Anda di halaman 1dari 71

SEMANGAT BELAJAR TAUHID

Penulis

Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr

Penerjemah

Afifi Abdul Wadud

Editor dan Layout

Muhammad Cahyo Wicaksono

Desain Cover

Muhammad Cahyo Wicaksono

Diterbitkan

14 Syawal 1443 H / 14 Mei 2022 M

Semangat Belajar Tauhid i


Muqaddimah
(Penulis)

Segala puji bagi Allah, robbul 'alamin, akibat yang baik hanya
bagi mereka yang bertaqwa, saya bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang sebenarnya kecuali hanya Allah, yang tidak
ada sekutu bagi Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan Allah, shalawat dan salam teruntuk
beliau, keluarga dan para sahabatnya semuanya.

Sesungguhnya tauhid adalah awal dan akhir agama, lahir


batinnya agama, awal dan akhir dakwah semua para nabi, dan
tauhid adalah makna dari kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang untuk
tauhid inilah makhuk diciptakan, rasul diutus, kitab diturunkan,
dengan tauhid ini pula, manusia terbelah menjadi mukmin dan
kafir, ahli surga yang akan bahagia dan ahli neraka yang akan
sengsara, tauhid juga merupakan kewajiban pertama bagi
mereka yang terbebani syariat, tauhid adalah hakikat ajaran
Islam yang tanpa tauhid agama seseorang akan tertolak, tauhid
adalah perkaranya sangat agung dan besar, setiap kita sangat
membutuhkan untuk selalu diingatkan dan dijelaskan tentang
perkara tauhid ini, dan kitab Min Ma'alimit Tauhid ini diantara

ii Semangat Belajar Tauhid


sebagian kitab yang menjelaskan rambu-rambu tauhid, dari
beberapa sisi pembahasan.

1. Keistimewaan dan keutamaan tauhid.

2. Batasan dan hakikat tauhid.

3. Hakikat mewujudkan tauhid dan kesempurnaanya.

4. Pembatal tauhid dan yang mengurangi


kesempurnaannya.

5. Sumber referensi tauhid.

6. Buah dan manfaat tauhid.

Inilah enam pembahasan yang akan dibicarakan dalam


risalah ini dengan ringkas, setiap dari bab ini tentu
membutuhkan pemaparan dan penjelasan yang luas, akan tetapi
akan kami cukupkan dengan perkataan yang menjadi inti
pembicaraan, dengan pertolongan dan taufik Allah ta'ala.

Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr

Semangat Belajar Tauhid iii


Muqaddimah
(Penerjemah)

Sudah seharusnya setiap muslim memiliki perhatian


terhadap tauhid, sebagai asas agamanya dan penentu seluruh
amalannya. Terlebih seorang Da'i harus lebih perhatian lagi
terhadap urusan tauhid dan pembinaanya ditengah masyarakat
kaum muslimin. Diantara yang bisa kita lakukan adalah
memperbanyak majlis kajian tauhid melalui bimbingan kitabnya
para ulama yang telah menyajikan pembahasan tauhid, diantara
para ulama kita dalam menyajikan pembahasan tauhid ada yang
panjang lebar, ada yang sangat ringkas, ada yang secukupnya
sesuai kebutuhan, ada yang menjelaskan banyak pembahasan
dalam kitabnya, ada yang fokus dengan sebuah tema
pembahasan dari bagian pembahasan tauhid, salah satunya
adalah risalah singkat Syaikh Abdurrazzaq hafidzahullah yang
berjudul Min Ma'alimit Tauhid.

Dengan bahasa yang sederhana dan mudah insyaAllah,


beliau menyajikan pembahasan sebagian sisi uraian tauhid, yang
bagi kami cocok untuk didaurahkan dalam sekali atau dua kali
majlis, dan risalah ini kami jadikan pembahasan dibeberapa
kajian dan dalam beberapa kesempatan daurah, dalam rangka
memberikan manfaat yang lebih luas, maka dengan kemudahan

iv Semangat Belajar Tauhid


dari Allah ta'ala kami terjemahkan risalah tersebut, semoga
dengan terjemahan ini ikut andil membantu tersebarnya
pemahaman tauhid ditengah-tengah masyarakat kaum
muslimin, dan semoga menjadi pemberat timbangan amal di
Yaumul Kiamat kelak saat seluruh perkara dunia yang dimilikinya
telah tidak bermanfaat lagi, hanya kepada Allah kita berharap.

Afifi Abdul Wadud

Kompleks Pondok Jamilurrahman, Glondong, Wirokerten,


Banguntapan, Bantul.

10 Syawal 1443 H / 10 Mei 2022 M

Semangat Belajar Tauhid v


Daftar Isi

MUQADDIMAH (Penulis) — ii
MUQADDIMAH (Penerjemah) — iv
DAFTAR ISI — vi

BAB PERTAMA
Keistimewaan dan Keutamaan Tauhid — 1

BAB KEDUA
Batasan dan Hakikat Tauhid — 17

BAB KETIGA
Merealisasikan Tauhid Dan Kesempurnaanya — 27

BAB KEEMPAT
Pembatal Tauhid Dan Yang Mengurangi Kesempurnaannya —
32
BAB KELIMA
Sumber Tauhid — 45

BAB KEENAM
Buah Dan Manfaat Tauhid — 55

vi Semangat Belajar Tauhid


BAB PERTAMA
KEISTIMEWAAN DAN
KEUTAMAAN TAUHID

Ketahuilah bahwa tauhid memiliki kedudukan yang tinggi dan


keutamaan yang banyak, akan aku isyaratkan sebagianya, dalam
sepuluh keutamaan, diantaranya:

1. Sesungguhnya tauhid adalah tujuan kita


diciptakan, sebagaimana dalam ayat,

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka


beribadah kepada-Ku.” [QS. Adz' dzariyat: 56]

Makna ‫ ليعبدون‬yakni agar mentauhidkan-Ku,

Maka tauhid adalah tujuan kita diciptakan dalam kehidupan


ini, Allah tidak menciptakan kita sia-sia dan tidak membiarkan
kita tercipta tanpa tujuan, akan tetapi Allah ciptakan kita agar
kita beribadah kepada-Nya yakni mentauhidkan-Nya. Dan

Semangat Belajar Tauhid 1


cukuplah hal ini menjadi dalil atas keagungan dan ketinggian
tauhid.

2. Tauhid adalah poros dakwah semua nabi dan


rasul, maksudnya semua nabi yang Allah utus dakwahnya
terfokus dalam penegakan tauhid, dalil tentang hal ini sangat
banyak.

Diantaranya,

‫ُأ‬
َ ‫الطا ُغ‬
‫وت‬ َ ‫َو َل َق ْد َب َع ْث َنا فِي ُك ِّل َّم ٍة َرسُوالً َأ ِن اعْ ُب ُدوا‬
َّ ‫هللا َواجْ َت ِنبُوا‬

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap


umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
thaghut’” [QS. An-Nahl: 36]

‫َو َمٓا اَرْ َس ْل َنا مِنْ َق ْبل َِك مِنْ رَّ س ُْو ٍل ِااَّل ُن ْوح ِْٓي ِا َل ْي ِه اَ َّن ٗه ٓاَل ا ِٰل َه ِآاَّل اَ َن ۠ا َفاعْ ُب ُد ْو ِن‬

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,


melainkan Kami wahyukan kepadanya, ‘Bahwasanya tidak ada
Tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku’.” [QS. Al-Anbiya: 25]

‫َو ْٔسـَ ْل َمنْ اَرْ َس ْل َنا مِنْ َق ْبل َِك مِنْ رُّ ُسلِ َنٓا ۖ اَ َج َع ْل َنا مِنْ ُد ْو ِن الرَّ حْ ٰم ِن ٰالِ َه ًة‬
‫ࣖ يُّعْ َب ُد ْو َن‬

“Dan tanyakanlah (Muhammad) kepada rasul-rasul Kami yang


telah Kami utus sebelum engkau, “Apakah Kami menentukan

2 Semangat Belajar Tauhid


tuhan-tuhan selain (Allah) Yang Maha Pengasih untuk
disembah?” [QS. Zuhruf: 45]

ۢ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ اَ َخا َعا ۗ ٍد ا ِْذ اَ ْن َذ َر َق ْو َم ٗه ِبااْل َحْ َقافِ َو َق ْد َخ َل‬
ِ ‫ت ال ُّن ُذ ُر مِنْ َبي‬
‫ْن َيدَ ْي ِه‬
‫هّٰللا‬
َ ‫َومِنْ َخ ْلف ٖ ِٓه اَاَّل َتعْ ُب ُد ْٓوا ِااَّل َ ۗ ِا ِّن ْٓي اَ َخافُ َع َل ْي ُك ْم َع َذ‬
‫اب َي ْو ٍم َعظِ ي ٍْم‬

“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia


mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan
sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan
sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu
menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu
ditimpa azab pada hari yang besar.” [QS. Ahqaf: 21]

‫و النذر‬

Adalah para rasul, maksudnya semua nabi dan rasul sebelum

dan sesudahnya bersepakat tujuan dakwah ini adalah ‫اال تعبدوا‬


‫( اال هللا‬jangan kalian sembah kecuali hanya Allah)

Maka tauhid adalah poros dakwah para nabi dan rasul. Oleh
karena itu tauhid awal kalimat yang didengarkan oleh para kaum
dari para nabi mereka, awal dakwah yang semua para nabi dan
rasul adalah dakwah tauhid, karena tauhid adalah pondasi yang
diatasnya ditegakan agama.

Sesungguhnya, agama ini seperti pohon, dan sebagaimana


telah kita ketahui, bahwa pohon itu terdiri atas akar dan batang

Semangat Belajar Tauhid 3


percabangan, pohon tidak akan tegak kecuali berdiri diatas akar,
demikian juga agama tidak akan tegak kecuali dengan
pondasinya yaitu tauhid.

ٌ ‫ب هّٰللا ُ َمثَاًل َكلِ َم ًة َط ِّي َب ًة َك َش َج َر ٍة َط ِّي َب ٍة اَصْ لُ َها َث ِاب‬


‫ت‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ْف‬َ ‫اَ َل ْم َت َر َكي‬
‫وَّ َفرْ ُع َها فِى ال َّس َم ۤا ۙ ِء‬

“Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah


membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit.” [QS.
Ibrahim: 24]

Sebagaimana pohon jika dipotong akarnya akan mati,


demikian pula agama jika tidak tegak di atas tauhid tidak akan
bermanfaat. Maka kedudukan tauhid seperti kedudukan akar bagi
pohon atau pondasi bagi sebuah bangunan.

Diantara yang menunjukan bahwa tauhid adalah poros


dakwah semua nabi dan rasul dan inti sari risalah mereka adalah
sabda nabi shallallahu'alaihi wa sallam

‫ ُأ َّم َها ُت ُه ْم َش َّتى َودِي ُن ُه ْم َوا ِح ٌد‬، ‫ت‬


ٍ ‫اَأْل ْن ِب َيا ُء ِإ ْخ َوةٌ ل َِعاَّل‬

“Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda,


agama mereka adalah satu.” [HR. Bukhari 3443 dan Muslim
2365]

4 Semangat Belajar Tauhid


Yakni akidah mereka satu, semuanya para penyeru tauhid,
sedangkan syariat mereka berbeda-beda.

‫لِ ُك ٍّل َج َع ْل َنا ِم ْن ُك ْم شِ رْ َع ًة وَّ ِم ْن َهاجً ا‬

“Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan


jalan yang terang.” [QS. Al Maidah: 48]

3. Tauhid adalah kewajiban pertama bagi setiap


mukallaf, mereka yang telah terbebani syariat.

Maka kewajiban pertama bagi orang yang masuk Islam


adalah bertauhid, dan hal pertama yang wajib dalam memulai
dakwah adalah mendakwahkan tauhid, adapun dalil tentang hal
ini sangat banyak.

