Anda di halaman 1dari 13

1.

Analisis dan jelaskan bagaimana grapevines sangat berperan dalam kasus komunikasi
Rumah Sakit Kota Flowerville.
Jawab:

Pada kasus Rumah Sakit Kota


Flowerville, Komunikasi
“grapevine” mulai terbentuk
pada saat para anggota
karyawan khususnya di lantai
5 mulai berbincang mengenai
hal-
hal apa saja yang terjadi di
tempat kerja mereka yaitu
masalah pengurangan
karyawan
dan mutasi. Proses komunikasi
“grapevine” yang terjadi di
Rumah Sakit Kota Flowerville
di akiatkan karena
komunikasi (antar karyawan)
tersebut tidak dikendalikan
oleh
manajemen. Kemudin
komunikasi tersebut biasanya
diterima oleh para karyawan
sebagai
hal yang lebih dipercaya
dibandingkan dengan hal-hal
yang dikeluarkan oleh
perusahaan
(manajemen). Yang pada
akhirnya komunikasi
“grapevine” tersebut
digunakan untuk
mengakomodir kepentingan
sekelompok atau orang
tertentu (self-interested).
Informasi atau rumor
mengenai pengurangan
tenaga kerja Rumah Sakit
Kota
Flowerville berkembang
sehinga dampak negatif pun
mulai terlihat. Mendengar
kabar
burung (rumor) akan adanya
pengurangan tenaga kerja
mengakibatkan para karyawan
memasang “kuda-kuda” agar
mereka tetap dapat bertahan di
sana. Sehinggga menimbul
konflik di organisasi tersebut
yang jelas akan merugikan.
Peristiwa Rumah Sakit Kota
Flowerville adalah contoh
bagaimana suatu
ketidakjelasan informasi yang
berkembang
melalui komunikasi
“grapevine” dapat berpengaruh
kepada jalannya organisasi.
Pada kasus Rumah Sakit Kota
Flowerville, Komunikasi
“grapevine” mulai terbentuk
pada saat para anggota
karyawan khususnya di lantai
5 mulai berbincang mengenai
hal-
hal apa saja yang terjadi di
tempat kerja mereka yaitu
masalah pengurangan
karyawan
dan mutasi. Proses komunikasi
“grapevine” yang terjadi di
Rumah Sakit Kota Flowerville
di akiatkan karena
komunikasi (antar karyawan)
tersebut tidak dikendalikan
oleh
manajemen. Kemudin
komunikasi tersebut biasanya
diterima oleh para karyawan
sebagai
hal yang lebih dipercaya
dibandingkan dengan hal-hal
yang dikeluarkan oleh
perusahaan
(manajemen). Yang pada
akhirnya komunikasi
“grapevine” tersebut
digunakan untuk
mengakomodir kepentingan
sekelompok atau orang
tertentu (self-interested).
Informasi atau rumor
mengenai pengurangan
tenaga kerja Rumah Sakit
Kota
Flowerville berkembang
sehinga dampak negatif pun
mulai terlihat. Mendengar
kabar
burung (rumor) akan adanya
pengurangan tenaga kerja
mengakibatkan para karyawan
memasang “kuda-kuda” agar
mereka tetap dapat bertahan di
sana. Sehinggga menimbul
konflik di organisasi tersebut
yang jelas akan merugikan.
Peristiwa Rumah Sakit Kota
Flowerville adalah contoh
bagaimana suatu
ketidakjelasan informasi yang
berkembang
melalui komunikasi
“grapevine” dapat berpengaruh
kepada jalannya organisasi.
Pada kasus Rumah Sakit Kota
Flowerville, Komunikasi
“grapevine” mulai terbentuk
pada saat para anggota
karyawan khususnya di lantai
5 mulai berbincang mengenai
hal-
hal apa saja yang terjadi di
tempat kerja mereka yaitu
masalah pengurangan
karyawan
dan mutasi. Proses komunikasi
“grapevine” yang terjadi di
Rumah Sakit Kota Flowerville
di akiatkan karena
komunikasi (antar karyawan)
tersebut tidak dikendalikan
oleh
manajemen. Kemudin
komunikasi tersebut biasanya
diterima oleh para karyawan
sebagai
hal yang lebih dipercaya
dibandingkan dengan hal-hal
yang dikeluarkan oleh
perusahaan
(manajemen). Yang pada
akhirnya komunikasi
“grapevine” tersebut
digunakan untuk
