Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

SMA DIPONEGORO TUMPANG


FASE E (KELAS X)

MENDEMONSTRASIKAN PUISI

Disusun oleh :
Muhammad Mundir Hisyam
A.IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : X (Fase E)
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Judul Modul : Mendemonstrasikan Puisi
Domain : Berbicara
Sekolah : SMA Diponegoro Tumpang
Jumlah Siswa : 27 Siswa
Target Peserta Didik : Peserta Didik Reguler

B.CAPAIAN BELAJAR
Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan
simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual
secara kreatif.

C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memahami makna puisi yang terkandung baik tersirat maupun tersurat
untuk selanjutnya menginterpretasi dalam bentuk mendemonstrasikan puisi (membaca)
disertai penghayatan yang bagus.
Kata Kunci : Membaca, puisi, tersirat, tersurat.

D.PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Berpikir kritis, peserta didik mampu menganalisis struktur batin dan struktur fisik, isi, dan
kaidah-kaidah penulisan puisi untuk mendapat makna yang tersurat dan tersirat dari puisi
2. Mandiri, peserta didik mampu mendemonstrasikan puisi secara mandiri dan peserta didik
3. Kreatif, peserta didik mampu membacakan karya puisi dengan cara yang bagus dan kreatif
serta memenuhi kaidah-kaidah membaca puisi yang benar seperti dengan memperhatikan
vokal, intonasi, artikulasi, gestur, mimik, dan yang terutama penghayatan.

E. PERTANYAAN INTI
1. Bagaimana menurut kalian cara menganalisis puisi untuk menemukan makna yang
terkandung?
2. Apakah pentingnya mendemonstrasikan puisi?
3. Bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar?

F. PENGETAHUAN AWAL YANG HARUS DIMILIKI PESERTA DIDIK


Mampu membedakan struktur batin dan struktur fisik puisi serta cara dasar menganalisis puisi
untuk menemukan makna yang terkandung.

G. SARANA PRASARANA
Proyektor, Laptop, Kertas Folio, Contoh Puisi Beserta Video Pembacaan Puisi

H. MODEL PEMBELAJARAN
Konvensional dan Digital (Blended Learning)

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (1 JP/45 menit)
a) Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)
Doa, presensi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa untuk
tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) berpikir kritis, 2) mandiri, 3) kreatif

b) Kegiatan Inti

● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar


membaca puisi yang baik dengan memperhatikan isi puisi.

● Siswa menyimak arahan guru terkait langkah-langkah pembelajaran

● Guru membentuk 3 kelompok untuk mempermudah proses pembelajaran

● Guru menjelaskan kepada siswa terkait struktur batin dan struktur fisik puisi
serta penilaian lain pada pembacaan puisi seperti intonasi, artikulasi, gestur, dan
penghayatan

● Guru mengajak siswa atau masing-masing kelompok untuk bekerjasama


menganalisis sebuah puisi nasionalisme berjudul "SEBUAH JAKET
BERLUMUR DARAH" yang sudah disediakan
https://drive.google.com/file/d/1ZIXyaafidNJJUaZxQbnqI-
BozAwMitmz/view?usp=drivesdk
● Analisis siswa berdasarkan struktur fisik dan struktur batin puisi, serta
penilaian lain pada pembacaan puisi seperti intonasi, artikulasi, gestur, dan
penghayatan
● Guru membimbing pelaksanaan proses menganalisis serta menjelaskan
struktur yang tersedia pada video, dan mencontohkan intonasi, artikulasi,
gestur, dan penghayatan
● Hasil kerja siswa berupa analisis ditulis di satu lembar kertas untuk
dijadikan media belajar bagi kelompok.
● Masing-masing siswa mempelajari kembali secara singkat hasil analisisnya
untuk melatih pemahaman terhadap puisi sebelum membaca
● Guru mengajak siswa bersama-sama mempraktikkan cara membaca yang
baik sesuai isi dengan intonasi, artikulasi, gestur dan penghayatan
● Guru memberikan tugas pada siswa untuk mencari 1 puisi edukatif yang
akan dibacakan di pertemuan selanjutnya

c) Kegiatan Penutup

● Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa
2. Pertemuan Kedua (2 JP/90 menit)
a) Kegiatan Pendahuluan
Doa, presensi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa untuk
tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) berpikir kritis, 2) mandiri, 3) kreatif.