‫صلَّى هللا عليه وسلم‬ َ ‫هللا‬ِ ‫ْن ُع َم َر َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َما َأنَّ َرس ُْو َل‬ ِ ‫َعنْ اب‬
َ ‫ت َأنْ ُأ َقا ِت َل ال َّن‬
ً‫اس َح َّتى َي ْش َه ُدوا َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوَأنَّ م َُحمَّدا‬ ُ ْ‫ ُأمِر‬: ‫َقا َل‬
َ ‫ َفِإ َذا َف َعلُوا َذل َِك َع‬،‫الزكا َ َة‬
‫صمُوا ِم ِّني‬ َّ ‫صالَ َة َويُْؤ ُتوا‬ ِ ‫َرس ُْو ُل‬
َّ ‫ َو ُي ِق ْيمُوا ال‬،‫هللا‬
َ ‫هللا َت َع‬
‫الى [رواه‬ َ ‫ِد َما َء ُه ْم َوَأ‬
ِ ‫مْوا َلـ ُه ْم ِإالَّ ِب َح ِّق اِإلسْ الَ ِم َوح َِسا ُب ُه ْم َع َلى‬
‫] البخاري ومسلم‬

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya Rasulullah


shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada
ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah,

Semangat Belajar Tauhid 5


menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka melakukan
hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali
dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah
ta’ala.” [HR. Bukhari dan Muslim]

‫ث ال َّن ِبىُّ – صلى هللا عليه وسلم – م َُع ًاذا َنحْ َو ْال َي َم ِن َقا َل َل ُه « ِإ َّن َك‬ َ ‫َلمَّا َب َع‬

َ ‫ب َف ْل َي ُكنْ َأوَّ َل َما َت ْدعُو ُه ْم ِإ َلى َأنْ ي َُوحِّ ُدوا هَّللا‬


ِ ‫َت ْقدَ ُم َع َلى َق ْو ٍم مِنْ َأهْ ِل ْال ِك َتا‬
‫َت َعا َلى‬

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz ke


Yaman, Rasulullah bersabda padanya, “Sesungguhnya engkau
akan mendatangi sebuah kaum Ahlul Kitab. Maka hendaknya
yang engkau dakwahkan pertama kali adalah agar mereka
mentauhidkan Allah ta’ala.” [HR. Bukhari no. 7372 dan Muslim no.
19]

ْ‫ َف ْل َي ُكنْ َأوَّ َل َما َت ْدعُو ُه ْم ِإ َل ْي ِه َش َهادَ ةُ َأن‬،ِ‫ِإ َّن َك َتْأتِي َق ْومًا مِنْ َأهْ ِل ْال ِك َتاب‬
َ ‫ ِإ َلى َأنْ ي َُوحِّ ُد ْوا‬:‫هللا – وفي رواية‬
‫هللا‬ َ َّ‫الَ ِإ َل َه ِإال‬

“Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab


(Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah pertama kali yang harus
kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadat La Ilaha
Illallah –dalam riwayat yang lain disebutkan: “supaya mereka
mentauhidkan Allah”- [HR. Bukhari dan Muslim]

6 Semangat Belajar Tauhid


Maka Tauhid, kewajiban pertama bagi seorang mukallaf,
tauhid pula yang pertama kali, maka agama ini tegak diatas
tauhid dan asas agama ini ini adalah tauhid.

4. Tauhid adalah sebab petunjuk di dunia dan


akhirat

Allah ta’ala menegaskan dalam firman-Nya:

‫ون‬ َ ‫ظ ْل ٍم ُأ ْو َل‬
َ ‫ِئك َل ُه ُم ْاَألمْنُ َوهُم ُّم ْه َت ُد‬ ُ ‫ِين َءا َم ُنوا َو َل ْم َي ْل ِبسُوا ِإي َما َن ُه ْم ِب‬
َ ‫الَّذ‬

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman


mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang berhak
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
berhak mendapatkan petunjuk.” [QS. Al An’am: 82]

Keamanan itu ditangan Allah, tidak akan Allah berikan kecuali


kepada yang menegakan tauhid, yaitu yang memurnikan
agamanya/penghambaanya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Ketika ayat ini


turun, terasa berat lah di hati para sahabat, mereka
mengatakan siapakah di antara kita yang tidak pernah
menzalimi dirinya sendiri (berbuat maksiat), maka Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salaam bersabda, “Tidak demikian, akan
tetapi yang dimaksud (dengan kezaliman pada ayat tersebut)
adalah kesyirikan. Tidakkah kalian pernah mendengar ucapan
Luqman kepada anaknya, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata

Semangat Belajar Tauhid 7


kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar” (Luqman: 13) [Lihat Fathul Majid 39-40]

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menafsirkan


kedzaliman disini dengan syirik. Maka faedah penjelasan ini,
barangsiapa beriman tanpa menyekutukan Allah dengan apapun,
baginya keamanan dan petunjuk di dunia dan akhirat. Inilah
diantara keistimewaan tauhid, barangsiapa mentauhidkan Allah
akan Allah berikan kepadanya rasa aman dan petunjuk di dunia
dan akhirat.

5. Tauhid, selamat dari kegoncangan dan


pertentangan atau kontradiksi, beda dengan
akidah lain, didalamnya penuh kegoncangan dan
kontradiksi. Sebagaimana dalam ayat

ْ ‫ان مِنْ عِ ْن ِد َغي ِْر هّٰللا ِ َل َو َج ُد ْوا ِف ْي ِه‬


‫اخ ِتاَل ًفا‬ َ ‫اَ َفاَل َي َتدَ َّبر ُْو َن ْالقُرْ ٰا َن ۗ َو َل ْو َك‬
‫َك ِثيْرً ا‬

“Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur'an?


Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka
menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” [QS.
An-Nisa: 82]

8 Semangat Belajar Tauhid


Akidah buatan manusia penuh dengan kekacauan dan
kontradiksi. adapun iman yang benar, akidah yang lurus, tauhid
yang kokoh yang bersandar kepada kitab dan sunnah nabi-Nya
selamat dari semua itu.

6. Tauhid mencocoki fitrah yang lurus dan akal


yang sehat.

Tauhid adalah agama fitrah, seandainya manusia dibiarkan


begitu saja, maka fitrahnya tidak akan menerima kecuali tauhid,
karena tauhid sesuai dengan fitrah, bahkan tauhid itulah fitrah,
sebagaimana ayat:

‫اس َع َل ْي َه ۗا اَل َت ْب ِد ْي َل ل َِخ ْل ِق‬ ‫َفاَقم وجْ هك لِل ِّديْن حن ْي ًف ۗا ف ِْطر َ هّٰللا‬
َ ‫ت ِ الَّتِيْ َف َط َر ال َّن‬ َ َِ ِ َ َ َ ِْ
ٰ ٰ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ِ ۗذل َِك ال ِّديْنُ ْال َق ِّي ۙ ُم َولكِنَّ اَ ْك َث َر ال َّن‬
‫اس اَل َيعْ َلم ُْو ۙ َن‬

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


(Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan
manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.” [QS. Ar-Rum: 30]

Adapun syirik maka telah keluar dan menyimpang dari fitrah,


ditegaskan oleh Allah dalam sebuah hadits qudsi:

Semangat Belajar Tauhid 9


ْ‫ت عِ َبادِي ُح َن َفا َء ُكلَّ ُه ْم َوِإ َّن ُه ْم َأ َت ْت ُه ُم ال َّشيَاطِ ينُ َفاجْ َتا َل ْت ُه ْم َعن‬ ُ ‫َوِإ ِّنى َخ َل ْق‬
‫ت َل ُه ْم َوَأ َم َر ْت ُه ْم َأنْ ُي ْش ِر ُكوا ِبى َما َل ْم ُأ ْن ِز ْل‬ ُ ‫ت َع َلي ِْه ْم َما َأحْ َل ْل‬ْ ‫دِين ِِه ْم َو َحرَّ َم‬
‫ِب ِه س ُْل َطا ًنا‬

“Dan sesungguhnya Aku telah ciptakan hamba-hamba-Ku


semua dalam keadaan lurus (di atas tauhid), dan telah datang
kepada mereka setan-setan yang menyimpangkan mereka dari
agama mereka. Mengharamkan apa yang Aku halalkan,
menyuruh mereka untuk memepesekutukan-Ku dengan dengan
sesuatu yang Aku sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
itu.” [HR. Muslim]

Aku ciptakan hamba-Ku hunafa artinya diatas fitrah yaitu


tauhid, lalu syaitan mendatangi mereka untuk menyesatkan dari
agama fitrah mereka.

Juga dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


bersabda,

‫َما مِنْ َم ْولُو ٍد ِإاَّل يُو َل ُد َع َلى ْالف ِْط َر ِة َفَأ َب َواهُ ُي َهوِّ دَ ا ِن ِه َأ ْو ُي َنص َِّرا ِن ِه َأ ْو‬
‫ُّون فِي َها مِنْ َج ْد َعا َء‬ َ ‫مْعا َء َه ْل ُت ِحس‬ َ ‫ُي َمجِّ َسا ِن ِه َك َما ُت ْن َت ُج ْال َب ِهي َم ُة َب ِهي َم ًة َج‬

“Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fitrah. Maka,


bapak ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, atau
menjadikannya Nasrani, atau menjadikannya Majusi.
Sebagaimana halnya hewan ternak yang dilahirkan, ia dilahirkan

10 Semangat Belajar Tauhid


dalam keadaan sehat. Apakah Engkau lihat hewan itu terputus
telinganya?” [HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658]

Hewan dilahirkan dalam keadaan bertelingan lengkap, kalau


seandainya didapatkan hewan yang terputus kaki, tangan atau
telinganya itu karena olah manusia yang tadinya terlahir lengkap,
hingga kalianlah yang memotong telinganya.

Demikian pula manusia yang terlahir di atas fitrah Islamnya,


adapun kemudian menjadi yahudi, nasrani, majusi atau
terjerumus dalam berbagai penyimpangan dan kesesatan itu
karena pengaruh orang tuanya atau lingkunganya. Tumbuh
berkembangnya anak-anak kita sangat berkaitan dengan
pengaruh kebiasaan orang tuanya.

Maka nabi bersabda:

‫َما مِنْ َم ْولُو ٍد ِإاَّل يُو َل ُد َع َلى ْالف ِْط َر ِة َفَأ َب َواهُ ُي َهوِّ دَ ا ِن ِه َأ ْو ُي َنص َِّرا ِن ِه َأ ْو‬
‫ُي َمجِّ َسا ِن ِه‬

Dan tidak mengatakan ‫او يسلمانه‬ karena anak tumbuh dan

terlahir di atas fitrah, tauhid. Tauhid adalah agama fitrah,


sedangkan syirik dan kesesatan serta kebatilan lainnya
semuanya bertabrakan dengan fitrah, dan meninggalkan fitrah.
Adapun tauhid itu bersesuaian dengan akal yang lurus, bukan
akal yang menyimpang dan tersesat ,karena akal yang sehat
tidak akan ridho dan menerima kecuali tauhid, mana ada akal

Semangat Belajar Tauhid 11


yang sehat dan selamat ridho dan menerima sesembahan yang
berbilang, bergantung kepada kubah-kubah dan tanah.

َ ُ‫صا ِح َبيِ السِّجْ ِن َأَأرْ َبابٌ ُم َت َفرِّ ق‬


‫) َما‬39( ‫ون َخ ْي ٌر َأ ِم هَّللا ُ ْال َوا ِح ُد ْال َقهَّا ُر‬ َ ‫َيا‬
ْ‫ون مِنْ ُدو ِن ِه ِإال َأسْ َما ًء َس َّم ْي ُتمُو َها َأ ْن ُت ْم َوآ َباُؤ ُك ْم َما َأنز َل هَّللا ُ ِب َها مِن‬
َ ‫َتعْ ُب ُد‬
‫ان ِإ ِن ْالح ُْك ُم ِإال هَّلِل ِ َأ َم َر َأال َتعْ ُب ُدوا ِإال ِإيَّاهُ َذل َِك ال ِّدينُ ْال َق ِّي ُم َو َلكِنَّ َأ ْك َث َر‬
ٍ ‫س ُْل َط‬
َ ‫اس اَل َيعْ َلم‬
‫ُون‬ ِ ‫ال َّن‬

“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik,


tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kalian tidak menyembah yang
selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang
kalian dan nenek moyang kalian membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu.
Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain Dia. Itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” [QS. Yusuf : 39-40]

Berkata seorang ahli tauhid jahiliyah Zaid bin Amru bin Nufail
saat meninggalkan agama kaumnya,

Sesembahan yang tunggal/esa atau ribuan sesembahan

Yang harus ku sembah/ku jadikan agama

Saat munculnya berbagai permasalahan

12 Semangat Belajar Tauhid


Kutinggalkan laatta dan 'uzza semuanya

Demikianlah sikap seorang yang kokoh lagi penyabar

Tidak kusembah 'uzza tidak pula kedua anaknya

Tidak pula dua berhala bani amru ku kunjungi

Ada seorang mencela quraisy sembelihan mereka dan


mengatakan: “Allah yang telah menciptakan kambing”,

Allah pula yang telah menurunkan air hujan dari langit, lalu
Allah tumbuhkan tetumbuhan dari bumi.

