Analisis dan jelaskan bagaimana grapevines sangat berperan dalam kasus komunikasi Rumah Sakit Kota Flowerville. Jawab:
Pada kasus Rumah Sakit Kota
Flowerville, Komunikasi “grapevine” mulai terbentuk pada saat para anggota karyawan khususnya di lantai 5 mulai berbincang mengenai hal- hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka yaitu masalah pengurangan karyawan dan mutasi. Proses komunikasi “grapevine” yang terjadi di Rumah Sakit Kota Flowerville di akiatkan karena komunikasi (antar karyawan) tersebut tidak dikendalikan oleh manajemen. Kemudin komunikasi tersebut biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal yang lebih dipercaya dibandingkan dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan (manajemen). Yang pada akhirnya komunikasi “grapevine” tersebut digunakan untuk mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang tertentu (self-interested). Informasi atau rumor mengenai pengurangan tenaga kerja Rumah Sakit Kota Flowerville berkembang sehinga dampak negatif pun mulai terlihat. Mendengar kabar burung (rumor) akan adanya pengurangan tenaga kerja mengakibatkan para karyawan memasang “kuda-kuda” agar mereka tetap dapat bertahan di sana. Sehinggga menimbul konflik di organisasi tersebut yang jelas akan merugikan. Peristiwa Rumah Sakit Kota Flowerville adalah contoh bagaimana suatu ketidakjelasan informasi yang berkembang melalui komunikasi “grapevine” dapat berpengaruh kepada jalannya organisasi. Pada kasus Rumah Sakit Kota Flowerville, Komunikasi “grapevine” mulai terbentuk pada saat para anggota karyawan khususnya di lantai 5 mulai berbincang mengenai hal- hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka yaitu masalah pengurangan karyawan dan mutasi. Proses komunikasi “grapevine” yang terjadi di Rumah Sakit Kota Flowerville di akiatkan karena komunikasi (antar karyawan) tersebut tidak dikendalikan oleh manajemen. Kemudin komunikasi tersebut biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal yang lebih dipercaya dibandingkan dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan (manajemen). Yang pada akhirnya komunikasi “grapevine” tersebut digunakan untuk mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang tertentu (self-interested). Informasi atau rumor mengenai pengurangan tenaga kerja Rumah Sakit Kota Flowerville berkembang sehinga dampak negatif pun mulai terlihat. Mendengar kabar burung (rumor) akan adanya pengurangan tenaga kerja mengakibatkan para karyawan memasang “kuda-kuda” agar mereka tetap dapat bertahan di sana. Sehinggga menimbul konflik di organisasi tersebut yang jelas akan merugikan. Peristiwa Rumah Sakit Kota Flowerville adalah contoh bagaimana suatu ketidakjelasan informasi yang berkembang melalui komunikasi “grapevine” dapat berpengaruh kepada jalannya organisasi. Pada kasus Rumah Sakit Kota Flowerville, Komunikasi “grapevine” mulai terbentuk pada saat para anggota karyawan khususnya di lantai 5 mulai berbincang mengenai hal- hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka yaitu masalah pengurangan karyawan dan mutasi. Proses komunikasi “grapevine” yang terjadi di Rumah Sakit Kota Flowerville di akiatkan karena komunikasi (antar karyawan) tersebut tidak dikendalikan oleh manajemen. Kemudin komunikasi tersebut biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal yang lebih dipercaya dibandingkan dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan (manajemen). Yang pada akhirnya komunikasi “grapevine” tersebut digunakan untuk mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang tertentu (self-interested). Informasi atau rumor mengenai pengurangan tenaga kerja Rumah Sakit Kota Flowerville berkembang sehinga dampak negatif pun mulai terlihat. Mendengar kabar burung (rumor) akan adanya pengurangan tenaga kerja mengakibatkan para karyawan memasang “kuda-kuda” agar mereka tetap dapat bertahan di sana. Sehinggga menimbul konflik di organisasi tersebut yang jelas akan merugikan. Peristiwa Rumah Sakit Kota Flowerville adalah contoh bagaimana suatu ketidakjelasan informasi yang berkembang melalui komunikasi “grapevine” dapat berpengaruh kepada jalannya organisasi. Pada kasus Rumah Sakit Kota Flowerville, Komunikasi “grapevine” mulai terbentuk pada saat para anggota karyawan khususnya di lantai 5 mulai berbincang mengenai hal-hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka yaitu masalah pengurangan karyawan dan mutasi. Proses komunikasi “grapevine” yang terjadi di Rumah Sakit Kota Flowerville di akiatkan karena komunikasi (antar karyawan) tersebut tidak dikendalikan oleh manajemen. Kemudin komunikasi tersebut biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal yang lebih dipercaya dibandingkan dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan (manajemen). Yang pada akhirnya komunikasi “grapevine” tersebut digunakan untuk mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang tertentu (self-interested). Informasi atau rumor mengenai pengurangan tenaga kerja Rumah Sakit Kota Flowerville berkembang sehinga dampak negatif pun mulai terlihat. Mendengar kabar burung (rumor) akan adanya pengurangan tenaga kerja mengakibatkan para karyawan memasang “kuda-kuda” agar mereka tetap dapat bertahan di sana. Sehinggga menimbul konflik di organisasi tersebut yang jelas akan merugikan. Peristiwa Rumah Sakit Kota Flowerville adalah contoh bagaimana suatu ketidakjelasan informasi yang berkembang melalui komunikasi “grapevine” dapat berpengaruh kepada jalannya organisasi. 2. Analisis dan jelaskan tanggung jawab etika dan moral manajemen organisasi dalam merancang dan melakukan strategi komunikasi di lingkungan organisasinya. Anda bisa menganalisis keputusan yang dibuat oleh manajemen atas dalam kasus komunikasi Rumah Sakit Kota Flowerville. Jawab: Tanggung jawab dan etika sosial dipahami sebagai cara organisasi dalam mengintegrasikan kepentingan sosial, lingkungan hidup dan ekonomi dalam nilai-nilai budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi organisasi dengan cara yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Implementasi berbagai aspek tersebut akan dapat meningkatkan kehidupan social masyarakat. Dalam melakukan strategi komunikasi di lingkungan organisasi, perusahaan harus memikirkan beberapa hal untuk kenyamanan dan memberikan pengaruh yang baik terhdap lingkungan perusahaan tersebut, hal itu dapat berupa transparan dan kejujuran yang dilontarkan dari mulut ke mulut agar terciptanya lingkungan yang tidak memiliki sesuatu yang ditutupi. Dalam kasus kominkasi rumah sakit Kota Flowerville tersebut, suatu perusahaan memiliki tanggung jawab etika dan moral yang perlu dibenahi agar para karyawannya tidak menaruh ketidakpercayaan dengan manajemen organisasi pada Rumah Sakit. Hal itu harus dilakukan untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja di lingkungan perusahaan, yang mana dengan adanya permasalah tersebut mengakibatkan turunnya kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.
HUBUNGAN KEPUASAN & KEBERKESANAN KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI PRESTASI DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP ORGANISASI DI KALANGAN PEKERJA - KAJIAN KES DI SURUHANJAYA SYARIKAT MALAYSIA (PEJABAT NEGERI SELANGOR)