Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN
“PENENTUAN KADAR TABLET PAPAVERIN HCL
SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”

NAMA : MUH. ARIFUDDIN JM


STAMBUK : 15020220023
KELAS : C11
KELOMPOK : 2 (DUA)
PJ MATERI : DHEVY TRY PUTRY

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2023
Tugas Pendahuluan Percobaan 3
1. Jelaskan prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis (3 lit)
2. Jelaskan bagian-bagian spektrofotometer UV-Vis beserta fungsinya
3. Diketahui : Berat sampel = 50 mg
: Volume larutan = 100 mL
Hitunglah:
a. Buatlah Pengenceran dalam 10 ml menjadi 20, 40, 60, 80 dan 90
ppm
b. Berapa konsentrasi larutan jika yg dipipet dari larutan stok sebanyak
3ml, dan 5 ml
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan UV-Vis (2 lit)
5. Tuliskan rumus penetapan kadar
Jawaban:
1. Pengertian spektrofotometer UV-Vis (3 Literatur) yaitu:
a. Spektrofotometer UV-vis atau spektrofotometri-visibel (Uv-Vis tau
UV/Vis) merupakan spektroskopi absorsidan spektroskopi reflektansi
(pantulan) padaspektrum gelombmba elektromagnetik ultravioelt dan
sinar tampak yang letaknya berdekatan (Ana.2022).
b. Spektrofotometri Uv-Vis merupakan salah satu teknikanalisis
spektroskopi yang memakai sukber radiasi elektromagnetik
ultraviolet dekat (190-380) dan sinar tampak (380-780) dengan
memakai instrumen spektrofotometer (Noviyanto.2020).
c. Spektroskopi Uv-Vis adalah suatu metode analisis berdasarkan sinar
tampak menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet
dengan menggunakan instrument spektrofotometer (Harahap,
Wahyuningsih,Amri.2020).
2. Bagian-bagian spektrofotometer UV-Vis beserta fungsinya meliputi :
a. Sumber tenaga radiasi yang stabil, sumber yang biasa digunakan
adalah wolfram.
b. Monokromator untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis.
c. Sel absorsi, pada pengukuran daerah tampak menggunakan kuvet
kacat atau kuvet kaca corex, tetapi untuk pengukuran pada UV
menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada
daerah ini.
d. Detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem materi atau
pencatat. Peranan detektor penerima adalah meberikan respon
terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang
(Noviyanto.2020).
3. Diketahui :
Berat sampel = 50 mg
Volume larutan = 100 mL
mg
a. Ppm =
l
50 mg
Ppm =
100 ml
50 mg
Ppm =
0,1 L
Konsentrasi 20 ppm
20 ppm
x 10 ml=0,4 mL
500 ppm
Konsentrasi 40 ppm
40 ppm
x 10 ml=0,8 mL
500 ppm
Konsentrasi 60 ppm
60 ppm
x 10 ml=1,2 Ml
500 ppm
Konsentrasi 80 ppm
80 ppm
x 10 ml=1,6 mL
500 ppm
Konsentrasi 90 ppm
90 ppm
x 10 ml=1,8 mL
500 ppm
b. Konsentrasi larutan jika yang di pipet dari larutan stok sebanyak
3ml dan 5 ml
Diketahui BS = 50 mg
Volume larutan = 100 mL = 0,1 L
mg
Ppm =
L
50 mg
= 0,1 L = 500 ppm

Pengenceran :

a. Dalam 3 mL = V1 × M1 = V2 × M2
3 mL × 500 ppm = 100 mL × M2
1500 = 100 mL . M2
15 0 0 × ppm
M2 =
100 m L
M2 = 15 ppm
b. Dalam 5 mL = V1 × M1 = V2 × M2
5 mL × 500 ppm = 100 mL × M2
2500 = 100 mL . M2
2500 × ppm
M2 =
100 mL
M2 = 25 ppm

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan UV-Vis:


Literatur 1
a. Hipsokromik (pergeseran biru) : pergeseran panjang
gelombang (λ) maksimal kearah λ yang lebih pendek
b. Batokromik (pergeseran merah) : pergeseran panjang
gelombang (λ) maksimal kearah λ yang lebih panjang
c. Hiperkromik : peningkatan intensitas (absorbansi) kearah λ
yang lebih tinggi.
d. Hipokromik : peningkatan intensitas (absorbansi) kearah λ
yang lebih rendah (Rohman,dkk.2023).
Literatur 2
a. Pemilihan pelarut : Spektrofotometri uv-vis dapat melakukan
penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap.
b. Penentuan pH optimum : Kestabilan kompleks ligan-logam
sangat dipengaruhi oleh PH larutan untuk mempertahankan
kestabilan pH larutan, biasanya menggunakan larutan
penyangga (buffer), PH optimum ditentukan melalui
serangkaian percobaan di mana konsentrasi anode dibuat tetap
dan pH larutan divariasikan kemudian semua larutan diukur
pada lamda.
c. Pengaruh suhu : suhu dapat mempengaruhi absortitas molar
berdasarkan penelitian diketahui bahwa harga absortitivitas
bola di kompleks ndcl2+ optimum pada suhu 25 derajat Celcius
atau suhu ruang.
d. Pereaksi warna : Pereaksi warna adalah suatu senyawa kimia
yang mampu memberikan atau membangkitkan warna dengan
intensitas tinggi bila bereaksi dengan ion-ion logam membentuk
senyawa kompleks.
e. Pengaruh ion pengganggu : Analisis besi (II) secara
spektrofotometri menggunakan senyawa pengkompleks 1,10
pelantrolin dapat terganggu dengan keberadaan ion-ion asing
di dalam larutan. ion-ion logam seperti mangan, tembaga nikel,
dan kobal dapat menurunkan nilai absorbansi, pengaruh ion
pengganggu yang dapat ditoleransi jika kesalahan pembacaan
absorbansi kurang dari 5% atau terjadi kesalahan konsentrasi
kecil dari 3% (Kaldun, 2018)

5. Rumus penetepan kadar (Satriawan Dodi, dkk, 2023)

Vtr x Bes x Nks x 100 %


Kadar% =
Bs x 0,1 N
DAFTAR PUSTAKA

Ana Ika Dwi. 2022. Biomedik dan Rekayasa Jaringan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Harahap I.,Wahyuningsih,Amri. 2020. Analisa Kandungan Beta Karoten Pada

CPO (Crude Palm Oil) Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)

Medan Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Kimia Sains

dan Terapan 2(1),9-11

Khaldun Ibnu, 2018. Kimia Analisa Instrumen. Syiah Kuala University Press :

Yogyakarta

Noviyanto F. 2020. Penetapan Kadar Ketoprofen Dengan Metode

Spektrofotometri UV-Vis. Bandung:CV.Media Sains Indonesia

Rohman Abdul,2018. Spektroskopi Molekuler untuk Analisis Farmasi, Gadjah

Mada University press : Yogyakarta

Rohman Abdul, dkk, 2023. “Analisis Farmasi” DI Yogyakarta : UGM Press

Satriawan Dodi, dkk, 2023. ”Kimia : Asam, Basa, Dan Larutan Penyangga”

Padang : Global Eksekutif Teknologi

Anda mungkin juga menyukai