Lalu kalian sembelih kambing tanpa menyebut nama Allah,

Sebagai bentuk pengingkaran terhadap mereka dan


pengagungan terhadap Allah.

Tidak ada bagi akal yang lebih jelas dan gamblang dalam
mengenal Rabb-nya melalui kesempurnaan pencipta alam
semesta ini dan sucinya dari segala cacat dan kekurangan dan
hanya untuk Allah semata kehinaan dan ketundukan. Dan para
rasul datang untuk mengingatkan tentang pengenalan makhluk
terhadap Rabb-nya ini dan mengenalkan lagi lebih rinci,
menjelaskan tentang keindahan tauhid dan kejinya syirik yang
telah menancap di akal dan fitrah manusia dan ini perkara yang
telah diketahui bagi mereka yang punya hati yang hidup dan akal
yang sehat serta fitrah yang masih lurus.

Semangat Belajar Tauhid 13


7. Tauhid adalah ikatan persaudaraan yang hakiki,
dan akan terus berlangsung dunia hingga akhiratnya dan tidak
didapatkan ikatan mutlak di antara manusia seperti ikatan
tauhid, karena ikatan antara ahli tauhid dan iman ikatan yang
akan terus berlangsung didunia dan akhirat.

‫ض َع ُد ٌّو ِااَّل ْال ُم َّت ِقي َْن‬ ُ ْ‫ۗ اَاْل َ ِخاَّل ۤ ُء َي ْو َم ِٕى ۢ ٍذ َبع‬
ٍ ْ‫ض ُه ْم لِ َبع‬

“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama


lain, kecuali mereka yang bertakwa.” [QS. Zuhruf: 67]

Diayat yang lain,

َ ‫ْذ َت َبرَّ اَ الَّ ِذي َْن ا ُّت ِبع ُْوا م َِن الَّ ِذي َْن ا َّت َبع ُْوا َو َراَوُ ا ْال َع َذ‬
ْ ‫اب َو َت َق َّط َع‬
ُ‫ت ِب ِه ُم ااْل َسْ َباب‬

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari


orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus.” [QS.
Al-Baqarah: 166]

Yaitu terputus hubungan dan ikatan. Segala ikatan terputus,


seluruh kecintaan lenyap, segala pertautan hilang kecuali
kecintaan, hubungan pertautan diatas dasar tauhid dan iman
kepada Allah. Maka segala yang karena Allah tetap terus, yang
karena selain Allah betapapun kuat dan dalamnya akan terputus,
berakhir di dunia maupun di akhirat, kecuali hubungan karena
tauhid dan bagusnya iman, akan tetap berlangsung di dunia dan
akhirat.

14 Semangat Belajar Tauhid


8. Selamatnya sumber pengambilan atau
referensi. Tauhid terambil dari mata air yang jernih dan murni
dan segar yaitu dari kitab dan sunnah yang tidaklah beliau
berbicara kecuali dengan wahyu yang suci.

9. Tauhid dan Islam Allah jaga kekekalanya dan


kemurnianya.

ِ ‫ْن ْال َح ِّق لِي ُْظ ِه َرهٗ َع َلى ال ِّدي‬


‫ْن ُكلِّ ٖۙه‬ ِ ‫ِي اَرْ َس َل َرس ُْو َل ٗه ِب ْاله ُٰدى َو ِدي‬ ْٓ ‫ه َُو الَّذ‬
‫َو َل ْو َك ِر َه ْال ُم ْش ِر ُك ْو َن‬

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk


(Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
[QS. At-Taubah: 33]

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ٍ َّ‫ࣖ اِنَّ َ يُدَ ا ِف ُع َع ِن الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْو ۗا اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ ُك َّل َخو‬
‫ان َكفُ ْو ٍر‬

“Sesungguhnya Allah membela orang yang beriman. Sungguh,


Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur
nikmat.” [QS. Al-Hajj: 38]

‫ان َح ًّق ۖا َع َل ْي َنا َنصْ ُر ْالمُْؤ ِم ِنيْن‬


َ ‫َو َك‬

“Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang


beriman.” [QS. Rum : 47]

Semangat Belajar Tauhid 15


‫ت فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْن َيا َوفِى ااْل ٰ خ َِر ۚ ِة َويُضِ ُّل‬ َّ ‫ِّت هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ِب ْال َق ْو ِل‬
ِ ‫الث ِاب‬ ُ ‫ُي َثب‬
ّ ٰ ُ ‫هّٰللا‬
‫الظلِ ِمي ۗ َْن َو َي ْف َع ُل هّٰللا ُ َما َي َش ۤا ُء‬

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan


ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat;
dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah
berbuat apa yang Dia kehendaki.” [QS. Ibrahim: 27]

10. Tauhid memiliki buah dan keutamaan yang


sangat banyak, insyaAllah akan dibicarakan di
akhir bab.

16 Semangat Belajar Tauhid


BAB II
BATASAN DAN HAKIKAT
TAUHID

Tauhid: masdar dari fi'il ‫وحد يوحد توحيدا‬ yang menunjukan

makna keesaan.

Tauhidullah yaitu mengesakan Allah dan meniadakan sekutu


dalam hak-hak Allah dan kekhususan-Nya. Sama sekali hamba
tidak memiliki kekhususan yang dimiliki Allah ta'ala. (Yang di
maksud dengan kekhususan Allah, yaitu):

1. Rububiyah, yaitu yang mengendalikan alam semesta


ini, Allah lah dzat yang menciptakan, memberi rezeki,
menghidupkan, mematikan, mengatur, ini semua merupakan
kekhususan Allah semata.

2. Nama-nama Allah yang maha indah dan


sifat-sifat Allah yang maha tinggi, kehendak-Nya
yang pasti terlaksana, kemauan-Nya yang
mencakup segalanya, ilmu-Nya yang maha luas,
serta kesempurnaan-Nya dalam nama dan

Semangat Belajar Tauhid 17


sifat-Nya, ini semua termasuk kekhususan Allah
semata, barangsiapa menjadikan kekhususan Allah ini untuk
makhluknya walaupun hanya sebagian maka dia telah rusak
tauhidnya.

3. Hak Allah untuk disembah tanpa disekutukan


sama sekali dalam ibadahnya, sebagaimana dalam
hadits Mu'adz bin Jabal, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam
bersabda:

:‫ت‬ ُ ‫هللا ؟ قُ ْل‬


ِ ‫ َو َما َح ُّق ْال ِع َبا ِد َع َلى‬، ‫هللا َع َلى ْال ِع َبا ِد‬ِ ‫ َأ َت ْد ِريْ َما َح ُّق‬، ‫َيام َُع ُاذ‬
ِ ‫ َح ُّق‬: ‫هللاُ َو َرس ُْولُ ُه َأعْ َل ُم ؛ َقا َل‬
‫هللا َع َلى ْال ِع َبا ِد َأنْ َيعْ ُب ُد ْوهُ َواَل ُي ْش ِر ُك ْوا ِب ِه‬
ُ ‫ قُ ْل‬.‫ك ِب ِه َش ْيًئ ا‬
‫ َيا‬: ‫ت‬ ُ ‫ب َمنْ اَل ُي ْش ِر‬ َ ‫هللا َأنْ اَل ي َُع ِّذ‬
ِ ‫ َو َح ُّق ْال ِع َبا ِد َع َلى‬، ‫َش ْيًئ ا‬
‫ اَل ُت َب ِّشرْ ُه ْم َف َي َّت ِكلُ ْوا‬: ‫اس ؟ َقا َل‬ َ ‫ َأ َفاَل ُأ َب ِّش ُر ال َّن‬، ‫هللا‬
ِ ‫َرس ُْو َل‬

“Wahai Mu’âdz! Tahukah engkau apa hak Allâh yang wajib


dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba yang
pasti dipenuhi oleh Allâh?’ Aku menjawab, ‘Allâh dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Hak Allâh yang wajib
dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah
kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
pun. Sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allâh ialah
sesungguhnya Allâh tidak akan menyiksa orang yang tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.’ Aku bertanya,
‘Wahai Rasûlullâh! Tidakperlukah aku menyampaikan kabar

18 Semangat Belajar Tauhid


gembira ini kepada orang-orang?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, ‘Janganlah kausampaikan kabar gembira ini
kepada mereka sehingga mereka akan bersikap menyandarkan
diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih)’.” [HR. Bukhori
-Muslim]

Maka, ibadah adalah haknya Allah, barangsiapa memalingkan


sesuatu ibadah kepada selain Allah maka telah rusak tauhidnya.

Maka Tauhid adalah: pengesaan terhadap


hak-hak Allah dan kekhususan-Nya.

Sedangkan Syirik adalah: menyamakan Allah


dengan Allah dalam perkara yang menjadi hak-hak
Allah dan kekhususan-Nya.

Inilah hakikat tauhid, yaitu kita mengesakan Allah dan tidak


menjadikan sekutu bersama Allah, sebagaimana dalam ayat,

‫َواعْ ُب ُدوا هّٰللا َ َواَل ُت ْش ِر ُك ْوا ِبهٖ َش ْيـًٔا‬

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu


mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” [QS. An-nisa:
36]

ُ‫ُّك اَاَّل َتعْ ُب ُد ْٓوا ِآاَّل ِايَّاه‬ ٰ ‫َو َق‬


َ ‫ضى َرب‬

Semangat Belajar Tauhid 19


“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia.” [QS. Al-Isra: 23]

ۙ‫َو َمٓا ا ُ ِمر ُْٓوا ِااَّل لِ َيعْ ُب ُدوا هّٰللا َ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن ە‬

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan


ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,”
[QS. Al-Bayyinah: 5]

Dan masih banyak ayat yang lainya, dengan demikian jelaslah


bahwa tauhid itu ada tiga macam:

1. Tauhid rububiyah

2. Tauhid asma wa sifat

3. Tauhid uluhiyah

1. TAUHID RUBUBIYAH

Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dengan


keyakinan bahwa Allah satu-satunya yang menciptakan, yang
memberi rezeki, maha raja yang mencurahkan kenikmatan, yang
mengatur segala urusan yang tidak ada sekutu baginya.

‫ض قُل هّٰللا‬
ُ ِ ۗ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫قُ ْل َمنْ رَّ بُّ الس َّٰم ٰو‬

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?”


Katakanlah, “Allah.” [QS. Ar-Ra'du: 16]

20 Semangat Belajar Tauhid


‫ون هَّلِل ِ قُ ْل َأ َفال‬َ ُ‫) َس َيقُول‬84( ‫ُون‬ َ ‫قُ ْل لِ َم ِن األرْ ضُ َو َمنْ فِي َها ِإنْ ُك ْن ُت ْم َتعْ َلم‬
‫ش ْال َعظِ ِيم‬ ِ ْ‫ت ال َّسب ِْع َو َربُّ ْال َعر‬ِ ‫) قُ ْل َمنْ َربُّ ال َّس َم َاوا‬85( ‫ُون‬ َ ‫َت َذ َّكر‬
‫وت ُك ِّل َشيْ ٍء‬ ُ ‫) قُ ْل َمنْ ِب َي ِد ِه َم َل ُك‬87( ‫ون‬ َ ُ‫ون هَّلِل ِ قُ ْل َأ َفال َت َّتق‬
َ ُ‫) َس َيقُول‬86(
‫ون هَّلِل ِ قُ ْل َفَأ َّنى‬
َ ُ‫) َس َيقُول‬88( ‫ُون‬ َ ‫َوه َُو ُي ِجي ُر َوال ي َُجا ُر َع َل ْي ِه ِإنْ ُك ْن ُت ْم َتعْ َلم‬
َ ‫) َب ْل َأ َت ْي َنا ُه ْم ِب ْال َح ِّق َوِإ َّن ُه ْم َل َكا ِذب‬89( ‫ُون‬
‫ُون‬ َ ‫ُتسْ َحر‬

“Katakanlah, "Kepunyaan siapakah bumi dan semua yang ada


padanya jika kalian mengetahui?” Mereka akan menjawab,
"Kepunyaan Allah.” Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak
ingat?” Katakanlah, "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh
dan Yang Empunya 'Arasy yang besar?” Mereka akan menjawab,
"Kepunyaan Allah.” Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak
bertakwa?” Katakanlah, "Siapakah yang di tangan-Nya berada
kekuasaan atas segala sesuatu sedangkan Dia melindungi,
tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika
kalian mengetahui?” Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah.”
Katakanlah, "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kalian
ditipu?” Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada
mereka, sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang
berdusta. [QS. Al-Mukminun: 84- 90]

