MANAJEMEN PROYEK
KELAS :G
DOSEN PENGAMPUH : EKA PRISKA KOMBONG, S.T., M. ENG
Puji syukur kita panjatkan kehadirat maha besar Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mempelajari mataka kuliah Aspek hukum dalam pembangunan khushusnya mengenai
tentang peran MANAJEMEN PTOYEK DALAM PEMBANGUNAN WADUK.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini kedepanya dengan lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................5
1.4 Batasan Masalah................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
2.1 Pengertian Waduk Gajah Mungkur...................................................................................7
2.2 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................7
2.3 Jenis pembangunan Waduk Gajah Mungkur....................................................................7
2.4 Karakteristik Waduk Gajah Mungkur...............................................................................8
2.5 Pihak – pihak dalam pembangunan Waduk Gajah Mungkur............................................8
2.6 Tahapan kegiatan dalam pembangunan............................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desain yang
telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan pemetaan topografi dengan skala yang lebih kecil,
memasang alat-alat pengukur parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan
geologi.
Dari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan terutama
yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek.
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya saja untuk tipe dan letak
as waduk masih terdapat beberapa alternatif.
1. Penelitian Topografi
2. Penelitian meteorologi dan klimatologi
3. Penelitian hidrologi
4. Penelitian Geoteknik
5. Penelitian Sosial Ekonomi.
b) Tahapan Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan
pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal kerja yang
telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja.
Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan jalan akses (acces road),
pembuatan base camp dan mobilisasi, pembuatan saluran pengelak, pembuatan
cofferdam, penggalian pondasi, penimbunan, penutupan alur sungai dan penutupan
saluran pengelak. Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipe bendungan.
Program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya disusun
secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari setiap
komponen bendungan. Juga perlu dipertimbangan terhadap kondisi medan
pelaksanaannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Peran Waduk Gajah Mungkur terhadap pertumbuhan sektor pertanian khususnya pada tahun
irigasi teknik di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen sangat penting diantaranya
mengatasi dampak dari kemarau panjang, meningkatkan produksi padi hal ini dikarenakan
adanya perubahan pola tanam dalam satu tahun yaitu padi – padi – palawijo, dan adakalanya
diseling dengan tanaman tebu. Dalam hasil penelitian ditemukan adanya perbedaan yang
signifikan hasil produksi padi sebelum dan sesudah menggunakan irigasi teknik.
2. Konversi lahan pertanian ke lahan non pertanian di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen
tahun 2002 ke 2011 diketahui jenis penggunaan lahan yang meningkat cukup menonjol yaitu
untuk industri menunjukkan angka 149 Ha atau 3,38 % dari konversi yang terjadi pada
waktu tersebut, begitu juga perumahan 27,41 %. Sedangkan yang berkurang sawah seluas
292 Ha dan tegalan seluas 19 Ha. Dampak yang terjadi akibat konversi lahan pertanian ke
non pertanian di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen antara lain adanya degradasi daya
dukung ketahanan pangan dan pendapatan pertanian menurun dan meningkatnya kemiskinan
masyarakat.
3.2 Saran
1. Perlu dilakukan pengelolaan irigasi teknis secara adil sehingga tidak menimbulkan
kecemburuan antar petani. Peningkatan jaringan irigasi yang akan membantu peningkatan
pendapatan petani.
2. Perlu kebijakan pengendalian konversi lahan pertanian pada masa yang akan datang, tidak
hanya pendekatan yuridis tertapi juga didukung pendekatan ekonomi dan sosial dengan
menekan intensitas faktor ekonomi dan sosial yang dapat merangsang konversi lahan
pertanian, mengendalikan luas, lokasi dan jenis lahan pertanian yang dikonversi dalam
rangka menekan potensi dampak negatif yang ditimbulkan. Serta menetralisir dampak
negatif konversi melalui kegiatan investasi yang melibatkan dana masyarakat terutama
kalangan swasta pelaku konversi lahan