Anda di halaman 1dari 89

lOMoARcPSD|24213295

lOMoARcPSD|24213295

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER
HEAD TOGETHER (NHT) KELAS IV SDN 011 NUNUKAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

SABRI SADE
816830923

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA
TARAKAN TAHUN 2021
lOMoARcPSD|24213295

HALAMAN JUDUL

Perbaikan Pembelajaran Matematika


Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Cacah Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Number Head Together (NHT) Kelas IV SDN 011 Nunukan
Tahun Ajaran 2021/2022

Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan Pembelajaran:


1. Pada pembelajaran Matematika, guru tidak menggunakan media pembelajaran
yang menarik
2. Siswa pasif dan mengantuk saat pembelajaran berlangsung.
3. Siswa kurang memahami pembelajaran yang disampaikan.

Alternatif pemecahan masalah yang dipilih menggunakan Number Head


Together (NHT), prioritas pemecahan masalah yaitu Perbaikan Pembelajaran
Matematika Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Cacah Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) Kelas IV SDN 011 Nunukan
Tahun Ajaran 2021/2022

1
lOMoARcPSD|24213295

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul Perbaikan Pembelajaran
Matematika Pada Materi Pencerminan Bangun Datar Dengan Mengguanakan
Media Papan Berpaku Di Kelas kelas IV SDN 011 Nunukan Kel. Nunukan Barat,
Kec.Nunukan, Kab.Nunukan Provinsi Kalimantan Utara Tahun Ajaran 2020/2021
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan laporan PKP ini
tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Nindya Adiasti, S.Pd, M.Pd. selaku sebagai tutor dan supervisor 1 yang
telah banyak membantu dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Isna Faridah, S.Pd.SD selaku Pengelola Pokjar UT-Nunukan.
3. Kepala Sekolah dan Rekan-rekan Guru SDN 011 Nunukan, Kabupaten
Nunukan yang membantu pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
4. Keluarga tercinta yang selalu memberi motivasi dan doa.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan PKP ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak senantiasa penulis harapkan. Semoga laporan PKP ini dapat
bermanfaat bagi kita. Amin.

Nunukan , 24 November 2021


Penulis,

SABRI SADE
NIM. 816830923

2
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR PENGESAHAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER
HEAD TOGETHER (NHT) KELAS IV SDN 011 NUNUKAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

NamaMahasiswa : SABRI SADE


NIM 816830923
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 011 Nunukan
Jumlah Siklus : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Senin, 18 Oktober 2021
Siklus 2, Senin, 25 Oktober 2021

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


1. Pada pembelajaran Matematika, guru tidak menggunakan media pembelajaran
yang menarik.
2. Siswa pasif saat pembelajaran berlangsung.
3. Siswa kurang memahami pembelajaran yang disampaikan

Nunukan, 24 November 2021


Menyetujui,
Supervisor I, Mahasiswa,

NINDYA ADIASTI, S.Pd, M.Pd SABRI SADE


NIP. NIM. 856028503

3
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi SI PGSD Universitas Terbuka
(UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya


kutif dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian laporan PKP


ini bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Nunukan, 24 Novemer 2021


Yang membuat pernyataan

Materai
10.000

SABRI SADE
NIM. 856028503

4
lOMoARcPSD|24213295

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................3

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................................4

DAFTAR ISI.....................................................................................................................5

BAB 1................................................................................................................................7

PENDAHULUAN.............................................................................................................7

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................7

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................10

C. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................10

D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................11

BAB II.............................................................................................................................12

KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................12

A. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD.....................................................12

B. METODE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)..........................................15

C. HAKIKAT PEMAHAMAN...............................................................................19

BAB III...........................................................................................................................22

PELAKSANAAN PERBAIKAN...................................................................................22

A. LOKASI DAN SUBYEK PENELITIAN..........................................................22

B. DESKRIPSI PER SIKLUS................................................................................22

5
lOMoARcPSD|24213295

BAB IV............................................................................................................................25

HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................25

A. PELAKSANAAN SIKLUS................................................................................25

BAB V.............................................................................................................................36

KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................36

A. KESIMPULAN...................................................................................................36

B. SARAN................................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................37

Lampiran 1.....................................................................................................................38

Lampiran 2.....................................................................................................................43

Lampiran 3.....................................................................................................................58

Lampiran 3.....................................................................................................................77

Lampiran 4.....................................................................................................................79

Lampiran 5 83

6
lOMoARcPSD|24213295

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan tuntuntan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya. (Ki Hajar Dewantara)
Seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi, dunia
pendidikan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang cukup rumit dan
beragam. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya mutu
pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun non formal.
Permasalahan tersebut tentu saja akan menghambat dalam penyediaan sumber
daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Oleh karena itu, mutu
pendidikan harus ditingkatkan melalui berbagai upaya. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan prestasi belajar kepadasiswa di
sekolah, karena prestasi belajar merupakan salah satu indikator dari mutu
belajar.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
menjelaskan tentang Sistem Pendidikan,yaitu:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi dari
pendidikan adalah untuk membentuk watak manusia yang cakap, kreatif,
mandiri dan berkarakter. Tujuan pendidikan tersebut akan tercapai apabila
seluruh masyarakat terutama tenaga pendidik selalu berupaya meningkatkan
suatu pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan inovasi model-model
pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam proses

7
lOMoARcPSD|24213295

pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkualitas wajib dilaksanakan oleh


seorang guru, bagaimana seorang guru mampu menggunakan model
pembelajaran yang inovatif yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Proses pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar,
dapat menghambat kemampuan belajar siswa dalam pemecahan setiap
masalah, sehingga perlu dipilih dan diterapkan suatu model pembelajaran
untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran di SD sebaiknya menunjukkan suasana pembelajaran
yang variatif, menyenangkan dan tidak membosankan, suasana pembelajaran
tersebut dapat terbentuk apabila dalam proses pembelajaran terdapat unsur
permainan yang menggunakan alat peraga yang menarik bagi siswa. Hal ini
sejalan dengan teori Piaget dalam Dimyati dkk (2009:14) yang menjelaskan
bahwasiswa usia SD yakni pada usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional
konkrit. Pada tahap ini anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan
tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit. Suasana tersebut akan
membantu siswa dalam memahami konsep yang dipelajari dan pada akhirnya
dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
penting dalam pendidikan. Menurut Heruman (2007: 2) matematika juga
dikenal sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah
sebagai sumber dari ilmu yang lain. Matematika perlu diberikan kepada
semuasiswa mulai dari sekolah dasar untuk membekalisiswa agar memiliki
kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama. Selain itu dimaksudkan pula untuk
mengembangkan karakter dan kemampuansiswa dalam pemecahan masalah
dan mengkomunikasikan ide-ide atau gagasan. Sejalan dengan tujuan pada
mata pelajaran Matematika di SD menurut Depdiknas (2007:42 ), yaitu: (1)
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat dan efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3)

8
lOMoARcPSD|24213295

Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh. (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5)
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.”
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika,siswa diharapkan dapat
memahami konsep, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran dan guru harus menciptakan suatu proses
pembelajaran yang inovatif.
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari Senin 14 Oktober 2021,
pembelajaran matematika Kelas IV SDN 011 Nunukan Kabupaten Nunukan
menunjukkan bahwa: (1) Proses pembelajaran hanya fokus pada penugasan,
yaitu meminta siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku
pelajaran. Hal ini terlihat setelah guru menerangkan materi pelajaran,siswa
diberi latihan berupa soal-soal; (2) Siswa kurang dilatih dalam memahami
konsep dan berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan, Hal ini terlihat
dari hanya siswa tertentu yang menyimak dengan baik, sepertisiswa yang
duduk di barisan depan saja yang aktif di kelas. Ada juga siswa yang kurang
menunjukkan antusias selama pembelajaran berlangsung. Ada sebagian siswa
yang asyik bermain dengan alat tulisnya, ada siswa yang bercanda dengan
teman sebangkunya; (3) Jarangnya diadakan diskusi kelompok untuk
memecahkan masalah; dan (4) Siswa kurang percaya diri dalam
menyampaikan pendapat. Hal ini terlihat dari pandangan yang tidak menatap
ke depan dan kecilnya suara ketika menyampaikan pendapat.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikembangkan oleh
Spencer Kagan pada tahun 1993 dengan melibatkan para siswa dalam
mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau
memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.

9
lOMoARcPSD|24213295

Lebih lanjut Kagan menjelaskan, model pembelajaran Number Head


Together (NHT) ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi
informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh
perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
Menurut Muhammad Nur (2005) model pembelajaran numbered Number
Head Together (NHT) pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi
kelompok dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa
yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang
akan mewakili kelompoknya tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, peneliti dan guru kelas IV
berdiskusi dan bekerjasama untuk memperbaiki proses pembelajaran
Matematika di Kelas IV SDN 011 Nunukan Kabupaten Nunukan. Peneliti
menawarkan solusi untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika di
kelas IV dengan menerapkan Model Pembelajaran Number Head Together
(NHT). Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) merupakan salah
satu model pembelajaran yang cocok diterapkan untuk pelajaran Matematika.
Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu
pembelajaran yang menantang dan menarik. Tugas guru dalam hal ini adalah
mengajukan masalah; memfasilitasi penyelidikan dan dialogsiswa;
mendukung belajar siswa ; membimbing, mendorong, dan mengarahkansiswa
(berulang- ulang) untuk mengajukan pertanyaan (masalah), mencari
penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri (Trianto, 2011: 71).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
rumusan masalah yakni “Apakah penerapan Model Pembelajaran Number
Head Together (NHT).dapat meningkatkan aktivitassiswa dalam Pembelajaran
Matematika di Kelas IV SDN 011 Nunukan Kabupaten Nunukan ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukan penelitian
ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran Matematika siswa Kelas
IV SDN 011 Nunukan Kabupaten Nunukan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Number Head Together (NHT).

10
lOMoARcPSD|24213295

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together
(NHT). untuk Meningkatkan Aktivitas siswa dalam Pembelajaran Matematika
(Penelitian Tindakan Kelas Matematika Kelas IV SDN 011 Nunukan
Kabupaten Nunukan), diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai upaya untuk memperkaya ilmu pengetahuan dibidang
pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para
peneliti di bidang pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu :
a. Bagi guru, hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran
Number Head Together (NHT) dan memberikan informasi tentang
alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas yaitu
model pembelajaran berbasis masalah.
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
pada mata pelajaran Matematika.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian dapat dipertimbangkan untuk
menentukan kebijakan bidang pendidikan, terutama berhubungan
dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
d. Bagi peneliti, Bertambahnya pengalaman, pengetahuan dan wawasan
dalam merencanakan pembelajaran Matematika untuk meningkatkan
aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika di Kelas IV SDN 011 Nunukan Kabupaten Nunukan
dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together
(NHT) dan dapat mengetahui masalah–masalah yang dihadapi siswa
dalam pembelajaran.

11
lOMoARcPSD|24213295

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau
semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1) Bilangan
2) Geometri dan pengukuran
3) Pengolahan data.
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Pendidikan Nasional tujuan pembelajaran Matematika di SD adalah agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah

12
lOMoARcPSD|24213295

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu


memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar.
Matematika juga termasuk salah satu dari tiga mata pelajaran yang setiap
tahun diujikan secara nasional dalam Ujian Nasional. Dengan demikian tanpa
mengesampingkan mata pelajaran yang lain, Matematika termasuk salah satu
mata pelajaran yang membutuhkan perhatian khusus. Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), penyusunan materi pelajaran diserahkan
sepenuhnya kepada satuan pendidikan, dalam hal ini sekolah. Tujuannya agar
materi yang disusun akan lebih dapat dipahami oleh siswa karena
keberadaannya dekat dengan siswa.
Lebih jauh lagi, dengan materi yang dekat dengan siswa diharapkan
pembelajaran akan berlangsung dengan efektif dan menyenangkan.
Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Pada hakekatnya pembelajaran matematika di
sekolah adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan menciptakan
suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan
matematika dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika.
Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk
berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika (Nyimas Aisyah, dkk
2007: 1-4).
Pelaksanaan pembelajaran matematika dimulai dari yang sederhana ke
kompleks, jika konsep-konsep awal tidak dipahami oleh siswa sebelumnya,
dimungkinkan pemahaman konsep-konsep itu sulit untuk dilanjutkan.
Berdasarkan struktur kognitif, materi pokok harus disusun menurut urutan
tingkat kesukaran yang logis, dan didasarkan atas pengalaman belajar
sebelumnya.
Menurut Bruner dalam Marsudi Raharjo (2011: 22) menyatakan beberapa
teorinya sebagai berikut.

13
lOMoARcPSD|24213295

1) Enactive: kongkrit (obyek sesungguhnya) Dalam pembelajaran


matematika dapat berupa bermain peran memperagakan konsep-konsep
matematika tertentu (peragaan kongkrit).
2) Econic: semi kongkrit (obyek sesungguhnya diganti gambar) Dalam
pembelajaran matematika, dalam hal ini pembelajaran soal cerita, kalimat
cerita dapat ditulis di atas gambar peragaan dan kalimat matematika yang
bersesuaian ditulis di bawah gambar peragaan. Tujuannya agar siswa dapat
menghubungkan sekaligus tiga hal kalimat sehari-hari yang berkaitan
dengan masalah matematika, gambaran kerangka berfikir untuk
membayangkan susunan obyekobyeknya, dan bilangan dan operasinya
yang bersesuaian.
3) Symbolic: abstrak Ditulis dalam bentuk lambang-lambang saja yang hanya
berupa hurufhuruf, angka-angka, lambang-lambang operasi hitung (+, -, ×,
:), dan relasi (>, <, ≥, ≤, =).
Pelajaran/materi pokok haruslah “meaningful” artinya bahan pelajaran
haruslah mempunyai arti, cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan
dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Dengan kata lain materi pokok
baru haruslah ditanamkan konsep-konsepnya, kemudian dipahamkan konsep-
konsep itu dengan beberapa latihan soal termasuk didalamnya soal uraian,
baru pembinaan keterampilannya melalui drill, menghafal, permainan dan
sebagainya. Jika ke tiga dari konsep itu ditinggalkan maka siswa akan
menjumpai kesulitan-kesulitan, sebab konsep-konsep awal bila belum
dipahami oleh siswa belum dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang
hampir sama dengan materi pokok yang dipelajarinya.
Permainan matematika adalah suatu strategi pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana penuh makna dapat dinikmati oleh seluruh siswa.
Permainan yang diciptakan seharusnya:
1. dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersosialisasi dengan
siswa lain
2. dapat diciptakan suasana saling berkompetisi
3. dapat memahami konsep-konsep, dan prinsip-prinsip matematikayang
telah dipelajari

14
lOMoARcPSD|24213295

4. dapat menciptaka suasana yang menyenangkan


5. mudah dilaksanakan
6. alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai dengan alokasi tatap muka (2 jam),
dan lain-lain. ( Muchtar A, Karim (1999 : 2))
Permainan matematika bukan sekedar untuk bermain-main saja, tetapi
melalui permainan matematika konsep dapat diingat lebih baik. Di dalam
belajar matematika diperlukan ingatan, jika siswa harus menyelesaikan suatu
masalah. Permainan matematika yang sering dilakukan akan melekat di otak.

B. METODE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)


a. Pengertian Metode Number Head Together (NHT)
Number Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran
yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006).
Sedangkan menurut Trianto, (2011:62) Pembelajaran Number
Head Together (NHT) atau penomeran berpikir bersama adalah jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.
Berbeda dengan Trianto,Anggraini (2012:21) menerangkan
pembelajaran ini mempunyai karakteristik utama yaitu guru menunjuk satu
siswa untuk mewakili kelompok, sebelumnya guru tidak memberi tahu
siapa yang akan mewakili kelompok. Sedangkan Huda (2011: 3)
menyatakan bahwa model Number Head Together (NHT) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan dapat meningkatkan
kerjasama siswa.

b. Sintak model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Menurut Ibrahim (dalam Hobri 2009:62) ada empat sintak yang harus
dilaksanakan dalam pembelajaran Number Head Together (NHT) yaitu :
1. Penomoran

15
lOMoARcPSD|24213295

Penomoran adalah hal yang utama di dalam Number Head Together


(NHT), dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan
memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai
nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
2. Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan
dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di
pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari
yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang
bervariasi pula.
3. Berpikir bersama
Setiap kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar
dan memastikan tiap anggota kelompok mengetahui jawabannya.
4. Menjawab pertanyaan
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomor-
nya sama melaporkan hasil kerjasama kelompoknya untuk seluruh
kelas. Pada sesi ini siswa tidak diperbolehkan lagi berdiskusi dengan
anggota kelompoknya. Hal ini dilakukan agar siswa lebih termotivasi
untuk berpartisipasi ketika diskusi.
Dari keempat sintak tersebut diatas dapat dikembangkan menjadi
enam sintak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Keenam sintak tersebut
dapat dilihat yaitu :
1. Persiapan
Guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat rancangan
program pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai
dengan model pembelajaran Number Head Together (NHT).
2. Pembentukan kelompok
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian
membagikan nomer kepada setiap siswa dalam kelompok.
3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Guru membagikan pertanyaan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

16
lOMoARcPSD|24213295

kepada setiap kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diminta


untuk mendiskusikan pertanyaan tersebut secara bersama-sama.
4. Diskusi masalah
Guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan
dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui
jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan
yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang
bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
kepada siswa di kelas.
6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

c. Manfaat Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran Number Head
Together (NHT) terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang
dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah:
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi, memperbaiki kehadiran,
penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, perilaku mengganggu
menjadi lebih kecil, konflik antara pribadi berkurang, pemahaman yang
lebih mendalam, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi,
hasil belajar lebih tinggi.
d. Tujuan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran Number Head Together (NHT) yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.

17
lOMoARcPSD|24213295

2. Pengakuan adanya keragaman : Bertujuan agar siswa dapat menerima


teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social : Bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan
metode Number Head Together (NHT) adalah proses pembelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas sesuatu masalah.

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Number Head Together (NHT)


1. Kelebihan Metode Number Head Together (NHT)
a. Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara
bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
b. Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh
manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif.
c. Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi
pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa
dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan.
d. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat
kepemimpinan.
2. Kelemahan Metode Number Head Together (NHT)
a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
b. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar
menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman
yang memadai.
c. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

18
lOMoARcPSD|24213295

C. HAKIKAT PEMAHAMAN
Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau
memahamkan. Menurut Benyamin S. Bloom, “pemahaman merupakan
kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan
mampu mengimplementasikan ide tanpa haus mengaitkannya dengan ide
lain, dan juga tanpa harus melihat ide tersebut secara mendalam”. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan diantaranya mengubah,
mempertahankan, membedakan. Sedangkan pemahaman menurut kamus
linguistik, adalah suatu proses mental dimana pendengar dapat menyerap
bunyi yang diucapkan pembicara dan memakainya untuk membangun
suatu penafsiran tantang apa yang dimaksud oleh pembicara.
Hal itu berarti menuntut daya serap dan daya dengar seseorang
agar informasi yang disampaikan tepat guna. Seseorang dikatakan
memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan
kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri.
Siswa tidak lagi menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus
dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut.
Mengajarkan suatu konsep dapat dilakukan dengan
memperkenalkan kepada siswa kata-kata kunci untuk digunakan dalam
membicarakan mengenai konsep-konsep tersebut dan memeriksa apakah
siswa telah membiasakan diri Pemahaman terhadap suatu konsep dapat
berkembang baik jika terlebih dahulu disajikan konsep yang paling umum
sebagai jembatan antar informasi baru dengan informasi yang telahada
pada struktur kognitif siswa. Penyajian konsep yang umum perlu
dilakukan sebelum penjelasan yang lebih rumit mengenai konsep yang
baru agar terdapat keterkaitan antara informasi yang telah ada dengan
informasi yang baru diterima pada struktur kognitif siswa.

Indikator pemahaman konsep menurut Benyamin S. Bloom sebagai


berikut:
1. Penerjemahan (translation),
Penerjemahan (translation), yaitu menterjemahkan konsepsi

19
lOMoARcPSD|24213295

abstrak menjadi suatu model. Misalnya dari lambang ke arti. Kata


kerja operasional yang digunakan adalah menterjemahkan,
mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan
menjelaskan kembali.
2. Penafsiran (interpretation)
Penafsiran (Interpretation), yaitu kemampuan untuk mengenal dan
memahami ide utama suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu
diagram, tabel, grafik atau gambar-gambar dan ditafsirkan. Kata
kerja operasional yang digunakan adalah menginterpretasikan,
membedakan, menjelaskan, dan menggambarkan.
3. Ekstrapolasi (extrapolation).
Ekstrapolasi (extrapolation), yaitu menyimpulkan dari sesuatu
yang telah diketahui. Kata kerja operasional yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan ini adalah memperhitungkan,
menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan
dan mengisi.
Sedangkan indikator pemahaman menurut Kenneth D. Moore:
“Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan
(dengan kata-kata sendiri), menulis ulang (dengan kalimat sendiri),
meringkas, membedakan (diantara dua), mempertahankan,
menyimpulkan, berpendapat dan menjelaskan. Penanaman konsep,
teorema, dalil, dan rumus-rumus matematika dapat terwujud dengan
baik jika para siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap materi
ajar yang dipelajari serta selalu melakukan penguatan melalui latihan
yang teratur. Sehingga apa yang telah dipelajari dapat dikuasai dengan
baik dan dapat digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Didalam penelitian ini merujuk pada pemahaman menurut
Benyamin S. Bloom, yakni penerjemahan, penafsiran dan ekstrapolasi
sebagai definisi operasionalnya adalah:
a. Translasi, adalah mendefinisi ulang sebuah konsep penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat negatif.

20
lOMoARcPSD|24213295

b. Interpretasi, adalah memberikan penjelasan terhadap sebuah


konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
c. Ekstrapolasi, adalah memberi kesimpulan atas konsep penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bahasa sendiri.

