TOPIK 2: PENGGULAAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
PROSEDUR PRAKTIKUM
2.1 Alat
a. Sirup Buah
- Pisau
- Blender
- Panci
- Saringan
- Baskom plastic
- Corong
- Botol steril
- Kompor
b. Selai Buah
- Pisau stainless steel
- Blender
- Sendok panjang kayu
- Sendok makan
- Gelas ukur
- Baskom plastic
- Saringan
- Kompor
- Refraktometer
2.2 Bahan
a. Sirup Buah
- Buah nanas, strawberry, mangga
- Gula pasir
- Asam Sitrat
- Pewarna
- Essance
b. Selai Buah
- Buah nanas, strawberry, mangga
- Gula pasir
- Asam sitrat
- Pewarna
2.3 Prosedur Praktikum
a. Sirup Buah
Pateurisasi 30 menit
Cek kadar gula Angkat, masukan ke (dikukus)
dengan refractometer //// botol dan tutup botol ////
sampai menunjukkan //// ////
angka 65 % /// ///
b. Selai Buah
Masukan ke dalam
botol steril lalu
pasteurisasi 30 menit
(dikukus)
BAB III
PENGAMATAN 1
No Selai Gambar Jenis Organoleptik
Buah Selai Produk Bentuk Aroma Rasa Tekstur Warna
1. Selai Buatan Padat Tidak Asam Kental Coklat
Mangga beraroma manis
Komersil Lebih Mangga Manis Lebih Kuning
padat sangat kental
matang
2. Selai Buatan Lebih Manis Manis Padat Merah
Strawberry padat tua
Komersil Cair Asam Asam Cair Merah
manis muda
PENGAMATAN 2
No Selai Gambar Jenis Organoleptik
Buah Selai Produk Bentuk Aroma Rasa Tekstur Warna
1. Selai Buatan Lebih Lebih Manis Cenderung Cokelat
Mangga cair manis gulali cair emas
Komersil Lebih Manis Manis Lebih Kuning
kental kental
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa selai mangga,
strawberry dan nanas mengalami perubahan organoleptik pada pengamatan 1 dan 2 yaitu
baik dari segi bentuk, aroma, tekstur, rasa serta warna, hal tersebut dikarenakan selai buah
tersebut didiamkan selama 5 hari. Terdapat adanya perbedaan organoleptik pada selai
yatu antara produk komersil dengan buatan. Pada warna selai hanya sedikit terjadi
perubahan warna, tidak memperlihatkan adanya perubahan yang sangat mencolok.
PENGAMATAN 1
No Sirup Gambar Jenis Organoleptik
Buah Sirup Produk Bentuk Aroma Rasa Tekstur Warna
1. Sirup Buatan Kental Tidak ada Manis Kental Kuning
Mangga cerah
PENGAMATAN 2
No Sirup Gambar Jenis Organoleptik
Buah Sirup Produk Bentuk Aroma Rasa Tekstur Warna
1. Sirup Buatan Kental Sedikit Manis Sedikit Kuning
Mangga harum kental cerah
Komersil Lebih Harum Manis Kental Kuning
kental asam tua
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa sirup mangga,
strawberry dan nanas mengalami perubahan organoleptik pada pengamatan 1 dan 2 yaitu
hanya dari segi bentuk, aroma, tekstur dan warna. Hal tersebut dikarenakan sirup buah
tersebut didiamkan selama 5 hari. Hasil akhir yaitu pada pengamatan kedua, bentuk dari
sirup buah rata-rata menghasilkan bentuk yang lebih kental dibandingkan dengan
pengamatan pertama. Sedangkan dalam segi aroma, pengamatan kedua juga rata-rata
menghasilkan aroma yang lebih kuat diabndingkan pengamatan pertama. Tidak terdapat
adanya perbedaan rasa pada pengamatan 1 dan 2 yaitu menghasilkan rasa yang sama.
Dari segi tekstur hanya produk sirup mangga yang hanya sedikit mengalami perubahan
tekstur yaitu dari kental menjadi kental yang cenderung cair. Dan yang terakhir dari segi
warna hanya produk selai nanas yang mengalami perubahan warna yaitu dari coklat muda
menjadi orange kekuningan.
3.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum diatas pembuatan sirup mangga dapat dikatakan berhasil
karena memiliki warna orange kecoklatan, rasa manis manga yang khas dan tekstur yang
kental serta aroma yang dihasilkan dari sirup tidak terlalu kuat hal ini disebabkan
penambahan gula tidak memberikan banyak pengaruh pada aroma karena gula tidak
memiliki aroma yang menonjol. Keberhasilan pembuatan sirup sari buah mangga ini
didorong dengan adanya faktor penting yaitu konsentrasi gula yang digunakan, ini
berfungsi sebagai pemanis serta dapat memperbaiki cita rasa,aroma dengan membentuk
keseimbangan antara rasa asam dan rasa manis (Zaitoun dkk, 2018 & Hadiwijaya dkk,
2013).
Sedangkan hasil praktikum pembuatan selai nanas mengalami kegagalan yaitu
terjadinya reaksi karamelisasi dan menghasilkan tekstur yang keras. Hal ini disebabkan
karena semakin tinggi penambahan konsentrasi gula maka warna selai semakin coklat.
Reaksi karamelisasi terjadi saat proses pemasakan gula yang terus menerus dengan
menggunakan suhu tinggi dan menghasilkan senyawa melanoidin berwarna gelap.
Penggunaan gula dapat mempengaruhi warna selai karena gula mempunyai sifat yang
dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan (Amroini dkk, 2022).
BAB IV
KESIMPULAN
1. Zaitoun, M., M. Ghanem, and S. Harphoush. (2018). Sugars: types and their functional
properties in food and human health. International Journal of Public Health Research
6: 93-99.
2. Hadiwijaya, H. (2013). Pengolahan Bahan Pangan Dengan Suhu Tinggi. Dasar-Dasar
Teori dan Praktek Proses Termal. Pusat Studi Pangan dan Gizi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
3. Amroini, M., Purwidiani, N., Sulandjari, S., & Handajani, S. (2022). Pengaruh
Penggunaan Gula Yang Berbeda Terhadap Sifat Organoleptik Dan Tingkat Kesukaan
Selai Pisang Ambon. Jurnal Tata Boga 11 (2): 22-33.
4. Ariani, R. P. (2021). Preservasi Makanan Lokal-Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo
Persada.
5. Maemunah, Y. S., & Yulianti, Y. (2021). PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM
PROSES PEMBUATAN AWETAN MANGGA APELL (Mangifera indica) TERHADAP
DAYA TERIMA PRODUK. Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional, 4(1): 1-12.
6. Nurani, F. P. (2020). Penambahan Penambahan Pektin, Gula, Dan Asam Sitrat dalam
Pembuatan Selai Dan Marmalade Buah-Buahan. Journal of Food Technology and
Agroindustry, 2(1): 27-32.
DOKUMENTASI