َ ‫ٰ َذلِ ُك ُم ٱهَّلل ُ َر ُّب ُك ْم ۖ َف َت َب‬


‫ار َك ٱهَّلل ُ َربُّ العالمين‬

“Demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan


semesta alam.” [QS. Ghofir: 64]

Semangat Belajar Tauhid 21


‫هّٰللَا ُ َخال ُِق ُك ِّل َشيْ ٍء ۙوَّ ه َُو َع ٰلى ُك ِّل َشيْ ٍء وَّ ِك ْي ٌل‬

“Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas


segala sesuatu.” [QS. Zumar: 62]

2. TAUHIDUL ASMA WA SIFAT

Tauhid asma wa sifat yaitu mengesakan Allah ta'ala dalam


nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang
maha tinggi yang tertera dalam kitab dan sunnah nabi-Nya

‫هّٰللَا ُ ٓاَل ا ِٰل َه ِااَّل ه ۗ َُو َل ُه ااْل َسْ َم ۤا ُء ْالحُسْ ٰنى‬

“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai


nama-nama yang terbaik.” [QS. Thaha: 8]

ِ ‫ه َُو ٱهَّلل ُ ٱلَّذِى ٓاَل ِإ ٰ َل َه ِإاَّل ه َُو ۖ ٰ َعلِ ُم ْٱل َغ ْي‬


‫ب َوٱل َّش ٰ َهدَ ِة ۖ ه َُو ٱلرَّ حْ ٰ َمنُ ٱلرَّ حِي ُم‬

“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui


yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.” [QS. Al-Hasyr: 22]

‫ك ْٱلقُ ُّدوسُ ٱل َّس ٰ َل ُم ْٱلمُْؤ مِنُ ْٱل ُم َه ْيمِنُ ْٱل َع ِزي ُز‬ ُ ِ‫ه َُو ٱهَّلل ُ ٱلَّذِى ٓاَل ِإ ٰ َل َه ِإاَّل ه َُو ْٱل َمل‬
‫ون‬َ ‫ْٱل َجبَّا ُر ْٱل ُم َت َك ِّب ُر ۚ ُسب ٰ َْح َن ٱهَّلل ِ َعمَّا ُي ْش ِر ُك‬

22 Semangat Belajar Tauhid


“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci,
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang
Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang
Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” [QS. Al-Hasyr: 23]

‫ُصوِّ ُر ۖ َل ُه ٱَأْلسْ َمٓا ُء ْٱلحُسْ َن ٰى ۚ ي َُس ِّب ُح َلهُۥ َما فِى‬ ٰ


َ ‫ارُئ ْٱلم‬ ِ ‫ه َُو ٱهَّلل ُ ْٱل َخل ُِق ْٱل َب‬
‫ض ۖ َوه َُو ْٱل َع ِزي ُز ْٱل َحكِي ُم‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang


Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih
kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [QS. Al-Hasyr: 24]

3. TAUHID ULUHIYAH

Tauhid uluhiyah yaitu mengesakan Allah dalam ibadah,


seperti doa, harap, takut, nadzar, menyembelih, sholat puasa dan
yang lainnya dari berbagai jenis ibadah, memurnikan agama
hanya untuk Allah, dan berlepas diri dari syirik, sebagaimana
firman Allah ta'ala:

ۙ‫َو َمٓا ا ُ ِمر ُْٓوا ِااَّل لِ َيعْ ُب ُدوا هّٰللا َ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن ە‬

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan


ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,”
[QS. Bayinah: 5]

Semangat Belajar Tauhid 23


ُ‫اَاَل هّٰلِل ِ ال ِّديْنُ ْال َخالِص‬

“Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik).” [QS.
Zumar: 3]

‫اي َو َم َماتِيْ هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰع َل ِمي َْن‬


َ ‫صاَل تِيْ َو ُن ُسكِيْ َو َمحْ َي‬
َ َّ‫قُ ْل اِن‬

"Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya sholatku, ibadahku,


hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,"
[QS. Al-An'am: 162]

ُ ْ‫ْك َل ٗه ۚ َو ِب ٰذل َِك اُمِر‬


‫ت َواَ َن ۡا اَوَّ ُل ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ َ ‫اَل َش ِري‬

"Tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang


diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama
berserah diri (muslim)." [QS. Al-An'am: 163]

‫صلى هللا عليه‬- ‫ أن رسول هللا‬-‫رضي هللا عنه‬- ‫عن عبد هللا بن مسعود‬
َ ‫ " َمنْ مات وهو يدعُو مِنْ دون هللا ِن ًّدا‬:‫ قال‬-‫"وسلم‬.
‫دخل ال َّنار‬

[‫ [رواه البخاري‬- ].‫صحيح‬.]

“Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa


Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang
meninggal dunia sedangkan dia berdoa kepada selain Allah
sebagai tandingan bagi-Nya, maka dia akan masuk neraka."
[HR. Bukhari]

24 Semangat Belajar Tauhid


Inilah tauhid dan hakikatnya. Dan setiap pembagian ini ada
lawannya.

Jika anda tahu bahwa bahwa tauhid Rububiyah adalah


keyakinan bahwa Allah sang pencipta, sang pemberi rezeki, yang
menghidupkan dan mematikan, yang mengatur seluruh urusan,
yang mengendalikan seluruh para makhluk, yang tidak ada
sekutu dalam kerajaan-Nya, maka lawan dari keyakinan ini adalah
keyakinan hamba adanya pengendali lain bersama Allah dalam
perkara yang tidak di mampui kecuali Allah.

Jika anda tahu bahwa tauhid Asma wa Sifat adalah Allah


diminta dengan nama-nama yang namai diri-Nya dengan
nama-nama itu, dan disifati dengan sifat-sifat itu, dan yang nabi
sifati Allah dengan sifat-sifat, dan ditiadakan bagi-Nya
penyerupaan dan penyamaan, maka lawan dari keduanya adalah
ilhad/penyimpangan.

1. Peniadaan dan penolakan tasybih/penyerupaan dan


tamtsil/penyamaan terhadap Allah dan penetapan
sifat-sifat keagungan Allah dari kitab dan sunnah.
2. Penyerupaan sifat Allah dengan sifat makhluk

‫ْس َكم ِْثلِهٖ َشيْ ٌء َۚوه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْالبَصِ ْي ُر‬


َ ‫َلي‬

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang
Maha Mendengar, Maha Melihat.” [QS. Asy-Syura: 11]

Semangat Belajar Tauhid 25


ُ ‫َيعْ َل ُم َما َبي َْن اَ ْي ِدي ِْه ْم َو َما َخ ْل َف ُه ْم َواَل ُي ِحي‬
‫ْط ْو َن ِبهٖ عِ ْلمًا‬

“Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang


akan terjadi) dan apa yang di belakang mereka (yang telah
terjadi), sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.” [QS.
Thaha : 110]

Jika anda tahu bahwa tauhid Uluhiyah adalah mengesakan


Allah dalam seluruh jenis ibadah, dan meniadakan peribadatan
kepada selain Allah, maka lawannya yaitu memalingkan ibadah
kepada selain Allah, dan ini yang umum terjadi pada kaum
musyrikin, dan dalam tauhid Uluhiyah inilah terjadinya
perseteruan antara seluruh nabi dan rasul dengan kaumnya.
[Ma'arijul Qobul, Syaikh Hafidz Al Hakami, I/ 418]

26 Semangat Belajar Tauhid


‫‪BAB III‬‬
‫‪MEREALISASIKAN TAUHID DAN‬‬
‫‪KESEMPURNAANYA‬‬

‫‪Merealisasikan tauhid derajat dan kedudukannya sangat‬‬


‫‪tinggi dan mulia, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam menyebutkan‬‬
‫‪bahwa mereka dihari kiamat kelak akan masuk surga tanpa hisab‬‬
‫‪dan tanpa adzab.‬‬

‫ب َواَل‬‫ون ْال َج َّن َة ِب َغي ِْر ح َِسا ٍ‬ ‫َفقِي َل لِي َه ِذ ِه ُأ َّم ُت َك و معهم َس ْبع َ‬
‫ُون َأ ْل ًفا َي ْد ُخلُ َ‬
‫ون‬‫ِين َي ْد ُخلُ َ‬ ‫اض ال َّناسُ فِي ُأو َل َ‬
‫ِئك الَّذ َ‬ ‫ب ُث َّم َن َه َ‬
‫ض َفدَ َخ َل َم ْن ِز َل ُه َف َخ َ‬ ‫َع َذا ٍ‬
‫ص ِحبُوا َرسُو َل‬ ‫ِين َ‬ ‫ض ُه ْم َف َل َعلَّ ُه ْم الَّذ َ‬ ‫ب َواَل َع َذا ٍ‬
‫ب َف َقا َل َبعْ ُ‬ ‫ْال َج َّن َة ِب َغي ِْر ح َِسا ٍ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َو َقا َل َبعْ ُ‬
‫ض ُه ْم َف َل َعلَّ ُه ْم الَّذ َ‬
‫ِين وُ لِ ُدوا فِي اِإْلسْ اَل ِم‬ ‫هَّللا ِ َ‬
‫َو َل ْم ُي ْش ِر ُكوا ِباهَّلل ِ َو َذ َكرُوا َأ ْش َيا َء َف َخ َر َج َع َلي ِْه ْم َرسُو ُل هَّللا ِ َ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه‬
‫ون َواَل‬ ‫ُون فِي ِه َفَأ ْخ َبرُوهُ َف َقا َل ُه ْم الَّذ َ‬
‫ِين اَل َيرْ قُ َ‬ ‫َو َسلَّ َم َف َقا َل َما الَّذِي َت ُخوض َ‬
‫ُون َو َع َلى َرب ِِّه ْم َي َت َو َّكلُ َ‬
‫ون‬ ‫ون َواَل َي َت َط َّير َ‬
‫َيسْ َترْ قُ َ‬

‫‪“Ini adalah umatmu dan bersama mereka ada tujuh puluh‬‬


‫‪ribu orang yang akan memasuki surga tanpa dihisab dan‬‬
‫‪disiksa‘.‬‬

‫‪Semangat Belajar Tauhid‬‬ ‫‪27‬‬


Setelah menceritakan itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam kemudian bangkit lalu masuk ke dalam rumahnya.
Orang-orang lalu memperbincangkan mengenai mereka yang
akan dimasukkan ke dalam surga tanpa dihisab dan tanpa
disiksa. Sebagian dari mereka berkata, “Mungkin mereka adalah
orang-orang yang selalu bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam.” Ada pula yang mengatakan, “Mungkin mereka
adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak
pernah melakukan perbuatan syirik terhadap Allah.” Mereka
mengemukakan pendapat masing-masing. Lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka, lalu beliau
bertanya, “Apa yang telah kalian perbincangkan?” Mereka pun
menerangkannya kepada beliau. Lantas Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang
tidak meruqyah, tidak meminta untuk diruqyah, tidak melakukan
thiyaroh (beranggapan sial) dan hanya kepada Allah mereka
bertawakal.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Inilah derajat yang sangat tinggi tentang tauhid yaitu


merealisasikan tauhid dan menyempurnakanya.

Merealisasikan tauhid disini maksudnya


menyempurnakan tauhid dan membersihkan dari
segala kotoran syirik, bid’ah dan maksiat, yang
tiga perkara ini oleh para ulama disebut dengan
nama penghalang tauhid, yaitu berbagai

28 Semangat Belajar Tauhid


penghalang yang menghalangi para penempuh
jalan menuju Allah dan kampung akhirat.

- Penghalang syirik

- Penghalang bid’ah

- Penghalang maksiat

Adapun penghalang syirik, cara melepaskannya dengan


memurnikan tauhid untuk Allah semata.

Adapun penghalang bid’ah cara melepaskannya dengan


melazimi sunnah dan ittiba rasul dan berjalan diatas jalan
nabi-Nya.

Adapun penghalang maksiat cara melepaskannya dengan


menjauhi maksiat, waspada dari terjerumus ke dalamnya, dan
jika telah terjerumus dalam dosa dan maksiat hendaknya segera
bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha.

Jika seorang hamba telah sampai pada tingkatan seperti ini


maka dia telah merealisasikan tauhid.

TAHQIQ TAUHID

Merealisasikan tauhid juga ada dua tingkatan:

1. Merealisasikan yang wajib

Semangat Belajar Tauhid 29


2. Merealisasikan yang sunnah

Kedua tingkatan ini dihari kiamat kelak akan masuk surga


tanpa hisab dan adzab.