21
lOMoARcPSD|24213295

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. LOKASI DAN SUBYEK PENELITIAN


Lokasi penelitian ini adalah di SDN 011 Nunukan , Jalan
Pembangunan, Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan , Kabupaten Nunukan ,
Provinsi Kalimantan Utara, yang terletak sekitar ± 145,43 m dari jalan raya.
Dan lingkungan sekitar sekolah adalah berupa pemukiman penduduk.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 011 Nunukan
Kel. Nunukan Barat, Kec.Nunukan , Kab.Nunukan . Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Matematika di kelas IV SDN 011 Nunukan Kecamatan
Nunukan Kabupaten Nunukan semester I tahun ajaran 2021/2022.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika di kelas IV SDN
011 Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan dengan jadwal
sebagai berikut :
1. Siklus I tanggal 15 Oktober 2021
2. Siklus II tanggal 22 Oktober 2021

B. DESKRIPSI PER SIKLUS


1. Siklus pertama
a. Perencanaan
Pada tahap perecanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis
awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa
sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah
dan mencari alternatif pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil tersebut, penuh dibantu teman sejawat melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (terlampir).
2) Menyiapkan alat dan sumber belajar.
3) Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman
sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang

22
lOMoARcPSD|24213295

proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu lembar


evaluasi akhir.
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh
teman sejawat sebagai pengamat sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran yang sudah disusun. Dimulai dari kegiatan awal, inti
pelaksanaan dan kegiatan akhir dilanjutkan dengan evaluasi
pembelajaran.
c. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama
pelaksanaan siklus I data hasil evaluasi dikumpulkan dengan
menggunakan tes akhir.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat pada setiap
pertemuan / siklus perbaikan pembelajaran. Refleksi difokuskan pada
keberhasilan, kendala dan dapat menggunakan metode dikusi
kelompok terhadap proses dan hasil perbaikan pembelajaran.
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan
analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar
siswa sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi
masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah.
Dari hasil tersebut, selanjutnya si penulis dibantu teman sejawat
melakukan hal-hal seperti berikut :
1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir) yang
difokuskan pada penggunaan diskusi kelompok.
2) Menyiapkan alat dan sumber belajar.
3) Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman
sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang
proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Alat
pengumpulan data yang direncanakan adalah : (1) lembar

23
lOMoARcPSD|24213295

pengamat diskusi kelompok, (2) lembar penilaian kerja kelompok


atau LKS, dan (3) lembar evaluasi
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh
teman sejawat sebagai pengamat sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran yang sudah disusun.
Perbaikan pembelajaran siklus II ilaksanakan dengan langkah-langkah
berikut :
1) Kegiatan awal
2) Siswa diminta menyebutkan contoh operasi hitung bilangan
3) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
4) Setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya.
5) Pemantapan hasil diskusi kelompok / kelas oleh guru.
c. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama
pelaksanaan siklus II mencakup : (1) Data proses diskusi kelompok,
dikumpulkan menggunakan lembar pengamatan proses diskusi
kelompok, (2) Data hasil evaluasi dalam proses dikumpulkan dengan
menggunakan lembar penilaian hasil kerja kelompok / LKS, (3)
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi dengan menggunakan tes
akhir.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat untuk
menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengamatan baik tentang
aktivitas peneliti maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil
refleksi ini kemudian untuk dijadikan bahan kajian untuk
melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada tindakan selanjutnya.

24
lOMoARcPSD|24213295

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN SIKLUS
1. Hasil Penelitian Siklus I
Dalam proses pembelajaran siklus I pembelajaran kurang
maksimal dan belum mencapai kriteria keberhasilan perbaikan
pembelajaran yang diharapkan. Kekurangan keberhasilan perbaikan
tersebut tegambar dari : (1) Pengamatan diskusi kelas (2) Hasil penilaian
akhir.

Dari pengamatan terhadap proses diskusi kelas diperoleh hasil sebagai


berikut:

Tabel 1
Hasil Pengamatan Proses Diskusi Kelas Siklus I

Aspek yang dinilai


KLP Nama Siswa
Penguasaan Menjawab
Keaktifan
Materi Diskusi Pertanyaan
1.
- - -
Regina Putri
- ✓ -
Thalia Nazla Putriani
- - -
Bimma Junior . W
2. ✓ ✓ ✓
Nabila Asyfa
- - ✓
Davin Anugrah .P
- ✓ -
Jessica Angel .P
3. ✓ ✓
-
M. Ridwan Tanjung
- ✓ ✓
Eka Rania Zahra
✓ - -
Raka Alfizar

25
lOMoARcPSD|24213295

4. ✓ - -
Deswan Risqullah
- ✓ -
Galang Dwi Putra
✓ ✓ -
Cerrin Arlidiah
Jumlah ( % ) 5 (42%) 6(50%) 4(33%)
Keterangan : kriteria keberhasilan proses diskusi kelompok
adalah 75% siswa menunjukkan keaktifan dalam diskusi,
penguasaan materi diskusi dan kemampuan merespon /
menanggapi / menjawab pertanyaan.

Hasil pengamatan diskusi di atas menggambarkan bahwa tingkat


keaktifan siswa, penguasaan materi diskusi dan menjawab pertanyaan
dalm proses diskusi kelas masih jauh dari kriteria yang diharapkan (75%).
Dari ketiga aspek yangdiamati, keaktifan siswa dalam diskusi hanya 42%,
keberanian menjawab pertanyaan dari teman dalam proses diskusi kelas
merupakan aspek tertinggi (50%). Hal ini berkaitan erat dengan
penguasaan siswa terhadap materi juga masih rendah (33%).

Selanjutya dari penilaian terhadap hasil penyelesaian tugas


diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Tes Akhir Siklus I
SKOR NILAI PER

NO NAMA SISWA BUTIR SOAL JUMLAH


1 2 3 4 5

1. Regina Putri 15 20 15 20 15 85

2. Thalia Nazla Putriani 15 15 20 15 10 75

3. Bimma Junior . W 10 10 10 15 15 60

4. Nabila Asyfa 15 10 20 5 15 65

5. Davin Anugrah .P 15 20 5 10 10 60

26
lOMoARcPSD|24213295

6. Jessica Angel .P 5 20 15 15 20 75

7. M. Ridwan Tanjung 10 15 15 5 15 60

8. Eka Rania Zahra 15 5 10 15 15 60

9. Raka Alfizar 15 10 15 20 15 75

10. Deswan Risqullah 20 5 15 15 15 70

11. Galang Dwi Putra 15 15 20 20 5 75

12. Cerrin Arlidiah 5 20 10 15 15 65

JUMLAH 825

RATA-RATA 68,75

SKM : 6,5
Jumlah siswa tuntas 8
Rata-rata kelas : 825/12 = 68,75
Presentase ketuntasan : 66,66%

Nilai tes akhir pada tabel di atas menggambarkan bahwa hasil


siklus I masih belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang
diharapkan. Dari 12 siswa baru 8 siswa atau 66,66 % yang mencapai
presentase dan batas minimal ketuntasan.
Dari hasil analisis dan refleksi penulis dan teman sejawat terhadap
proses dan siklus I, berhasil diidentifikasi sejumlah faktor masih menjadi
penyebab belum tercapainya kriteria ketuntasan yang diharapkan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Tidak ada penjelasan dari guru tentang tugas.
b. Guru tidak membimbing siswa ketika diskusi.
c. Guru kurang memberi kesempatan bertanya.
Ketiga faktor yang menjadi kendala dalam meningkatkan
ketuntasan belajar siswa hingga mencapai ketuntasan yang diharapkan,
penulis dan teman sejawat memandang perlu dilakukan perubahan dan

27
lOMoARcPSD|24213295

perbaikan pada siklus II yaitu : Memberi penjelasan sebelum diskusi dan


membimbing siswa dalam mengerjakan LKS serta mengadakan tanya
jawab untuk memeriksa pemahaman siswa.

2. Hasil Penelitian Siklus II


Setelah dilakukan perubahan dan perbaikan terhadap kedua aspek
yang sudah penulis kemukakan di atas, proses pembelajaran siklus kedua
sudah mengalami peningkatan dibanding siklus I dan secara keseluruhan
sudah mencapai target minimal ketuntasan belajar yang diharapkan.
Terjadinya peningkatan dan pencapaian target minimal ketuntasan
belajar yang diharapkan tergambar dari : (1) Pengamatan proses diskusi
(2) Hasil penilaian akhir.
Dari pengamatan terhadap proses diskusi kelas pada siklus II
diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Pengamatan Proses Diskusi Kelas Siklus II

Aspek yang dinilai


KLP Nama Siswa
Penguasaan Menjawab
Keaktifan
Materi Diskusi Pertanyaan
1. ✓ ✓ ✓
Regina Putri
✓ ✓ ✓
Thalia Nazla Putriani
- ✓ -
Bimma Junior . W
2. ✓ ✓ ✓
Nabila Asyfa
✓ ✓ ✓
Davin Anugrah .P
✓ ✓ ✓
Jessica Angel .P
3. ✓ ✓ ✓
M. Ridwan Tanjung
✓ ✓ ✓
Eka Rania Zahra

28
lOMoARcPSD|24213295

✓ ✓ ✓
Raka Alfizar
4. ✓ ✓ ✓
Deswan Risqullah
✓ ✓ -
Galang Dwi Putra
✓ ✓ ✓
Cerrin Arlidiah
Jumlah ( % ) 9(75%) 10(83%) 9(75%)
Keterangan : kriteria keberhasilan proses diskusi kelompok adalah 75%
siswa menunjukkan keaktifan dalam diskusi kelas, penguasaan
materi diskusi kelompok dan kemampuan merespon / menanggapi /
menjawab pertanyaan.
Hasil pengamatan proses diskusi kelas siklus II di atas
menggambarkan bahwa tingkat keaktifan, penguasaan materi diskusi,
dan menjawab pertanyaan dalam proses diskusi kelas banyak terjadi
peningkatan.
Presentase keaktifan siswa meningkat dari 42% menjadi 75%,
presentase penguasaan materi meningkat dari 50% menjadi 83% dan
menjawab pertanyaan / tanggapan dari teman juga meningkat dari 33%
menjadi 75%. Suatu peningkatan presentase yang bagi penulis dan
teman sejawat yang cukup mengagetkan tetapi menggembirakan.
Sementara dari tes akhir siklus II juga menunjukkan perolehan
hasil yang menggembirakan dan mencapai target yang diharapkan (93%
siswa mencapai nilai minimal 70).
Tabel 4
Hasil Tes Akhir Siklus II
SKOR NILAI PER

NO NAMA SISWA BUTIR SOAL JUMLAH


1 2 3 4 5

1. Regina Putri 15 20 15 20 15 85

2. Thalia Nazla Putriani 20 15 10 20 15 80

3. Bimma Junior . W 10 10 15 15 15 65

29
lOMoARcPSD|24213295

4. Nabila Asyfa 15 15 20 15 20 85

5. Davin Anugrah .P 15 15 20 15 10 75

6. Jessica Angel .P 15 15 20 15 20 85

7. M. Ridwan Tanjung 10 20 20 15 20 85

8. Eka Rania Zahra 15 20 10 15 20 80

9. Raka Alfizar 15 10 15 20 15 75

10. Deswan Risqullah 15 15 20 15 20 85

11. Galang Dwi Putra 15 15 20 20 5 75

12. Cerrin Arlidiah 15 20 10 20 15 80

JUMLAH 955

RATA-RATA 79,58

SKM : 6,5
Jumlah siswa tuntas 12
Rata-rata kelas : 955/12 = 79,58
Presentase ketuntasan : 100%
Nilai akhir pada tabel di atas menggambarkan bahwa perbaikan
siklus II memperlihatkan pencapaian hasil yang sangat
menggembirakan, bukan saja karena perolehan nilai siswa secara
individual mengalami banyak peningkatan, juga presentase ketuntasan
siswa pun banyak peningkatannya, serta kriteria ketuntasan belajar yang
diharapkan bisa tercapai. Dari 12 siswa hanya satu siswa (7%) yang
mendapat nilai pada batas minimal SKM dan 11 siswa (93%) mendapat
nilai di atas SKM, ini berarti ketuntasan mencapai 100%.

B. Pembahasan
Hasil akhir siklus I dan siklus II diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 5

30
lOMoARcPSD|24213295

Hasil Nilai Akhir Pada Siklus I dan Siklus II

NILAI
NO NAMA SISWA
SIKLUS I SIKLUS II

1. Regina Putri 85 85

2. Thalia Nazla Putriani 75 80

3. Bimma Junior . W 60 65

4. Nabila Asyfa 65 85

5. Davin Anugrah .P 60 75

6. Jessica Angel .P 75 85

7. M. Ridwan Tanjung 60 85

8. Eka Rania Zahra 60 80

9. Raka Alfizar 75 75

10. Deswan Risqullah 70 85

11. Galang Dwi Putra 75 75

12. Cerrin Arlidiah 65 80

Jumlah 825 955

Nilai rata-rata 68,75 79,58

Adapun grafik nilai rata-rata evaluasi siklus I dan siklus II adalah sebagai
berikut :

31
lOMoARcPSD|24213295

Tabel 6
Grafik Nilai Rata-rata Siklus I dan Siklus II

Berdasarakan data grafik hasil ketuntasan belajar siswa pada Siklus 1


dan Siklus 2, tercatat hasil rata – rata siklus 1 adalah 68,75 dan rata-rata
siklus 2 adalah 79,58. Dari data hasil rata – rata siklus 1 dan siklus 2 maka
terdapat selisih perbandingan rata – rata interval score persen sebesar
11%. Dari hasil perbandingan persenan terhadap siklus 1 dengan siklus 2
maka tercatat hasil pencapaian kenaikan persenan sebesar 11%. Dari hasil
perbandingan interval score ini maka dapat dikategorikan bahwa
peningkatan kemampuan menaksirkan atas, bawah, dan terbaik dalam
pembelajaran matematika operasi hitung bilangan cacah dengan
menggunakan media Number Head Together (NHT) dikategorikan baik.
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran dalam dua siklus yang
penulis laksanakan dibantu teman sejawat, menunjukkan bahwa

32
lOMoARcPSD|24213295

penggunaan metode Number Head Together (NHT) mampu meningkatkan


proses dan hasil belajar siswa. Walaupun peningkatan dan pencapaian
kriteria ketuntasan untuk setiap aspek dikaji terjadi secara bertahap dalam
dua siklus.

1. Siklus I
Berdasarkan hasil Pengamatan Proses Diskusi Kelas Siklus I keaktifan
dikelas pada saat diskusi 42%, penugasan materi diskusi 50%, dan
menjawab pertanyaan 33%. Dengan rata-rata kelas dari hasil tes akhir
siklus 1 yakni 68,75 dengan persentase ketuntasan 66,66%.

2. Siklus II
Berdasarkan pada siklus 2 hasil pengamatan proses diskusi kelas yakni
untuk keaktifan siswa naik 70%, penugasan materi diskusi 83% dan
untuk menjawab pertanyaan 75%, untuk hasil tes akhir siklus 2 rata-
rata nilainya 79,58. Dengan persentase ketuntasan 100%.

Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV semester ganjil


pada mata pelajaran Matematika disebabkan oleh pada pelaksanaan
tindakan siklus II tidak lagi muncul kendala-kendala pada siklus I.
Beberapa upaya yang dilakukan pada siklus II, seperti merubah
anggota kelompok belajar berdasarkan hasil tes siklus I. Hal ini
dilakukan agar dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki
kemampan merata. Membimbing siswa melatih keterampilan-
keterampilan saat melakukan diskusi dalam kelompok seperti saling
berbagi tugas dan saling membantu antara angota kelompok untuk
memahami materi sehingga terjadi interaksi yang positif dan tidak ada
yang diam atau pasif.
Memberikan pujian dan penguatan juga dilakukan untuk
menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri siswa untuk bertanya
ataupun menjawab yang berkaitan dengan pembelajaran. Penguatan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

33
lOMoARcPSD|24213295

kefektian kegiatan pembelajaran. Menurut Sri Anitah (2014)


Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap perilaku atau
perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau
meningkatnya perilaku/perbuatan yang dianggap baik tersebut.
Menyampaikan pada siswa bahwa setiap aktivitas belajar yang
dilakukan disertai penilaian dengan harapan siswa termotivasi untuk
melaksanakan pembelajaran. Selain itu dilakukan pendekatan secara
pribadi pada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
Upaya perbaikan yang dilakukan telah membuahkan hasil yang baik.
Terlihat dari ketepatan waktu siswa mengerjakan tugas yang diberikan,
sehingga masing-masing kelompok dapat menyampaikan hasil kerja
kelompoknya dengan baik.
Adanya refleksi membantu dalam memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus II. Siswa sudah nampak aktif saat belajar
dalam kelompok karena siswa sudah mau bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah. Dengan bekerja sama dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat. Menurut Zaltman et.al (1972)
mengemukakan siswa yang sama-sama bekerja dalam kelompok akan
menimbulkan persahabatan yang akrab, yang terbentuk di kalangan
siswa, ternyata sangat berpengaruh pada tingkah laku atau kegiatan
masing-masing secara individual. Siswa sangat antusias dalam belajar
dan sebagian mau bertanya serta mengeluarkan pendapat sehingga
tugas terselesaikan tepat waktu. Peningkatan keaktifan dan hasil
belajar siswa sangat didukung oleh kondisi belajar siswa.
Untuk mencapai hasil belajar Matematika yang optimal, salah satu
faktor yang menentukan adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses
pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk mengalami dan
menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi sehingga apa
yang dipelajari akan bertahan lama dalam ingatan. Peran guru tidak
lagi menjadi pusat pembelajaran. Menurut Lapono, dkk. (2008)
aktivitas peserta didik menjadi syarat utama dalam pembelajaran
konstruktivisme. Peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta

34
lOMoARcPSD|24213295

kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif


mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan mengadaptasi sendiri
informasi, dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan yang baru
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki masing-masing.
Melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika yang menerapkan metode pembelajaran pemberian tugas,
dapat diketahui bahwa metode pemberian tugas ini sangat memberikan
sumbangan positif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
yang optimal serta sangat baik digunakan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran sekolah dasar. Pembelajaran pemberian tugas dapat
memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial, mengembangkan
kegembiraan belajar yang sejati, memungkinkan siswa saling belajar
mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku, sosial dan
pandangan.
Dari uraian di atas, secara umum telah mampu menjawab rumusan
masalah. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil, karena semua kriteria
yang ditetapkan telah terpenuhi. Jadi, dapat dinyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN 011
Nunukan tahun pelajaran 2021/2022.

35
lOMoARcPSD|24213295

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan metode Number Head Together (NHT) mampu meningkatkan
siswa belajar lebih mandiri.
2. Penggunaan metode pembelajaran Number Head Together (NHT) yang
diterapkan guru menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih aktif dan
tertarik serta merasa mempunyai tanggung jawab, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
3. Penggunaan metode Number Head Together (NHT) sangat membantu
guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran.

B. SARAN
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka ada hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu :
1. Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang efektif dan efisien dalam
setiap proses belajar mengajar.
2. Guru dalam memanfaatkan metode Number Head Together (NHT) yang
mudah dMatematikahami siswa.
3. Bagi penulis lain yang berminat menggunakan metode ini dapat
dikembangkan lebih lanjut pada mata pelajaran yang lain.

36
lOMoARcPSD|24213295

DAFTAR PUSTAKA

Rahmah, W.N.S. 2021. Pemelajaran Kooperatif Hasil Belajar. Lebak : Educatif :


Journal o Education Research

Atik, Dkk. 2020. Analisis Kemampuan Penalaran Operasi Hitung Bilangan Cacah
Berbantu Penyampaian Bahasa Inggris dengan Model NHT Sekolah
Dasar. ESJ (Elementary School Journal) Volume 10 No.2. Semarang :
Universitas PGRI Semarang.

MagfiraFitrianti. 2021. Peningkatan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran


Matematika Melalui Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Pada Siswa Sekolah Dasar. TERJ (Tadulako Educational Research
Jornal). Palu : Universitas Tadulako.

Satumah. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan


Bulat melalui Model Number Head Together berbantuan Papan
Bilangan. BRILLIANT : Jurnal Riset dan Konseptual. Volume 2
Nomor
2. Mojokerto : UNUBlitar (Universitas Nahdlatul Ulama Blitar).

Sugiyem. 2020. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Operasi Hitung
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Penerapan
model Pembelajaran Number Heads Together (NHT). Wonogiti : JIGI :
Jurnal Ilmiah Guru Indonesia. Vol.1, No.2.

37
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Pra Siklus)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 011


NUNUKAN Mata Pelajaran / Tema : Matematika / 2
(Dua)
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah terkait operasi hitung bilangan cacah.

B. Kompetensi Dasar
3.3. Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.3. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecaha dan desimal.

C. Indikator
4.3.1. Menjelaskan melakukan penaksiran dan selisih.
4.3.2. Masalah yang terkait dengan penaksiran jumlah dan selisih
bilangan cacah.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara melakukan penaksiran
jumlah dan selisih dengan benar.
2. Setelah bereksplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penaksiran jumlah dan selisih bilangan cacah dengan
benar.

E. Materi Ajar
• Penaksiran

38
lOMoARcPSD|24213295

• Cara penaksiran yang nilainya mendekati


• Penaksiran kepuluhan, ratusan, dan ribuan
D. Metode Pembelajaran
• Metode : Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat : Alat tulis
Sumber belajar : Buku siswa, buku guru.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan FASE 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 10 menit
1. Guru memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan
dengan berdo’a.
2. Mengecek kehadiran siswa.

Apersepsi:

3. Menyampaikan garis besar materi, tujuan, dan kegiatan dalam


pembelajaran.
Motivasi:

1. Guru menginformasikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang


diharapkan akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi taksiran
Operasi Bilangan Caca.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan
kegunaan materi Operasi Bilangan Cacah dengan kehidupan sehari-
hari/bidang ilmu lain.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang Taksiran Operasi Hitung 45 menit
Bilangan Cacah.
2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, tiap kelompok
beranggotakan 3 sampai 4 siswa (pembagian kelompok).

39
lOMoARcPSD|24213295

3. Guru memberikan nomor pada masing – masing siswa dari setiap


kelompok secara berurutan (penomoran).
4. Guru memberikan tugas latihan pada setiap kelompok sebagai bahan
diskusi.
5. Guru menjelaskan peraturan saat diskusi (pengarahan).
a. Setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama
dalam menyelesaikan permasalahan.
b. Saling membantu dan menjalin kerja sama tim yang baik.
c. Saat diskusi berlangsung diharapkan dengan suara yang pelan
agar tidak mengganggu tim yang lain.
d. Apabila telah menyelesaikan soal dan telah menuliskannya dalam
buku latihan dengan lengkap maka diharapkan meneriakkan tanda
selesai, yaitu “sudah bu”.
e. Guru akan menunjuk salah satu siswa dari masing – masing
kelompok secara acak dengan menyebutkan nomor kelompok dan
nomor kepala.
f. Tim yang telah menyelesaikan latihan dengan cepat dan
tepat akan diberi apresiasi berupa hadiah.
6. Guru menunjukkan Soal Harta Karun (SOHAKA) kepada siswa, siswa
memilih nomor yang ada pada Sohaka untuk dikerjakan bersama
kelompoknya.
7. Setiap siswa saling berdiskusi dengan masing – masing kelompoknya
(berpikir bersama)
8. Salah satu kelompok tercepat telah menyelesaikan latihan-nya dan
guru menyebutkan salah satu nomor tertentu untuk mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas. (pemanggilan nomor).
9. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. (menyimpulkan)
10. Memberi intruksi kepada siswa untuk duduk dalam kelompoknya
masing-masing.
11. Membagikan hasil latihannya kepada tiap-tiap wakil kelompok.
12. Memberikan penghargaan.
13. Memberikan motivasi dan penguatan positif terhadap kelompok yang

40
lOMoARcPSD|24213295

tidak menjadi juara dan mendorong mereka agar belajar lebih giat lagi.
➢ Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan 15 menit
Penutup mengadakan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang baru saja
dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan.
- Apa saja yang kalian pelajari hari ini?
- Bagian mana yang sudah kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami.
- Apa tindak lanjutmu agar kamu lebih paham?
- Sikap apa saja yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
- Menginformasikan materi pembelajaran selanjutnya.
- Peserta didik merapikan pekerjaannya.
- Mengajak peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinnya
masing- masing.
- Selama berdoa, guru mengamati sikap siswa dan memberi arahan
kepada siswa yang tidak bersikap sempurna dalam berdoa.
- Diakhiri dengan salam dan berjabat tangan diakhiri dengan salam
dan berjabat tangan dengan guru dan antar teman.
70
Total
menit

H. Penilaian

Prosedur Penilaian
Menyelesaikan Masalah Penaksiran
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke puluhan. kepuluhan kepuluhan kepuluhan dua kepuluhansatu
empat operasi empat operasi operasi hitung operasi hitung
hitung dengan hitung dengan dengan benar. dengan benar.

41
lOMoARcPSD|24213295

benar. benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
Melakukan penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
penaksiran keratusan tiga keratusan dua keratusan dua keratusan satu
ke ratusan. operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ribuan. keribuan empat keribuan tiga keribuan dua keribuan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung dua Menghitung
hasil sebenarnya. empat operasi tiga operasi operasi hitung satu
hitung dengan hitung dengan dengan benar. operasi hitung
benar. benar. dengan benar.
Membandingkan Mampu Mampu Mampu Mampu
hasil yang paling membandingkan membandingkan membandingkan membandingkan
mendekati. hasil yang hasil yang hasil yang hasil yang
paling paling paling paling
mendekati mendekati dari mendekati dari mendekati dari
dari empat tiga operasi dua operasi satu operasi
operasi hitung hitung dengan hitung dengan hitung dengan
dengan benar. benar. benar. benar.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Mahasiswa

SABRI SADE
NIM. 816830923

42
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 011


NUNUKAN Mata Pelajaran / Tema : Matematika / 2
(Dua)
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah terkait operasi hitung bilangan cacah.
B. Kompetensi Dasar
3.4. Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.4. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecaha dan desimal.
C. Indikator
4.3.3. Menjelaskan melakukan penaksiran dan selisih.
4.3.4. Masalah yang terkait dengan penaksiran jumlah dan selisih
bilangan cacah.
D. Tujuan Pembelajaran
4. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara melakukan penaksiran
jumlah dan selisih dengan benar.
5. Setelah bereksplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penaksiran jumlah dan selisih bilangan cacah dengan
benar.
E. Materi Ajar
• Penaksiran
• Cara penaksiran yang nilainya mendekati
• Penaksiran kepuluhan, ratusan, dan ribuan

43
lOMoARcPSD|24213295

E. Metode Pembelajaran
• Metode : Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat : Alat tulis
Sumber belajar : Buku siswa, buku guru.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan FASE 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 10 menit
1. Guru memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
berdo’a.
2. Mengecek kehadiran siswa.

Apersepsi:

1. Menyampaikan garis besar materi, tujuan, dan kegiatan dalam


pembelajaran.
Motivasi:

1. Guru menginformasikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang


diharapkan akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi taksiran
Operasi Bilangan Caca.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan
kegunaan materi Operasi Bilangan Cacah dengan kehidupan sehari-
hari/bidang ilmu lain.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang Taksiran Operasi Hitung Bilangan 45 menit
Cacah.
2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, tiap kelompok
beranggotakan 3 sampai 4 siswa (pembagian kelompok).
3. Guru memberikan nomor pada masing – masing siswa dari setiap
kelompok secara berurutan (penomoran).

44
lOMoARcPSD|24213295

4. Guru memberikan tugas latihan pada setiap kelompok sebagai bahan


diskusi.
5. Guru menjelaskan peraturan saat diskusi (pengarahan).
6. Setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama dalam
menyelesaikan permasalahan.
7. Saling membantu dan menjalin kerja sama tim yang baik.
8. Saat diskusi berlangsung diharapkan dengan suara yang pelan agar
tidak mengganggu tim yang lain.
9. Apabila telah menyelesaikan soal dan telah menuliskannya dalam
buku latihan dengan lengkap maka diharapkan meneriakkan tanda
selesai, yaitu “sudah bu”.
10. Guru akan menunjuk salah satu siswa dari masing – masing kelompok
secara acak dengan menyebutkan nomor kelompok dan nomor kepala.
11. Tim yang telah menyelesaikan latihan dengan cepat dan tepat akan
diberi apresiasi berupa hadiah.
12. Guru menunjukkan Soal Harta Karun (SOHAKA) kepada siswa, siswa
memilih nomor yang ada pada Sohaka untuk dikerjakan bersama
kelompoknya.
13. Setiap siswa saling berdiskusi dengan masing – masing kelompoknya
(berpikir bersama)
14. Salah satu kelompok tercepat telah menyelesaikan latihan-nya dan
guru menyebutkan salah satu nomor tertentu untuk mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas. (pemanggilan nomor).
15. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. (menyimpulkan)
16. Memberi intruksi kepada siswa untuk duduk dalam kelompoknya
masing-masing.
17. Membagikan hasil latihannya kepada tiap-tiap wakil kelompok.
18. Memberikan penghargaan.
19. Memberikan motivasi dan penguatan positif terhadap kelompok yang
tidak menjadi juara dan mendorong mereka agar belajar lebih giat lagi.
➢ Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan 15 menit
Penutup mengadakan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang baru saja
dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan.

45
lOMoARcPSD|24213295

- Apa saja yang kalian pelajari hari ini?


- Bagian mana yang sudah kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami.
- Apa tindak lanjutmu agar kamu lebih paham?
- Sikap apa saja yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
- Menginformasikan materi pembelajaran selanjutnya.
- Peserta didik merapikan pekerjaannya.
- Mengajak peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinnya
masing- masing.
- Selama berdoa, guru mengamati sikap siswa dan memberi arahan
kepada siswa yang tidak bersikap sempurna dalam berdoa.
- Diakhiri dengan salam dan berjabat tangan diakhiri dengan salam
dan berjabat tangan dengan guru dan antar teman.
70
Total
menit
H. Penilaian
Prosedur Penilaian
Menyelesaikan Masalah Penaksiran
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke puluhan. kepuluhan kepuluhan kepuluhan dua kepuluhansatu
empat operasi empat operasi operasi hitung operasi hitung
hitung dengan hitung dengan dengan benar. dengan benar.
benar. benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ratusan. keratusan tiga keratusan dua keratusan dua keratusan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung

46
lOMoARcPSD|24213295

dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.


Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ribuan. keribuan empat keribuan tiga keribuan dua keribuan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung dua Menghitung
hasil empat operasi tiga operasi operasi hitung satu
sebenarnya. hitung dengan hitung dengan dengan benar. operasi hitung
benar. benar. dengan benar.
Membandin Mampu Mampu Mampu Mampu
gkan hasil membandingkan membandingkan membandingkan membandingkan
yang paling hasil yang hasil yang hasil yang hasil yang
mendekati. paling paling paling paling
mendekati mendekati dari mendekati dari mendekati dari
dari empat tiga operasi dua operasi satu operasi
operasi hitung hitung dengan hitung dengan hitung dengan
dengan benar. benar. benar. benar.

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Mahasiswa

SABRI SADE
NIM. 816830923

47
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(KELOMPOK)

1. Taksirlah bilangan dibawah ini dengan taksiran ke


atas. a. 31 × 46 ≈
b. 27 + 28 ≈
c. 33 - 28 ≈
d. 38 ÷ 32 ≈
2. Taksirlah bilangan dibawah ini dengan taksiran ke
bawah. a. 45 + 23 ≈
b. 16 + 20 ≈
c. 55 – 34 ≈
d. 67 – 43 ≈

1. Taksirlah bilangan di bawah ini


Benar 5
dengan taksiran atas.
a. 31 × 46 ≈
b. 27 + 28 ≈ Tidak menjawab 0
c. 33 - 28 ≈
d. 38 ÷ 32 ≈
3. Taksirlah bilangan di bawah ini Benar 5
dengan taksiran bawah.
a. 45 + 23 ≈
b. 16 + 20 ≈ Jawaban salah 0
c. 55 – 34 ≈
d. 67 – 43 ≈

Keterangan :

48
lOMoARcPSD|24213295

Interval nilai Predikat Keterangan


100 A Sangat baik
80-90 B Baik
60-70 C Cukup
0-50 D Kurang

49
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(INDIVIDU)

Bagaimana melakukan penaksiran ke ribuan?

Penaksira
Bilangan Cara melakukan penaksiran Hasil
n
45 Puluhan dibulatkan ke puluhan terdekat.
477 Ratusan dibulatkan ke ratusan terdekat
4.567 Ribuan Ribuan dibulatkan ke ribuan terdekat
23.458 Puluhan ..........................................................................
ribu
236.679 Ratusan .............................................................................
ribu .
2.345.67 Jutaan ............................................................................
8

Keterangan :
Kategori skala penskoran
Skor Keterangan
4 Jika jawaban tepat dan benar
3 Jika jawaban hampir benar dan hampir tepat
2 Jika jawaban sedikit benar walaupun kurang tepat
1 Jika jawaban tidak benar dan tidak tepat

50
lOMoARcPSD|24213295

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 011


NUNUKAN Mata Pelajaran / Tema : Matematika / 2
(Dua)
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Memahami masalah terkait operasi hitung bilangan cacah.
B. Kompetensi Dasar
4.5. Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan.
4.3. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacahmaupun pecahan.
C. Indikator
3.3.2 Menjelaskan cara melakukan penaksiran perkalian dan pembagian.
4.3.2 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran perkalian dan
pembagian.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan menghitung jumlah daya lampu, siswa mampu
mengaplikasikan konsep kalimat matematika sepasang ekspresi
menggunakan operasi hitung penambahan, pengurangan, dan perkalian
dengan benar.
E. Materi Ajar
• Penaksiran Perkalian dan Pembagian
F. Metode Pembelajaran
• Metode : Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat : Alat tulis

51
lOMoARcPSD|24213295

Sumber belajar : Buku siswa, buku guru.


