Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMERINTAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara

Dosen pengampu :

Mabsuti Ibnu Marhas, S.H, M.H

Disusun Oleh :
Nazwa amalia zahra: 220959
Irma Dayani: 221547

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala Puji Bagi Allah SWT Yang Telah Memberikan Kemudahan Bagi
Penulis Dalam Menyelesaikan Makalah Ini Tepat Waktu. Tanpa Rahmat Dan
Ridho Nya Penulis Tidak Akan Mampu Menyelesaikan Tugas Makalah Hukum
Administrasi Negara Mengenai Fungsi Pemerintahan, Organisasi Pemerintahan/
Organisasi Administrasi Negara, Kedudukan Pemerintah Yang Istimewa Ini
Dengan Baik. Tidak Lupa Shalawat Serta Salam Tercurahkan Kepada Nabi
Muhammad SAW Yang Syafa'atnya Kelak Kita Nantikan.
Adapun Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini Adalah Untuk Memenuhi
Tugas Dari Bapak Mabsuti Ibnu Marhas, S.H, M.H Mata Kuliah Hukum
Administrasi Negara. Selain Itu, Makalah Ini Juga Bertujuan Untuk Menambah
Wawasan Tentang Pengetahuan .
Penulis Juga Mengucapkan Terima Kasih Kepada Bapak Mabsuti Ibnu
Marhas, S.H, M Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Administrasi
Negara Yang Telah Memberikan Tugas Ini Sehingga Dapat Menambah
Pengetahuan Dan Wawasan Sesuai Dengan Bidang Studi Yang Penulis Tekuni.
Penulis Juga Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah
Membagi Sebagian Pengetahuannya Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan
Makalah Ini, Dan Juga Kepada Pembaca Yang Telah Meluangkan Waktu Untuk
Membaca Makalah Ini. Penulis Menyadari, Makalah Ini Masih Jauh Dari Kata
Sempurna. Oleh Karena Itu, Kritik Dan Saran Yang Membangun Akan Sangat
Penulis Nantikan Demi Kesempurnaan Makalah Ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ii

Daftar Isi ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................6

2.1 Fungsi Pemerintahan ..............................................................................6

2.2 Organisasi Pemerintahan/Organisasi Administrasi Negara ..................10

2.3 Kedudukan Pemerintah Yang Istimewa .................................................15

BAB III PENUTUP ......................................................................................21

3.1 Kesimpulan .............................................................................................21

3.2 Saran .......................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................22

iii
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam cabang ilmu hukum, ada beberapa istilah yang digunakan untuk
menyebut Hukum Administrasi Negara. Misalnya ada yang menggunakan istilah
Hukum Tata Pemerintahan, dan ada juga yang menggunakan istilah Hukum Tata
Usaha Negara. Meskipun dalam ruang penyebutan istilah yang berbeda, namun
dalam perkembangan selanjutnya pemakaian istilah untuk bidang ilmu hukum ini
diganti lagi menjadi istilah Hukum Administrasi Negara, setelah sebelumnya
sempat menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan pada tahun 1972 atas
dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 30
Desember 1972 Nomor 198/U/1972 tentang pedoman kurikulum minimal. Hukum
Administrasi Negara ini menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan dan
yang memungkinkan para pejabat administrasi Negara melakukan tugas istimewa
mereka(definisi Logemann). Administrasi Negara diberi tugas mengatur
kepentingan umum, misalnya kesehatan masyarakat, pengajaran, dan lain-lain.
Agar alat-alat perlengkapan Negara, dalam hal ini organ Administrasi Negara
dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan umum secara baik,
maka Administrasi Negara memerlukan kemerdekaan untuk bertindak atas
inisiatif sendiri terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah penting yang
timbul dengan sekonyong-konyong, yang peraturan penyelesaiannya belum ada,
atau belum dibuat oleh badan legislatif. Kemerdekaan tersebut disebut Freies
Ermessen. Maka dari itu, untuk dapat mengetahui deskripsi lengkap tentang
Hukum Administrasi Negara, maka kami akan mengungkap pembahasan tersebut
di dalam makalah ini meliputi definisi, sumber-sumber, asas-asas dari Hukum
Administrasi Negara sekaligus hubungan antara pembahasan ini dengan Hukum
Tata Negara
 