b) Kegiatan Inti
Guru melakukan Apersepsi mengenai pembelajaran pertemuan sebelumnya ;
1) apersepsi mengenai struktur puisi
2) apersepsi mengenai cara menganalisis
3) cara membaca puisi yang baik

● Guru menjelaskan tujuan belajar dan memotivasi siswa untuk tetap bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran

● Guru menjelaskan teknis kegiatan membaca puisi yang akan dilalui siswa, yakni:
o Guru mencontohkan membaca puisi nasionalisme seperti puisi berjudul
Kerawang Bekasi, Diponegoro, Sebuah Jaket Berlumur Darah
o Guru memilih secara acak siswa melalui nomor presensi untuk maju satu
persatu membacakan puisi yang telah dipilihnya
o Durasi membaca puisi maksimal 7 menit
o Puisi dibacakan dengan baik dan benar seperti contoh yang telah
diberikan

● Siswa membacakan puisinya masing-masing

● Guru memberikan evaluasi di setiap siswa menyelesaikan pembacaan puisi,


evaluasi tersebut meliputi intonasi, mimik wajah, gestur tubuh, artikulasi,
penjiwaan, suara atau vokal, serta kesesuaian dengan teks puisi

● Setiap siswa menerima evaluasi atas pembacaan puisi yang dilakukannya

● Siswa lain diberi kesempatan memberikan apresiasi, kritik, ataupun saran untuk
siswa yang membaca puisi

● Selanjutnya Guru akan memberikan tugas kembali untuk membaca puisi

● Puisi yang dibacakan adalah puisi yang telah dibaca di dalam kelas, ini untuk
memperkuat penghayatan dan beberapa penilaian lain guna menghasilkan baca
puisi yang lebih baik dari setiap siswa

● Setiap siswa merekam dirinya dalam membaca puisi

● Setiap siswa mengirimkan hasil baca puisinya kepada guru melalui link Google
Drive yang telah disiapkan oleh guru

● Guru akan mengunggah video baca puisi siswa di channel youtube miliknya

● Semua siswa memberikan tanggapan di kolom komentar untuk setiap video


siswa lain yang sudah terunggah

● Guru mengevaluasi efektivitas diskusi dan keaktifan masing-masing siswa

c) Kegiatan Penutup

● Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa
J. RUBRIK PENILAIAN
RUBRIK PENILAIAN PEMBACAAN PUISI
Petunjuk:
Tulislah skor dari tiap aspek sesuai dengan pengamatan anda terhadap pembacaan puisi
yang dilakukan dengan memperhatikan rubrik yang diberikan pada bawah tabel
(rentang skor 1 -3 )

No. Aspek Skor Diperoleh


1. Penghayatan / ekspresi / penjiwaan
2. Gerak meliputi mimik, gesture dan pantomimik
3. Artikulasi / pelafalan
4. Intonasi / penekanan

RUBRIK PEMBERIAN SKOR:


1. Penghayatan / ekspresi / penjiwaan
Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan ekspresi akan penghayatan dan
penjiwaan yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan ekspresi akan penghayatan dan
penjiwaan yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan ekspresi akan penghayatan dan penjiwaan
yang kurang baik.

2. Gerak meliputi mimik, gesture dan pantomimik


Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan mimik, gesture, dan pantomimik
yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan mimik, gesture, dan pantomimik
yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, gesture, dan pantomimik yang
kurang baik.
3. Artikulasi/Pelafalan
Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang sangat
baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang cukup
baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, artikulasi/pelafalan yang kurang
baik.

4. Intonasi dan penekanan


Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan intonasi dan penekanan yang
sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan intonasi dan penekanan yang cukup
baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan intonasi dan penekanan yang kurang baik.

Lampiran
Puisi Pilihan Siswa
Kerawang Bekasi
Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi


tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan


Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan


Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami


Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat


Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami


yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
DIPONEGORO
Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
inasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.

Februari 1943
Sebuah Jaket Berlumur Darah
Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah


Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun‐ tahun

Sebuah sungai membatasi kita


Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang


Seraya mengucapkan 'Selamat tinggal perjuangan'
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu


Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan‐ bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemana‐ mana


Melalui kendaraan yang melintas
Abang‐ abang beca, kuli‐ kuli pelabuhan
teriakan‐ teriakan di atas bis kota, pawai‐ pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan!

Anda mungkin juga menyukai