G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan FASE 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 10
1. Guru memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan menit
berdo’a.
2. Mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi:
1. Menyampaikan garis besar materi, tujuan, dan kegiatan dalam
pembelajaran.
Motivasi:
1. Guru menanyakan kepada siswa materi pembelajaran yang telah
pelajari minggu lalu.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan
materi Operasi Bilangan Cacah dengan kehidupan sehari-
hari/bidang ilmu lain.
Kegiatan Inti 1. Guru mengarahkan perhatian siswa pada papan tulis. Dengan 45 menit
menuliskan soal Operasi Hitung Bilangan Cacah.
2. Kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk menyelesaikan
soal, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3. Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok minggu lalu.
(pembagian kelompok).
4. Guru memberikan nomor pada masing – masing siswa dari setiap
kelompok secara berurutan (penomoran).
5. Guru membagikan HVS kosong dan 1 lembar soal latihan pada
setiap kelompok untuk menyelesaikan soal latihan yang telah di
berikan.
6. Setiap siswa saling berdiskusi dengan masing – masing
kelompoknya (berpikir bersama)
7. Guru menyebutkan pada tiap kelompok 1 orang untuk maju
kedepan dengan menuliskan hasil jawaban diskusinya di depan
kelas. (pemanggilan nomor)

52
lOMoARcPSD|24213295

8. Setiap perwakilan nomor menjelaskan hasil diskusi didepan kelas.


(Menyimpulkan)
9. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pemelajaran.
10. Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik.
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
yang belum dimengerti.
12. Memberikan motivasi dan penguatan positif terhadap kelompok
yang belum menyelesaikan soal dengan cepat dan mendorong
mereka agar belajar lebih giat lagi.
➢ Guru memberikan umpan balik 15 menit
Penutup ➢ Memberikan pengayaan atau tindak lanjut berupa PR
➢ Siswa merapikan buku dan peralatan lainnya ke dalam tas.
➢ Mengajak peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinnya
masing- masing.
➢ Selama berdoa, guru mengamati sikap siswa dan memberi arahan
kepada siswa yang tidak bersikap sempurna dalam berdoa.
➢ Diakhiri dengan salam dan berjabat tangan diakhiri dengan salam
dan berjabat tangan dengan guru dan antar teman.
Total 70
menit

H. Penilaian

Prosedur Penilaian
Menyelesaikan Masalah Penaksiran
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke puluhan. kepuluhan kepuluhan kepuluhan dua kepuluhansatu
empat operasi empat operasi operasi hitung operasi hitung
hitung dengan hitung dengan dengan benar. dengan benar.
benar. benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan

53
lOMoARcPSD|24213295

penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran


penaksiran keratusan tiga keratusan dua keratusan dua keratusan satu
ke ratusan. operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ribuan. keribuan empat keribuan tiga keribuan dua keribuan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung dua Menghitung
hasil sebenarnya. empat operasi tiga operasi operasi hitung satu
hitung dengan hitung dengan dengan benar. operasi hitung
benar. benar. dengan benar.
Membandingkan Mampu Mampu Mampu Mampu
hasil yang paling membandingkan membandingkan membandingkan membandingkan
mendekati. hasil yang hasil yang hasil yang hasil yang
paling paling paling paling
mendekati mendekati dari mendekati dari mendekati dari
dari empat tiga operasi dua operasi satu operasi
operasi hitung hitung dengan hitung dengan hitung dengan
dengan benar. benar. benar. benar.

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Mahasiswa

SABRI SADE
NIM. 816830923

54
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(KELOMPOK)

Taksiran Taksiran Taksirn Mana hasil yang


Hasil Sebenar-
Operasi Hitung ke ke ke menurutmu
nya
Ribuan Ratusan Puluhan paling mendekati
2.345 + 1.256 + 2.357
20.456 + 4.577 + 8.456
23.456 + 45.4599 – 23.567
3.657 + 4.568 – 3.457

Kunci Jawaban :
Taksiran Taksiran Taksirn Mana hasil yang
Hasil Sebenar-
Operasi Hitung ke ke ke menurutmu paling
nya
Ribuan Ratusan Puluhan mendekati
2.345 + 1.256 + 2.357 5000 6000 5970 5958 5970
20.456 + 4.577 + 8.456 33.000 33.600 33.489 33.489 33.489
23.456 + 45.4599 – 44.000 45.400 45.350 45.348 45.350
23.567
3.657 + 4.568 – 3.457 6000 4800 4760 4758 4760

Keterangan :

Interval nilai Predikat Keterangan


100 A Sangat baik
80-90 B Baik
60-70 C Cukup
0-50 D Kurang

55
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(INDIVIDU)

1. Taksiran ke ribuan
a. 2.000 + 1.000 + 2.000 =
b. 20.000 + 5.000 + 8.000 =
c. 23.000 + 45.000 – 24.000 =
d. 4.000 + 5.000 – 3.000 =
2. Taksiran ke ratusan
a. 2.300 + 1.300 + 2.400 =
b. 20.500 + 4.600 + 8.500 =
c. 23.500 + 45.500 – 23.600 =
d. 3.700 + 4.600 – 3.500 =
3. Taksiran ke puluhan
a. 2.350 + 1.260 + 2.360 =
b. 20.460 + 4.580 + 8.460 =
c. 23.460 + 45.460 – 23.570 =
d. 3.660 + 4.570 – 3.470 =
Kunci Jawaban
1. Taksiran ke ribuan
a. 2.000 + 1.000 + 2.000 = 5.000
b. 20.000 + 5.000 + 8.000 = 33.000
c. 23.000 + 45.000 – 24.000 = 44.000
d. 4.000 + 5.000 – 3.000 = 6.000
2. Taksiran ke ratusan
a. 2.300 + 1.300 + 2.400 = 6.000
b. 20.500 + 4.600 + 8.500 = 33.600
c. 23.500 + 45.500 – 23.600 = 45.400
d. 3.700 + 4.600 – 3.500 = 4.800
3. Taksiran ke puluhan
a. 2.350 + 1.260 + 2.360 = 5.970
b. 20.460 + 4.580 + 8.460 = 33.500

56
lOMoARcPSD|24213295

c. 23.460 + 45.460 – 23.570 = 45.350


d. 3.660 + 4.570 – 3.470 = 4.760
Keterangan :
Kategori skala penskoran
Skor Keterangan
4 Jika jawaban tepat dan benar
3 Jika jawaban hampir benar dan hampir tepat
2 Jika jawaban sedikit benar walaupun kurang tepat
1 Jika jawaban tidak benar dan tidak tepat

57
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Perbaikan Siklus 1)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 011


NUNUKAN Mata Pelajaran / Tema : Matematika / 2
(Dua)
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah terkait operasi hitung bilangan cacah.
B. Kompetensi Dasar
3.5. Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
4.6. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecaha dan desimal.
C. Indikator
4.3.5. Menjelaskan melakukan penaksiran dan selisih.
4.3.6. Masalah yang terkait dengan penaksiran jumlah dan selisih
bilangan cacah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara melakukan penaksiran
jumlah dan selisih dengan benar.
2. Setelah bereksplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penaksiran jumlah dan selisih bilangan cacah dengan
benar.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa
Perbaikan pembelajaran bagi siswa yaitu untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang pembelajaran materi Operasi Hitung Bilangan, dimana
masih banyaknya siswa yang kurang memahami materi tersebut.

58
lOMoARcPSD|24213295

2. Tujuan Perbaikan Bagi Guru


Perbaikan pembelajaran bagi guru yaitu untuk untuk memperbaiki serta
meningkatkan kualitas dari pembelajaran di kelas terutama pada materi
Operasi Hitung Bilangan.

F. Materi Ajar
• Penaksiran
• Cara penaksiran yang nilainya mendekati
• Penaksiran kepuluhan, ratusan, dan ribuan
G. Metode Pembelajaran
• Metode : Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT)
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat : Alat tulis
Sumber belajar : Buku siswa, buku guru.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahulua FASE 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 10 menit
n 1. Guru memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
berdo’a.
2. Mengecek kehadiran siswa.

Apersepsi:

1. Menyampaikan garis besar materi, tujuan, dan kegiatan dalam


pembelajaran.
Motivasi:

1. Guru menginformasikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang

59
lOMoARcPSD|24213295

diharapkan akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi taksiran


Operasi Bilangan Caca.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan
kegunaan materi Operasi Bilangan Cacah dengan kehidupan sehari-
hari/bidang ilmu lain.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang Taksiran Operasi Hitung Bilangan 45 menit
Cacah.
2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, tiap kelompok
beranggotakan 3 sampai 4 siswa (pembagian kelompok).
3. Guru memberikan nomor pada masing – masing siswa dari setiap
kelompok secara berurutan (penomoran).
4. Guru memberikan tugas latihan pada setiap kelompok sebagai bahan
diskusi.
5. Guru menjelaskan peraturan saat diskusi (pengarahan).
a. Setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama dalam
menyelesaikan permasalahan.
b. Saling membantu dan menjalin kerja sama tim yang baik.
c. Saat diskusi berlangsung diharapkan dengan suara yang pelan agar
tidak mengganggu tim yang lain.
d. Apabila telah menyelesaikan soal dan telah menuliskannya dalam
buku latihan dengan lengkap maka diharapkan meneriakkan tanda
selesai, yaitu “sudah bu”.
e. Guru akan menunjuk salah satu siswa dari masing – masing
kelompok secara acak dengan menyebutkan nomor kelompok dan
nomor kepala.
f. Tim yang telah menyelesaikan latihan dengan cepat dan tepat akan
diberi apresiasi berupa hadiah.
6. Guru menunjukkan Soal Harta Karun (SOHAKA) kepada siswa,
siswa memilih nomor yang ada pada Sohaka untuk dikerjakan
bersama kelompoknya.
7. Setiap siswa saling berdiskusi dengan masing – masing kelompoknya
(berpikir bersama)
8. Salah satu kelompok tercepat telah menyelesaikan latihan-nya dan