1. TINGKATAN PERTAMA

Yaitu tingkatan muqtashidin, mereka adalah orang-orang


yang melaksanakan yang wajib dan meninggalkan yang haram.

Jika hamba dalam keadaan seperti ini, menjaga yang wajib,


menjauhi yang haram, dosa besar, maka dia telah merealisasikan
yang wajib dari tauhid dan merekalah muqtashidin, mereka akan
masuk surga tanpa hisab dan adzab dalam tingkatan ini.

2. TINGKATAN KEDUA

Ini tingkatan tertinggi, merealisasikan tauhid yang


mustahab, tingkatanya orang-orang yang bersegera dalam
kebaikan, as sabiquna bil khairat, mereka bersama dengan
menjaga yang wajib dan menjauhi dosa-dosa dan yang haram,
mereka juga berlomba-lomba dalam mewujudkan yang sunnah.

Kedua tingkatan dalam merealisasikan tauhid ini, semua


mereka akan masuk surga tanpa hisab dan adzab, Allah
berfirman:

30 Semangat Belajar Tauhid


‫ب الَّ ِذي َْن اصْ َط َف ْي َنا مِنْ عِ َبا ِد َن ۚا َف ِم ْن ُه ْم َظالِ ٌم لِّ َن ْفسِ هٖ َۚو ِم ْن ُه ْم‬ َ ‫ُث َّم اَ ْو َر ْث َنا ْالك ِٰت‬
‫ت ِبا ِْذ ِن هّٰللا ِ ٰۗذل َِك ه َُو ْال َفضْ ُل ْال َك ِب ْي ۗ ُر‬ ِ ‫ُّم ْق َتصِ ٌد َۚو ِم ْن ُه ْم َس ِاب ۢ ٌق ِب ْال َخي ْٰر‬

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang


Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada
(pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.
Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” [QS. Fathir: 32]

Dari ayat ini, akan masuk surga 'adn tiga golongan :

1. Dzalimun linafsihi

2. Muqtashidun

3. Sabiqun bil khairat

Adapun muqtashidun dan sabiqun bil khairat, mereka akan


masuk surga sejak awal tanpa hisab.

Adapun dzalimun linafsihi, yaitu orang yang mendzalimin


dirinya dengan maksiat yang dia lakukan, selain dosa syirik, dia
akan masuk surga tapi tidak dari awal seperti dua golongan
pertama, yang tanpa hisab dan adzab, akan tetapi golongan ini
akan dihadapkan dengan hisab dan di adzab dulu, dan mereka
nasibnya dibawah kehendak Allah, jika Allah menghendaki akan
Allah azab jika Allah menghendaki pula akan Allah ampuni.

Semangat Belajar Tauhid 31


BAB IV
PEMBATAL TAUHID DAN YANG
MENGURANGI
KESEMPURNAAN-NYA

Tauhid memiliki pembatal dan perkara yang mengurangi


kesempurnaanya.

Nawaqidh yaitu perkara yang membatalkan amal dan agama


secara keseluruhan yaitu: kufur, syirik, nifaq yang murni.

Kufur akbar, syirik akbar, nifaq akbar dengan segala


macamnya, ini semua pembatal tauhid dari pokoknya dan
menghancurkan tauhid dari dasarnya.

‫ار َو َلنْ َت ِجدَ َل ُه ْم َنصِ يْرً ۙا‬


ِ ۚ ‫اِنَّ ْالم ُٰن ِف ِقي َْن فِى الدَّرْ كِ ااْل َسْ َف ِل م َِن ال َّن‬

“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada


tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan
mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. An-Nisa:
145]

‫ان َف َق ْد َح ِب َط َع َملُ ٗه َۖوه َُو فِى ااْل ٰ خ َِر ِة م َِن ْال ٰخسِ ِري َْن‬
ِ ‫ࣖ َو َمنْ ي َّْكفُرْ ِبااْل ِ ْي َم‬

32 Semangat Belajar Tauhid


“Barangsiapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia amal
mereka, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [QS.
Almaidah: 5]

َ ‫ْك َو ِا َلى الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبل ۚ َِك َل ِٕىنْ اَ ْش َر ْك‬
‫ت َل َيحْ َب َطنَّ َع َملُ َك‬ َ ‫َو َل َق ْد ا ُ ْوح َِي ِا َلي‬
‫ َو َل َت ُك ْو َننَّ م َِن ْال ٰخسِ ِري َْن‬.

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada


(nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” [QS. Az-Zumar: 65]

Tauhid akan hancur dengan kufur akbar, syirik akbar dan


nifaq akbar dengan segala jenisnya, ini yang akan kita rinci
pembahasannya.

Adapun nawaqish tauhid, yaitu perkara yang akan


mengurangi kadar kesempurnaan tauhid akan tetapi belum
membatalkan dan menghancurkan total dari dasarnya ,dan yang
termasuk disini adalah kufur ashghaar, nifaq 'amali, seperti
dalam hadits

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

‫ان‬ َ ‫ب َوِإ َذا َو َعدَ َأ ْخ َل‬


َ ‫ف َوِإ َذا اْؤ ُتم َِن َخ‬ َ ‫ث َك َذ‬ ٌ ‫آ َي ُة ْال ُم َناف ِِق َثاَل‬
َ ‫ث ِإ َذا َح َّد‬

Semangat Belajar Tauhid 33


“Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: Tanda orang
munafik tiga; apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji
mengingkari, dan bila dipercaya mengkhianati.” [HR. Bukhari dan
Muslim]

Ini diantara yang akan mengurangi kesempurnaan tauhid,


jika hal ini ada pada seseorang maka mengurangi kadar
kesempurnaan tauhid dan iman nya.

Demikian pula syirik kecil, dan lafadz/ucapan-ucapan yang


mengandung kesyirikan, yang dengan ucapannya itu seseorang
tidak sengaja menyakini hakikatnya, hal itu hanya keseleo
lisan/ketergelinciran lisan, ini akan mengurangi kadar
kesempurnaan tauhid, adapun kalau meyakini hakikatnya maka
termasuk syirik besar dan membatalkan tauhid.

Oleh karena itu, seorang mukmin hendaknya perhatian benar


terhadap tauhidnya dengan menjauhi baik pembatal maupun hal
yang akan mengurangi kesempurnaanya.

Berkata syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah,


"Ketahuilah bahwa lawan tauhid adalah syirik, dan syirik ini ada
tiga macam: syirk akbar, syirik asghar, syirik khofi.”

Dalil syirik akbar,

ْ‫اِنَّ هّٰللا َ اَل َي ْغ ِف ُر اَنْ ُّي ْش َر َك ِبهٖ َو َي ْغ ِف ُر َما ُد ْو َن ٰذل َِك لِ َمنْ َّي َش ۤا ُء ۗ َو َمنْ ُّي ْش ِرك‬
‫ض ٰلاًل ۢ َب ِع ْي ًدا‬ ‫هّٰلل‬
َ ‫ِبا ِ َف َق ْد‬
َ ‫ض َّل‬

34 Semangat Belajar Tauhid


“Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan
Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi
siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh
sekali.” [QS. An-Nisa: 116]

‫هّٰلل‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َو َقا َل ْالمَسِ ْي ُح ٰي َبن ِْٓي اِسْ َر ۤا ِء ْي َل اعْ ُب ُدوا َ َربِّيْ َو َر َّب ُك ْم ۗ ِا َّن ٗه َمنْ ُّي ْش ِركْ ِبا‬
‫ار‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ِلظلِ ِمي َْن مِنْ اَ ْن‬ ّ ٰ ‫َف َق ْد َحرَّ َم هّٰللا ُ َع َل ْي ِه ْال َج َّن َة َو َمْأ ٰوى ُه ال َّنا ُر َۗو َما ل‬

“Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil!


Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya
barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya
ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi
orang-orang zalim.” [QS. Al-Maidah: 72]

1. SYIRIK BESAR

Syirik besar ada 4 macam:

a. Syirik doa

ِّ‫َفا َِذا َر ِكب ُْوا فِى ْالفُ ْلكِ دَ َعوُ ا هّٰللا َ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن ەۚ َف َلمَّا َن ٰجّ ى ُه ْم ِا َلى ْال َبر‬
‫ا َِذا ُه ْم ُي ْش ِر ُك ْو ۙ َن‬

“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah


dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi

Semangat Belajar Tauhid 35


ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah
mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” [QS. Al-'Ankabut:
65]

َ ‫ف َيعْ َلم‬
‫ُون‬ ۟ ‫ُوا ِب َمٓا َءا َت ْي ٰ َن ُه ْم َولِ َي َت َم َّتع‬
َ ‫ُوا ۖ َف َس ْو‬ ۟ ‫لِ َي ْكفُر‬

“Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan


kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang
(dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat
perbuatanya).” [QS. Al-'Ankabut: 66]

b. Syirik niat

Yaitu syirik kehendak dan tujuan, diantara dalilnya:

‫ان ي ُِري ُد ْال َح َيا َة ال ُّد ْن َيا َو ِزي َن َت َها ُن َوفِّ ِإ َلي ِْه ْم َأعْ َما َل ُه ْم فِي َها َو ُه ْم فِي َها‬
َ ‫َمنْ َك‬
‫ْس َل ُه ْم فِي اآلخ َِر ِة ِإال ال َّنا ُر َو َح ِب َط َما‬ َ ‫ِين َلي‬ َ ‫) ُأو َل‬15( ‫ُون‬
َ ‫ِئك الَّذ‬ َ ‫اَل ُيب َْخس‬
‫ون‬َ ُ‫ص َنعُوا فِي َها َوبَاطِ ٌل َما َكا ُنوا َيعْ َمل‬ َ

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan


perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di
dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
mem­peroleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa
yang telah mereka kerjakan.” [QS. Hud: 15-16]

36 Semangat Belajar Tauhid


c. Syirik thaat

‫هّٰللا‬
‫ْح اب َْن َمرْ َي ۚ َم َو َمٓا‬ َ ‫ار ُه ْم َورُهْ َبا َن ُه ْم اَرْ َبابًا مِّنْ ُد ْو ِن ِ َو ْالمَسِ ي‬ َ ‫ِا َّت َخ ُذ ْٓوا اَحْ َب‬
‫ا ُ ِمر ُْٓوا ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْٓوا ا ِٰلهًا وَّ ا ِح ًد ۚا ٓاَل ا ِٰل َه ِااَّل ه ۗ َُو ُسب ْٰح َن ٗه َعمَّا ُي ْش ِر ُك ْو َن‬

“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan


rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga)
Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia.
Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.” [QS.
At-Taubat: 31]

Tafsir ayat ini, yang tidak ada masalah didalamnya, yaitu


ketaatan kepada para ulama dan ahli ibadah dalam maksiat
kepada Allah.

Ayat ini ditafsirkan dengan hadits Adi bin Hatim Ath Thoo-i
radhiyallahu ‘anhu dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membacakan ayat tersebut kepada beliau.

