Anda di halaman 1dari 1

Wendelyn Winona Widyadari

6052001244
Kelas B

PENATAAN DAERAH

Kemitraan untuk Pembaruan Tata Pemerintahan (Kemitraan)


menganggap perencanaan daerah sebagai salah satu
prioritas agenda nasional. Tanpa rancangan utama struktur
daerah, masyarakat khawatir pemekaran daerah akan terus
berlanjut, dan segala ekses dan pengaruhnya akan
mengancam demokrasi dan persatuan Indonesia. Sejak dilahirkannya Undang-Undang
Pembentukan daerah otonom merupakan bagian dari Pemerintah Daerah pada tahun 1999, pada
pelaksanaan prinsip desentralisasi pemerintah negara bagian. tahun 2010, jumlah daerah otonom di Indonesia
Desentralisasi telah membawa banyak manfaat bagi
telah meningkat menjadi 205, termasuk 7
kehidupan masyarakat lokal. Melalui prinsip ini, diharapkan
dapat dikembangkan cara pengelolaan kekuasaan dan provinsi, 164 daerah dan 34 kota, dan jumlah ini
sumber daya. Dalam penelitian konseptual, terdapat dua akan terus bertambah. Untuk itu diperlukan
pengertian desentralisasi, yaitu meningkatkan efisiensi dan suatu rencana struktur wilayah yang mampu
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan nasional dan menghubungkan kebutuhan aspirasi
mewujudkan keterwakilan daerah. masyarakat dengan kelayakan perluasan
wilayah. Desain perencanaan wilayah
(Desartada) Telah disetujui oleh pemerintah
dan DPR-RI pada dasarnya mencakup empat
Elemen dasar, yaitu: 1) Pembentukan daerah
Indonesia telah merumuskan kebijakan struktur
Siap menjadi tahap awal sebelumnya
wilayah. Namun ada beberapa kelemahan
Ditetapkan sebagai daerah otonom; 2)
sebagai berikut:
1. Dari segi epistemologis, desain kebijakan Penyesuaian konsolidasi regional Otonomi; 3)
sangat kental, dengan daya pikir yang melihat Tata ruang wilayah Fitur; dan 4) Perkiraan
ke dalam (inward looking), konsep penataan jumlah maksimum daerah otonom Indonesia
daerah hanya menekankan pemekaran daerah (provinsi, kabupaten, kota) dari 2010 hingga
atau pembentukan Daerah Otonom Baru 2025.
(DOB). Demikian pula menentukan parameter-
parameter yang diperlukan untuk
pembentukan daerah, meliputi persyaratan
administratif, teknis, dan kewilayahan; Cara hitung Provinsi yang ideal di Indonesia
2. Masih parsial, dan kepentingan berbagai bukanlah ini sangat sederhana, dengan
daerah menjadi acuan utama. Hal ini terlihat mempertimbangkan berbagai faktor Apa yang
dari penerapan metode perencanaan bottom-
harus diperhatikan dan macam-macamnya
up dalam proses pembentukan kawasan (PP
dapat digunakan sebagai metode kerangka
Pasal 14-21 Tahun 2007 Nomor 78);
3. Implementasi desain yang ada masih
acuan. Lihat jumlah ideal Mulai dari provinsi,
tersegmentasi oleh industri, dan struktur kabupaten, kota hingga Pada tahun 2025,
wilayah tidak dapat dioptimalkan ketika beban gunakan tujuh rumus meliputi:
pemerintah meningkat 1. Formulasi dari Sudut Pandang Administrasi
Publik
2. Formulasi dari Sudut Pandang Manajemen
Pemerintahan
3. Formulasi dari Sudut Pandang Manajemen
Dalam “Prinsip Dasar Penataan Daerah”, Garis Besar keuangan
Penataan Daerah disusun untuk mencapai tiga tugas pokok,
4. Formulasi dari Sudut Pandang Demograf
yaitu:
1) Memelihara integrasi Indonesia sebagai negara kesatuan 5. Formulasi dari Sudut Pandang Geografi
sebagai kewenangan konstitusional, 6. Formulasi dari Sudut Pandang kajian
2) Mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik, Pertahanan dan Keamanan
3) Memperkuat kemampuan Indonesia dalam rangka 7. Formulasi dari Sudut Pandang Sosial
persaingan global.
Ekonom

Anda mungkin juga menyukai