60
lOMoARcPSD|24213295

guru menyebutkan salah satu nomor tertentu untuk mempresentasikan


hasil diskusi di depan kelas. (pemanggilan nomor).
9. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. (menyimpulkan)
10. Memberi intruksi kepada siswa untuk duduk dalam kelompoknya
masing-masing.
11. Membagikan hasil latihannya kepada tiap-tiap wakil kelompok.
12. Memberikan penghargaan.
13. Memberikan motivasi dan penguatan positif terhadap kelompok yang
tidak menjadi juara dan mendorong mereka agar belajar lebih giat
lagi.
➢ Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan 15 menit
Penutup mengadakan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang baru saja
dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan.
- Apa saja yang kalian pelajari hari ini?
- Bagian mana yang sudah kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami dengan baik.
- Bagian mana yang belum kamu pahami.
- Apa tindak lanjutmu agar kamu lebih paham?
- Sikap apa saja yang dapat kalian terapkan dalam kehidupan
sehari- hari.
- Menginformasikan materi pembelajaran selanjutnya.
- Peserta didik merapikan pekerjaannya.
- Mengajak peserta didik berdoa menurut agama dan keyakinnya
masing- masing.
- Selama berdoa, guru mengamati sikap siswa dan memberi arahan
kepada siswa yang tidak bersikap sempurna dalam berdoa.
- Diakhiri dengan salam dan berjabat tangan diakhiri dengan salam
dan berjabat tangan dengan guru dan antar teman.
70
Total
menit

I. Penilaian

61
lOMoARcPSD|24213295

Prosedur Penilaian

Menyelesaikan Masalah Penaksiran

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke puluhan. kepuluhan kepuluhan kepuluhan dua kepuluhansatu
empat operasi empat operasi operasi hitung operasi hitung
hitung dengan hitung dengan dengan benar. dengan benar.
benar. benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
Melakukan penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
penaksiran keratusan tiga keratusan dua keratusan dua keratusan satu
ke ratusan. operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ribuan. keribuan empat keribuan tiga keribuan dua keribuan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung dua Menghitung
hasil empat operasi tiga operasi operasi hitung satu
sebenarnya. hitung dengan hitung dengan dengan benar. operasi hitung
benar. benar. dengan benar.
Membandin Mampu Mampu Mampu Mampu
gkan hasil membandingkan membandingkan membandingkan membandingkan
yang paling hasil yang hasil yang hasil yang hasil yang
mendekati. paling paling paling paling
mendekati mendekati dari mendekati dari mendekati dari
dari empat tiga operasi dua operasi satu operasi
operasi hitung hitung dengan hitung dengan hitung dengan

62
lOMoARcPSD|24213295

dengan benar. benar. benar. benar.

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Mahasiswa

SABRI SADE
NIM. 816830923

63
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(KELOMPOK)

3. Taksirlah bilangan dibawah ini dengan taksiran ke


atas. e. 31 × 46 ≈
f. 27 + 28 ≈
g. 33 - 28 ≈
h. 38 ÷ 32 ≈
4. Taksirlah bilangan dibawah ini dengan taksiran ke
bawah. e. 45 + 23 ≈
f. 16 + 20 ≈
g. 55 – 34 ≈
h. 67 – 43 ≈

4. Taksirlah bilangan di bawah ini


Benar 5
dengan taksiran atas.
a. 31 × 46 ≈
b. 27 + 28 ≈ Tidak menjawab 0
c. 33 - 28 ≈
d. 38 ÷ 32 ≈
6. Taksirlah bilangan di bawah ini Benar 5
dengan taksiran bawah.
a. 45 + 23 ≈
b. 16 + 20 ≈ Jawaban salah 0
c. 55 – 34 ≈
d. 67 – 43 ≈

Keterangan :

64
lOMoARcPSD|24213295

Interval nilai Predikat Keterangan


100 A Sangat baik
80-90 B Baik
60-70 C Cukup
0-50 D Kurang

65
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(INDIVIDU)

Bagaimana melakukan penaksiran ke ribuan?

Bilangan Penaksiran Cara melakukan penaksiran Hasil


45 Puluhan dibulatkan ke puluhan terdekat.
477 Ratusan dibulatkan ke ratusan terdekat
4.567 Ribuan Ribuan dibulatkan ke ribuan terdekat
23.458 Puluhan ribu ..........................................................................
236.679 Ratusan ribu .............................................................................
.
2.345.67 Jutaan ............................................................................
8

Keterangan :
Kategori skala penskoran
Skor Keterangan
4 Jika jawaban tepat dan benar
3 Jika jawaban hampir benar dan hampir tepat
2 Jika jawaban sedikit benar walaupun kurang tepat
1 Jika jawaban tidak benar dan tidak tepat

66
lOMoARcPSD|24213295

LAMPIRAN TUGAS SISWA

HASIL TUGAS KELOMPOK

HASIL TUGAS INDIVIDU

67
lOMoARcPSD|24213295

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP Perbaikan Siklus 2)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 011


NUNUKAN Mata Pelajaran / Tema : Matematika / 2
(Dua)
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Memahami masalah terkait operasi hitung bilangan cacah.
B. Kompetensi Dasar
4.7. Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali,
dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan.
4.3. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacahmaupun pecahan.
C. Indikator
3.3.2 Menjelaskan cara melakukan penaksiran perkalian dan pembagian.
4.3.2 Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran perkalian dan
pembagian.
D. Tujuan Pembelajaran
2. Dengan kegiatan menghitung jumlah daya lampu, siswa mampu
mengaplikasikan konsep kalimat matematika sepasang ekspresi
menggunakan operasi hitung penambahan, pengurangan, dan perkalian
dengan benar.
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa
Perbaikan pembelajaran bagi siswa yaitu untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang pembelajaran materi Operasi Hitung Bilangan, dimana
masih banyaknya siswa yang kurang memahami materi tersebut.
2. Tujuan Perbaikan Bagi Guru
Perbaikan pembelajaran bagi guru yaitu untuk untuk memperbaiki serta
meningkatkan kualitas dari pembelajaran di kelas terutama pada materi

68
lOMoARcPSD|24213295

Operasi Hitung Bilangan.


F. Materi Ajar
• Penaksiran Perkalian dan Pembagian

H. Metode Pembelajaran
• Metode : Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT)
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat : Alat tulis
Sumber belajar : Buku siswa, buku guru.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan FASE 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa 10
1. Guru memberikan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan menit
berdo’a.
2. Mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi:
1. Menyampaikan garis besar materi, tujuan, dan kegiatan dalam
pembelajaran.
Motivasi:
1. Guru menanyakan kepada siswa materi pembelajaran yang
telah pelajari minggu lalu.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara
mengaitkan materi Operasi Bilangan Cacah dengan kehidupan
sehari-hari/bidang ilmu lain.
Kegiatan Inti 1. Guru mengarahkan perhatian siswa pada papan tulis. Dengan 45 menit
menuliskan soal Operasi Hitung Bilangan Cacah.
2. Kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk
menyelesaikan soal, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3. Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok minggu lalu.
(pembagian kelompok).

69
lOMoARcPSD|24213295

4. Guru memberikan nomor pada masing – masing siswa dari


setiap kelompok secara berurutan (penomoran).
5. Guru membagikan HVS kosong dan 1 lembar soal latihan pada
setiap kelompok untuk menyelesaikan soal latihan yang telah di
berikan.
6. Setiap siswa saling berdiskusi dengan masing –
masing kelompoknya (berpikir bersama)
7. Guru menyebutkan pada tiap kelompok 1 orang untuk maju
kedepan dengan menuliskan hasil jawaban diskusinya di
depan kelas. (pemanggilan nomor)
8. Setiap perwakilan nomor menjelaskan hasil diskusi didepan kelas.
(Menyimpulkan)
9. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pemelajaran.
10. Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik.
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum dimengerti.
12. Memberikan motivasi dan penguatan positif terhadap
kelompok yang belum menyelesaikan soal dengan cepat dan
mendorong
mereka agar belajar lebih giat lagi.
➢ Guru memberikan umpan balik 15 menit
Penutup ➢ Memberikan pengayaan atau tindak lanjut berupa PR
➢ Siswa merapikan buku dan peralatan lainnya ke dalam tas.
➢ Mengajak peserta didik berdoa menurut agama dan
keyakinnya masing- masing.
➢ Selama berdoa, guru mengamati sikap siswa dan memberi
arahan kepada siswa yang tidak bersikap sempurna dalam
berdoa.
➢ Diakhiri dengan salam dan berjabat tangan diakhiri dengan salam
dan berjabat tangan dengan guru dan antar teman.
70
Total
menit

I. Penilaian
Prosedur Penilaian

70
lOMoARcPSD|24213295

Menyelesaikan Masalah Penaksiran

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke puluhan. kepuluhan kepuluhan kepuluhan dua kepuluhansatu
empat operasi empat operasi operasi hitung operasi hitung
hitung dengan hitung dengan dengan benar. dengan benar.
benar. benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
Melakukan penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
penaksiran keratusan tiga keratusan dua keratusan dua keratusan satu
ke ratusan. operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran penaksiran
ke ribuan. keribuan empat keribuan tiga keribuan dua keribuan satu
operasi hitung operasi hitung operasi hitung operasi hitung
dengan benar. dengan benar. dengan benar. dengan benar.
Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung dua Menghitung
hasil sebenarnya. empat operasi tiga operasi operasi hitung satu
hitung dengan hitung dengan dengan benar. operasi hitung
benar. benar. dengan benar.
Membandingkan Mampu Mampu Mampu Mampu
hasil yang paling membandingkan membandingkan membandingkan membandingkan
mendekati. hasil yang hasil yang hasil yang hasil yang
paling paling paling paling
mendekati mendekati dari mendekati dari mendekati dari
dari empat tiga operasi dua operasi satu operasi
operasi hitung hitung dengan hitung dengan hitung dengan
dengan benar. benar. benar. benar.

71
lOMoARcPSD|24213295

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Mahasiswa

SABRI SADE
NIM. 816830923

72
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(KELOMPOK)

Taksiran Taksiran Taksirn Mana hasil yang


Hasil Sebenar-
Operasi Hitung ke ke ke menurutmu paling
nya
Ribuan Ratusan Puluhan mendekati
2.345 + 1.256 + 2.357
20.456 + 4.577 + 8.456
23.456 + 45.4599 – 23.567
3.657 + 4.568 – 3.457

Kunci Jawaban :
Taksiran Taksiran Taksirn Mana hasil yang
Hasil Sebenar-
Operasi Hitung ke ke ke menurutmu paling
nya
Ribuan Ratusan Puluhan mendekati
2.345 + 1.256 + 2.357 5000 6000 5970 5958 5970
20.456 + 4.577 + 8.456 33.000 33.600 33.489 33.489 33.489
23.456 + 45.4599 – 44.000 45.400 45.350 45.348 45.350
23.567
3.657 + 4.568 – 3.457 6000 4800 4760 4758 4760

Keterangan :

Interval nilai Predikat Keterangan


100 A Sangat baik
80-90 B Baik
60-70 C Cukup
0-50 D Kurang

73
lOMoARcPSD|24213295

LEMBAR KERJA
(INDIVIDU)

1. Taksiran ke ribuan
a. 2.000 + 1.000 + 2.000 =
b. 20.000 + 5.000 + 8.000 =
c. 23.000 + 45.000 – 24.000 =
d. 4.000 + 5.000 – 3.000 =
2. Taksiran ke ratusan
a. 2.300 + 1.300 + 2.400 =
b. 20.500 + 4.600 + 8.500 =
c. 23.500 + 45.500 – 23.600 =
d. 3.700 + 4.600 – 3.500 =
3. Taksiran ke puluhan
a. 2.350 + 1.260 + 2.360 =
b. 20.460 + 4.580 + 8.460 =
c. 23.460 + 45.460 – 23.570 =
d. 3.660 + 4.570 – 3.470 =
Kunci Jawaban
1. Taksiran ke ribuan
a. 2.000 + 1.000 + 2.000 = 5.000
b. 20.000 + 5.000 + 8.000 = 33.000
c. 23.000 + 45.000 – 24.000 = 44.000
d. 4.000 + 5.000 – 3.000 = 6.000
2. Taksiran ke ratusan
a. 2.300 + 1.300 + 2.400 = 6.000
b. 20.500 + 4.600 + 8.500 = 33.600
c. 23.500 + 45.500 – 23.600 = 45.400
d. 3.700 + 4.600 – 3.500 = 4.800
3. Taksiran ke puluhan
a. 2.350 + 1.260 + 2.360 = 5.970
b. 20.460 + 4.580 + 8.460 = 33.500