ْ‫ َو َلكِن‬, ‫ َأ َج ْل‬:‫ َقا َل‬.‫هللا! ِإ َّن ُه ْم َل ْم َي ُكو ُنوا َيعْ ُب ُدو َن ُه ْم‬
ِ ‫ارس ُْو َل‬ َ ‫ َي‬:‫ت‬ُ ‫ قُ ْل‬:‫َقا َل‬
, ‫ُي ِحلُّ ْو َن َما َحرَّ َم هللاُ َف َيسْ َت ِحلُّو َن ُه َوي َُحرِّ م ُْو َن َع َلي ِْه ْم َما َأ َح َّل هللاُ َفي َُحرِّ م ُْون ُه‬
‫َفت ِْل َك عِ َبادَ ُت ُه ْم َل ُه ْم‬

“‘Adi bin Hâtim berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, sesungguhnya


mereka itu (para pengikut) tidaklah beribadah kepada mereka
(orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka)”. Nabi Shallallahu

Semangat Belajar Tauhid 37


‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya, akan tetapi mereka
(orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka) menghalalkan
apa yang Allâh haramkan, lalu merekapun menganggapnya
halal. Dan mereka (orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka) mengharamkan apa yang Allâh halalkan, lalu
merekapun menganggapnya haram. Itulah peribadahan mereka
(para pengikut) kepada mereka (para pendeta)”. [HR. al-Baihaqi
di dalam Sunan al-Kubra, 1/166]

d. Syirik cinta

Dalilnya:

َ ‫ون هَّللا ِ َأ ْندَ ا ًدا ُي ِحبُّو َن ُه ْم َكحُبِّ هَّللا ِ َوالَّذ‬


‫ِين آ َم ُنوا‬ ِ ‫اس َمنْ َي َّتخ ُِذ مِنْ ُد‬ِ ‫َوم َِن ال َّن‬
َ ‫ِين َظ َلمُوا ِإ ْذ َي َر ْو َن ْال َع َذ‬
‫اب َأنَّ ْالقُوَّ َة هَّلِل ِ َجمِيعًا‬ َ ‫َأ َش ُّد ُح ًّبا هَّلِل ِ َو َل ْو َي َرى الَّذ‬
‫ِين ا َّت َبعُوا َو َرَأوُ ا‬ َ ‫) ِإ ْذ َت َبرَّ َأ الَّذ‬165( ‫ب‬
َ ‫ِين ا ُّت ِبعُوا م َِن الَّذ‬ ِ ‫َوَأنَّ هَّللا َ َشدِي ُد ْال َع َذا‬
‫ِين ا َّت َبعُوا َل ْو َأنَّ َل َنا َكرَّ ًة‬
َ ‫) َو َقا َل الَّذ‬166( ُ‫ت ِب ِه ُم األسْ َباب‬ ْ ‫اب َو َت َق َّط َع‬
َ ‫ْال َع َذ‬
ٍ ‫يه ُم هَّللا ُ َأعْ َما َل ُه ْم َح َس َرا‬
‫ت َع َلي ِْه ْم َو َما‬ ِ ‫َف َن َت َبرَّ َأ ِم ْن ُه ْم َك َما َت َبرَّ ءُوا ِم َّنا َك َذل َِك ي ُِر‬
ِ ‫ين م َِن ال َّن‬
‫ار‬ ِ ‫ُه ْم ِب َخ‬
َ ‫ار ِج‬

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah


tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan

38 Semangat Belajar Tauhid


itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Yaitu) ketika
orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala
hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah
orang-orang yang mengikuti. Seandainya kami dapat kembali
(ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka,
sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi
sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar
dari api neraka.” [QS. Al-Baqarah : 165-167]

2. SYIRIK KECIL

Syirik kecil, yaitu riya dalilnya:

َ ‫ان َيرْ ج ُْوا لِ َق ۤا َء َربِّهٖ َف ْل َيعْ َم ْل َع َماًل‬


‫صالِحً ا وَّ اَل ُي ْش ِركْ ِب ِع َبادَ ِة َرب ٖ ِّٓه‬ َ ‫َف َمنْ َك‬
‫اَ َح ًدا‬

”Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya


maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia
mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah
kepada Tuhannya.” [QS. Al Kahfi : 110]

3. SYIRIK KHOFI/TERSELUBUNG

Dalilnya:

Semangat Belajar Tauhid 39


‫الشرك في هذه األمة أخفى من دبيب النمل على الصفاة السوداء في‬
‫ظامة اليل‬

“Syirik di tengah umatku ini lebih tersembunyi dibandingkan


rambatan semut diatas batu hitam di kegelapan malam, dan
kafarah/penghapusnya adalah ucapan.”

َ ‫ُوذ ِب َك مِنْ َأنْ ُن ْش ِر َك ِب َك َش ْيًئ ا َنعْ َل ُم ُه َو َنسْ َت ْغ ِفر‬


‫ُك لِ َما اَل َنعْ َل ُم‬ ُ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنع‬

“Wahai Allah kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik


yang kami ketahui dan memohon ampunan-Mu pada yang tidak
kami ketahui.”

KUFUR

Kufur ada 2 macam:

1. KUFUR YANG MENGELUARKAN DARI AGAMA,


ADA 5 MACAM:

a. Kufur karena mendustakan

Dalilnya:

‫هّٰللا‬
َ ‫ب ِب ْال َح ِّق َلمَّا َج ۤا َءهٗ ۗ اَ َلي‬
ْ‫ْس فِي‬ ِ ‫َو َمنْ اَ ْظ َل ُم ِمم‬
َ ‫َّن ا ْف َت ٰرى َع َلى ِ َك ِذبًا اَ ْو َك َّذ‬
‫َج َه َّن َم َم ْث ًوى لِّ ْل ٰكف ِِري َْن‬

40 Semangat Belajar Tauhid


“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang
mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang
mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu datang kepadanya?
Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang
kafir?” [QS. Al-Ankabut: 68]

b. Kufur sombong dan enggan disertai


pembenaran

Dalilnya:

ۤ
َ ۗ ‫َوا ِْذ قُ ْل َنا ل ِْل َم ٰل ِٕى َك ِة اسْ ُج ُد ْوا اِل ٰ دَ َم َف َس َج ُد ْٓوا ِآاَّل ِا ْبلِي‬
َ ‫ْس اَ ٰبى َواسْ َت ْك َب َۖر َو َك‬
‫ان م َِن‬
‫ْال ٰكف ِِري َْن‬

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,


“Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali
Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk
golongan yang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 34]

c. Kufur syak/ragu, kufur dzan/sangkaan

Dalilnya:

‫ظنُّ َأنْ َت ِبيدَ َه ِذ ِه َأ َب ًدا‬


ُ ‫َودَ َخ َل َج َّن َت ُه َوه َُو َظالِ ٌم لِ َن ْفسِ ِه َقا َل َما َأ‬

“Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya


sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira kebun ini
tidak akan binasa selama-lama-nya,” [QS. Al-Kahfi: 35]

Semangat Belajar Tauhid 41


‫ت ِإ َلى َربِّي َأَل ِجدَ نَّ َخيْرً ا ِم ْن َها ُم ْن َق َلبًا‬
ُ ‫َّاع َة َقاِئ َم ًة َو َلِئنْ ُرد ِْد‬ ُ ‫َو َما َأ‬
َ ‫ظنُّ الس‬

“Dan aku kira Hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya
aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik daripada ini.” [QS. Al-Kahfi: 36]

‫ب ُث َّم مِنْ ُن ْط َف ٍة‬ َ ْ‫او ُرهُ َأ َك َفر‬


ٍ ‫ت ِبالَّذِي َخ َل َق َك مِنْ ُت َرا‬ َ ‫َقا َل َل ُه‬
ِ ‫صا ِح ُب ُه َوه َُو ي َُح‬
َ َّ‫ُث َّم َسو‬
‫اك َر ُجاًل‬

“Kawannya (yang beriman) berkata kepada-Nya sambil


bercakap-cakap dengannya, “Apakah engkau ingkar kepada
(Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari
setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki
yang sempurna?” [QS. Al-Kahfi: 37]

d. Kufur i'radh, kufur karena berpaling

Dalilnya:

ُ ‫ٰذل َِك ِبا َ َّن ُه ْم ٰا َم ُن ْوا ُث َّم َك َفر ُْوا َف‬


‫ط ِب َع َع ٰلى قُلُ ْو ِب ِه ْم َف ُه ْم اَل َي ْف َقه ُْو َن‬

“Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah


beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci,
sehingga mereka tidak dapat mengerti.” [QS. Al-Munafiqun: 3]

2. KUFUR ASHGHAR

42 Semangat Belajar Tauhid


Yaitu kufur yang belum mengeluarkan dari Islam, yaitu kufur
nikmat, dalilnya:

‫ُّط َم ِٕى َّن ًة َّيْأ ِت ْي َها ِر ْزقُ َها َر َغ ًدا مِّنْ ُك ِّل‬ ْ ‫ب هّٰللا ُ َمثَاًل َقرْ َي ًة َكا َن‬
ْ ‫ت ٰا ِم َن ًة م‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫َو‬
‫اس ْالج ُْو ِع َو ْال َخ ْوفِ ِب َما َكا ُن ْوا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ت ِبا َ ْنع ُِم ِ َفا َ َذا َق َها ُ لِ َب‬ ْ ‫ان َف َك َف َر‬ٍ ‫َم َك‬
‫َيصْ َنع ُْو َن‬

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan)


sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu
Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” [QS. An-Nahl:
112]

‫واِنْ َت ُع ُّد ْوا نِعْ م َ هّٰللا‬


َ ‫ت ِ اَل ُتحْ ص ُْو َه ۗا اِنَّ ااْل ِ ْن َس‬
‫ان َل َظلُ ْو ٌم َك َّفا ٌر‬ َ َ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak


akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat
zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” [QS. Ibrahim: 34]

NIFAQ

Adapun nifaq ada 2 macam: Nifaq i'tiqady, dan Nifaq 'amaly

a. Nifaq i'tiqady

Ada 6 macam:

Semangat Belajar Tauhid 43


1. Mendustakan rasul

2. Mendustakan sebagian yang dibawa rasul

3. Membenci rasul

4. Membenci apa yang dibawa rasul

5. Senang dengan kekalahan agama rasul

6. Benci dengan kemenangan agama rasul

Inilah 6 perkara yang pelakunya akan menghuni neraka yang


paling bawah, kita berlindung kepada Allah dari kedurhakaan dan
kemunafikan.

b. Nifaq 'amaly

Nifaq 'amaly ada 5 macam:

1. Jika berbicara berdusta

2. Jika bersengketa curang

3. Jika membuat janji memungkiri

4. Jika dipercaya khianat

5. Jika berjanji menyelisihi

44 Semangat Belajar Tauhid


BAB V
SUMBER TAUHID

Tauhid adalah agama yang benar dan iman yang lurus yang
bersandarkan kepada kitab dan sunnah nabi shallahu'alaihi wa
sallam. Dan ini satu-satunya agama yang turun wahyu dari
langit. Dan semua yang dari manusia, akidah yang menyimpang
dari tauhid dan menolak tauhid, adalah akidah buatan manusia
yang berkembang di muka bumi.

Maka tauhid adalah satu-satunya akidah yang turun dari


langit dengan wahyu dari Allah ta'ala, itulah agama Allah yang
ridhai bagi hamba-Nya.

‫ْت َل ُك ُم ااْل ِسْ اَل َم ِد ْي ًن ۗا‬ ُ ‫اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل‬


ُ ‫ت َل ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َواَ ْت َم‬
ُ ‫مْت َع َل ْي ُك ْم نِعْ َمتِيْ َو َرضِ ي‬

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan


telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam
sebagai agamamu.” [QS. Al-Ma’idah: 3]

‫َو َمنْ َّي ْب َت ِغ َغي َْر ااْل ِسْ اَل ِم ِد ْي ًنا َف َلنْ ُّي ْق َب َل ِم ْنهُۚ َوه َُو فِى ااْل ٰ خ َِر ِة م َِن ْال ٰخسِ ِري َْن‬

Semangat Belajar Tauhid 45


“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan
diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [QS.
Al-Imran: 85]

‫َو َمنْ يَّرْ َغبُ َعنْ ِّملَّ ِة ِاب ْٰرهٖ َم ِااَّل َمنْ َس ِف َه َن ْف َس ٗه‬

“Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang


yang memperbodoh dirinya sendiri.” [QS. Al-Baqarah: 130]

‫اِنَّ ال ِّدي َْن عِ ْندَ هّٰللا ِ ااْل ِسْ اَل ُم‬

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.” [QS. Al-Imran:


19]

Maka Tauhid adalah wahyu dari Allah yang Allah turunkan


kepada hamba-Nya. Itulah agama Allah yang Allah ciptakan
makhluk untuk mewujudkan agama tauhid ini. Maka ayat-ayat
Allah menerangkan hal ini:

َّ ‫َو َل َق ْد َب َع ْث َنا فِيْ ُك ِّل ا ُ َّم ٍة رَّ س ُْواًل اَ ِن اعْ ُب ُدوا هّٰللا َ َواجْ َت ِنبُوا‬
َ ۚ ‫الطا ُغ ْو‬
‫ت َف ِم ْن ُه ْم‬
‫ظر ُْوا‬ ُ ‫ض َفا ْن‬ ْ ‫مَّنْ َهدَ ى هّٰللا ُ َو ِم ْن ُه ْم مَّنْ َح َّق‬
ِ ْ‫ت َع َل ْي ِه الض َّٰل َل ُة ۗ َفسِ ْير ُْوا فِى ااْل َر‬
‫ان َعا ِق َب ُة ْال ُم َك ِّذ ِبي َْن‬
َ ‫ْف َك‬
َ ‫َكي‬

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap


umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah
tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh
Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka

46 Semangat Belajar Tauhid


berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [QS.
An-Nahl: 36]

َ ‫َأ َت ٰ ٓى َأمْ ُر ٱهَّلل ِ َفاَل َتسْ َتعْ ِجلُوهُ ۚ ُسب ٰ َْح َنهُۥ َو َت ٰ َع َل ٰى َعمَّا ُي ْش ِر ُك‬
‫ون‬

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu


meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan
Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” [QS. An-Nahl:
1]

ٰٓ ْ
‫مْرهِۦ َع َل ٰى َمن َي َشٓا ُء مِنْ عِ َبا ِد ِه ٓۦ َأنْ َأن ِذر ُٓو ۟ا َأ َّنهُۥ‬‫َأ‬
ِ ُّ‫ُي َن ِّز ُل ٱل َم َلِئ َك َة ِبٱلر‬
ِ ْ‫وح مِن‬
ٰ
ِ ُ‫ٓاَل ِإ َل َه ِإٓاَّل َأ َن ۠ا َفٱ َّتق‬
‫ون‬

“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu


dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di
antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu
sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". [QS. An-Nahl:
2]

Adapun selain akidah tauhid maka akidah ini semua adalah


akidah yang tumbuh di bumi, buatan manusia semata.

