Anda di halaman 1dari 8

RESUME BUKU FILSAFAT ILMU BAB X, XI, XII

OLEH :

Nama Mahasiswa : Melda Oktika


NIM : 8216182016
Dosen Pengampu : Dr. Daulat Saragi, M.Hum.
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
BAB X

ILMU PENGETAHUAN DAN NILAI


A. Teori dan Terapan
Dari aspek historis, ilmu-ilmu terapan sebenarnya jauh lebih tua daripada ilmu-
ilmu deduktif dan empiris.Perlu diketahui bahwa pengetahuan diperoleh manusia lewat
menghentikan reaksi spontan yang serta merta dan kemudian berefleksi dan berpikir
tentang segala yang berhubungan dengan ilmu (hubungan sebab-akibat).
Penerapan selalu mengandalkan proses perubahan yang terarah. Penerapan
penemuan kita untuk tujuan-tujuan praktis membutuhkan metode dengan cara kerja
praktis dan penanganan secara ilmiah-sistematis.

B. Ilmu, Nilai dan Keadaan Bebas Nilai


Suatu tanggapan disebut pertimbangan nilai (value-judgement) jika di dalamnya
orang mengatakan bahwa sesuatu benar atau salah, diharapkan atau tidak diharapkan,
positif atau negative, baik atau tidak baik.Ini harus dibedakan dari deskripsi dengan
konstansi.
Apakah ilmu bersifat bebas nilai merupakan pertanyaan yang selalu terungkap
dalam filsafat ilmu atau metodologi ilmu. Bebas nilai adalah tuntutan bagi ilmu
pengetahuan agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-
nilai lain diluar ilmu; agar ilmu pengetahuan dikembangkan demi ilmu pengetahuan dan
tidak didasarkan pada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan.

C. Ilmu Terapan dan Masalah Pertimbangan Nilai


Dalam filsafat ilmu biasanya ruang yang disiapkan untuk membahas ilmu-ilmu
terapan lebih sedikit dibandingkan dengan yang disediakan untuk membahas ilmu-ilmu
murni.Padahal, dalam kenyataan lapangan cakupan ilmu terapan adalah bagian terbesar
dari kegiatan ilmiah.
Imu membantu kita juga untuk mengambil keputusan dan bagaimana kita dapat
menghadapi hari depan kita. Di dalam ilmu-ilmu empiric murni, nilai-nilai sudah dapat
tampil sebanyak obyek penyelidikan: penyelidikan terhadap sistem-sistem nilai, misalnya
melalui antropologi budaya, penyusun skala-skala prioritas yang dilakukan seorang ahli
ilmu jiwa, dan lain-lain.
D. Kecenderungan Dasar Soal Bebas Nilai dalam Ilmu Pengetahuan
Ilmu harus bebas nilai dan lepas dari nilai-nilai diluar ilmu pengetahuan.
Ada dua macam kecenderungan dasar dalam melihat tujuan ilmu pengetahuan, yaitu :
1. Kecenderungan puritan-elitis
Tujuan akhir dari ilmu pengetahuan ialah demi ilmu pengetahuan itu sendiri.Ilmu
bertujuan menemukan penjelasan tentang segala sesuatu.
2. Kecenderungan Pragmatis
Benar dan diakui bahwa ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencari penjelasan
tentang berbagai persoalan dalam alam semesta ini.

Konteks Penemuan dan Julistik

Yang dimaksud dengan konteks penemuan (context of discovery) ialah konteks dimana
ilmu pengetahuan ditemukan.Ia selalu berkembang dalam konteks ruang dan waktu dan sosial.

Dalam konteks pembenaran (context of justification) dibuat pengujian ilmiah terhadap


kegiatan ilmiah.Yang penting disana ialah data atau fakta serta keabsahan metode ilmiah yang
digunakan, tanpa perlu mempertimbangkan kriteria dari luar (bukti empiris dan penalaran logis-
rasional dalam membuktikan kebenaran suatu hipotesis baru).

E. Etika Keilmuan
Ilmu dan moral adalah dua bidang yang memiliki karakteristik berbeda kendati
keduanya menyangkut pengetahuan yang dimiliki manusia.Setiap pengetahuan memiliki
paling kurang tiga komponen utama yang mendukung yaitu, ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.
Ontologi merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup yang menjadi obyek
telaah dan penafsiran tentang hakikat realitas dari obyek telaah tersebut.
Epistemologi adalah asas tentang cara materi pengetahuan diperoleh dan dibentuk
menjadi suatu tubuh pengetahuan.
Aksiologi adalah asas penggunaan pengetahuan yang telah diperoleh dalam tubuh
pengetahuan.
BAB XI

ILMU PENGETAHUAN DAN MASYARAKAT

Hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat (life-world), dengan kehidupan


social-politik, dan lain sebagainya.

