Anda di halaman 1dari 48

Hernia Inguinalis

Irreponible Sinistra
Preceptor:
dr. Syariful Anwar Harefa, Sp.B

Precented By:
Dea Nabila Zulkia

DEPARTEMEN/ SMF BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
2023
Table of contents
01 02 03
Status Pasien Tinjauan Pembahasan
Pustaka Kasus

04 05
Kesimpulan ☺
STATUS PASIEN
Identitas Pasien

Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 63 tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Lamgeu Baroe, Aceh Besar.
No. RekamMedis : 016117
Tgl. Masuk RS : 24 Maret 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan di sela paha kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD Meuraxa dengan adanya benjolan di sela paha kiri yang sudah ada sejak lama
dan memberat 3 hari ini, pasien mengatakan awalnya benjolan kecil (bijik salak) lama kelamaan
benjolan terasa semakin membesar seperti (buah pinang), hingga saat ini benjolan tidak bisa
dimasukkan kembali, pasien juga mengatakan 7 tahun yang lalu, pasien pernah dioperasi hernia
dilipat paha sebelah kanan. Benjolan disertai nyeri pada paha sebelah kiri, mual (+), muntah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Hernia Inguinal (D) 2016 (+)
• Hipertensi (+) RPK: RPO:
Disangkal Pasien tidak ingat
nama obat

Riwayat Alergi: Riwayat Kebiasaan:


Disangkal Pasien seorang
perokok
Status Generalisata

Tekanan Darah : 195/95 mmHg

- Keadaan Umum : Sedang Heart Rate : 92 x/menit


- Kesadaran: E4V5M6 (CM) Respiration Rate : 20 x/menit
Temperature : 36,0 °C
Sp02 : 98% room air
Pemeriksaan Fisik

- Rambut lurus hitam bercampur putih


- Normotia (+/+)
- Normocephali (+)
- Sekret (-/-)
- Allopesia (-) • Inspeksi : Pergerakkan
- Bengkak (-) dinding dada
simetris
- Pupil isokor (+/+)
Jejas (+)
- Konjungtiva Anemis (-/-)
▪ Palpasi : Fremitus taktil (-/-)
- Sklera ikterik (-/-) - Pembesaran KGB (-)
▪ Perkusi : Sonor (+/+)
- Struma (-)
- TVJ <2 cm ▪ Auskultasi : Bronkovesikuler
- Simetris (+)
- Tonsil T1/T1 (+/+)
- Deviasi septum (-)
Wheezing (-/-)
- Pernapasan cuping hidung (-)
Rhonki (-/-)
- Deformitas (-/-)
• Inspeksi : Iktus cordis (-)
• Palpasi : Iktus cordis teraba • Inspeksi : Permukaan datar • Ekstremitas : Akral hangat (+/+)
• Perkusi : Pekak (+) Edema (-/-)
• Palpasi : Soepel, NT (-)
• Auskultasi : BJ I > BJ II Deformitas (-/-)
• Perkusi : Timpani (+)
Bising (-) CRT <2 detik
Murmur (-), • Auskultasi : Bising usus (N)
Gallop (-)
Status Lokalis
Inguinalis (S)

Inspeksi : Benjolan (+)


Palpasi : Nyeri tekan (+) Tidak dapat Kembali (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap
24 Maret 2023
Pemeriksaan Hematologi dan Kimia Klinik
24 Maret 2023
FOLLOW UP
Hari-1
Hari-2
Hari-3
Diagnosis Banding Diagnosis
1. Hernia Inguinal Irreponible

Sinistra Hernia Inguinalis


2. Limfadenopati Inguinal
Irreponible Sinistra
3. Lipoma

4. Hidrokel
TATALAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA MEDIKAMENTOSA
Bedrest IVFD RL 20 TPM
Semivauler Inj. Ranitidine 1A/ 12 Jam
Inj. Ketorolac 3% 1A/ 8 Jam
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 Jam

Planning
Konsul dokter spesialis PD
Operatif oleh dokter spesialis Bedah
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi Hernia

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu


rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan.

Hernia Inguinalis adalah Protrusi viscus


(organ) dari cavum peritoneal kedalam
canalis inguinalis
Bagian
Hernia

CINCIN HERNIA

KANTUNG
HERNIA ISI HERNIA
Epidemiologi
Amerika Serikat

25% penduduk pria dan 2% penduduk wanita


Hernia inguinal 75%
menderita hernia inguinal didalam hidupnya Hernia lainnya 25%
dengan hernia inguinal indirek yang sering terjadi.

