Anda di halaman 1dari 8

Tugas individu

TUGAS SISTANDU
“Integritas Peternakan dan Pertanian ”

OLEH

NAMA : YUNI LESTARI


NIM : L1A120022
KELAS : A

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Integrasi peternakan adalah sistem pengelolaan atau usaha yang

menyinkronkan kegiatan sektor peternakan dengan bidang lain seperti pertanian,

perikanan dan kehutanan yang masing-masing sektor saling menunjang untuk

meningkatkan produksi masing-masing sektor tersebut. Berbagai manfaat dengan

adanya integrasi peternakan diantaranya meningkatkan produktivitas ternak,

meningkatkan usaha dari suatu lahan dan pelestarian lingkungan. Proses

intensifikasi lahan dengan tidak hanya mengembangkan satu komoditas,

melainkan beberapa komoditas yang saling berhubungan dan berkesinambungan

satu dengan lainnya.

Pemeliharaan ternak terutama dalam manajemen pakan menjadi lebih mudah

dengan berdampingannya lahan pertanian maupun perkebunan. Sisa hasil

pertanian maupun perkebunan bisa dijadikan pakan bagi ternak, sehingga biaya

produksi yang dikeluarkan menjadi efisien. Pemanfaatan limbah ternak bisa

dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk organik guna menyuburkan lahan

pertanian dan perkebunan tanpa merusak komposisi tanah secara alamiahnya. Hal

itu dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang bisa merusak lingkungan

baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.

Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung

usaha pertanian tanaman sayuran. Sekian banyak kotoran ternak yang terdapat di

daerah sentra produksi ternak belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian di


antaranya terbuang begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan yang

akibatnya akan menghasilkan bau yang tidak sedap.


BAB II
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Integrasi Pertanian dan Peternakan

Integrasi peternakan adalah sistem pengelolaan atau usaha yang

menyinkronkan kegiatan sektor peternakan dengan bidang lain seperti pertanian,

perikanan dan kehutanan yang masing-masing sektor saling menunjang untuk

meningkatkan produksi masing-masing sektor tersebut. Berbagai manfaat dengan

adanya integrasi peternakan diantaranya meningkatkan produktivitas ternak,

meningkatkan usaha dari suatu lahan dan pelestarian lingkungan. Proses

intensifikasi lahan dengan tidak hanya mengembangkan satu komoditas,

melainkan beberapa komoditas yang saling berhubungan dan berkesinambungan

satu dengan lainnya (Rusdiana et al., 2019).

Integrasi usaha tanaman pangan dan ternak sudah banyak dilakukan petani di

pedesaan. Dalam usaha tani terintegrasi ini, petani memanfaatkan limbah hasil

pertanian untuk pakan ternak, di samping pemanfaatan sisa waktu kerja mengolah

lahan pertanian untuk memelihara ternak dan memanfaatkan kotoran sapi untuk

pupuk di lahan pertaniannya. Program untuk meningkatkan kesejahteran petani

melalui peningkatan pengembangan usaha pertanian telah banyak dilakukan oleh

pemerintah. Namun, untuk peningkatan produksi dan produktivitas maupun

kualitasnya harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang mendukung.

Penggabungan beberapa jenis usaha komoditas dalam suatu area tertentu

merupakan suatu peluang yang dapat meningkatkan pendapatan (Rusdiana et al.,

2019).
3.2. Aspek-Aspek Penting Integrasi

Aspek-aspek penting dalam mengelola usaha integrasi peternakan dan

pertanian berkelanjutan meliputi: (Lagiman, 2020).

1. Kelayakan ekonomi (economic viability)

2. Bernuansa dan bersahabat dengan ekologi (ecologically sound and friendly)

3. Diterima secara sosial (socially just)

4. Kepuasan secara budaya (culturally appropriate)

5. Pendekatan sistem dan holistik (systems and holistic approach)

3.3. Keuntungan Integrasi Pertanian dan Peternakan

Keuntungan yang didapat dari usaha integrasi pertanian dan peternakan yaitu

meningkatnya pendapatan. Pendapatan petani yang menerapkan sistem integrasi

dan tidak integrasi ternak dengan tanaman tentu berbeda. Hal ini karena petani

yang menerapkan sistem integrasi akan memperoleh penerimaan yang berasal dari

2 (dua) usaha yaitu usahatani tanaman dan ditambah penerimaan yang berasal dari

usaha ternak yang dimiliki. Sedangkan petani yang belum menerapkan sistem

integrasi hanya memperoleh penerimaan yang berasal dari usahatani tanaman.