A. Ilmu Pengetahuan dan Hidup


Dunia ilmu pengetahuan adalah dunia fakta sedangkan life-world mencangkup
pengalaman subyektif- praktis manusia waktu ia lahir, hidup, mati dan pembagian
pengalaman eksistensial lainnya.
1. Dampak Intelektual
Setelah semua kepercayaan  antropologis (tradisional, sihir, mitis-magis) lenyap,
peranan ilmu pengetahuan terasa amat menentukan.Semua gejala alam dapat
dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.
Ada empat hal pokok dari ilmu pengetahuan yang menjadi sebab berakhirnya
kepercayaan-kepercayaan tradisional yaitu :
1. Pengamatan lawan otoritas
2. Otonomi dunia fisik
3. Konsep tujuan disingkirkan
4. Tempat manusia dalam alam
2. Dampak Sosial Praktis
Sebagai teori pengetahuan prinsip kausalitas berbunyi sebagai berikut : “kalau sebab
a diketahui, maka akibat b akan juga diketahui”. Sebagai teori tindakan : “yang
menciptakan sebab a akan menghasilkan akibat b”.
3. Watak Intelektual
Satu-satunya tuntutan bagi seseorang ilmuan adalah taat pada rasio dan
pengembangan diri sesuai dengan tuntutan masyarakat ilmiah.

B. Ilmu Pengetahuan dan Politik


Melalui teknik ilmiah pengetahuan berhasil menjadi sarana bagi pengembanagn
kekuasaan serta kontrol terhadap masyarakat.Beberapa model sientisasi kehidupan politis untuk
mengurangi dominasi kekuasaan yang historis dan despotis.
1. Teknik Ilmiah dan Kekuasaan
Teknik ilmiah dan kekuasaan memiliki hubungan yang sangat erat.Dalam perjalanan
sejarah dua contoh dapat menjelaskan hubungan ini yakni, oligarki dan perang.
 Oligari adalah sistem ppemerintahan dengan kuasa tertingi ada dalam tangan
sekelompok orang yang memiliki paham atau keyakinan tersendiri.
 Perang adalah praktik kuasa dengan maksud mengalahkan dan menghancurkan
seluruh potensi musuh. Urusan perang dengan ilmu pengetahuan berkaitan sangat
erat terutama nampak dalam peralatan perang untuk menghancurkan kekuatan
lawan, misalnya peluru kendali, senata kimia-biologis, gas beracun dan bom
atom.
2. Demokrasi
Demokrasi menjadi urgen kalau kita ingin individu terlindungi dari tendensi-tendensi
teknis yang memperbesar kemungkinan individu untuk menjadi komponen mesin. Ada
tiga urgensi utama dari penerapan demokrasi dalam masyarakat ilmiah agar :
1) Individu melihat dirinya berguna
2) Terlindung dari kemalangan dan jaminan sosial yang harus diterima
3) Berkesempatan untuk berinisiatif dan tidak merugikan orang lain.
3. Peranan Ilmuan
Para Ilmuan berperan penting dalam pengambilan keputusan-keputusan politik lewat
menjadi staf dalam bidang penelitian dan lembaga-lembaga konsultasi publik.Disini kita
mesti melihat hubungan antara ilmuan dan politisi yang berwewenang mengambil
keputusan-keputusan publik. Juergen Habermas mengemukakan tiga model hubungan
kerja ini :
a) Model Desisionistik (pertimbangan kepentingan)
b) Model Teknokratis
c) Model Pragmatis
BAB XII

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGAN


KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA.