74
lOMoARcPSD|24213295

c. 23.460 + 45.460 – 23.570 = 45.350


d. 3.660 + 4.570 – 3.470 = 4.760
Keterangan :
Kategori skala penskoran
Skor Keterangan
4 Jika jawaban tepat dan benar
3 Jika jawaban hampir benar dan hampir tepat
2 Jika jawaban sedikit benar walaupun kurang tepat
1 Jika jawaban tidak benar dan tidak tepat

75
lOMoARcPSD|24213295

LAMPIRAN TUGAS SISWA

HASIL TUGAS KELOMPOK

HASIL TUGAS INDIVIDU

76
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 3

Skenario Perbaikan Pembelajaran


Hari Pertama
Siklus 1

77
lOMoARcPSD|24213295

Skenario Perbaikan Pembelajaran


Hari Terakhir
Siklus 2

78
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 4

Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran pada PKP Siklus 1

Mahasiswa menuliskan uraian di setiap sub judul berdasarkan hasil diskusi


bersama Pendamping Simulasi atau sesudah melakukan Simulasi Mandiri (tanpa
pendamping)
1. Jelaskan kelemahan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi
setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi
Mandiri (tanpa pendamping)
2. Jelaskan kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi
setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi
Mandiri
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan pembelajaran
berlangsung, dan mengapa
4. Jelaskan upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran

Jawaban
1. Kelemahannya yaitu kurangnya waktu dalam proses belajar mengajar,
sehingga hanya ada beberapa nomor/siswa saja yang terpanggil untuk maju
kedepan dan menjelaskan hasil jawabannya. Dan memungkinkan siswa yang
kurang pandai hanya menyalin jawaban dari siswa yang telah menyelesaikan
tugas.
2. Kelebihannya yaitu metode dalam pembelajaran sudah bagus, yakni dengan
menggunakan metode NHT. Dengan dibaginya siswa per kelompok, belajar
bersama-sama juga diberi soal bagaimana cara memecahkan masalah taksiran
operasi hitung bilangan cacah. Dan juga siswa dapat memperdalam materi
sehingga prestasi meningkat, pembelajaran jadi menyenangkan, dan
mengembangkan rasa percaya diri pada siswa.
3. Hal unik Pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan SOHAKA
(Soal Harta Karun) sebagai media manipulatifnya, bagi kelompok yang dapat

79
lOMoARcPSD|24213295

mengerjakan soal dengan cepat. Maka kelompok tersebut juaranya. Dengan


diberi aplus teman-temannya.
4. Upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran adalah dengan menggunakan lebih
banyak media manipulatif sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman siswa
mengenai taksiran operasi hitung bilangan cacah, lebih meningkatkan
pemahaman tentang taksiran ke bawah dan keatas dengan keaktifan pada
setiap kelompok dan melakukan pembelajaran yang dapat menciptakan
suasana kelas yang kondusif.

80
lOMoARcPSD|24213295

Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran pada PKP Siklus 2

Mahasiswa menuliskan uraian di setiap sub judul berdasarkan hasil diskusi


bersama Pendamping Simulasi atau sesudah melakukan Simulasi Mandiri (tanpa
pendamping)

1. Jelaskan kelemahan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi


setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi
Mandiri (tanpa pendamping)
2. Jelaskan kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran yang teridentifikasi
setelah proses diskusi bersama Pendamping Simulasi atau sesudah Simulasi
Mandiri
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi perbaikan pembelajaran
berlangsung, dan mengapa
4. Jelaskan upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran

Jawaban
1. Kelemahannya yaitu kurangnya alat peraga atau media yang digunakan.
Membuat proses pembelajaran kurang menarik. Dalam proses pembelajaran
diskusi. Terdapat siswa yang mengerjakan soal sendiri. Dikarenakan, siswa
tersebut merasa pandai. Yang pada akhirnya terjadi kurangna interaksi antar
siswa tersebut.
2. Kelebihannya yaitu semua siswa ikut aktif dalam menyelesaikan soal diskusi.
Rata-rata pemahaman siswa tentang pembelajaran sudah bagus. Siswa sangat
senang ketika nomor kelompoknya di panggil untuk maju ke depan. Antusias
untuk memahami materi sangatlah tinggi.
3. Hal unik Pada saat kegiatan pembelajaran yakni ada 1 kelompok membuat
suatu penyelesaian soal diskusi dengan cara bermain angka.
4. Upaya perbaikan pembelajaran yang dapat atau akan dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran adalah dengan menggunakan lebih
banyak media/alat peraga sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman siswa

81
lOMoARcPSD|24213295

mengenai taksiran operasi hitung bilangan cacah, dan memberikan soal


latihan/pekerjaan rumah. Untuk melatih kemampuan siswa dalam
pembelajaran operasi hitung bilanga cacah.

82
lOMoARcPSD|24213295

Lampiran 5

Jurnal Pembimbingan PKP

Nama Mahasiswa : SABRI SADE


NIM 816830923
Tempat Mengajar : SD Negeri 011 Nunukan
Judul : Perbaikan Pembelajaran Matematika Pada Materi Operasi
Hitung Bilangan Cacah Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Number Head Together (NHT) Kelas IV
SDN 011 Nunukan Kab. Nunukan Tahun Ajaran
2021/2022

Bukti
No Hari/tanggal Kegiatan Hasil/komentar Tindak Lanjut
Pembimbingan
1 Jumat, 15 Tugas Praktek 1a • Melakukan Melakukan
Oktober sesi 1 di upload ke diskusi pada perbaikan
2021 LMS forum GPO pembelajaran pada
https://lms.ut.ac.id • Memberikan materi yang ada pada
(Refleksi Awal komentar pada forum GPO
Untuk forum diskusi
Menemukan
Masalah Dalam
PKP)
2 Jumat, 15 Membuat Daftar Terdapat 2 siswa yang Perlu tndak lanjut
Oktober Nilai terendah siswa mendapat nilai dibawah perbaikan ke RPP
2021 KKM 65, 1 siswa siklus `1 dan siklus 2
mendapatkan nilai pas
KKM

3 Minggu, 17 Mencari 5 artikel Mencari 5 artikel jurnal Perlunya perbaikan


Oktober dari google dari google schooler kembali untuk
2021 schooler melengkapi 5 artikel

83
lOMoARcPSD|24213295

Tugas praktek 1a jurnal tentang


diupload ke meningkatkan hasil
https://lms.ut.ac.id belajar mata
pelajaran
matematika
kompetensi dasar
operasi hitung
bilangan cacah
melalui metode
Number Head
Together (NHT)
pada siswa kelas IV.
4 Senin, 18 Menyusun • RPP harus sesuai • RPP sesuai
Oktober rancangan dengan rumusan dengan rumusan
2021 perbaikan RPP masalah masalah
Matematika • Kegiatan
Siklus 1 pembelajaran
diawali dengan
pembuka, inti
dan penutup
5 Senin, 25 Melakukan • Belum adanya • Pembelajaran
Oktober simulasi metode NHT sesuai dengan
2021 perbaikan • Kurangnya perencanaan
pembelajaran pemberian
siklus 1 yang penghargaan kepada
divideokan siswa setelah
kesimpulan
• Penilaian individu
belum ada

84
lOMoARcPSD|24213295

6 Selasa, 26 Membuat refleksi • Harus sesuai dengan • Refleksi sesuai


Oktober pada RPP siklus 1 RPP dengan RPP
2021 sesuai lembar • Di sebutkan
refleksi pada LMS kelemahan dari
metode NHT
sebagai bahan
perbaikan siklus 2
6 Rabu, 27 Menyusun • Harus diperlihatkan • Penyampaian
Oktober rancangan cuplikan dari harus sesuai
2021 perbaikan RPP kegiatan awal, inti dengan RPP yang
Matematika dan penutup telah dirancang
Siklus 2 • Harus diperlihatkan
strategi yang
ditentukan untuk
perbaiakan
pembelajaran
7 Sabtu, 30 Melakukan • Pembelajaran sudah • Pembelajaran
Oktober simulasi sesuai dengan RPP sudah sesuai
2021 perbaikan dengan RPP
pembelajaran
siklus
2 yang divideokan

Rabu, 03 Membuat refleksi • Refleksi sesuai • Refleksi sesuai


November pada RPP siklus 1 dengan RPP dengan RPP
2021 sesuai lembar
refleksi pada LMS

85
lOMoARcPSD|24213295

8 Kamis, 04 Menyusun Draf • Memberikan • Memperbaiki


November Laporan PKP masukan terhadap Draf BAB I - III
2021 BAB I - III Draf PKP BAB I
– III

9 Minggu, 07 • Menyusun • Merevisi laporan • Mereview


November Menyusun PKP BAB I – Laporan PKP
2021 Draf Laporan BAB III
PKP BAB IV • Memberikan
–V masukan terhadap
• Daftar Pustaka Draf PKP BAB IV-
V
• Daftar Pustaka
10 Rabu, 24 Mengirim draf Merevisi laporan PKP Melengkapi
November laporan PKP I – BAB I – BAB V sistematika Laporan
2021 V dan daftar PKP
pustaka

86
lOMoARcPSD|24213295

FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH DALAM PKP


No. Identifikasi Penyebab Rencana
No. Rencana Solusi
Hari/Tanggal Masalah Solusi
1 10 Oktober Kurangnya • Kurangnya hasil Menjelaskan secara detail
2021 pemahaman belajar siswa. dengan memberikan
siswa kelas IV • Siswa tidak sebuah contoh nyata atau
dalam Operasi diberikan gambaran kehidupan
hitung bilangan rangsangan dari sehari-hari supaya mudah
cacah pembelajaran yang dipahami oleh siswa.
dilakukan. Dengan mengirimkan
• Pembelajaran vidio pembelajaran
tidak bervariatif. Operasi hitung bilangan
cacah melalui daring.

Alasan
Masalah yang
Penyebab pemilihan Rencana Solusi
dipilih
masalah
Kurangnya pemahaman Kurangnya hasil Karena kurangnya Menggunakan Media
siswa kelas IV dalam belajar siswa hasil belajar siswa pembelajaran kooperatif
Operasi hitung bilangan kelas IV Tipe Numbered Heads
cacah Together (NHT) dan
disesuaikan dengan
Situasi Siswa agar hasil
belajar siswa lebih baik

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Bagaimana metode pembelajaran kooperatif Meningkatkan pemahaman siswa terhadap
Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan pembelajaran Operasi hitung Bilangan cacah
disesuaikan dengan situasi Siswa agar hasil
belajar siswa lebih baik

87

Anda mungkin juga menyukai