (√) pada jawaban yang anda pilih

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

No Pernyataan Skala Penilaian


1  Apakah masyarakat didesa margacinta akan
mengembangkan pelepah pisang menjadi usaha?      
2  Apakah bahan untuk membuat produk kerajinan pelepah
pisang mudah didapatkan?      
3  Apakah produk kerajinan pelepah pisang mempunyai mutu
standar yang baik?      
4  Apakah Produk kerajinan dari pelepah pisang mudah
dikerjakan?      
5  Apakah produk kerajinan dari pelepah pisang menarik?      
6  Apakah masyarakat sudah pernah membuat atau mengenal
kerajinan dari pelepah pisang?      
7  Apakah Warna produk kerajinan pelepah pisang kelihatan
elegan?      
8  Apakah masyarakat masih ingin melakukan pelatihan
selanjutnya?      
9  Apakah Produk kerajinan pelepahn pisang mempunyai mutu
standar yang baik?      

41
10  Apakah produk kerajinan pelepah pisang banyak pilihan
merek?      
11  Apakah produk pelepah pisang mempunyai banyak ukuran?      
12  Apakah jenis produk kerajinan pelepah pisang sangat
beragam?      
13  Apakah dengan pelatihan ini menambah wawasan anda akan
manfaat limbah pelepah pisang?      
14  Apakah adanya pelatihan ini anda ingin membuat usaha
kerajinan?      
15  Apakah anda ingin di adakan pelatihan kembali?      
16  Apakah anda tertarik untuk membeli kerajinan dari pelepah
pisang ini?      
17 Apakah produk kerajinan pelepah pisang banyak pilihan
merek?      

42

Anda mungkin juga menyukai