Oleh karena itulah cara para nabi membatalkan seluruh


akidah yang diyakini manusia dari syirik, kufur, nifaq dan yang
lainnya dari berbagai kesesatan, semua akidah ini tidak ada

Semangat Belajar Tauhid 47


wahyu yang turun yang menerangkanya, telah belalu perkataan
Nabi Yusuf kepada teman sepenjaranya:

َ ُ‫صا ِح َبيِ السِّجْ ِن َأَأرْ َبابٌ ُم َت َفرِّ ق‬


‫) َما‬39( ‫ون َخ ْي ٌر َأ ِم هَّللا ُ ْال َوا ِح ُد ْال َقهَّا ُر‬ َ ‫َيا‬
ْ‫ون مِنْ ُدو ِن ِه ِإال َأسْ َما ًء َس َّم ْي ُتمُو َها َأ ْن ُت ْم َوآ َباُؤ ُك ْم َما َأنز َل هَّللا ُ ِب َها مِن‬
َ ‫َتعْ ُب ُد‬
‫ان ِإ ِن ْالح ُْك ُم ِإال هَّلِل ِ َأ َم َر َأال َتعْ ُب ُدوا ِإال ِإيَّاهُ َذل َِك ال ِّدينُ ْال َق ِّي ُم َو َلكِنَّ َأ ْك َث َر‬
ٍ ‫س ُْل َط‬
َ ‫اس اَل َيعْ َلم‬
‫ُون‬ ِ ‫ال َّن‬

“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik,


tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang
Maha Esa lagi Mahaperkasa? Kalian tidak menyembah yang
selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang
kalian dan nenek moyang kalian membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu.
Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain Dia. Itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. [QS. Yusuf: 39-40]

َ ‫َأ َف َرَأ ْي ُت ُم الاَّل‬


‫ت َو ْالع َُّز ٰى‬

“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik)


menganggap al-Laata dan al-Uzza,” [QS. An-Najm: 19]

‫الثالِ َث َة اُأْل ْخ َر ٰى‬


َّ ‫َو َم َنا َة‬

48 Semangat Belajar Tauhid


“Dan Manah yang ketiga (terakhir) lagi hina (sebagai anak
perempuan Allah)?” [QS. An-Najm: 20]

‫الذ َك ُر َو َل ُه اُأْل ْن َث ٰى‬


َّ ‫َأ َل ُك ُم‬

“Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah


(anak) perempuan?” [QS. An-Najm: 21]

َ ِ‫ت ِْل َك ِإ ًذا قِسْ َم ٌة ض‬


‫يز ٰى‬

“Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.”


[QS. An-Najm: 22]

ٍ ‫َأسْ َما ٌء َس َّم ْي ُتمُو َها َأ ْن ُت ْم َوآ َباُؤ ُك ْم َما َأ ْن َز َل هَّللا ُ ِب َها مِنْ س ُْل َط‬
ْ‫ان ۚ ِإن‬ ‫ِي ِإاَّل‬
َ ‫ِإنْ ه‬
‫الظنَّ َو َما َته َْوى اَأْل ْنفُسُ ۖ َو َل َق ْد َجا َء ُه ْم مِنْ َرب ِِّه ُم ْالهُدَ ٰى‬ َّ ‫ُون ِإاَّل‬
َ ‫َي َّت ِبع‬

“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan


bapak-bapak kamu adakan; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini
oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.” [QS. An-Najm: 23]

Nabi Hud berkata:

‫اَ ُت َجا ِدلُ ْو َننِيْ ف ِْٓي اَسْ َم ۤا ٍء َس َّم ْي ُتم ُْو َهٓا اَ ْن ُت ْم َو ٰا َب ۤاُؤ ُك ْم مَّا َن َّز َل هّٰللا ُ ِب َها مِنْ س ُْل ٰط ۗ ٍن‬
‫َفا ْن َتظِ ر ُْٓوا ِا ِّنيْ َم َع ُك ْم م َِّن ْال ُم ْن َتظِ ِري َْن‬

Semangat Belajar Tauhid 49


“Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang
nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat
sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu?
Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu
termasuk yang menunggu.” [QS. Al-A’Raf: 71]

Maka tauhid sumbernya adalah kitab


Allah/Al-Qur’an, dan sunnah nabi-Nya
shallallahu'alaihi wa sallam, terambil dari sumber
mata air yang jernih, adapun akidah-akidah lain
yang dianut manusia sumbernya dari apa yang
didiktekan oleh akal-akal mereka yang rusak dan
pendapat-pendapat mereka yang tumpul, atau
wahyu dari syaitan yang dibisikan kepada mereka,
karena wahyu ada dua:

1. Wahyu dari Allah yang Maha Rahman

2. Wahyu dari syaitan

‫َو ِا َّن ٗه َلفِسْ ۗ ٌق َواِنَّ ال َّش ٰيطِ ي َْن َلي ُْوح ُْو َن ا ٰ ِٓلى اَ ْولِ َي ۤا ِٕى ِه ْم لِي َُجا ِدلُ ْو ُك ْم َۚواِنْ اَ َطعْ ُتم ُْو ُه ْم‬
‫ِا َّن ُك ْم َل ُم ْش ِر ُك ْو َن‬

“Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada


kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika

50 Semangat Belajar Tauhid


kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang
musyrik.” [QS. Al-An'am: 121]

‫ض ُه ْم ا ِٰلى‬ ُ ْ‫س َو ْال ِجنِّ ي ُْوحِيْ َبع‬ ٰ


ِ ‫َو َكذل َِك َج َع ْل َنا لِ ُك ِّل َن ِبيٍّ َع ُد ًّوا َش ٰيطِ ي َْن ااْل ِ ْن‬
َ ‫ُف ْال َق ْو ِل ُغر ُْورً ا َۗو َل ْو َش ۤا َء َرب‬
‫ُّك َما َف َعلُ ْوهُ َف َذرْ ُه ْم َو َما َي ْف َتر ُْو َن‬ َ ‫ض ُز ْخر‬ ٍ ْ‫َبع‬

“Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh


yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah
sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka
bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.” [QS.
Al-An'am: 112]

ُ‫ۗ َه ْل ا ُ َن ِّبُئ ُك ْم َع ٰلى َمنْ َت َن َّز ُل ال َّش ٰيطِ يْن‬

“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu


turun?” [QS. As-Syu'ara: 221]

Dalam hal ini contohnya adalah Mukhtar bin Abi Ubaid


(syaitan mewahyukan kepadanya) sehingga ketika dikatakan
kepada sahabat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, bahwa Mukhtar telah
mendapatkan wahyu, katanya “ya..” dan beliau bacakan ayat:

‫َواِنَّ ال َّش ٰيطِ ي َْن َلي ُْوح ُْو َن ا ٰ ِٓلى اَ ْولِ َي ۤا ِٕى ِه ْم لِي َُجا ِدلُ ْو ُك ْم‬

Semangat Belajar Tauhid 51


“Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada
kawan-kawannya agar mereka membantah kamu…” [Al-An’am:
121]

Dan ketika dikatakan bahwa wahyu telah turun kepadanya,


maka dijawab:

ُ‫ۗ َه ْل ا ُ َن ِّبُئ ُك ْم َع ٰلى َمنْ َت َن َّز ُل ال َّش ٰيطِ يْن‬

“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu


turun?.” [QS. Asy Syu'ara': 221]

Syaitan mewahyukan kepada orang-orang sesat ,dengan


akidah-akidah sesat dan bisikan sesat yang diyakininya lalu
mereka menyeru manusia kepada akidah sesat yang diwahyukan
syaitan tersebut, atau akidah mereka terambil dari
perasaan-perasaan rusak yang muncul darinya, lalu dari situ
muncul amalan dan ibadah-ibadah, lalu mereka berdalil dengan
ungkapan:

Ini adalah hasil pengalaman kami, atau pengalaman


guru-guru kami. Agama tidak terambil dari pengalaman, uji coba.
Atau akidah mereka terambil dari mimpi-mimpi, dia mengatakan:
Aku melihat dalam mimpiku begini dan begini, lalu dari mimpi itu
mereka tegakan agama dan akidah. Itulah dasar-dasar akidah
mereka yang mereka bangun tanpa dalil, atau penjelasan dari
Allah ta'ala.

52 Semangat Belajar Tauhid


Dengan demikian, akidah yang berkah, akidah tauhid, yang
itu merupakan agama Allah yang Allah tidak akan terima kecuali
akidah yang lurus ini, adalah akidah yang bersumber dari mata
air yang jernih, sumber yang terpercaya, maka sumber selain ini
adalah sumber-sumber yang keruh, kotor.

Akan tetapi manusia tidak akan paham tentang sumber yang


keruh kotor ini kecuali kalau mereka mengenal sumber yang
jernih, yaitu wahyu dari Allah ta'ala.

Oleh karena itu, kebanyakan dari kalangan orang-orang


musyrik setelah masuk Islam, mendapatkan hidayah Islam dan
bertauhid baru mereka menyadari bahwa dirinya dulu kaum yang
tidak berakal.

Sewaktu mereka masih sesat dan berkubang dengan


kesyirikan, mereka sangka bahwa dirinya di atas akal yang sehat
dan agama yang lurus.

Oleh karena itulah sebagian sahabat, mereka terkadang


duduk merenung mengingat masa lalunya yang gelap saat masih
musyrik, lalu memuji Allah yang telah memberikan hidayah Islam
dan tauhid.

Dari Abi Usman an Nahdi, aku pernah mendapati masa


jahiliyah dan masuk Islam di zaman rasulullah shallallahu'alaihi
wa sallam, dia mengatakan, "Kami di zaman jahiliyah
menyembah batu, kami mendengar seorang penyeru berseru,"
Wahai penduduk kampung, sesungguhnya tuhan kalian telah

Semangat Belajar Tauhid 53


binasa maka carilah tuhan yang lain, (maksudnya batu-batu
yang bersama mereka yang mereka sembah hilang, maka harus
cari batu lain/tuhan lain), dia mengatakan: Kami keluar untuk
mencari batu-batu itu dengan susah payah, ditengah-tengah
kami mencari batu tiba-tiba terdengar seorang berseru," Kami
telah mendapatkan tuhan kaliyan,atau yang serupa, maka kami
pun datangi batu itu dan menyembelih unta untuk batu
tersebut" [Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanafnya
hal 33914, Ibnu Sa'id dalam Thabaqat Al Kubra 7/97, Abu Na'im
dalam Ma'rigatush Shahabah 4707, dengan Sanad Hasan]

Mereka mendapatkan batu lain atau semisal batu yang hilang


tadi, maka mereka mendatanginya, mereka menyembahnya,
mereka berharap kepadanya, mereka tujukan doa dan harapan
dan sembelihan kepadanya dimana akal-akal mereka.

Diwaktu yang sama, mereka sifati para nabi mereka dengan


gelar GILA, dan mereka menganggap dirinya berakal, akan tetapi
ketika Allah terangi mereka dengan cahaya tauhid dan iman,
Allah tunjuki hati-hati mereka kepada Islam, baru jelaslah bagi
mereka tentang rusaknya syirik, dan mereka baru menyadari
bahwa sumber akidah mereka adalah kotoran yang bercampur
kebatilan dan kesesatan, dan jelaslah bahwa setiap musyrikin
rusak akalnya.