 
1.2 RUMUSAN MASALAH  
1. Bagaimana fungsi pemerintah ?

4
2. Bagaimana Organisasi Pemerintahan/Organisasi Administrasi Negara ?
3. Bagaimana Kedudukan Pemerintah Yang Istimewa?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui fungsi pemerintah
2. Untuk mengetahui organisasi pemerintahan/organisasi administrasi negara
3. Umtuk mengetahui kedudukan pemerintah yang istimewa

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FUNGSI PEMERINTAHAN


Fungsi Pemerintahan adalah fungsi dalam melaksanakan
Administrasi Pemerintahan yang meliputi fungsi pengaturan, pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan.
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dipimpin oleh
Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
mengoordinasikan, merumuskan, dan melaksanakan kebijakan teknis fungsi
penunjang perencanaan bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia mempunyai fungsi:

 Perumusan kebijakan teknis fungsi penunjang perencanaan Bidang


Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;

 Pelaksanaan kebijakan teknis fungsi penunjang perencanaan Bidang


Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;

 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan fungsi penunjang perencanaan


Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;

 Pelaksanaan administrasi fungsi penunjang perencanaan Bidang


Pemerintahan dan Pembangunan Manusia; dan

 Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.


Pelaksanaan tugas dan fungsi;.

 Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan;

 Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang


Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai


dengan bidang tugasnya.

6
Pendapat Lemaire (1970, dalam Salam, 2002: 34) tentang Fungsi
pemerintahan yang oleh Djokosoetono (2002) disebut sebagai Pancaprala
adalah:
1. Fungsi Bestuurzorg melaksanakan kesejahteraan umum,
2. Fungsi Bestuur menjalankan undang-undang,
3. Fungsi Kepolisian,
4. Fungsi mengadili,
5. Fungsi membuat peraturan.
Sedangkan menurut Donner (1953), fungsi pemerintahan dibagi menjadi
2 (dua) bagian, yaitu:
1. Fungsi politik (pembuat peraturan); dan
2. Fungsi administrasi (pelaksana peraturan).
Kedua fungsi ini merupakan fungsi administrasi pemerintah, Dalam artian bahwa
pemerintah sebagai eksekutif.

2.2 Organisasi Pemerintahan/Organisasi Administrasi Negara


Organisasi pemerintah merupakan lembaga negara yang diberikan
kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
pemerintahan sesuai dengan bidangnya. Di dalam sistem pemerintahan Indonesia,
organisasi pemerintah setidaknya dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu organisasi
vertikal dan horizontal. Organisasi pemerintah vertikal yaitu lembaga negara yang
menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
memiliki garis tanggung jawab dari unit kerja yang ada di Daerah ke unit kerja Pusat.
Contoh organisasi pemerintah vertikal adalah Kementerian dan Lembaga Negara
Non Kementerian. Sementara itu, organisasi pemerintah horizontal adalah lembaga
negara yang menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan memiliki garis tanggung jawab hanya dalam lingkup suatu Daerah
saja. Contoh dari organisasi pemerintah horizontal adalah Pemerintah Daerah. Semua

7
organisasi pemerintah non militer tersebut digerakkan oleh Aparatur Sipil Negara
(ASN). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara, ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. PNS
memiliki pengertian yaitu warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Didalam Pasal 28E ayat (3) yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”, artinya
apa negara memberikan kebebasan kepada warna negaranya berkumpul
dan berserikat dalam sebuah organisasi seperti dalam dal ini partai politik
dimana didalamnya mempunyai misi dan visi yang berbeda antara parpol
yang satu dan lainnya yang mana sebagai wadah rakyat untuk
menyatakan pikirannya dan pendapatnya yang kemudian diatur dalam
undang-undang. Organisasi administrasi negara sendiri adalah institusi
atau lembaga negara yang secara struktural berada di bawah eksekutif
dalam hal ini presiden sebagai kepala pemerintahan. Maka dari itu harus
bisa dibedakan antara organisasi dan organisasi administrasi negara yang
mana keduanya memiliki perbedaan yang sangat signigfikan.
Organisasi administrasi negara adalah institusi atau lembaga negara yang
secara struktural berada berada di bawah eksekutif dalam hal ini presiden
sebagai kepala pemerintahan (Top Leader Organisasi Administrasi
Negara) dimana jumlahnya tidak terbatas hal ini dilakukan karena
bertujuan untuk :
1) Membagi tugas-tugas pemerintah,
2) Membatasi tugas, kewenangan dan tanggung jawab,
3) Memberikan pelayaan secara spesialisasi kepada masyarakat, sehingga
masyarakat mudah untuk mendapatkan pelayanan,