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Pokok Dalam Kebudayaan


“kebudayaa” berasal dari kata sanskrit buddhayah, bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti akal atau budi. Budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang
berarti daya atau kekuatan dari budi. Berikut ini beberapa pengertian kebudayaan yang diberikan
oleh orang-orang indonesia atau orang-porang bukan indonesia yang memuat banyak studi
antropologis tentang suku-suku bangsa di dunia ini.
a. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai hasil atau buah budi manusia
sebagai hasil perjuangan menuasia terhadap dua kekuatan besar yakni alam dan zaman
atau waktu (masyarakat).
b. Sultan Takdir Alisahbana mendefinisikan kebudayaan merupakan menifestasi dari
cara berfikir dan karena itu menurutnya pola kebudayaan itu amat luas karena semua
tindakan dan perbuatan tercakup di dalamnya.
c. Koentjara ningrat, melihat kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia lewat belajar.
d. A.L.Kroeber dan Clyde Kluckhohn, mengatakan kebudayaan adalah menifestasi atau
perwujudan kerja jiwa manusia dalam arti yang amat luas.
e. Malinowski, mengatakan bahwa pada prinsipnya kebudayaan berdasarkan pada
berbagai sistem kebutuhan manusia dan setiap tingkap kebutuhan menghadirkan corak
budaya yang khas.
B. Hubungan Timbal-Balik Antara Ilmu dan Kebudayaan
Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan. Pada sejumlah kebudayaan
ilmu dapat berkembang dengan subur dan disini ilmu memiliki peran ganda yaitu :
a) Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung perkembangan kebudayaan .
b) Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak bangsa.
C. Peranan Ilmu dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional
Untuk bisa memahami peran ilmu pengetahuan dalam pengembangan kebudayaan nasional
kita perlu mengetahui lebih dulu apa itu kebudayaan nasional, kebudayaan nasional dan manusia
indonesia dan peranan ilmu terhadap kebudayaan nasional.
1. Apa itu kebudayaan Nasional
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kebudayaan Nasional merupakan perpaduan
seluruh lapisan kebudayaan bangsa indonesia yang mencerminkan semua aspek
perikehidupan bangsa, atau totalitas sikap, kepribadian dan berbagai aspek yang
menjelaskan identitas bangsa indonesia.
2. Kebudayaan Nasional dan Manusia Indonesia
Kebudayaan kita yang sekarang merupakan pengembangan atau kelanjutan dari
kebudayaan tradisional yang kaya makna.Kebudayaan modern ini bukannya
cangkkan kebudayaan luar pada tubuh kebudayaan tradisional melainkan merupakan
hasil sintesis-kreatif dari berbagai unsur budaya, termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Kebudayaan Indonesia modren merupakan perpaduan berbagai
unsur kebudayaan tradisional dan perkembangan-perkembangan terbaru dalam
berbagai pola pemikiran,ilmu pengetahuan dan teknologi, dan atas semua cara itu
terbentuklah jati diri kita sebagai bangsa yang berbeda tetapi tetap satu di bawah
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3. Tempat dan Peranan Ilmu Terhadap Kebudayaan Nasional
Endang Daruni Asdi mengemukakan beberapa langkah sistematik dalam
pengembangan kebudayaan yang bersifat ilmiah :
a) Ilmu dan kegiatan keilmuan disesuaikan dengan kebudayaan yang ada dalam
masyarakat kita.
b) Menghindari sientisme dan pendasaran terhadapt akal sebagai satu-satunya
sumber kebenaran.
c) Meningkatkan integritas ilmuan dan lembaga keilmuan.
d) Pendidikan keilmuan sekaligus dikaitkan dengan pendidikan moral.
e) Pengembangan ilmu disertai dengan pengembanagn bidang filsafat.
D. Strategi Kebudayaan
Stategi kebudayaan ialah bagaimana usaha kita untuk mempertahankan atau melestarikan
kebudayaan nasional yang terdiri dari berbagai ragam budaya. Untuk itu kita perlu tahu apa
fungsi kebudayaan Nasional dan apa Strategi yang dianjurkan oleh para pakar kebudayaan di
Indonesia.
1. Fungsi Kebudayaan Nasional
Fungsi kebudayaan Nasional adalah :
a. Sebagai pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi
masyarakat pluralis Indonesia.
b. Sebagai pedoman dalam pengambil alihan dan pengembangan ilmu dan
teknologi modern.
2. Strategi Kebudayaan di Indonesia.
Slamet Sutrisno mengemukakan lima langkah stratei dalam pengembangan
kebudayaan Nasional demi kejayaan bangsa dan negara.
a. Akulturasi
b. Progresivitas
c. Sistem pendidikan di indonesia harus mampu menanamkan kebudayaan sosial.
d. Kita beruntung bahwa bahasa Indonesia menjadi bahsa Nasional dan melaluinya
telah terjadi komunikasi yang baik dan efektif dalam mendukung persatuan dan
kesatuan.
e. Sosialisasi Pancasila sebagai dasar negara .

Anda mungkin juga menyukai