54 Semangat Belajar Tauhid


BAB VI
BUAH DAN MANFAAT TAUHID

Tauhid memiliki buah dan faedah yang tak terhitung yang


secara umum di isyaratkan dalam ayat berikut:

ٌ ‫ب هّٰللا ُ َمثَاًل َكلِ َم ًة َط ِّي َب ًة َك َش َج َر ٍة َط ِّي َب ٍة اَصْ لُ َها َث ِاب‬


‫ت‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ْف‬َ ‫اَ َل ْم َت َر َكي‬
‫وَّ َفرْ ُع َها فِى ال َّس َم ۤا ۙ ِء‬

“Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah


membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,” [QS.
Ibrahim: 24]

‫هّٰللا‬
ِ ‫ْن ِۢبا ِْذ ِن َر ِّب َه ۗا َو َيضْ ِربُ ُ ااْل َمْ َثا َل لِل َّن‬
‫اس َل َعلَّ ُه ْم‬ ٍ ‫ُتْؤ ت ِْٓي ا ُ ُك َل َها ُك َّل ِحي‬
‫َي َت َذ َّكر ُْو َن‬

“(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan


seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk
manusia agar mereka selalu ingat.” [QS. Ibrahim: 25]

Faedahnya di dunia dan di akhirat tidak terhitung,


diantaranya :

Semangat Belajar Tauhid 55


1. Semua kebaikan dunia dan akhirat yang
diraih seorang hamba, dan selamatnya seorang
hamba dari segala keburukan dunia dan akhirat,
semuanya buah dan dampak dari tauhid.

Jika kita masuk dalam rincian buah dan dampak tauhid, maka
buah dan dampak terbesar dari tauhid adalah tauhid akan
menjadikan benarnya amal dan bersihnya amal dari segala
kotoranya, karena amal tidak akan diterima kecuali tegak diatas
tauhid, sehingga tauhid kedudukanya dalam amal seperti
pondasi bagi bangunan, dan seperti akar bagi pohon. Allah ta.ala
berfirman:

ٰۤ ُ
َ ‫ول ِٕى َك َك‬
‫ان َسعْ ُي ُه ْم‬ ‫َو َمنْ اَ َرادَ ااْل ٰ خ َِر َة َو َس ٰعى َل َها َسعْ َي َها َوه َُو مُْؤ ِمنٌ َفا‬
‫َّم ْش ُك ْورً ا‬

“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan


berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia
beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas
dengan baik.” [QS. Al-Isra: 19]

‫صالِحً ا مِّنْ َذ َك ٍر اَ ْو ا ُ ْن ٰثى َوه َُو مُْؤ ِمنٌ َف َل ُنحْ ِي َي َّن ٗه َح ٰيو ًة َط ِّي َب ۚ ًة‬
َ ‫َمنْ َع ِم َل‬
‫َو َل َنجْ ِز َي َّن ُه ْم اَجْ َر ُه ْم ِباَحْ َس ِن َما َكا ُن ْوا َيعْ َملُ ْو َن‬

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami

56 Semangat Belajar Tauhid


berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.” [QS. An-Nahl: 97]

Maka Tauhid adalah perkara yang akan menjadikan benar dan


bersihnya amal. Jika seandainya manusia memiliki amal yang
banyak, maka amal itu tidak akan diterima kecuali tegak diatas
tauhid.

ٖ‫َو َما َم َن َع ُه ْم اَنْ ُت ْق َب َل ِم ْن ُه ْم َن َف ٰق ُت ُه ْم ِآاَّل اَ َّن ُه ْم َك َفر ُْوا ِباهّٰلل ِ َو ِب َرس ُْولِه‬

“Dan yang menghalang-halangi infak mereka untuk diterima


adalah karena mereka kafir (ingkar) kepada Allah dan
Rasul-Nya” [QS. At-Taubah: 54]

ِ ‫ۖ َو َمنْ ي َّْكفُرْ ِبااْل ِ ْي َم‬


‫ان َف َق ْد َح ِب َط َع َملُ ٗه‬

“Barangsiapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia amal


mereka,” [QS. Al-Maidah: 5]

َ ‫ْك َو ِا َلى الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبل ۚ َِك َل ِٕىنْ اَ ْش َر ْك‬
‫ت َل َيحْ َب َطنَّ َع َملُ َك‬ َ ‫َو َل َق ْد ا ُ ْوح َِي ِا َلي‬
‫َو َل َت ُك ْو َننَّ م َِن ْال ٰخسِ ِري َْن‬

“Sesungguhnya, telah diwahyukan kepadamu dan kepada


(nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” [QS. Az-Zumar: 65]

Semangat Belajar Tauhid 57


Jadi tauhid yang akan menjadikan benarnya amal dan tidak
akan benar kecuali dengan tauhid.

2. Tauhid menjadi sebab kemenangan dan


ketinggian di dunia dan di akhirat

ٰۤ ُ ٰۤ ُ
‫ول ِٕى َك ُه ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن‬ ‫ول ِٕى َك َع ٰلى ُه ًدى مِّنْ رَّ ب ِِّه ْم ۙ َوا‬ ‫ا‬

“Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan


mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [QS. Al-Baqarah: 5]

Ahli tauhid mereka adalah orang-orang yang mendapat


petunjuk dan mendapatkan kemenangan atau kesuksesan, Al
Falah adalah kalimat yang menghimpun segala kebaikan,
sehingga orang meraih kesuksesan adalah orang yang meraih
kesuksesan dunia dan akhirat.

Sehingga tidak akan diraih kebaikan dan kebahagiaan dunia


dan akhirat kecuali dengan tauhid dan memurnikan agama.

3. Tauhid menjadi sebab diraihnya kebahagiaan


dengan karomah Allah, dan surga-Nya, dan
menjadi sebab selamatnya dari dari adzab Allah
dan kemurkaan-Nya.

Barangsiapa bertemu Allah dalam keadaan bertauhid maka


akan masuk surga, tapi barangsiapa bertemu Allah dalam
keadaan musyrik akan masuk neraka, kekal didalamnya selama.

58 Semangat Belajar Tauhid


ْ‫اِنَّ هّٰللا َ اَل َي ْغ ِف ُر اَنْ ُّي ْش َر َك ِبهٖ َو َي ْغ ِف ُر َما ُد ْو َن ٰذل َِك لِ َمنْ َّي َش ۤا ُء ۚ َو َمنْ ُّي ْش ِرك‬
‫ِباهّٰلل ِ َف َق ِد ا ْف َت ٰ ٓرى ا ِْثمًا َعظِ ْيمًا‬

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena


mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa)
yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.
Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah
berbuat dosa yang besar.” [QS. An-Nisa: 48]

Maka tauhid diantara dampak dan buahnya adalah diraihnya


kebahagiaan masuk surga dan selamatnya dari neraka.

Seandainya seseorang mewujudkan tauhid yang wajib


ataupun yang sunnah (muqtashidun ataupun sabiqun bil
khairat) maka akan selamat mutlak dari neraka artinya sama
sekali tidak disentuh neraka dari awal.

Adapun jika dia ahli tauhid tetapi masih tenggelam dalam


dosa dan maksiat selain syirik, maka dia selamat dari kekalnya
azab (artinya walaupun diazab dulu dia akan selamat dari
kekalnya azab), tidak akan kekal di neraka kecuali musyrik atau
kafir.

Sebagaimana dalam hadits:

‫امر المالئكة ان يخرجوا من النار من كان ال يشرك باهلل شيئا ممن اراد‬
‫هللا تعالى ان يرحمه ممن يقول ال اله اال هللا‬

Semangat Belajar Tauhid 59


“Allah memerintahkan malaikat untuk mengeluarkan dari neraka
orang yang tidak menyekutukan Allah sama sekali dari kalangan
orang-orang yang Allah kehendaki untuk menyanginya, dari
kalangan orang yang mengucapkan La Ilaha Illallah.” [HR.
Bukhari dan Muslim]

4. Tauhid membuahkan kelapangan dada

Sesuai dengan kesempurnaan dan kuatnya dalam


mewujudkan tauhid akan terwujud kelapangan dada sesuai
kadarnya.

ٖ‫ص ْد َرهٗ لِاْل ِ سْ اَل ِم َفه َُو َع ٰلى ُن ْو ٍر مِّنْ رَّ بِّه‬ ‫هّٰللا‬
َ ُ ‫ۗ اَ َف َمنْ َش َر َح‬

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah


untuk (menerima) agama Islam.” [QS. Al-Fatihah: 22]

‫هّٰللا‬
ْ‫ِساَل ۚ ِم َو َمنْ ُّي ِردْ اَنْ ُّيضِ َّل ٗه َي ْج َعل‬
ْ ‫صدْ َر ٗه لِاْل‬
َ ‫ش َر ْح‬ْ ‫َف َمنْ ُّي ِر ِد ُ اَنْ َّي ْه ِد َي ٗه َي‬
‫هّٰللا‬
‫س َع َلى‬ َ ‫الر ْج‬ ِّ ُ ُ ‫الس َم ۤا ۗ ِء َك ٰذلِ َك َي ْج َعل‬
َّ ‫ص َّع ُد فِى‬ َّ ‫ض ِّي ًقا َح َر ًجا َكا َ َّن َما َي‬ َ ‫صدْ َر ٗه‬َ
َ‫ا َّل ِذ ْينَ اَل ُيْؤ ِم ُن ْون‬

“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah


(petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima)
Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia
jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang)
mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman.” [QS. Al-Aman: 125]

60 Semangat Belajar Tauhid


Petunjuk dan tauhid merupakan sebab terbesar terwujudnya
kelapangan dada. Sebaliknya syirik dan kesesatan sebab
terbesàr terwujudnya kehidupan yang sempit.

5. Diantara buah tauhid, Allah menjamin ahli


tauhid dengan kewibawaan dan pertolongan di
dunia, kemantapan dimuka bumi dan baiknya
keadaan.

ِ ْ‫ت َل َيسْ َت ْخلِ َف َّن ُه ْم فِى ااْل َر‬


‫ض َك َما‬ ّ ٰ ‫َو َعدَ هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ِم ْن ُك ْم َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صل ِٰح‬
ٰ ‫ف الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبل ِِه ۖ ْم َو َل ُي َم ِّك َننَّ َل ُه ْم ِد ْي َن ُه ُم الَّذِى ارْ َت‬
‫ضى َل ُه ْم َو َل ُي َب ِّد َل َّن ُه ْم‬ َ ‫اسْ َت ْخ َل‬
‫م ِّۢنْ َبعْ ِد َخ ْوف ِِه ْم اَمْ ًن ۗا َيعْ ُب ُد ْو َننِيْ اَل ُي ْش ِر ُك ْو َن ِبيْ َش ْيـ ًۗٔا َو َمنْ َك َف َر َبعْ دَ ٰذل َِك‬
ٰۤ ُ
‫ول ِٕى َك ُه ُم ْال ٰفسِ قُ ْو َن‬ ‫َفا‬

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu


yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia
sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi
mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia
benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada
dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap)
menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan
sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji)

Semangat Belajar Tauhid 61


itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nur:
55]

6. Tauhid akan membuka pintu kebaikan dan


kebahagiaan, kelezatan dan kegembiraan dan
ketenangan jiwa.

ُ‫ۗ الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َو َت ْط َم ِٕىنُّ قُلُ ْو ُب ُه ْم ِبذ ِْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَاَل ِبذ ِْك ِر هّٰللا ِ َت ْط َم ِٕىنُّ ْالقُلُ ْوب‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Ra'du: 28]

َ ‫َف ِامَّا َيْأ ِت َي َّن ُك ْم ِّم ِّنيْ ُه ًدى ەۙ َف َم ِن ا َّت َب َع ه ُٰد‬


‫ي َفاَل يَضِ ُّل َواَل َي ْش ٰقى‬

“Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah)


barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka.” [QS. Thaha: 123]

‫شرُهٗ َي ْو َم ْالق ِٰي َم ِة اَعْ ٰمى‬ َ ‫ض َعنْ ذ ِْك ِريْ َفاِنَّ َل ٗه َم ِع ْي َش ًة‬
ُ ْ‫ض ْن ًكا وَّ َنح‬ َ ‫َو َمنْ اَعْ َر‬

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh,


dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan
mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” [QS.
Thaha: 124]

Inilah, rambu-rambu tauhid secara mudah dan ringkas, aku


mohon kepada Allah agar Allah menjadikan kemanfaatan dari

62 Semangat Belajar Tauhid


semua yang telah ajarkan kepada kita, agar Allah menjadikan
ilmu ini menjadi hujah bagi kita bukan penggugat bagi kita, dan
agar Allah menujuki kami ke jalan yang lurus.

Wallahu a'lam, semoga sholawat dan salam tercurah kepada


hamba dan rasul-Nya Muhammad, keluarga dan para
sahabatnya.

Alhamdulillahi rabbil'alamien.

Semangat Belajar Tauhid 63

Anda mungkin juga menyukai