mengakomodir kepentingan
sekelompok atau orang
tertentu (self-interested).
Informasi atau rumor
mengenai pengurangan
tenaga kerja Rumah Sakit
Kota
Flowerville berkembang
sehinga dampak negatif pun
mulai terlihat. Mendengar
kabar
burung (rumor) akan adanya
pengurangan tenaga kerja
mengakibatkan para karyawan
memasang “kuda-kuda” agar
mereka tetap dapat bertahan di
sana. Sehinggga menimbul
konflik di organisasi tersebut
yang jelas akan merugikan.
Peristiwa Rumah Sakit Kota
Flowerville adalah contoh
bagaimana suatu
ketidakjelasan informasi yang
berkembang
melalui komunikasi
“grapevine” dapat berpengaruh
kepada jalannya organisasi.
Pada kasus Rumah Sakit Kota Flowerville, Komunikasi “grapevine” mulai
terbentuk pada saat para anggota karyawan khususnya di lantai 5 mulai berbincang
mengenai hal-hal apa saja yang terjadi di tempat kerja mereka yaitu masalah
pengurangan karyawan dan mutasi. Proses komunikasi “grapevine” yang terjadi di
Rumah Sakit Kota Flowerville di akiatkan karena komunikasi (antar karyawan) tersebut
tidak dikendalikan oleh manajemen.
Kemudin komunikasi tersebut biasanya diterima oleh para karyawan sebagai hal
yang lebih dipercaya dibandingkan dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh perusahaan
(manajemen). Yang pada akhirnya komunikasi “grapevine” tersebut digunakan untuk
mengakomodir kepentingan sekelompok atau orang tertentu (self-interested). Informasi
atau rumor mengenai pengurangan tenaga kerja Rumah Sakit Kota Flowerville
berkembang sehinga dampak negatif pun mulai terlihat. Mendengar kabar burung
(rumor) akan adanya pengurangan tenaga kerja mengakibatkan para karyawan
memasang “kuda-kuda” agar mereka tetap dapat bertahan di sana. Sehinggga menimbul
konflik di organisasi tersebut yang jelas akan merugikan. Peristiwa Rumah Sakit Kota
Flowerville adalah contoh bagaimana suatu ketidakjelasan informasi yang berkembang
melalui komunikasi “grapevine” dapat berpengaruh kepada jalannya organisasi.
2. Analisis dan jelaskan tanggung jawab etika dan moral manajemen organisasi dalam
merancang dan melakukan strategi komunikasi di lingkungan organisasinya. Anda bisa
menganalisis keputusan yang dibuat oleh manajemen atas dalam kasus komunikasi
Rumah Sakit Kota Flowerville.
Jawab:
Tanggung jawab dan etika sosial dipahami sebagai cara organisasi dalam
mengintegrasikan kepentingan sosial, lingkungan hidup dan ekonomi dalam nilai-nilai
budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi organisasi dengan cara yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Implementasi berbagai aspek tersebut
akan dapat meningkatkan kehidupan social masyarakat. Dalam melakukan strategi
komunikasi di lingkungan organisasi, perusahaan harus memikirkan beberapa hal untuk
kenyamanan dan memberikan pengaruh yang baik terhdap lingkungan perusahaan
tersebut, hal itu dapat berupa transparan dan kejujuran yang dilontarkan dari mulut ke
mulut agar terciptanya lingkungan yang tidak memiliki sesuatu yang ditutupi.
Dalam kasus kominkasi rumah sakit Kota Flowerville tersebut, suatu perusahaan
memiliki tanggung jawab etika dan moral yang perlu dibenahi agar para karyawannya
tidak menaruh ketidakpercayaan dengan manajemen organisasi pada Rumah Sakit. Hal
itu harus dilakukan untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja di lingkungan
perusahaan, yang mana dengan adanya permasalah tersebut mengakibatkan turunnya
kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai