PROPOSAL
ANDYNI
G 401 19 060
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
FEBRUARI, 2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : ANDYNI
Stambuk : G40119060
Mengetahui,
Ketua Jurusan Prodi Biologi
FMIPA Universitas Tadulako
A. Latar Belakang
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan masalah
F. Tinjauan pustaka
b. Sistem Hidroponik
Bibit tanaman akan diletakkan dan tumbuh pada lapisan rockwoll dengan
sebagaian akar tanaman dalam air yang berisi larutan nutrisi yang
disirkulasikan secara terus menerus dengan menggunakan pompa,
dimana daerah perakaran dalam larutan nutrisi bisa berkembang dan
tumbuh pada larutan nutrisi. membuat produk hidroponik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat juga diharapkan
dapat mengerti tentang bagaimana proses perawatan tanaman budidaya
hidroponik, dan bisa menjadi alternatif budidaya atau teknik bertanam
secara hidroponik karena bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki
lahan yang cukup (Adam, 2017).
d. Stek Pucuk
Bibit tanaman nilam diperoleh dari perbanyakan stek batang. Bahan stek
yang diambil berasal dari tanaman induk yang sudah berumur lebih dari 4
bulan. Ukuran stek yaitu 3 ruas dan panjangnya 15 cm serta daun
dipangkas lebih dahulu dengan menyisakan 2-4 helai daun muda (Amin,
2006).
G. Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei
2023 yang bertempat di Greenhouse Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Sedangkan tempat pengambilan sampel akan di ambil di Lahan petani
Nilam desa Toribulu Kec. Toribulu Kab. Parigi Moutong.
a. Alat Penelitian
b. Bahan Penelitian
c. Rancangan Penelitian
H. Prosedur Penelitian
Bibit Nilam diambil melalui stek pucuk Nilam, Stek yang dipilih
dimasukkan ke dalam ember plastik yang berisi air untuk mengambil bibit
dengan memotong pucuk/cabang tersebut sepanjang 15-23 cm sesuai
dengan jumlah ruas yang sama yaitu 3 ruas kemudian dikelompokkan
berdasarkan panjang stek
Jenis zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan adalah Calsium sulfat
(CaSO4) kemudian dilarutkan dalam aquades hingga diperoleh
konsentrasi 0, 1, 2 dan 3 ml.1 Larutan ZPT tersebut masing-masing
dimasukan kedalam wadah yang akan dijadikan tempat perendaman.
Perendaman Stek Nilam yang telah disiapkan dikeluarkan dari wadah
penyimpanan lalu ditiriskan hingga air dipermukaan kering. Stek tersebut
selanjutnya dimasukan kedalam wadah perendaman yang telah berisi
larutan CaSO4 sesuai konsentrasi dan lama perendaman yang dicobakan.
d. Penanaman stek
Sesaat sebelum penanaman media tanam diberi sedikit air, kemudian stek
nilam yang telah diberi perlakuan ditanam. Penanaman dilakukan dengan
cara menancapkan stek ke dalam media yang telah diisi tanah top soil
Hidroponik yang dibuat sebagai tempat penelitian.
e. Pemeliharaan
f. Parameter Pengamatan
2. Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung pada umur 24, 45, dan 59HSS Daun yang
dihitung adalah daun stek yang sudah mengalami membuka
sempurna.
3. Panjang Batang
Dengan mengukur panjang batang dari pangkal tunas sampai pucuk.
Pengukuran dilakukan pada umur 24,45, dan 59, HSS.
4. Panjang Akar.
Panjang akar dilakukan pada akhir penelitian, dengan cara mengukur
akar yang paling panjang yang telah dikeluarkan dari Hidroponik.
5. Volume Akar.
Volume akar dilakukan pada akhir penelitian, pengukuran dilakukan
dengan cara memasukan akar yang telah di bersihkan kedalam gelas
ukur yang berisi air dengan volume tertentu.
I. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Y., and Anwar, S.H. (2012). Physico-chemical properties of patchouli oils
(Pogostemon cablin) separated by fractional distillationmethod. Proceedings
of The 2nd Annual International Conference Syiah Kuala University 2012
& The 8th IMT-GT Uninet Biosciences Conference Banda Aceh, 22-24
November 2012, 2 (2): 355-359.9
Donelian, A., Carlson, L.H.C., Lopes, T.J. and Machado, R.A.F. 2009.
Comparison ofextraction of patchouli (Pogostemon cablin) essential oil
with supercritical CO2 andby steam distillation. J. Supercritical Fluids
2:15-20
Garner, P. F,R. B Preace dan R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plant,
terjemahan Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta. Universitas Indonesia.
428 hal.
Hartmann, H., dan Kester, D. (1975). Plant Propagation Principle and
Practice(fourth). New Jersey: Prentice Hall, Inc Englewood.
Kardinan, A. dan Ludi Maludi. 2004. NILAM Tanaman Beraroma Wangi untuk
Industri Parfum & Kosmetika. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Moh. Cholid, D,M. 2013. Produktivitas Nilam Nasional Semakin Menurun (45%
Total Areal Pertanaman nilam di Indonesia Produksinya kurang dari 150
kg/Ha. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri,
Nuryani, Y., Emmyzar dan Wiratno. (2005). Budidaya tanaman nilam. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Peneliti Tanaman Obat dan
Aromatika. Sirkuler
Oyen,L.P.A. (1999). Pogostemon Desf. In: Oyen, L.P.A. dan Dung, N.X. (editor)
1999. Plant Resources of South East Asia 19. Essential Oil Plants.
Backhyus Publishers, Leiden, The Netherlands: 151-15
Rukmana, R.H. 2004. Nilam Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius dalam bentuk “hydrous”, yang dikenal
sebagai mineral gipsum, yang memiliki rumus CaSO4
.
Sudaryanti, T dan E. Sugiaharti. 1989. Budidaya dan Penyulingan Nilam. Penebar
swadaya, Jakarta.
Tallei, T., Rumengan, I., Adam, A. 2017. Hidroponik Untuk Pemula. Manado :
UNSRAT Press.van Beek, T.A., and Joulain, D. 2018. The essential oil
of patchouli, Pogostemon cablin: A review. Flavour Fragr J. 33:6-51.
van Beek, T.A., and Joulain, D. 2018. The essential oil of patchouli,
Pogostemon cablin: A review. Flavour Fragr J. 33:6-51