8
4) Memudahkan pengawasan oleh atasan dan masyarakat, karena
pembagian tugasnya telah dilakukan secara tegas dalam undang-undang,
dan
5) Memudahkan komunikasi dan koordinasi antar organisasi administrasi
negara.
Organisasi Keadministrasian Negara juga dapat dikatakan adalah
keseluruhan tata susunan administrasi negara yang terdiri:
1. Kementerian/Departemen-departemen
2. Direktorat
3. Biro,
4. Kantor,
5. Wilayah-wilayah,
6. Daerah-daerah Otonomi dsb.

2.3 KEDUDUKAN PEMERINTAH YANG ISTIMEWA

Dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah terbaru, yaitu UU No. 23


Tahun 2014, perbedaan definisi daerah khusus dan daerah istimewa tidak
disebutkan sama sekali. Namun, berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang mengatur status kekhususan dan keistimewaan dari daerah-
daerah tersebut di Indonesia, serta menurut pendapat Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia (MK), dapat disimpulkan bahwa pengertian keduanya
adalah sebagai berikut.

Daerah khusus adalah daerah yang diberikan otonomi khusus, yaitu


otonomi daerah dengan suatu kekhususan yang tidak dimiliki oleh daerah-
daerah lainnya. Otonomi khusus tersebut terkait dengan kenyataan dan
kebutuhan politik yang karena posisi dan keadaannya mengharuskan suatu
daerah diberikan status khusus yang tidak bisa disamakan dengan daerah
lainnya.[2]

9
Daerah istimewa adalah daerah dengan penyelenggaraan tata kelola
daerah yang bersifat istimewa bila dibandingkan dengan daerah-daerah
lainnya. Keistimewaan daerah tersebut terkait dengan hak asal usul dan
kesejarahan daerah tersebut sejak sebelum lahirnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.[2]

Saat ini, provinsi-provinsi di Indonesia yang memiliki status kekhususan


(sehingga menjadi daerah khusus) adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
yang memiliki kekhususan utama sebagai ibu kota negara Indonesia,
Provinsi Aceh yang memiliki kekhususan utama sebagai pusat penerapan
syariat Islam dalam sendi-sendi penyelenggaraan daerah, serta Provinsi
Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua
Selatan dan Papua yang memiliki kekhususan utama dalam pengakuan dan
penghormatan khusus atas orang-orang asli Papua. Sementara itu, provinsi-
provinsi di Indonesia yang memiliki status keistimewaan (sehingga menjadi
daerah istimewa) adalah Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang memiliki
keistimewaan utama menjadi pusat penyebaran agama dan kebudayaan
Islam sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam, dan juga Daerah Istimewa
Yogyakarta yang memiliki keistimewaan utama berupa pemerintahan
daerah yang dipimpin oleh Gubernur yang bertakhta sebagai Sultan
Hamengkubuwana (dari wangsa Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat)
dan Wakil Gubernur yang bertakhta sebagai Adipati Paku Alam (dari
wangsa Kadipaten Pakualaman) dengan masa jabatan seumur hidup.

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

 INTERNET
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wilayah_administrasi_khusus_di_Indonesia
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/63259/1/%283%29%20Penulis%20Pengujian
%20Konstitusionalitas%20Perda.pdf.
http://makarti.lan.go.id/tugas-dan-fungsi

11

Anda mungkin juga menyukai