Sistem integrasi ternak dan tanaman merupakan salah satu cara efektif

meningkatkan produktivitas pangan berwujud nabati dan hewani (Parulian et al.,

2019).

3.4. Manfaat Integrasi Pertanian dan Peternakan

Usaha sistem integrasi ini akan terjadi simbiosis mutualisme dimana masing-

masing pihak baik ternak maupun tanaman sama-sama mendapat manfaat dengan

adanya sistem integrasi ini. Manfaatnya sebagai berikut: (Parulian et al., 2019).
1. Menjadi tenaga ternak bagi petani,

2. Menghasilkan daging (untuk sapi potong), menghasilkan anak sapi (dari sapi

induk), menghasilkan susu (dari sapi perah) dan menghasilkan pupuk

kandang.

Manfaat langsung yang diperoleh petani dari mengintegrasikan tanaman

dengan ternak, yakni hijauan dan limbah tanaman dapat dimanfaatakan untuk

menambah kebutuhan pakan ternak. Sedangkan kotoran hewan ternak dapat

dijadikan pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanaman dan tidak

memerlukan biaya besar dalam pengadaan pupuk yang sekaligus dapat

mengurangi biaya produksi di samping menjaga kelestarian bahan organik

sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Ternak juga dapat berperan sebagai

industri biologis sekaligus mampu meningkatkan produksi daging dan penyedia

kompos (Parulian et al., 2019).

Secara rinci manfaat integrasi tanaman dan ternak, yaitu: (1) meningkatkan

diversifikasi usaha terhadap kotoran ternak, (2) peningkatan nilai tambah dari

tanaman atau hasil ikutannya, (3) mempunyai potensi mempertahankan kesehatan

dan fungsi ekosistem, dan (4) mempunyai kemandirian usaha yang tinggi dalam

penggunaan sumberdaya mengingat nutrisi dan energi saling mengalir antara

tanaman dan ternak (Parulian et al., 2019).


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Integrasi peternakan adalah sistem pengelolaan atau usaha yang

menyinkronkan kegiatan sektor peternakan dengan bidang lain seperti pertanian,

perikanan dan kehutanan yang masing-masing sektor saling menunjang untuk

meningkatkan produksi masing-masing sektor tersebut. Manfaat langsung yang

diperoleh petani dari mengintegrasikan tanaman dengan ternak, yakni hijauan dan

limbah tanaman dapat dimanfaatakan untuk menambah kebutuhan pakan ternak.

Sedangkan kotoran hewan ternak dapat dijadikan pupuk kandang. Sistem integrasi

ternak dan tanaman merupakan salah satu cara efektif meningkatkan produktivitas

pangan berwujud nabati dan hewani.

3.2. Saran

Harapan saya semoga tulisan ini dapat menambah khasanah ilmu bagi pembaca

tentang integrasi peternakan dan pertanian.


DAFTAR PUSTAKA

Lagiman. 2020. Pertanian Berkelanjutan untuk Kedaulatan Pangan dan


Kesejahteraan Petani. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Peternakan
“UPN” Veteran Yogyakarta. 365-381.

Rusdiana, S., Sutedi, E., Adiati, U. dan Kusumaningrum, D.A. 2019. Integrasi
Usaha Tanaman Pangan dan sapi Potong Serta Analisis Keuangannya pada
Petani Transmigran di Bengkulu Tengah. Jurnal Veteriner. 20(1): 74-86.

Parulian, L., Munthe, K.P.S.M. dan Haloho, R.D. 2019. Pengaruh Integrasi
Tanaman dan Ternak Sapi Terhadap Peningkatan Pendapatan dan
Produktivitas Petani (Studi Kasus: Petani Kentang di Kecamatan Harian,
Kabupaten Simosir). Jurnal Agribisnis Lahan Kering. 4(2): 23-25.

Anda mungkin juga menyukai