Pria > Wanita


Indirect > Direct
Kanan > Kiri
Etiologi

Lemahnya dinding
rongga perut sejak Riwayat pembedahan
sebelumnya Aktivitas fisik berlebih
lahir/didapat

Tekanan Life Style


intraabdomen tinggi (Merokok, obesitas)
(Batuk kronik)
Klasifikasi
Berdasarkan Sifatnya

H. Reponibel H. Inkaserata

H. Irreponibel H. Strangulata
Berdasarkan letak/ lokasi anatomis
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Benjolan Nyeri/ rasa tidak enak Mual, muntah,


Dilipat paha sewaktu segmen usus kolik bila terjadi
halus masuk ke inkaserasi/
kantong hernia strangulasi
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

USG
CT SCAN
MRI
Pemeriksaan
Finger Test

Pemeriksaan
Thumb Test
Pemeriksaan
Ziemen Test
Diagnosis Banding

Hidrokel Kriptokismus

Limfadenopati
Inguinal
Lipoma
Tatalaksana

Konservatif Operatif

Reposisi isi Penggunaan Anak-anak Dewasa


kantong Penyangga Herniotomi Herniotomi dan
herniorafi
Manajemen Operatif
Anterior Repair Non Prosthetic
• Sering digunakan untuk hernia inguinalis
indirek dan hernia direk yang kecil
• Tendon siam dari transversus abdominis dan
otot miring internal dijahit ke ligamentum
inguinal
Mcvay Repair Shouldice Repair

Defek kanalis inguinalis dan femoralis


Tendon siam dijahit ke ligamentum Cooper dari
bilik pubis lateral
Anterior Repair Prosthetic
Lichtenstein Tension Free Repair
Laparoscopic Hernia Repair

Transabdominal Preperitoneal
Procedure (TAPP)

Totally Extraperitoneal (TEP) Repair

Indikasi termasuk hernia inguinal bilateral, hernia


berulang, membutuhkan penyembuhan yang cepat
Komplikasi

Secara keseluruhan kasus perbaikan (reposisi) hernia


memiliki komplikasi yang sedikit bahkan tidak ada

Komplikasi Umum
Nyeri, cidera pada korda spermaticus dan testis, infeksi,
hematoma, cidera vesika urinaria, dan retensi urine.
PEMBAHASAN
Berdasarkan Teori

Temuan pada pasien

Faktor-faktor risiko terjadinya Hernia inguinalis


Tekanan intraabdomen meninggi (batuk kronik),
obesitas, hipertrofi prostat, riwayat hernia pada Nama : Tn.B
keluarga, asites, riwayat insisi kuadran kanan
bawah, merokok, mengangkat beban berat dan Umur : 63 Tahun
aktivitas fisik berlebih. Beberapa factor yang
menyebabkan kegagalan fasia transversalis untuk Jenis Kelamin : Laki-laki
menahan kantung visceral dalam orifisium
miopektineal adalah (1) keadaan berdiri terlalu lama,
(2) defisiensi otot, (3) hancurnya jaringan
penyambung akibat merokok, penuaan, atau
penyakit sistemik.
Berdasarkan Teori Temuan pada pasien

Berdasarkan hasil anamnesis pasien mengalami Benjolan di sela paha kiri yang sudah ada sejak lama dan
keluhan utama adanya benjolan di sela paha kiri dan memberat 3 hari ini, pasien mengatakan awalnya benjolan
terasa nyeri. Gejala yang dialami pasien merupakan kecil (bijik salak) lama kelamaan benjolan terasa semakin
gejala yang secara teori ditemukan pada pasien membesar, hingga saat ini benjolan tidak bisa dimasukkan
dengan diagnose Hernia inguinalis. Keadaan berulang
kembali, pasien juga mengatakan 7 tahun yang lalu, pasien
dapat terjadi pada hernia. Faktor merokok pun dapat
berpengarug pernah dioperasi hernia dilipat paha sebelah kanan. Benjolan
disertai nyeri pada paha sebelah kiri, mual (+), muntah (-).

RPD: Hernia Inguinal (D) 2016 (+) dan HT

RK : Merokok
Berdasarkan Teori Temuan pada pasien

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hernia inguinal Non- Medikamentosa

dapat berupa terapi konservatif, Bedrest

medikamentosa, dan pembedahan. Semi Fowler’s

Terapi konsevatif yang dapat Medikamentosa

dilakukan adalah dengan melakukan IVFD RL 20 TPM

reposisi dan pemakaian penyangga. Inj. Ranitidine 1A/12 jam

Terapi yang sebaiknya dilakukan Inj. Ketorolac 3% 1A/8 jam

adalah dengan pembedahan berupa Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam

herniotomy lalu mesh graft. Operatif


Herniotomy
Mesh Graft
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, Tn.B
ditegakkan diagnosis Hernia Inguinalis Irreponible Sinistra

Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui


defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan.
Terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.

Diklasifikasikan menjadi hernia reponibel, hernia ireponibel,


hernia inkarserata, dan hernia strangulata

Gambaran klinik dan penegakkan diagnosis pada hernia tergantung dari


perkembangan dan lokasi hernia. Penatalaksanaan hernia ada dua yaitu
konservatif dan operatif, tergantung dari gambaran klinis dan jenis hernia.
Thank You☺

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai